Mutia, Gadis Manis itu merasa Tuhan begitu menyayanginya, selain sang mama, kini ia juga di hadapkan dengan seorang Om-om mesum yang tidak lain adalah bosnya sendiri. Kedua orang tersebut bagaikan bayangan diri sendirinya, apapun yang ia lakukan pasti tidak pernah terlepaa dari pantauan mereka.
Namun semua berubah saat ia bertemu dengan Raga, pegawai baru yang tidak diragukan lagi ketampanannya.
Lantas bagaimana kisah Mutia selanjutnya? Akankah si Bos membiarkan ia dekat dengan lelaki lain?
Akan ada banyak kejahilan serta kisah seru lainnya, jangan ketinggalan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erin FY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Iya, Sayang
Mutia keluar kamar, Denis memperhatikan gadisnya itu dengan semringah. Celana jeans, kaos putih yang tak terlalu ketat tapi masih terlihat sexy bagi Denis, ditambah dengan jaket jeans model crop, Mutia terlihat berbeda hari ini.
Dan rambutnya yang dikuncir kuda membuat dia makin terlihat manis saja. Ingin rasanya Denis menarik gadis itu dalam dekapannya. Memeluk erat sampai gadis itu meronta tak bisa bernapas. Ah, Lagi-lagi Denis gila memikirkan gadis pujaanya itu.
"Eh, kok udah pada rapi? Mau kemana?" tanya mama yang baru saja masuk.
"Ma, Denis mau ngajakin jalan Mutia, boleh?" ijin Denis kepada mama.
"Boleh, boleh banget. Tapi ingat! jangan sampai lecet, yak?"
"Siap, Ma. Denis jamin pulang pergi Mutia masih utuh, tapi gak tau dengan hatinya." Mama dan Mutia mengerutkan kening, tak mengerti maksud Denis.
"Memangnya kenapa dengan hatinya?" tanya Mama penasaran.
"Takut kalau hati Mutia tiba-tiba jatuh, jatuh dalam dekapanku," Denis terkikik, tapi Mama justru terbahak. Sedang Mutia merengut kesal.
Mutia mencium tangan ibunya, keluar lebih dulu tanpa memedulikan Denis dan Mamanya yang masih asyik tertawa.
"Gak sabar banget, ya, pingin jalan sama aku?" tanya Denis berdiri di sebelah Mutia.
Mutia menatap lelaki itu dengan sebal.
"Dasar Raja GR!"
"Tadi ada yang GR juga, sampai merem segala lagi," ucap Denis terkikik.
Mutia memalingkan wajah, tak ingin Denis melihat wajahnya yang pasti merah padam. Lagian, kenapa juga dia harus bahas-bahas itu lagi, memalukan.
"Kita mau kemana?" tanya Mutia mengalihkan perhatian.
"Pantai," jawab Denis singkat.
"Pantai Mana?" Mutia bertanya lagi.
"Kalau pantai kutai, gimana? sekalian bulan madu." Denis menatap mutia, menaik turunkan alisnya mencoba menggoda gadis itu.
"Bulan madu saja sama lumba-lumba."
"Bibir kamu sama lumba-lumba juga sama, sama-sama ngegemesin, jadi pingin nyosor aja."
Mutia melotot ke arah Denis, tapi Bukan Denis namanya jika dia ketakutan. Lelaki itu malah mengedipkan mata, menggoda tanpa dosa.
"Jadi pergi gak? kalau enggak aku mau tidur lagi ke kamar!" bentak Mutia yang mulai lelah dengan sikap Denis.
"Kalau ke kamarnya bareng aku, ayo mending di kamar aja."
Kali ini kesabaran Mutia sudah habis, dia membalikkan tubuh, melangkah menjauhi Denis.
Baru beberapa langkah berjalan, tangannya tertahan, siapa lagi kalau bukan Denis yang menahannya.
"Jangan ngambek, Sayang. bercanda. Ayo berangkat."
Cekalan Denis turun ke telapan tangan Mutia. Lelaki itu menggandeng Mutia keluar halaman.
