NovelToon NovelToon
DOA DI AKHIR SUJUD

DOA DI AKHIR SUJUD

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Chicklit
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Uswatun Kh@

Hai pembaca!
Kali ini, saya akan membawa Anda ke dalam sebuah kisah yang terinspirasi dari kejadian nyata, namun dengan sentuhan kreativitas yang membuatnya semakin menarik. Simaklah cerita tentang Halimah, seorang wanita yang terjebak dalam badai cinta, kekerasan, dan teror yang mengancam jiwa.

Semuanya bermula ketika Halimah bertemu dengan seorang pria misterius di media sosial. Percakapan mereka berlanjut ke chat pribadi, dan tak disangka, suami Halimah menemukan bukti tersebut. Pertengkaran hebat pun terjadi, dan Halimah dituduh berselingkuh oleh suaminya.

Halimah harus menghadapi cacian dan hinaan dari keluarga dan tetangga, yang membuatnya semakin rapuh. Namun, itu belum cukup. Ia juga menerima teror dan ancaman, bahkan dari makhluk gaib yang membuatnya hidup dalam ketakutan.

Bagaimana Halimah menghadapi badai yang menghantamnya? Apakah ia mampu bertahan dan menemukan kekuatan untuk melawan? Ikuti kisahnya dan temukan jawabannya. Jangan lewatkan kelanjutan cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DODIAKSU 03

Pagi itu, Halimah bergerak gesit di dapur, meskipun hatinya masih terbakar oleh amarah terhadap suaminya. Namun, ia tidak pernah melupakan tanggung jawabnya sebagai ibu dan istri, terutama dalam memasak sarapan untuk keluarganya.

Hari ini, Halimah memutuskan untuk tidak membuka warungnya, karena hatinya masih kacau dan belum bisa fokus. Suaminya, Anton, juga belum kembali ke rumah sejak semalam, membuatnya semakin kesal.

Dengan hati yang jengkel, Halimah memasak makanan favorit anaknya, Rafa. Ia menoleh ke arah kamar Rafa, yang masih terlelap dengan lelap. Sejak lulus sekolah, Rafa selalu bangun siang, dan Halimah merasa malas untuk mengomelinya. Ia membiarkannya, meskipun itu berarti Rafa menjadi anak yang kurang disiplin.

Namun, di balik kejengkelannya, Halimah masih memiliki cinta yang besar untuk anaknya, dan ia berharap bahwa suatu hari nanti, Rafa akan menjadi anak yang lebih bertanggung jawab.

Saat Halimah asik memasak, suara mobil Anton memecah keheningan, menandakan kedatangannya. Namun, Halimah tidak bergeming, cuek dan tidak mau memperdulikan suaminya lagi. Ia tetap fokus memasak, seolah tidak peduli dengan kehadiran Anton.

Tidak lama, suara pintu terbuka, dan Anton masuk ke dalam rumah. Ia langsung menuju kamar, kemudian keluar dengan membawa handuk dan berjalan ke arah dapur. Sebelum masuk ke kamar mandi, ia melirik Halimah sekilas, namun tidak ada kata-kata yang terucap.

Suasana pagi yang cerah tidak dapat menghilangkan kesuraman yang menggantung di rumah mereka. Kedua pasangan itu terlihat tegang, tidak ada komunikasi yang terjalin.

Halimah dengan wajah kusut dan rambut yang hanya diikat ke belakang, terlihat semakin suram. Namun, ia masih membuatkan segelas kopi untuk suaminya, meletakkannya di atas meja makan sebelum ia masuk kembali ke dalam kamar.

Kopi yang masih mengepul itu terlihat seperti sebuah harapan, namun apakah cukup untuk menghangatkan hubungan yang telah memburuk?

Setelah beberapa menit, Anton keluar dari kamar mandi, namun tidak menemukan Halimah di tempat biasa. Ia melihat segelas kopi yang masih mengepul, tapi tidak memperdulikannya. Ia berlalu dan menuju kamar, namun berhenti sejenak saat melihat Halimah melipat pakaian di atas kasur.

Tanpa bersuara, Anton masuk ke dalam kamar dan membuka lemari kayu berwarna coklat. Ia mengambil satu setel pakaian untuk dikenakannya. Halimah berhenti melipat dan menoleh ke arah Anton dengan mata yang sedikit tajam. "Mas, uang bulanan yang kamu berikan sudah habis. Aku minta buat beli beras," ucap Halimah dengan nada sedikit kesal.

Anton tidak menanggapi permintaan Halimah dengan sopan. Ia mengambil uang dari tasnya dan melemparkannya ke dada Halimah dengan kasar.

 "Ambil tu uang! Perempuan taunya hanya minta uang saja. Jangan-jangan selama ini uang yang aku kasih kamu kirim buat selingkuhanmu itu ya..." sentak Anton dengan nada yang penuh kebencian.

Ucapan Anton seperti pisau yang menusuk hati Halimah. Ia merasa sakit dan terhina, namun tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa menatap Anton dengan mata yang penuh air mata.

Halimah mengelus dadanya, matahari menatap Anton dengan penuh kesal. "Kamu jangan asal menuduh, Mas," ucapnya dengan nada tinggi.

 "Aku minta uang bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk keperluan keluarga. Apa kamu tidak mau memberi makan anakmu sendiri?"

Halimah melanjutkan dengan nada yang semakin kesal. "Selama ini kamu hanya memberi aku Rp3 juta untuk satu bulan. Aku tidak pernah mengeluh, bahkan aku membantu kamu mencari tambahan. Tapi kamu malah menuduhku?"

"Uang segitu sudah banyak, jadi apa kamu mau mengeluh sekarang. Harusnya kamu sebagai perempuan harus bisa mengatur uang segitu agar cukup sebulan, ini baru beberapa hari sudah minta lagi. Siapa yang gak curiga. " Anton yang berdiri di samping lemari menatap Halimah dengan tajam.

Halimah tertawa pelan, seakan tidak percaya dengan ucapan Anton. "Mas, kamu tidak tahu bahwa harga-harga sekarang semakin mahal? Uang yang kamu berikan itu bahkan tidak cukup untuk membeli beras sebulan. Apalagi untuk jajan Rafa, anakmu sendiri?"

Halimah mengambil napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. "Aku sudah katakan, aku tidak selingkuh, Mas! Aku tidak pernah mengkhianati kamu. Tapi kamu malah menuduhku seperti itu?" Suara Halimah semakin keras, penuh dengan kesal dan kekecewaan.

Anton hanya menatapnya sekilas, lalu berpaling dan segera mengambil tasnya. Ia beranjak keluar dari kamar, meninggalkan Halimah sendirian dengan perasaan sakit yang mendalam.

Ia berjalan menuju garasi, suara mesin mobilnya memecah kesunyian. Suara mobil itu semakin menjauh dari rumah.

Halimah merasa dadanya sesak. Ia meremas uang yang berserakan di atas kasur, uang yang dilempar oleh Anton dengan cara yang menyakitkan. Halimah merasa harga dirinya diinjak-injak. Uang itu bukan hanya untuknya , tapi juga untuk kebutuhan rumah tangga dan anaknya. Halimah tidak bisa menahan air matanya lagi. Kini tiada hari tanpa air mata, dan kesedihannya terus menggunung.

Halimah merapikan uang yang berserakan di atas kasur dan menyimpannya dengan hati-hati. Ia bangkit dan berjalan menuju dapur, namun terhenti di depan meja makan. Kopi yang ia suguhkan untuk Anton masih utuh, tak tersentuh sama sekali. Halimah merasa sedih, karena Anton bahkan tidak sarapan di rumah. Ia menarik punggung kursi dan duduk, memikirkan bagaimana agar tak lagi bergantung pada suaminya. Ia harus lebih mandiri, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Tak lama, Rafa keluar dari kamar dengan wajah bantalnya yang menggemaskan. Ia berjalan menuju dapur, menghampiri ibunya.Rafa melihat kopi di atas meja dan langsung menyeruputnya.

"Cuci mukamu dulu, Le, baru bangun kok langsung minum kopi," ucap Halimah dengan senyum.

