NovelToon NovelToon
HIDDEN WIFE

HIDDEN WIFE

Status: tamat
Genre:Romantis / Poligami / Cinta Dramatis Yang Sedih / POV Pelakor / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:25.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

Akibat kesalahan satu malam, ia terjerat dalam sebuah pernikahan dengan seorang pria beristri.

Kebencian istri pertama membuatnya diabaikan, tak dianggap, bahkan dirampas haknya sebagai istri dan ibu.

Mampukah Lula bertahan dengan status sebagai istri yang disembunyikan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Macan Tutul?

Alika menghela napas panjang mendengar ucapan Dirga yang seolah sengaja menyindirnya. Ia berjalan mendekati sang suami dan berdiri tepat di sisi meja, membuat Dirga menatapnya sekilas, lalu kembali terfokus pada berkas-berkasnya. 

Mata Alika menyala memancarkan kemarahan. Tak pernah sebelumnya ia merasa terabaikan seperti sekarang. Seolah Dirga tak mengindahkan kehadirannya. 

“Sejak perempuan itu masuk ke dalam hidup kita, aku merasa kamu tidak lagi mengharapkan aku.” Alika mulai berkaca-kaca. Terlebih saat melihat bingkai foto hasil USG yang bertengger di atas meja. 

Alika hendak meraih bingkai foto itu, namun Dirga lebih cekatan meraih tangannya dan merebutnya. Memasukkan ke dalam laci.

“Apa-apaan kamu?” 

“Kamu yang apa-apaan? Apa sekarang kamu sudah mulai mengharapkan perempuan itu menggantikan aku menjadi istri kamu yang sebenarnya?” 

"Menurut kamu?" balas Dirga membuat Alika tersentak, tubuh wanita itu terasa meremang tatkala Dirga menatapnya.

"Kamu benar-benar sudah berubah."

“Kamulah yang telah merubah segalanya, Al. Aku sudah berusaha semampuku untuk bertahan. Tapi, kamu sendiri yang mendorongku semakin menjauh.” 

Alika baru akan membuka mulut untuk berbicara, namun pintu sudah terbuka. Jeff muncul dari balik pintu dengan membawa map di tangannya. Laki-laki itu tampak sangat santai, menyelonong masuk dan meletakkan map di meja sang bos.

"Kamu tidak bisa ketuk pintu dulu?" tanya Alika kesal dengan sikap Jeff yang dinilainya cukup lancang.

"Maaf, tidak bisa!" jawab Jeff tak kalah ketus.

Dirga mengatupkan bibir menahan tawa, melihat sikap dingin Jeff terhadap Alika, yang terkadang berhasil membuat istrinya itu naik pitam.

Alika menarik napas dalam-dalam demi memenuhi kebutuhan oksigen dalam paru-parunya. Udara di ruangan itu mendadak menipis dengan keberadaan Jeff.

"Aku akan menunggu kamu di rumah malam ini, Dirga!"

Tak tahan jika harus berada dalam satu tempat dengan Jeff, Alika pun memilih keluar dari ruangan itu. Sepanjang jalan ia terus mengumpat sambil mengeluarkan ponsel dari dalam tas untuk menghubungi seseorang.

Di sisi lain, setelah kepergian Alika, Dirga berdiri dan merapikan beberapa berkas. Memasukkan ke dalam map dan menyusun dengan rapi, lalu menyambar jas yang ia gantungkan pada sandaran kursi. Keluar dari ruangan dengan bunyi siulan yang sangat ceria, membuat Jeff terheran-heran.

Ya, ada makhluk cantik dan lembut yang sudah menunggu di rumah dengan rendang kesukaannya.

*

*

Lula menata makanan di meja dengan senyuman yang terus menghiasi wajahnya. Gemuruh di dadanya tak terkendali, yang membuat tangannya ikut gemetar, bahkan tanpa sadar menuang air putih ke dalam gelas hingga meluap. Kemudian menertawakan kebodohannya sendiri sambil membasuh meja makan dengan kain.

Betapa tidak,  Dirga pulang dengan membawa buket mawar merah yang membuat wajah Lula ikut menjadi kemerah-merahan. Beberapa hari belakangan, Dirga sangat perhatian terhadapnya.

"Mas, sudah selesai!" Lula menatap ke arah tangga ulir yang terdapat di bagian belakang rumah.

"Tunggu, Sayang. Sedikit lagi!" Wajah Lula semakin merah. Jantungnya kian berdebar mendengar panggilan sayang yang terus disematkan Dirga.

Tak lama berselang, suaminya itu tampak turun dari balkon dengan melewati tangga ulir. Ia baru saja membantu Lula menjemur pakaian yang habis dicuci.

Dirga menatap meja makan dengan penuh semangat. Melihat menu yang terhidang membuat perutnya seakan meronta-ronta untuk segera diisi. Layaknya pasangan suami istri normal, Lula melayani suaminya di meja makan. Rendang adalah makanan kesukaan Dirga dan masakan Lula terasa sangat nikmat turun ke leher. 

“Kenapa rasanya persis seperti rendang buatan mama, ya?” tanya Dirga dengan mulut penuh makanan. "Kalau saja tidak tahu kamu yang masak, aku pasti mengira mama yang memasaknya."

