Tamat (Cerita belum di revisi, masih banyak kesalahan dan typo, mohon di maklumi yes)
Satya Satyawan, pria tampan, mapan dan kaya raya...
Risa Diandra, bocah SMA , cantik dan tomboy...
Satya dan Risa di jodohkan oleh orangtua mereka dan menyembunyikan status pernikahannya dari semua orang, kecuali mereka yang sudah tahu...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Relaxaaa_id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23 Risa semakin dewasa.
BAB 23.
*** Istriku Bocah SMA ***
Satya menggenggam tangan Risa, menuruni anak tanga satu persatu. Berjalan pelan, membuat orang orang yang ada di lantai dasar itu langsung menatap Satya dan Risa.
Risa mengeratkan genggaman tangannya pada lengan Satya karena merasa tidak nyaman dengan tatapan orang - orang di lantai bawah itu.
"Tidak apa-apa Risa, mereka hanya penasaran." bisik Satya.
"Risa, maafkan kami. Kami tidak tahu jika kamu mengalami Amnesia."
Rama menghampiri Risa dan meminta maaf karena telah membuat Risa tidak nyaman atas kehadirannya dan teman temannya.
"Aku Rama, teman sekolahmu." ucap Rama, dia mengulurkan tangannya.
Risa menatap Satya, walaupun enggan namun Satya terpaksa mengangguk. Risa menyambut uluran tangan Rama.
"Kami tidak akan memaksa kamu untuk mengingat kami, maka dari itu kami akan memperkenalkan diri kami lagi. Anggap saja kita baru kenalan." ucap Rama seraya tersenyum.
Risa tersenyum tipis, entah kenapa dia merasa nyaman saat melihat senyuman Rama. Satya mendengus sebal, namun tidak bisa berbuat apa - apa.
"Hai, Risa aku Udin. Kita dulu satu kelas, tapi sskarang tidak lagi karena kita sudah lulus haha."
Udin maju dan memperkrnalkan dirinya, dan sedikit membuat lelucon garing.
Risa hanya tersenyum tipis, "Aku Risa." balasnya pelan.
"Aku Rudi. Sama seperti Udin dan Rama, kita satu kelas." ucap Rudi memperkenalkan diri.
"Aku Risa."
"Aku Daniel, teman satu kelasmu juga."
"Aku Risa."
"Aku Daniella, kembaran Daniel dan juga teman satu kelasmu."
"Aku Risa."
"Aku Dwi, teman satu kelasmu."
"Aku Risa."
"Aku Rendy, satu satunya cowok paling beken di kelas 12."
"Aku Risa."
"Aku Mella, kita sahabatan dari SMP... hiks aku sedih banget kamu lupa sama aku, hiks kamu lupa sama aku, pasti kita tidak bisa belanja bareng lagi. hiks padahal ada tas keluaran terbaru, hiks."
Mella memeluk Risa dengan sesegukan, hanya dia yang menangis dan memeluk Risa, karena hanya dialah sahabat Risa yang paling lama.
Setelah Mella menjauhkan diri, teman teman Risa yang lain pun mendekati Risa untuk memperkenalkan diri.
Risa hanya menanggapi mereka dengan senyuman tipis, dan ikut bergabung bersama mereka. Bercanda hal yang tidak Risa mengerti, sebenarnya Risa agak heran saat melihat lebih banyak pria daripada perempuan. Itu membuat Risa berpikir bahwa dia adalah anak yang tomboy karena banyak teman pria dari pada perempuan.
Risa menghela nafas pelan setelah semuanya pulang, rasanya kepalanya mau pecah karena di paksa mengingat begitu banyak nama orang orang yang menurutnya asing.
"Kamu baik baik saja Risa?" tanya Satya khawatir saat melihat Risa duduk lesu di sofa ruang tamu.
Risa menatap Satya dan mengangguk. "Ya, aku baik baik saja."
"Kamu tidak perlu membersihkan ruangan ini, biarkan para pelayan yang membereskan semua." ucap Satya.
"Iya sayang, lebih baik sekarang kamu istirahat." ucap Mama Stella.
"Tapi Ma."
Risa merasa tidak enak dengan Ibu mertuanya jika harus membiarkan ruangan yang berantakan itu begitu saja.
"Tidak perlu khawatir, Satya ayo bawa Risa kembali ke kamar untuk istirahat." ucap Mama Stella.
