"Seorang gadis yang terkenal dengan keimutannya karna terlihat imut dan mempunyai pipi chubby.dan si gadis tersebut mempunyai teman yg bernama inayah saja yg bisa membuat si gadis chubby ini mempercayai seluruh keluh kisahnya ke inayah temannya.
namun,semejak si gadis chubby ini makin beranjak remaja dia makin memperbaiki pola makannya dan tidak berlebihan dalam makanan.
"ka raudah! nayah bawa sesuatu looohh? ucap nayah menyeru raudah."ayoo sini,kita duduk bareng sambil makan dan cerita dibawah pohon cery" jawab raudah sambil berdiri menunggu yg lainnya.
tiba tiba raudah merasa seperti ada yg memerhatikan."ha? siapa itu?" celetuk di batin raudah yg seketika ia menoleh se"orang dan se"orang itu pun langsung beranjak pergi.
"heh,dasar si pipi chubby!" ucapnya pelan si se"orang yg misterius😉🤫.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saputri alia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 5
~
"Raudah,tolong ya.pantau meja makannya rejal.kalo habis,kabarin".ucap khadijah.
"Okeeey..insya allah ya!".sahut raudah dengan santai.
Raudah memantau meja makan bagian rejal (laki-laki).
"{Itu mangkuk soto nya mau habis yaa?hmm..}".tanya raudah dalam hati sambil terus memerhatikan ke meja makan bagian rejal yang disana ada ilham mengambil sirup dan buah.
Umar merasa kesal,ia pun memaju-maju'kan kursi nya seolah-olah menutup pandangan itu dari arah ilham.
Raudah bingung,dia jinjit aga' maju lagi.lalu,umar juga memaju-maju'kan kursinya lagi dan lagi!.
'Apasih,ni orang?.udah ah,jaga kue dan minuman aja". raudah berjalan ke stand kue-kue dan duduk disana.
Baru duduk inayah sudah manggil.
"Kak odah,ayo kesana!".inayah menarik tangan raudah untuk berdiri seketika itu raudah merasa kepalanya sakit.
"Tunggu!,inayah aku merasa..".raudah memegang jidatnya sambil memijit-mijit pakai jarinya.
Umar yang sedang melihatnya dari jauh jadi khawatir.
"{Dia kenapa?.kuat kah masih?.sakit kah dia?}".pertanyaan bermunculan dibenak pikiran umar.
...
"Gapapa,mau ngomongin apa tadi?".tanya raudah sambil menormalkan pandangannya.
"Ngobrol aja sama ka humai udah nungguin disana". jawab inayah sambil tersenyum dibalik cadar bandana nya.
"Yaudah deh,ayo!".ajak raudah bersemangat.
Setelah duduk-duduk dan mengobrol.
Tidak lama dari itu humai ditelpon seseorang dan itu panggilan penting baginya jadi memutuskan untuk duluan karna ada urusan mau lanjut jalan lagi.
"Afwan ya,ana ada urusan mendadak.ana duluan ya pulang. Oh ya,hampir lupa.kalau inayah masih mau disini nanti ana jemput kembali sehabis dari sana baru balik kesini lagi.karna searah sama jalan pulang ke rumah ana.insya allah deh semoga ingat!".tambah humai memberi waktu luang bagi inayah untuk tinggal sebentar di acara dan sambil menemani raudah sekaligus.
Karna raudah sendiri masih malu-malu berkumpul sama keluarga nya dari jauh pihak Tantenya dari ibu.
Dan inayah mengangguk (setuju).
kemudian,humai merogoh tasnya mencari kunci motor nya terlebih dahulu dan inayah memberikan gantungan kunci motor untuk ka humai sebagai hadiah karna mau menjadi teman semotornya dan bolang-balik dari kerjaan ke acara lagi untuk menjemput inayah lagi.
"Kalau ga ingat,ga apa-apa juga! Palingan nanti pulang jalan kaki kan bisa.. iya kan".tambah raudah agar inayah merasa gelisah namun hanya sekedar jokes saja.