Rafa mengusap-usap matanya, "Iya, Mak." Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari sosok ayahnya. "Bapak mana, Mak? Apa Bapak belum pulang?" tanya Rafa dengan nada penasaran.

Halimah terdiam, mencari kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan anaknya.

Halimah membuka tudung saji yang menutupi makanan, aroma harum memenuhi udara. "Bapakmu baru pulang pagi tadi, tapi setelah mandi, bapak pergi lagi," ucapnya dengan nada datar.

Rafa mengernyitkan dahi, "Apa bapak sudah pergi lagi? Sekarang bapak bahkan sudah jarang ada di rumah." Ia terdiam, matanya memandang ke arah jauh, seolah mencari jawaban atas pertanyaannya.

Halimah bangkit, mengambilkan piring untuk anaknya. "Sudah, cepat cici mukamu, Le, habis itu cepat sarapan."

Rafa segera pergi, menuruti perkataan ibunya. Setelah kembali dari kamar mandi, Rafa duduk di depan ibunya, menatap wajahnya dengan mata yang masih sembab.

"Mak, kamu habis menangis lagi ya?" tanya Rafa, suaranya lembut.

Halimah tersenyum, mencoba menyembunyikan kesedihannya. "Tidak, Le, Mak hanya capek saja."

"Jangan bohong sama Rafa, Rafa tau kalo mamak habis menangis," ucap Rafa dengan nada penasaran, matanya memandang ibunya dengan penuh perhatian. "Apa lagi sekarang, bapak ngapain mamak lagi?" tanyanya lagi, suaranya lembut tapi penuh keingintahuan.

Halimah menggeleng, mencoba menutupi kesedihannya dari anaknya. "Udah, mak gak papa, cepat sarapan," perintahnya, berusaha mengalihkan perhatian Rafa.

Namun, Rafa tidak mudah teralihkan. Ia terus memandang ibunya dengan mata yang penuh pertanyaan. Halimah merasa tidak nyaman, sehingga ia memutuskan untuk meninggalkan rumah sebentar.

"Mamak mau keluar sebentar, mau cari bahan buat masakan mak besok," ucapnya sambil beranjak dari tempat duduknya.

Ia mengambil uang yang ada di laci lemari dapur dan segera bergegas meninggalkan rumah. Ia berjalan menuju garasi, mengambil motor maticnya, dan segera melaju meninggalkan rumah yang terasa sunyi dan menyedihkan.

1
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
dah selingkuh main pelet2an ckckck 🤦‍♀️
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
jangan mauu /Scream/
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Anton makin tega, Halimah sabar banget 😭
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
/Cry/ yahhh yahhh
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
suka sama gambar2 visual pilihan author 🥰
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mang bpkmu sengklek kyk tumor kankerr 🤣
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mang niat bnget cari kesalahan Halimah 😭 padahal Dy yg slingkuh
.•♫•♬•Luo Yii•♬•♫•.
eh kok mt.. ke gc 🤣🤣
𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊 🦂🦂 🦂
lanjut yi.. nggak sabar pengen liat si Anton itu menyesal
.•♫•♬•Luo Yii•♬•♫•.: iyaa buk.. ini jg lgi berusaha.. oleng ke mt mulu buk
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
eehh /Panic/
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
hddehhh play victim 😤😤
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
pasti mau tinggal bareng sama selingkuhannya 😌😏
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
si Anton dah beralih ke lain hati, 🤧🤧 makanya berubah jdi suami kamvrett, lebih baik pisah aja jngn mengharapkan hal yg mustahil Halimah 😭
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mang kyk betina si Anton ini 😂😂🤣🤣
Manik🌼
satu iklan untuk kamu /Drool/
Manik🌼
bener sih kata anha
Nar Sih
sabarr ya halimah
Nar Sih
dri bhsa nya ini cerit orang jawa ya kak thorr ,tpi sedih dan lucu
.•♫•♬•Luo Yii•♬•♫•.: iyaa Halimah orang Jawa di cerita ini
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Halimah cepat pisah dari Anton, daripada kamu stress di hina & direndahkan terus 😭😭🤧
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
untungnya si Rafa dah gede & Halimah bisa cari uang sendiri, mang suami gak guna si Anton 🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!