"Iya, Ma."
Satya pun membawa Risa kembali ke kamar untuk istirahat, dia tahu jika Risa sebenarnya sangat kelelahan tapi memaksakan diri untuk menemani teman dan keluarganya sampai pulang tadi.
"Sebaiknya kamu mandi sebelum istirahat, agar badan kamu nanti fress saat bangun tidur." ucap Satya.
"Terima kasih, kamu baik sekali." ucap Risa, dia agak tidak enak karena sikapnya pada Satya yang dingin. namun Satya masih baik dan tersenyum lebar padanya.
"Tidak perlu berterima kasih, aku adalah suamimu." ucap Satya.
"Maaf aku masih tidak mengingat kamu." ucap Risa menunduk.
"Tidak masalah, aku akan ke bawah sebentar."
"Ya."
Risa pun bergegas membersihkan diri saat Satya pamit keluar kamar, tubuhnya terasa pegal semua. Tapi agak mendingan setelah mandi.
Risa hanya menggunakan kimono dari kamar mandi dan mengecek kamar, berharap Satya belum kembali dan ternyata tidak ada orang, berarti Satya belum kembali.
Risa pun berjalan keluar kamar mandi, membuka lemari pakaian dan mengerutkan dahinya saat melihat pakaian yang dia pikir miliknya itu terlalu norak.
Risa pun mengambil dress yang tidak terlalu terbuka dan memakainya, namun dia merasa bahwa pakaian itu kurang cocok untuknya. Namun dia tidak menggantinya karena semua isi yang ada di dalam lemari itu hampir sama.
Risa pikir dulu dirinya gadis tomboy yang seharusnya menggunakan jeans dan kaos oblong atau jaket kulit. Bukan dress ketat kekurangan bahan seperti itu.
Clek... Pintu kamar di buka dari luar, bertanda Satya telah kembali.
"Risa ada apa?" tanya Satya saat melihat Risa memandangi isi lemari pakaiannya.
"Ini semua milikku?" tanya Risa.
Satya mengangguk. "Ya, itu semua milikmu."
"Tapi aku merasa tidak nyaman menggunakan pakaian ini, kupikir aku adalah gadis tomboy. Kenapa pakaianku seperti ini?" Tanya Risa mengutarakan kebingungannya.
"Kamu dulu memang gadis tomboy, pakain ini semua baru beberapa bulan kamu beli." jelas Satya.
"Jika aku adalah gadis tomboy kenapa aku membeli gaun gaun kurang bahan ini?" tanya Risa.
"Karena kamu bilang kamu ingin menjadi cantik, seperti perempuan yang aku suka." ucap Satya.
"Memangnya aku yang tomboy tidak cantik sampai mau merubah diri?" tanya Risa.
"Kamu cantik, hanya saja seseorang membuat kamu berpikir jika aku lebih suka tante tante girang dan kamu berusaha menjadi itu." jelas Satya jujur.
Risa mengerutkan dahinya. "Secinta itukah aku padamu, sampai aku rela mengubah diriku menjadi perempuan apa saja." ucap Risa heran.
"Hmm, sudahlah sebaiknya kita ke bawah sebentar untuk makan malam." ucap Satya.
"Aku tahu kamu lelah, tapi kamu harus makan dan minum obat dulu." lanjut Satya.
Satya menelan ludahnya dengan susah payah, entah kenapa dia melihat Risa menjadi semakin dewasa. Cantik dan menggoda, beda dengan dulu yang masih terkesan kekanakan walaupun dengan pakaian menggoda dan tatapan mata yang menggoda. Tapi saat ini hanya berdiri dengan pakaian yang dulu sudah sering Risa pakai entah kenapa mampu membuat Satya menahan sesuatu.
Hanya enam bulan, tapi kenapa perubahannya begitu besar? batin Satya.
**Terima kasih sudah mau membaca sampai sini, terima kasih suka kasih aku like juga poin ;)
Maaf kalau ceritaku terlalu datar, kalau kalian lebih suka cerita yang hot bisa baca cerita aku yang BAD kok :v karena yang ini nggak akan ada hot hotnya ;)
Dan jangan lupa like yah bagi poin juga se ikhlasnya ;)
bahasanya kek umur 35an
25 sih masih abg 😷