"Yaelah kak,jauh kalii..dari sini ke rumahku kan jauh banget,nanti dikira orang anak pinggir jalan.kalo aku diculik nanti gimana?".ucap inayah dengan memasang pipi cemberutnya yg imut.
"Iyaa,insya allah ana ingat nanti pasang notic di hp biar ada alrm aktif biar ingat jemput kamu sehabis aku ada urusan ini langsung aku jemput tuan putri".ucap ka humai dengan santai agar inayah ga akan gelisah karna ucapan ka raudah tadinya menakut-nakuti teman dekatnya yg suka ngambekan.
"Syukron ya,nitip inayah ya raudah..kakak duluan!".ka humai berpamitan dan mereka bersalaman pada ka humai terlebih dahulu.
"...تَنَبَّه فِي الطَّرِيْقْ! يَا اُخْتِيْ "
(Hati-hati dijalan! wahai kakak perempuanku..)
Ucap keduanya sambil melambaikan telapak tangan mereka👋.
●●●
Setelah ka humai pergi darisana mereka lanjut mengobrol tidak jauh dari tempatnya ada ilham dan umar mereka juga duduk-duduk disana Yang juga ada berkumpulnya para rejal sedang mengobrol juga.
Tak sengaja ilham melihat ke arah raudah dan inayah.
Ilham memperhatikan gadis yang memakai jilbab hijau beserta cadar poni karna nayah pakai cadar bandana selalu.
Terus,umar penasaran apa yang diperhatikan ilham ia pun juga menengok.yang dia kira ilham sedang memperhatikan calon istrinya si raudah.
>>>>>><<<<<<<
"ilham.ngapain kamu liatin istri orang?".tanya umar dengan nada ngajak berantem.
Ilham kaget dikiranya yang pakai jilbab hijau army itu calonnya umar?.
"Yang jilbab hijau disebelah itu..calonnya kakak?".tanya nya ilham ragu.
"Ngga lah!.yang jilbab biru lah!..".jawab umar pede.
"Oohh..".sahut ilham seperti umar itu sok tau.
Ga lama kemudian.datang seseorang yg memanggil keduanya,seraya berkata.
"Ilham,umar".suara berat buya menyapa dari indra pendengaran keduanya langsung bangkit menyambut kedatangannya abuya muhammad.
Mereka bersalaman kepada abuya.
Mereka pun pergi bersama abuya dan menerima seruan beliau karna disana juga ada abahnya raudah (ustadz halim) beliau berkumpul di ruangan khusus para tuan guru.
■■●●■■●●■■●●
Tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Ada yang memberitahukan Bahwa ada seorang dari orang tua pria meminta untuk sekarang meng'akad kepada wali wanitanya dan semua rejal telah berkumpul sambil menyaksikan momen seorang lelaki yang sedang mengucapkan janji terikat pada orang tuanya sang wanita dan beliau menyetujui itu (terdengar dari suara mikrofon tidak terlalu keras namun kalau berada didalam ruangan itu sangat terdengar jelas).
Dan diruangan itu para tetua peguruan berkumpul dan para rejal juga berkumpul disana dan terdengar suara yang terdengar aga nyaring namun terdengar seperti ada tawa yang bahagia disana namun terlihat mengejutkan.
Raudah dan inayah mengintip sedikit sedang apa disana sampai para rejal berkumpul lagi.
"nayah,kamu denger apa tadi?perasaanku kek pernah dengar suara ini kok mirip yaa tapi siapa? Masa sih suara nya milik aby..".ucap raudah gelisah dan kepengen tau ada apa disana.
sesaat kemudian..
"Sah...".suara terdengar dari luar dan nyaring sambil terdengar selepas itu mereka berdo'a
"Hah? Siapa yang kawin? Jangan-jangan pengantinnya punya 2 pengantin kah ini ceritanya atau apa gimana?".ucap raudah penasaran seperti apa bentukan orang tersebut dan bisa-bisanya suara aby nya raudah juga termasuk disana.
