NovelToon NovelToon
The Forgotten Princess Of The Tyrant Emperor

The Forgotten Princess Of The Tyrant Emperor

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Mengubah Takdir / Raja Tentara/Dewa Perang / Putri asli/palsu
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Demar

Sejak usia tujuh tahun, Putri Isolde Anastasia diasingkan ke hutan oleh ayahandanya sendiri atas hasutan selir istana. Bertahun-tahun lamanya, ia tumbuh jauh dari istana, belajar berburu, bertahan hidup, dan menajamkan insting bersama pelayan setia ibundanya, Lucia. Bagi Kerajaan Sylvaria ia hanyalah bayangan yang terlupakan. Bagi hutan, ia adalah pewaris yang ditempa alam.
Namun ketika kerajaan berada di ujung kehancuran, namanya kembali dipanggil. Bukan untuk dipulihkan sebagai putri, melainkan untuk dijadikan tumbal dalam pernikahan politik dengan seorang Kaisar tiran yang terkenal kejam dan haus darah. Putri selir, Seravine menolak sehingga Putri Anastasia dipanggil pulang untuk dikorbankan.
Di balik tatapannya yang dingin, ia menyimpan dendam pada ayahanda, tekad untuk menguak kematian ibunda, dan janji untuk menghancurkan mereka yang pernah membuangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Demar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Licik

Hari-hari di Paviliun Trianon diliputi kesunyian yang mencekam. Anastasia duduk di tepi ranjang menatap kosong ke arah meja yang dipenuhi piring-piring berisi hidangan mewah yang tak tersentuh. Setiap kali pelayan datang membawa makanan, ia menolak dengan angkuh.

“Letakkan di sana… lalu keluar,” katanya dingin, suaranya seakan membeku bersama udara yang semakin berat.

Hari pertama, para pelayan mencoba membujuk. Hari kedua, mereka memohon agar Putri mau sekadar mencicipi. Namun Anastasia tidak bergeming. Ia bahkan tidak membiarkan seorang pun menyentuh tubuhnya atau mendekat ke sisi ranjang.

“Pergi!” bentaknya ketika seorang pelayan mencoba mendekatinya. “Aku tidak ingin diganggu!”

Kabar ini segera sampai ke telinga Kaisar.

Lexus mendengar laporan itu dengan wajah dingin. Kedua tangannya bertumpu di sandaran kursi singgasana yang dilapisi oleh emas dan patung singa.

“Yang Mulia,” ucap seorang pelayan sambil berlutut, “Selir Anastasia menolak makan dan minum. Ia tidak mengizinkan siapa pun masuk ke kamarnya.”

Lexus tidak segera menjawab, sorot matanya memandang jauh. Bibirnya melengkung tipis, bak guratan dingin yang penuh perhitungan.

“Biarkan dia,” ujar Lexus bergema di ruangan pertemuan. “Aku ingin melihat… sampai kapan ia mampu melawan.”

Para pengawal menunduk dalam-dalam. Perintah Kaisar Lexus adalah kewajiban.

Anastasia mencengkram erat ujung gaunnya hingga kuku tangannya memutih. Ia tidak boleh selamanya terkungkung di sini.

Kabur… pikirnya. Tapi bagaimana caranya? Imperial Agartha dijaga ketat, bahkan udara seakan diawasi mata-mata Kaisar. Dan kalaupun aku berhasil kabur, kaisar sialan itu pasti akan menemukanku dengan cepat.

Anastasia menutup matanya, mengingat setiap pelajaran diplomasi dan hukum yang pernah ia pelajari. Satu-satunya jalan resmi kebebasannya hanya satu… perceraian.

Ia menarik napas panjang. “Perceraian…” bisiknya lirih, seolah kata itu racun sekaligus obat.

Anastasia mulai mempelajari kembali hukum Imperial Agartha lewat catatan-catatan yang tersimpan di perpustakaan.

“Ini dia…” bisiknya membaca lembar demi lembar catatan. Dalam hukum Imperial Agartha seorang istri bisa menuntut cerai bila mampu membuktikan penyelewengan suami, atau bila keberlangsungan hidupnya terancam.

Namun di hadapan Kaisar tiran, siapa yang berani bersaksi? Siapa yang akan membela dirinya di istana yang penuh selir haus kuasa?

Malam demi malam, Anastasia menimbang jalan lain. Jika perceraian tak bisa kuraih lewat hukum, maka aku sendiri yang akan menciptakan jalanku menuju kebebasan.

Lampu-lampu minyak menyala temaram, menebarkan bayangan panjang di dinding. Aroma dupa cendana memenuhi udara, memberi nuansa anggun namun sarat ketegangan. Selir Bahrana, wanita yang paling berkuasa di antara para selir tersenyum licik.

“Sudah kalian dengar Kaisar kembali bermalam di kediaman Trianon.”

Yashira merengut, suaranya sarat kecemburuan.

“Aku belum pernah melihat seorang selir baru langsung mendapat kehormatan seperti itu. Apa yang sebenarnya dilihat Kaisar dari gadis itu?”

Mivara menimpali dengan nada getir.

“Kalau dibiarkan, Anastasia akan terus menggerogoti perhatian Yang Mulia.”