Lula tersipu malu. "Kamu suka?"

"Suka ... rasanya enak sekali. Sangat lama aku tidak makan seenak ini."

Lula tersenyum, hatinya berbunga-bunga melihat Dirga memakan masakannya dengan lahap.

“Oh ya ... Kamu kan sebentar lagi lahiran. Sudah punya persiapan belum?” tanya Dirga sesaat setelah makan siangnya yang nikmat. 

“Belum, Mas,” jawabnya nyaris berbisik. “Aku belum sempat menyiapkan apapun.” 

“Bagaimana kalau siang ini kita beli perlengkapan bayi.” 

Pandangan Lula refleks mengarah pada suaminya, lalu dengan sedikit malu-malu menundukkan padangan. Ia pun belum paham betul apa yang membuat suaminya berubah drastis. Jika dulu seperti terkekang oleh Alika, namun sekarang ia tampak lebih leluasa.

Hal yang sama pun dirasakan Dirga, Lula tak lagi sedingin gunung es di Kutub Utara.

"Tapi bukannya kamu harus kembali ke kantor?" tanya Lula.

"Aku akan ke kantor setelah menemani kamu belanja," jawab Dirga santai. "Ya sudah, kamu siap-siap dulu."

"Baiklah, tapi aku akan mencuci piringnya dulu." Lula berdiri dan membersihkan piring bekas makan, namun Dirga mengambil alih tugas itu.

"Biar aku yang rapikan meja makannya. Kamu cepat ganti baju."

Satu hal lagi yang membuat Lula terkesiap. Dirga terasa sangat posesif. Ia tak mengizinkan melakukan apapun yang dinilainya dapat menguras tenaga. Bahkan saat Lula sedang berganti pakaian, Dirga sibuk mencuci piring di dapur.

*

*

*

Lula duduk di sofa sambil sesekali melirik ke arah kamar mandi. Dari sana ia dapat melihat bayangan suaminya yang sedang mandi.

Ia tertawa kecil mengingat Dirga yang kesulitan mencuci piring sampai membuat pakaiannya terkena noda minyak, juga beberapa piring dan gelas yang ia pecahkan. Sepertinya suaminya itu belum pernah mencuci piring sebelumnya. Alhasil, Dirga harus mandi karena pakaiannya cukup kotor.

Perhatian Lula lantas tertuju ponsel milik Dirga yang diletakkan di atas meja. Sejak masuk ke kamar mandi, sudah lebih dari sepuluh kali ponsel itu berdering.

"Mas ... Hape kamu bunyi terus." Lula meraih benda pipih itu dan berjalan menuju kamar mandi.

"Dari siapa?" Terdengar suara Dirga dari dalam.

Lula menatap layar ponsel, di mana tertera sebuah nama pemanggil. "Aku tidak tahu ini dari siapa, Mas."

Tak lama berselang, pintu kamar mandi terbuka. Dirga keluar dengan handuk yang melilit pinggang. Lula langsung mundur beberapa langkah, wajahnya memerah melihat bentuk perut dan dada bidang putih suaminya.

Ia menundukkan pandangan berusaha menyembunyikan rona merah di wajahnya. "Hape kamu bunyi terus, Mas. Sudah lebih dari sepuluh kali."

"Siapa sih?" tanya Dirga yang sedang fokus mengeringkan rambut dengan handuk kecil. "Di situ tulisannya siapa, Sayang?"

"Tulisannya ... Macan Tutul!" jawab Lula polos, membuat mata Dirga melebar.

"Waduh!"

*

*

*

Ekspresi Dirga 👇

dapat pesan dari "Istriku" 👉 🥰 🤗☺️

"Macan Tutul" calling 👉 😑😒

1
Zifa
Luar biasa
Dewa Rana
kalau terlalu cinta jadinya oon
Dewa Rana
baca lagi Thor...
kapan ada karya baru lagi Thor
aryuu
selalu luar biasa ❤️❤️
Muna Junaidi
🤗🤗🤗🤗🤗🤗
Bunda
q mampir lg kak 🙏🏻
Jumriany Aiman R
/Frown//Frown/
Eci Setyo
suamiku tidak demikian kok 😌
Rustan Sinaga
jeff dikerjai suami istri
hahahaha
Rustan Sinaga
yeeee drakor nya baru mulai
Rustan Sinaga
wow, mantap kejutannya kan Dirga?
Rustan Sinaga
skakmat si alika
Rustan Sinaga
😂😂😂😂😂
Rustan Sinaga
rencana yg mantap Lula
Rustan Sinaga
selalu ada cara spy tetap ketahuan mama Diana, semangat Dirga
Yani Rohayani
cerita nya bagus dan nyambung ke cerita dr Allan saya senang bacanya
Khairul Azam
laki laki seperti diga ini menjijikan
Khairul Azam
sungguh mengelikan. aku klo baca novel perempuannua mudah berdebar mudah jatuh cinta itu gimana ya geli aja
Khairul Azam
janji itu klo masuk akal dan berlogika dan tidak merugikan orang lain bisa dijalankan. tp kalo sebaliknya gak perlu jugalah itu pemasakan.
Khairul Azam
lula jg mengharapkan dirga.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!