"apakah abi jadi saksi nikah atau jadi..penghulu?".tanya raudah pada nayah dan inayah pun kebingungan.
Mereka berdua terlalu asik berdua sampe keluarga nya sendiri mereka tinggalkan untuk bisa dengar apa yg dilakukan tetangga sebelah hihi...
"coba tanyakan ka raudah sama tantenya kaka?".saran inayah yang dari tadi penuh dengan tanda tanya dari mereka berdua belum kunjung dapat siapa mempelai pria nya.
"Hmmm...entahlah,aku merasa lebih nyaman menyendiri dari pada ngumpul dan juga aku bingung mau ngapain lagian cuman duduk-duduk doang".ucap raudah.
"Ka,kakak merasa ga kalau kakak dicariin keluarga nya kakak. tapi,inayah cuman diem aja dari tadi mereka nyariin kakak lohh!".ujar nayah mengucapkan langsung pada raudah yg membuatnya tidak nyaman pada seseorang sekalipun ini berada dirumah keluarganya.
"Iya kah? Ayo sudah kita kembali ke dalam! Siapa tau kita termasuk ikut dibagian cuci piring😄!".tambah raudah dan mereka bangkit menuju dapur.
tiba-tiba seorang ibu-ibu bilang,"teh raudah..kemana aja dari tadii dicariin sama mamanya".
"Iya terima kasih bu.. saya kesana dulu ya sama teman saya".ucap raudah.
Mereka menuju ke ruangan para perempuan berkumpul dan terlihat televisi tersambung dengan siaran langsung akad tersebut yang rupanya itu semua sudah selesai karna mereka berdua lambat dan pada akhirnya banyak yg mengucapkan selamat pada umma nya raudah dan anaknya tersebut dan raudah terheran-heran sambil menyambut pelukan hangat dan salaman mereka semua merasa senang.
Ada hal yang tidak terduga yaitu tiba-tiba ada sebagian ibu-ibu yang memberikan amplok ke raudah ketika bersalaman lalu mencium pipi kanan kiri nya.tetapi raudah merasa aneh dan menatap ke inayah.
Inayah juga ga tau kenapa.
Mereka pun berbicara menggunakan telephaty antar mata dan hati.
"{Kamu dapat berapa amplok?hah}".Raudah menatap inayah dengan melanjutkan bersalaman dengan orang-orang.
Bersilih ganti semua disalamin.
"{Ga ada aku,belum dapet tapi cuman dapet hikmah nya doang sama buk-ibuk.nih,coba lihat pipi ku lama-lama memerah gegara liptik mereka 🫠}".nayah nyengir ketika di cipika cepiki.
"{kek nya kita belum salaman deh nayah😀😃😄}
Langsung raudah memegang tangan inayah dan sambil mencontoh apa yang ibu-ibu tadi cipika-cepiki dan mereka membuat sekenario seolah olah jadi buk-ibuk.
"{Nayah,selamat ya..jadi bini kedua}".bisik raudah ke inayah dengan seperti membungkam mulutnya sebagai menahan tawa.
"{eh,eh..maksud?}".kelihatan raut wajah dan alisnya inayah terangkat sebelah seolah-olah heran dengan perkataan sahabatnya.
"{Jangan-jangan ka raudah nanti dilamar ama kakek-kakek yang berkumis}".inayah ga mau kalah saing.
"{Iya,ga apa-apa.asalkan aku sama kakek-kakek kalau kamu nanti sama buyut nya ya😁}".tambah raudah.
Mereka tertawa sedari tadi dan ibunda nya raudah melihat sekilas beberapa detik dari tingkah mereka yang terlihat bergetar karna tawa dan terdengar suara sedikit yang ditahan-tahan mereka agar tak terdengar ngakak.
"{ka,coba lihat ini..aku dapet lohh.. Wleee}".inayah menunjukkan dibalik tangannya yang sedang ia genggam adalah sebuah amplok ternyata raudah nanya sama tante itu rupa nya..