"Mana mobilnya?" tanya Mutia saat tidak melihat mobil Denis di halaman rumahnya.
"Kali ini kita pakai motor, ya? biar bisa kamu peluk. Jarang-jarang kan kamu mau diajak keluar kayak gini," ucap Denis seraya memasang helmnya.
Denis mengambil satu helm lagi dan memakaikan pada Mutia. Lelaki itu terlebih dahulu merapikan rambut-rambut Mutia, Dia memakaikan helm dengan lembut, membuat Mutia tak berkedip menatapnya.
"Jangan melihatku seperti itu, Mbak Mut. Jangan sampai belum sebulan kamu sudah jatuh cinta padaku."
Mutia membuang buka.
"Jangan panggil aku Mbak Mut!" lanjut Mutia.
"Baiklah, berarti kamu memang lebih senang kupanggil sayang." Mutia mendengkus, heran kenapa lelaki ini selalu bisa mengembalikan kata-katanya.
"Ayo, Yang. Naik!" Denis sudah naik ke atas motornya.
Mutia tak tahu motor siapa ini. Tapi motor sport yang dihadapannya ini pasti sangat menguntungkan Denis. Jok motor yang menuking ke depan pasti akan membuat Mutia mau tidak mau mendekat dengan lelaki itu, belum lagi sifat usil Denis yang pasti akan keluar.
Mutia mendesah, libur kerjanya hari ini akan berakhir sia-sia.
Benar saja apa yang dipikirkan Mutia. Denis mengendarai motornya dengan kencang, belum lagi tingkah usilnya yang mengerem tiba-tiba, Akhirnya Mutia mau tidak mau memeluk pinggang lelaki itu. Membuat senyuman kemenangan terbit di bibir Denis.
"Kok ke Mall? katanya ke pantai?" tanya Mutia saat turun di parkiran sebuah Mall besar.
"Gak jadi. Kita ke pantainya besok saja setelah nikah, biar bisa nginep lama dan main lama," ucap Denis sembari terkikik.
"Ngimpi!"
Mutia tak habis pikir, apa sebenarnya yang ada di otak lelaki itu. Selain tingkat percaya dirinya yang over, isi otaknya pun tak jauh-jauh dari urusan ranjang. Mirip si duda sebelah yang baru saja belah duren. Damar.
"Ayok!"
Denis menggandeng tangan Mutia untuk masuk ke dalam. Mutia hanya pasrah saja. Meskipun diam-diam dia tersenyum bangga saat melihat tatapan iri para gadis-gadis di sana. Siapa yang tak bangga bisa berjalan dengan Denis, tampan, body aduhay, styles, dan sudah jelas kaya.
Mungkin hanya Mutia saja satu-satunya gadis yang berani menolak Denis. Dan demi si manusia kotak yang tak berotak, spongebob. Denis justru terpikat pada gadis muda itu, yang selalu senewen jika berdekatan dengannya.
"Sayang?"
"Eh, iya, Sayang!" Mutia menutup bibirnya dengan kedua telapak tangannya.
Gara-gara melamun tak jelas, dia jadi latah dan mengucap yang tidak-tidak. Lihat saja buktinya, Denis sudah mesam-mesem tak jelas setelah mendengar ucapannya.
"Iya, aku juga sayang kamu," ucap Denis dengan semringah.
Ah, rasanya Mutia pingin pergi saja ke Madiun. Minta maharnya Saras buat cemilan.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Ahaaiii aku muncul di mari. Maaf, yak, kalau updatenya lama, lah bijimane aku kalau garap banyak cerbung suka ketuker-tuker sifat sama namanya😅
Selain Saras, ada satu cerbung juga yang bakalan cetak, mangkanya aku kudu ngorbanin si Mutia ini untuk up gantian. Nanti, setelah semua kelar, janji bakal fokus ini juga. Doain lancar, yakk.
Kecup jauh untuk kalian semua😘😘
tolong sambung... best nie..tak sabar nak baca...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa