NovelToon NovelToon
Pangeran Lucas Ermintrude

Pangeran Lucas Ermintrude

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Iblis / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: lucapen

No action
No romansa
Masuk ke dalam novel❎
Melompati waktu karena penyesalan dan balas dendam ❎
Orang stress baru bangun✅
*****
Ini bukan kisah tentang seorang remaja di dunia modern, ini kisah pangeran tidur di dunia fantasi yang terlahir kembali saat ia tertidur, ia terlahir di dunia lain, lalu kembali bangun di dunianya.
-----------------
"Aku tidak ingin di juluki pangeran tidur! Aku tidak tidur! Kau tau itu?! Aku tidak bisa bangun karena aku berada di dunia lain!" -Lucas Ermintrude
******
Lucas tidak terima dengan julukan yang di berikan oleh penulis novel tanpa judul yang sering ia baca di dunia modern, ia juga tidak ingin mati di castil tua sendirian, dan ia juga tidak mau Bunda nya meninggal.
-------------------
"Ayah aku ingin melepaskan gelar bangsawan ku, aku ingin bebas."-Lucas Ermintrude
"Tentu saja, tidak."-Erick Hans Ermintrude

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lucapen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18

"Mari ke sana!" ajak Liam menarik ujung lengan baju Lucas.

"Ke mana?" tanya Lucas berjalan mengikuti Liam, entah ke mana Liam akan membawa Lucas. Namun sepertinya Lucas hanya bisa mengikuti Liam.

"Ke tempat yang ramai," jawab Liam panik.

Lucas tak kuat untuk bergerak hanya saja sekarang taruhannya jiwa, apapun yang terjadi ia harus bergerak setidaknya hingga ke gerbang istana.

Orang-orang sibuk menari dan bersenang-senang, namun tidak dengan Lucas dan Liam, kedua remaja itu nampak sedikit panik.

"Liam, sepertinya ini tidak berhasil, orang-orang besar itu masih memperhatikan kita," seru Lucas yang kepalang lelah dan pusing.

Stamina remaja itu sangat sedikit di tambah, ia sudah menggunakan kekuatannya untuk melarikan diri dari pria-pria tadi.

"Kita harus mencari prajurit yang bertugas menjaga festival," lanjut Lucas yang sudah terengah-engah.

"Tidak ada prajurit yang mulia, ini acara tahunan rakyat jadi prajurit akan melonggarkan keamanan di acara festival dan akan memperketat penjagaan di gerbang ibu kota," jawab Liam yang berhasil membuat Lucas putus asa.

"Setidaknya ada prajurit yang berpatroli di sekitar sinikan?" tanya Lucas yang kini mulai berjalan di area yang sepi dengan cahaya yang juga cukup minim.

"Saya tidak tau, apa anda masih sanggup berjalan?" tanya Liam panik saat melihat Lucas yang bisa di bilang seperti orang akan pindah alam.

"Apa kau akan mengangkatku saat aku bilang aku tidak sanggup?" tanya Lucas kesal sendiri.

"Maaf," ucap Liam merasa bersalah.

Lucas dan Liam terus berjalan hingga melewati perkotaan dan memasuki daerah menuju istana utama kekaisaran Aetherlyn.

"Liam ... bisakah kita beristirahat dulu?" tanya Lucas langsung duduk di tanah dengan tubuh sudah sangat lemas.

"Lihatlah kelinci-kelinci ini sudah kelelahan."

Entah dari mana muncul suara khas seorang pria di balik salah satu pohon yang berjajar rapi di samping jalan menuju istana.

Pupil Lucas mengecil dengan tubuhnya bergetar hebat, aneh! Fungsi kaki Lucas hilang, ia ketakutan, remaja itu tidak sanggup bergerak, tubuhnya seperti membeku ketakutan mendengar suara tersebut.

"Bedebah sialan!" umpat Liam langsung mengeluarkan pedangnya.

"Lihatlah, bocah-bocah ini!" seru seorang pria yang memakai jubah hitam dan penutup mulut.

"Bocah! Jangan bermain pedang atau kau akan kehilangan tanganmu!" Pria lainnya langsung menyerang Liam mengunakan dua belati di tangannya.

Ting!

Sreng!

Dua besi beradu memperdengarkan suara gesekan dan benturan yang melengking.

"Pangeran! Bangun! Dan pergi untuk melindungi diri!" pekik Liam sembari menahan serangan yang ditujukan untuk dirinya.

"Ka— kakiku tidak berfungsi," gumam Lucas dengan suara bergetar berusaha untuk bangkit dari duduknya.

"Apa kau suka duduk di tanah? Bagaimana kalo kami memberikan sebuah lubang tanam untuk tubuhmu?" Tiba-tiba seorang pria berjongkok dan berbisik di telinga Lucas.

Tang!

Liam menangkis serangan di depannya dengan tertekan, tekanan yang diberikan oleh lawan cukup kuat. Tenaga Liam tidak sebanding dengan tenaga musuhnya.

Grap!

Pria yang di belakang Lucas mengukung leher remaja tersebut mengunakan satu tangannya yang kekar.