"Tante,kek nya salah orang ngasih amplok".ucap raudah.
"Iya,salah.aduh..maaf,maaf.seharusnya ngasih ke pengantin".jawab tante itu.
"Aahh?".raudah bingung.
"Engga salah kok.tante memang sengaja ngasih inayah kan masih sekolah.lumayan,untuk uang jajan nya walaupun ga banyak yang tente kasih".beliau tersenyum.
Dan inayah kita salaman seperti biasa namun,ini aga berbeda.
Malahan si tante itu mencium kening inayah dan pipi kanan dan kirinya juga kena.
"It's okey nayah,nanti kita cuci muka tadi aku sengaja bawa sabun muka".bisik raudah pada inayah.Dan tante tersebut sudah pergi duluan setelah menyalami mereka.
Raudah sengaja membawa sabun muka karena khawatir dengan inayah yang sensitif pada kulitnya yang seharusnya ia jaga.
Namun,raudah lebih peduli kepada nayah yang masih belum tau gimana cara nya dan masih bolong-bolong untuk perawatan.
Makanya raudah sekalian mengajak inayah supaya ia rajin merawat wajahnya sebelum terjadi jerawat dimana-mana.
Dan menurut raudah inayah itu muka nya putih dan sayang sekali kalau jerawat tumbuh dimuka temannya serasa kesihan.
Dan yang paling kesihan itu ketika jerawat yang nampak kek bisul bukan bisul beneran tapi,kalau dipegang bisa merasa sakit.
Dan bagi raudah itu adalah hal yang paling ia gregetan untuk meletuskan dan siap untuk membawa alat perang dan bertarung pakai tissue,kapas dan tonner sebagai pencegah penyebaran air yang meletus dari jerawat.
Dan raudah langsung menyuruh inayah untuk langsung cuci muka pakai sabun khusus muka sebanyak 2 kali.
Diposisi raudah ia merasa hampir oleng karna pusing kepala yg biasanya dia tidur sebelum zuhur di jam 10 sampai sebelum masuk zuhur dia sudah bangun dari tidur siangnya. namun,karna ini di acara keluarga nya makanya full di pagi sampai sore hari.
Raudah berhenti sejenak duduk dengan tatapan tidak fokus dan ia juga tidak memperdulikan karna kebiasaan ibu-ibu memang suka saling salaman hangat satu sama lain seperti biasanya.
"{mungkin,sebentar lagi pulangan dan aku berharap bisa baring dikasurku kembali nanti dirumah}".raudah memikirkan tentang kasurnya dan bagaimana nyamannya dia kelak tidur.
Raudah bersampingan dengan inayah mereka duduk manis dan tidak banyak bicara.
Lalu inayah bertanya pada anak gadis yg kelihatan seumuran dengan mereka dan inayah bertanya.
"Ini acara akadnya siapa tadi ka?".tanya nayah dengan nada sopan kepada seorang gadis.
"Saya juga ga tau,setibanya disini langsung disuruh ngumpul buat lihat resepsi akad seorang ustadz diminta sama kedua wali nikahnya kedua mempelai untuk dilangsungkan akad disini katanya".
"oohh.. terima kasih yaa kak".ucap nayah
"iyaa sama-sama".ucap gadis itu disebelahnya inayah.
Dan inayah ingin memberitahukan raudah sesuatu tapi malah raudah meminta inayah mengikutinya keluar untuk melanjutkan untuk menjaga meja makanan lagi.karna diluar masih ada tamu yg berdatangan.
mereka pun melanjutkan duduk menjaga meja makanan dan sambil berjaga dikursi sambil duduk.
selepas itu inayah memberitahukan apa yg tadi dia dengar dan raudah merasa heran mengapa begitu cepat.dan inayah heran dengan raut wajar raudah kelihatan lelah dan matanya mulai sayu dan nayah menyadari akan itu.
●●■■●●■■●●■■●●
Author : wanita protagonis nya suka kemana-mana dan ga bisa diem kaki nya.hadehh...🫠