Aurora Felicia atau biasa dipanggil dengan Cia. Gadis manis dan polos berusia 16 tahun yang hidupnya tiba-tiba berubah setelah bertemu dengan keluarga kandungnya.
Cia yang biasanya hidup susah tiba-tiba menjadi anak dan cucu kesayangan keluarga kaya raya. Bahkan Cia juga memiliki tiga orang kakak yang sangat posesif padanya.
Bagaimana Cia menghadapi keluarga yang ternyata sangat posesif padanya?.
Dan bagaimana bisa Cia terpisah dari keluarga kandungnya?.
ikuti terus kelanjutan ceritanya ya 🤗 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bungabunga2929, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Senyum terus terpancar dari wajah mommy Aletta. Dirinya benar-benar merasa sangat bahagia karena hal yang selama ini dirinya nantikan akhirnya bisa dia lakukan yaitu merias putrinya.
"Dah selesai deh. Gimana princess kamu suka?" tanya mommy Aletta.
"Wahh aku suka banget mom. Makasih banyak ya" ucap Cia saat melihat penampilannya saat ini.
"Princess mommy benar-benar sangat cantik" puji Aletta.
"Iya dong, siapa dulu mommy-nya" ucap Cia.
"Kamu tuh ya bisa aja deh" ucap mommy Aletta sambil mengelus pipi Cia.
"Makasih banyak ya mom karena udah mau membantu aku" ucap Cia.
"Sama-sama princess. Yaudah kalau gitu mommy juga mau bersiap dulu ya. Kamu tunggu sebentar" ucap mommy Aletta.
"Iya mom" ucap Cia.
Setelah sang mommy keluar, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Cia.
"Tok...tok....tok...".
"Loh kok mommy balik lagi, ada apa ya" gumam Cia.
"Ada apa mom, apa ada yang ketinggalan?" tanya Cia sambil membuka pintu.
"Hai princess" sapa Reynand sambil tersenyum.
"Eh kak Reynand, kirain tadi mommy yang datang" ucap Cia.
"Wahh kamu cantik banget princess" puji Reynand.
"Makasih kak. Ini berkat mommy yang merias aku" ucap Cia.
"Kamu tanpa riasan juga udah cantik princess" ucap Reynand.
"Kak Reynand bisa aja. Oh iya, ada apa kakak kesini? Tanya Cia.
"Kakak mau jemput kamu princess" jawab Reynand.
"Gak bisa, princess biar sama aku" ucap Gara yang tiba-tiba sudah ada di belakang Reynand.
"Enak aja, aku yang udah lebih dulu disini ya. Jadi princess sama aku" ucap Reynand.
"Gak akan ada yang akan princess pilih diantara kalian berdua. Karena princess akan turun bersamaku" ucap Arsen yang juga sudah berada didepan kamar Cia.
"Loh gak bisa gitu dong" protes Gara.
"Bisa dong. Kalian berdua itu lebih muda dariku, jadi sudah seharusnya kalian berdua mengalah".
"Aku sebagai kakak pertama yang berhak membawa princess" ucap Arsen.
"Gak bisa, gak peduli walaupun kakak itu kakak tertua. Kalau urusan princess aku gak akan mau mengalah" ucap Gara.
"Iya benar, aku juga" ucap Reynand.
"Yaudah gini aja, kita serahkan semua keputusannya sama princess. Dia mau memilih turun bersama siapa" ucap Arsen.
"Nah boleh tuh. Gimana princess kamu mau turun bersama kakak?" tanya Gara.
"Sama kakak aja ya princess" ucap Reynand.
Sedangkan Cia sendiri merasa bingung harus memilih siapa. Dirinya tidak ingin membuat kakak-kakaknya kecewa karena hanya memilih salah satu dari mereka.
"Aku em.....".
Arsen, Gara dan Reynand menatap Cia dengan penuh harap.
"Pilih kakak princess" ucap Arsen.
"Kakak aja princess" ucap Gara.
"Jangan princess lebih baik sam kakak aja" ucap Reynand.
"Aduhh aku pusing, aku gak bisa memilih" cicit Cia.
"Kamu gak perlu pusing memilih diantara ketiganya princess. Karena Daddy yang akan menjemput kamu" ucap James yang tiba-tiba sudah berada di belakang anak-anaknya.
"Yaudah deh, aku sama Daddy aja" ucap Cia memutuskan untuk memilih sang Daddy agar tidak menyakiti hati diantara ketiga kakaknya.
"Yah princess, jangan mau sama Daddy. Lebih baik sama kakak aja" bujuk Reynand.
"Iya princess, sama kakak aja ya" bujuk Gara.
"Ehh kalian, jangan ada yang coba-coba membujuk princess. Karena princess udah memilih Daddy" ucap James dengan wajah penuh kemenangan karena putrinya lebih memilih dirinya.
"Iya iya dad, biasa aja kali wajahnya. Gak usah sombong gitu. Lagian princess milih Daddy pasti karena terpaksa" ucap Arsen.
"Biarin aja, yang penting princess milih Daddy. Ayo sayang kita keluar, biarin aja mereka disini dengan perasaan iri" sindir Daddy James.
Cia sendiri hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat sikap Daddy dan ketiga kakaknya. Dirinya merasa terharu karena mereka semua memperebutkan dirinya.
Sedangkan di ruang keluarga, mommy Aletta sudah menunggu suami dan anak-anaknya.
"Akhirnya kalian turun juga. Kalian abis ngapain si, kok lama turunnya?" tanya mommy Aletta.
"Tanya aja sama ketiga putramu itu sayang" jawab Daddy James.
"Loh kenapa jadi kita dad" ucap Arsen.
"Iya dad, yang bikin lama kan gara-gara Daddy merebut princess dari kita" ucap Gara.
"Loh loh kenapa ini. Kenapa kalian jadi bertengkar begini" ucap mommy Aletta.
"Maaf ya mom, mereka bertengkar gara-gara aku" cicit Cia.
"Kenapa kamu yang minta maaf princess. Ini bukan salah kamu. Mereka aja yang kaya anak kecil".
"Kamu pasti pusing ya menghadapi mereka semua. Kasihan princess mommy. Yaudah, lebih baik sekarang kita pergi aja ya. Biarkan mereka kalau masih mau berdebat kita tinggalin aja" ucap mommy Aletta.
"Eh... Jangan tinggalin Daddy dong sayang" ucap James pada istrinya.
"Iya mommy gimana si, kok kita mau ditinggal" protes Reynand.
"Abisnya kalian berdebat terus si. Mommy pusing dengernya, kasihan juga sama princess tahu denger kalian berdebat terus gitu" ucap mommy Aletta.
"Iya mom maaf. Maaf ya princess, kakak bikin kamu pusing ya" ucap Arsen.
"Gak papa kak. Udah sekarang lebih baik kita pergi. Jangan bertengkar lagi ya" ucap Cia.
"Oke princess" ucap Arsen.