NovelToon NovelToon
Office Boy Ku CEO Ku

Office Boy Ku CEO Ku

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis / Hamil di luar nikah / Cinta Murni / Romansa / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:56.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: LichaLika

Eveline, wanita cantik 24 tahun dan masih single yang bekerja di sebuah perusahaan terkenal tiba-tiba ia dinyatakan hamil 2 Minggu oleh dokter.

"Selamat, Anda sekarang tengah mengandung dan usia kehamilan Anda sudah 2 Minggu" ucap Dokter yang membuat Eveline sangat terkejut.

"Apa dokter saya hamil?" jawab Eveline dengan mata yang membola.

"Iya Nyonya, Anda harus menjaga kandungan Anda baik-baik" saran dokter

Eveline tidak percaya dirinya bisa hamil setelah kejadian Malam yang tak disengaja itu. Tragedi saat dirinya tengah mabuk berat karena ditinggal sang kekasih menikah, ternyata membawa dirinya terjebak dalam situasi ini, mengandung anak laki-laki yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Jaka, Office Boy dengan penampilan lugu dan polos, Jaka yang khas dengan logat jawanya, juga bekerja di perusahaan yang sama dengan Eveline, nyatanya adalah ayah dari bayi yang dikandung oleh Eveline.

Lantas bagaimana hal itu bisa terjadi? Dan siapakah Jaka sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta itu buta

Sejenak keduanya larut dalam ciuman itu, terasa begitu sangat mendebarkan, dan setelahnya Jaka mengecup kening Eve dengan lembut.

"Aku mencintaimu, entah dari kapan rasa itu mulai muncul, mungkin saat pertama kali aku menyentuhmu, aku merasa hati ini sudah sangat berubah, aku lebih perhatian kepadamu, aku lebih sayang kepadamu daripada diriku sendiri" Jaka berucap seolah itu adalah suara hati seorang William Anthony.

Eve memperhatikan sorot mata Jaka yang membuatnya terbius itu, seolah Jaka adalah sosok yang kuat, sosok yang tangguh, entahlah Eve merasa Jaka bukan pria sembarangan, dibalik kesederhanaan yang Jaka miliki, ada sesuatu yang tersembunyi, Eve merasa Jaka adalah pria yang hebat dan istimewa, meskipun pria bertubuh tegap itu berbalut seragam Office Boy, namun pesonanya sangat terasa jika Jaka adalah pria yang penuh keistimewaan.

"Aku juga mencintaimu Jaka! Aku juga tidak tahu kenapa perasaan ini tiba-tiba muncul, kamu bukanlah pria yang pertama ada dalam hatiku, sebelumnya aku pernah kecewa dengan seorang laki-laki, namun kehadiranmu membuatku memberi harapan untuk terus melanjutkan hidupku, aku rasa kamu adalah pria yang tepat untuk menjadi pendamping hidup seorang Eve yang malang ini, selama ini aku merasa sendirian, sekarang tidak lagi, ada kamu di sisiku" Eve berkata dengan nada yang lemah.

Jaka melingkarkan tangannya pada pinggang Eve dan mempererat pelukannya, suasana dalam ruangan yang masih terlihat sepi membuat keduanya sedikit menumpahkan perasaan yang sedang mereka alami.

Dalam keheningan ruangan itu, Eve sesekali melenguh saat Jaka mencoba membangkitkan kembali gairah itu lagi, gairah yang pernah mereka rasakan bersama, namun Eve dengan cepat menepisnya.

"No Jaka! Ini sudah terlalu jauh" Eve menjauhkan tubuhnya dari Jaka dan membelakanginya, Jaka tersenyum dan meraih pinggang itu kembali seraya berbisik di telinga Eve.

"Kita akan menikah secepatnya Eve, dan setelah itu kamu akan menjadi milikku selamanya" Eve membulatkan matanya saat Jaka berkata demikian, seolah itu bukan suara Jaka, secara tak sadar Jaka mengeluarkan nada bicara yang biasa Willy gunakan.

"Jaka! Katakan sekali lagi!" pinta Eve yang ingin Jaka mengulangi ucapannya. Sontak Jaka terkejut dan tersadar bahwa gaya bahasa yang ia gunakan bukanlah gaya bahasa seorang Jaka, namun William Anthony, dan ia pun mengulanginya.

"Iyo kita bentar lagi kan nikah toh, setelah nikah yo pastine kamu jadi milik Jaka selawase" ucap Jaka untuk kedua kalinya.

Eve membalikkan badannya dan menatap Jaka penuh tanya.

"Jaka! Ini kamu kan?" Eve menatap manik mata berwarna cokelat itu.

"Yo...Iki Jaka! Maksud kamu opo?" Jaka mengerutkan keningnya.

"Nggak, nggak apa-apa" ucap Eve sembari kembali duduk di kursinya.

Jaka memperhatikan Eve dan berkata "Nanti aku akan mengajakmu ke rumah, tapi ojo kaget, rumah Jaka elek ndak sama dengan apartemen kamu yang bagus" ucap Jaka sembari tersenyum.

"Benarkah? Hmm... jangan bicara seperti itu, iya aku pasti ikut, aku bosan di apartemen sendirian" balas Eve senang.

Tiba-tiba saja terdengar Boy memanggil Jaka yang sedang berbicara dengan Eve di ruangan itu.

"Jaka! Kamu ini di cari-cari malah di sini" seru Boy yang pura-pura memanggil Jaka.

Jaka dan Eve menoleh, tampak Jaka menghampiri Boy yang sedang memanggilnya.

"Iyo mas Boy sebentar" jawabnya

Setelah Jaka mendekati Boy, dia berbisik pada asistennya itu.