"Eurrghh!" Lucas meringgis menahan rasa tercekik yang berhasil membuat ia tidak bisa bernafas, bahkan air liurnya naik keluar mulut.

Lucas memberontak dengan berusaha mencakar pria di belakangnya, ia panik dan ketakutan. Di dunia modern tidak ada bandit sebrutal di dunianya.

Pria yang mengukung leher Lucas langsung melonggarkan kukungannya memberi peluang untuk Lucas bernafas dengan benar.

"Apa yang kau lakukan?!" bentak Liam menendang pria di depannya lalu berlari ke arah Lucas, ia berusaha melindungi Lucas.

Srash!

Terdengar suara tebasan pedang yang memotong daging di belakang Liam.

"ARGHHH!!!" teriak Liam histeris saat merasa panas dan perih di bagian punggungnya. Ia langsung terjatuh bersimpuh lalu tengkurap di atas tanah tak kuat menahan rasa sakit di tubuhnya.

Sempat-sempatnya Liam menjatuhkan pedang di depan Lucas.

Lucas membeku, nafasnya tercekat, matanya kehilangan cahaya. Panik dan takut menyeruak di pikirannya terus membesar, ia tak tau dunia luar sangat brutal dan menakutkan.

"Se— selamatkan diri anda," lirih Liam dengan darah perlahan keluar dari punggung remaja tersebut.

Cahaya rembulan memperlihatkan sebanyak apa cairan merah yang keluar dari tubuh Liam.

Nafas Lucas memburu, wajahnya menjadi pucat pasi, tubuhnya lemas seperti jeli. Lucas bukan takut mati, ia takut Liam mati sekarang, bila ayahnya tau ia melanggar peraturan maka ia akan terkena hukuman. Liam harus bertanggung tentang masalah ini, pikir Lucas. Ia tidak ingin menanggung ulah Liam seorang diri.

Lucas diam-diam mengambil debu mengunakan satu tangannya, lalu dengan cepat ia melepasnya ke arah mata pria di belakangnya.

Srash!

Debu itu tepat sasaran.

"SIALAN!" umpat pria itu langsung melepaskan tangan dari leher Lucas.

Lucas buru-buru mendekat ke arah tubuh Liam.

"Bagaimana cara menggunakannya?" tanya Lucas panik langsung menaruh lengannya di atas punggung Liam.

Perlahan cahaya biru indah keluar dari bawah telapak tangan Lucas, mana kecil yang tersebar di sekitar Lucas muncul membentuk cahaya kecil berwarna warni yang sangat indah.

'Ku mohon hiduplah!' seru batin Lucas yang keduluan kehilangan akal pikirannya mengunakan kekuatan penyembuhan tanpa melihat kondisi tubuhnya yang sedang tidak baik-baik saja.

"Mana?" tanya seorang pria yang berdiri memegang dua belati d tangannya.

"Eughhhh!" ringgis Lucas merasa saraf-saraf tubuhnya putus dengan perlahan.

"Tunggu! Hentakkan!" teriak seorang pria saat melihat rambut Lucas sepenuhnya berubah warna menjadi putih.

Mana dari pepohonan terus keluar terbang menuju ke arah Lucas, yang sedang mengobati Liam.

"Hoek!" Lucas tiba-tiba memuntahkan banyak cairan merah dari mulutnya.

"Hentikan! Pangeran!" teriak Zafiar langsung membuka penutup mulutnya lalu menarik tubuh Lucas menjauh dari Liam.

Nafas Lucas memendek, tubuh remaja itu seperti benar-benar kehilangan fungsi seluruhnya.

"Yang mulia!" pekik Zafiar memanggil Erick yang juga menyamar di antara ksatria yang berpura-pura menjadi bandit.

Erick terdiam, detak jantungnya berdebar kencang, kekuatan anaknya itu, kekuatan yang juga di miliki oleh pangeran terakhir anak kaisar pertama dan itu adalah reinkarnasi Erick sendiri.

Tiba-tiba otak Erick memutar rasa takut yang paling pria itu takuti.

"YANG MULIA!" teriak Zafiar penuh amarah karena sang kaisar masih berdiri dan tidak bergerak sedikitpun.

"Sial!" umpat Erick langsung melangkah lebar ke arah putranya yang terbaring tidak sadarkan diri.

"Saya akan membawa pangeran ke istana dan kau panggilkan Healer! Liam! Bangun panggilkan Dokter. Dan sisanya segera panggilkan alchemist," titah Erick langsung mengambil lingkaran sihir teleportasi di bawah kakinya.

"Baik," jawab Zafiar.

Liam langsung bangkit dari rebahannya lalu memeriksa tubuh yang sudah pulih sepenuhnya.

"Liam, segera panggilkan Dokter!" titah Erick sebelum menghilang mengunakan sihir teleportasinya.

"Baik yang mulia," jawab Liam dengan wajah datar melihat kepergian Erick.

Zafiar langsung berlari cukup kencang bahkan tak terlihat, pria itu sangat panik saat melihat tubuh pangerannya tidak berdaya.

[TBC]

1
Kurokaze
teruskan kak 👍
Lucapen: iya readers
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!