"Ada apa?"

"Ada telepon dari Mr. Cheng Tuan muda!" jawab Boy

"Oke, kamu tunggu sebentar"

Jaka berbalik ke arah Eve dan berbicara kepadanya.

"Maaf, Jaka tinggal dulu, ono keperluan sebentar sama mas Boy"

"Iya nggak apa-apa" jawab Eve mengangguk.

Dan setelah itu Jaka pergi meninggalkan ruangan Eve, Eve kembali meraih salad buah yang masih tersisa, sembari mengingat kembali saat dirinya berciuman dengan Jaka, benar-benar membuat Eve tak bisa melupakannya.

Sejenak Eve memperhatikan perutnya yang kini sedang tumbuh janin yang membuat Eve dan Jaka semakin dekat, kehadiran janin yang tidak sengaja itu membuat Eve melupakan masa lalunya bersama Rafael, entahlah Eve begitu menyayangi bayi yang sekarang ia kandung, bukan hanya itu anaknya sendiri, namun karena dirinya sudah mulai bisa menerima kehadiran sang ayah dari bayi yang Ia kandung, yaitu Jaka sang office boy.

"Jaka bukanlah pria yang tampan, dia sangat sederhana, dia pria yang baik, dia sangat polos, tapi kenapa aku tiba-tiba jatuh cinta kepadanya, cinta itu memang buta" gumam Eve sembari senyum-senyum sendiri.

Tiba-tiba saja terdengar suara Alinda dan Veren yang datang menghampiri Eve yang tampak senyum-senyum sendiri.

"Kamu kenapa Eve! Senyum-senyum sendiri!" ucap Veren sembari memperhatikan Eve yang sedang memegang sendok dan mangkuk yang berisi salad.

"Eh... katanya tadi nggak mau makan, tuh salad darimana?" tanya Alinda.

"Oh...ini! Tadi Jaka yang ngasih" jawabnya sembari memasukkan potongan buah ke dalam mulutnya.

"Hmm... cie yang diperhatiin, kita bilang juga apa, Jaka itu orang baik, kamu nggak bakalan nyesel nikah sama dia" seru Veren.

"Betul!" sahut Alinda mengiyakan.

Eve tersenyum, apa yang dikatakan kedua temannya itu memang tidak salah, Jaka memang begitu perhatian kepadanya.

"Eh...ada kabar katanya pak Willy sebentar lagi pulang ke Indonesia" seru Veren.

"Waduh... Eve kamu harus mengatakan kebenaran tentang laporan keuangan itu kepada pak Willy, supaya pak Willy mengetahui siapa sebenarnya pak Wira" ucap Alinda.

"Apa pak Willy akan mendengarkanku?" sahut Eve tiba-tiba.

"Maksudmu apa Eve?" Kedua temannya saling memandang.

"Tentu saja dia akan mendengarkanmu!" jawab Alinda.

"Aku takut saja dia tidak akan percaya, tadi aku tak sengaja bertemu dengan Mbak Netta, dia bilang akan melaporkan kehamilanku pada pak Willy, kalian tahu pak Willy orangnya tegas sekali, aku takut saja jika dia akan memecatku dan juga Jaka" ucapnya sambil meletakkan kembali mangkuk berisi salad buah yang sudah habis.

"Huuh...dasar ya tuh nenek Lampir, mulutnya tuh nggak bisa diam, pingin ku sumpel aja tuh mulut nyinyir" umpat Alinda kesal.

"Eh, tapi darimana dia tahu kalau kamu sedang hamil?" tanya Veren penasaran.

"Dia mendengarkan percakapan kita dari belakang, setelah kalian berdua pergi, dia menghadang dan mengancamku, aku takut saja dia akan melakukannya dan benar-benar melaporkan aku kepada pak Willy" Eve tampak memijit pelipisnya.

"Apa dia tahu kalau Jaka ayah dari bayi itu?" tanya Alinda penasaran.

"Aku nggak bilang sih, kalau aku bilang bisa-bisa dia bikin pengumuman sekantor sekarang juga, kalian tahu sendiri bagaimana mbak Netta, dan itu pasti Ia lakukan untuk mempermalukan kami berdua"

"Sudah! Tidak akan terjadi apa-apa, kami berdua akan selalu mendukungmu Eve, jangan khawatir, kami akan meyakinkan pak Willy, karena sebentar lagi kamu dan Jaka akan menikah, mudah-mudahan saja pak Willy mengerti" ucap Veren sambil mengelus pundak Eve.

"Terima kasih ya! Kalian berdua memang teman yang paling baik sedunia" Eve memeluk kedua teman sekantornya itu.

1
Anik Hidayat
Luar biasa
Edy Sogeliwu
Kecewa
Edy Sogeliwu
Buruk
aili
PEHH anget ngene ngiki lhoo
aili
Sirah ku ngelu mas goro2 bokek
Maria Magdalena Indarti
congrats baby kembar Willy & Eve
Maria Magdalena Indarti
so sweet
Maria Magdalena Indarti
waduh Boy kilat nih sm Verren
Maria Magdalena Indarti
lucunya Boy n Verren
Maria Magdalena Indarti
Boy & Verren jodo kali ya
Maria Magdalena Indarti
bagus critanya
Maria Magdalena Indarti
Lumayan
Yan Ser
ok bosss.....
Yan Ser
yo wis..mas
Yan Ser
boyy...ada ada saja /Joyful/
Yan Ser
menyala babang Jaka yess...
Abu Abdullah
Luar biasa
Abu Abdullah
Lumayan
ardan
Luar biasa
upiknira
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!