Bahrana menyunggingkan senyum dingin.

“Itulah sebabnya aku memanggil kalian ke sini. Kita harus bertindak sebelum ia benar-benar menancapkan kukunya di hati Kaisar. Anastasia harus segera disingkirkan, dia ancaman.”

Yashira mengangguk setuju tanpa ragu.

“Benar! Kita tidak boleh membiarkan gadis itu menduduki posisi yang seharusnya milik kita.”

Mivara mencondongkan tubuh, suaranya berbisik namun penuh tekad.

“Katakan saja apa yang perlu dilakukan, aku akan mendukungmu.”

Yalindra dan Erivana saling bertukar pandang. Mata mereka menyiratkan pemahaman yang sama. Ketika rapat berakhir dan para selir beranjak pergi, Yalindra berbisik lirih pada Erivana saat melangkah keluar.

“Lebih baik kita tidak terlibat.”

Erivana mengangguk dengan tatapan yang tenang.

“Aku setuju, berlawanan dengan Kaisar bukan pilihan menguntungkan. Biarkan mereka membakar diri dengan ambisi mereka sendiri.”

Selir Bahrana duduk di kursi berlapis beludru di dalam kediamannya yang megah. Cahaya lampu kuning menyorot wajahnya yang penuh tipu daya. Ia melirik pelayan kepercayaannya, lalu berbisik dengan nada rendah namun menusuk.

“Siapkan teh yang istimewa, lalu tambahkan ramuan ini di minuman Selir Anastasia.”

Pelayan itu menunduk dalam-dalam, tanda patuh tanpa berani mengangkat wajah. Bahrana menyeringai, “Setelah ini, tubuhmu tak lagi mampu menerima titipan darah Kaisar.”

Tak lama kemudian, Bahrana melangkah keluar bersama dua sekutunya. Mereka bertiga berjalan dengan anggun dan penuh percaya diri menuju Paviliun Trianon. Dibelakangnya, pelayan kepercayaan Bahrana membawa sebuah baki perak dengan teko porselen putih berukir singa emas dan cangkir-cangkir mungil yang menebarkan aroma teh harum.

Para penjaga istana yang melihat kedatangan mereka segera memberi jalan. Status Bahrana sebagai putri Penasehat Agung menjadikannya sosok yang disegani, tak seorang pun berani menghalangi langkahnya. Semua menunduk hormat ketika ia lewat seolah kedatangannya adalah kunjungan seorang permaisuri.

Yashira melirik Mivara dengan senyum samar, keduanya seakan mengerti rencana yang tengah digulirkan. Sedangkan Bahrana, matanya berkilat penuh kesombongan. Setelah ini ia yakin, Anastasia akan berpikir ribuan kali sebelum mengambil perhatian kaisar.

Anastasia tengah duduk membaca gulungan naskah ketika pintu utama terbuka. Masuklah Selir Bahrana diiringi Selir Yashira dan Mivara, serta seorang pelayan yang membawa baki perak berisi teko porselen putih berukir singa emas.

Bahrana menyapa Anastasia dengan senyum manis.

“Adik, kami mendengar keadaanmu sedang kurang baik. Karena itu kami datang membawa teh khusus untukmu. Minuman penenang hati, semoga bisa membuatmu merasa nyaman di istana ini.”

Anastasia mengangkat wajahnya perlahan. Sepasang matanya yang dingin menatap tajam, menembus lapisan kepura-puraan itu. Hatinya langsung dipenuhi tanda tanya Sejak kapan Bahrana, yang jelas-jelas membenciku, berbaik hati seperti ini?

Ia tidak bangkit, hanya mengangkat tangan tipis ke arah meja di depannya.

“Letakkan saja di sana,” ucapnya tenang.

Pelayan segera menaruh teko dan cangkir di meja rendah berukir. Aroma wangi teh pun menyebar. Anastasia menunduk sedikit, menghirup dalam-dalam lalu sudut bibirnya terangkat licik.

Ia mengenali dengan sangat jelas, aroma Mentha Pulegium. Ramuan yang dikenal berbahaya, digunakan untuk mencegah rahim agar tak mengandung.

Dalam hatinya ia berbisik, “Rupanya intrik istana sudah dimulai.”

Tanpa menunjukkan rasa takut sedikit pun, Anastasia menuangkan teh itu ke dalam cangkir porselen mungil. Uapnya naik tipis, menyelubungi wajah cantiknya. Ia mengangkat cangkir itu tinggi-tinggi… dan meneguknya tanpa ragu di depan mata Bahrana, Yashira, dan Mivara yang menunggu dengan cemas dan berharap

Tatapan Bahrana berkilat puas ketika melihat Anastasia meneguk habis the dalam cangkir itu. Senyum licik terukir di bibirnya, penuh kemenangan, seakan-akan permainan telah berakhir bahkan sebelum dimulai.

Dalam hati ia bergumam pelan, hampir seperti doa jahat yang hanya bisa ia dengar sendiri.

“Aku tidak akan membiarkanmu mengandung anak Yang Mulia. Tidak ada tempat bagimu di sisi Kaisar.”

Selir Yashira dan Mivara menutup mulutnya dengan kipas, menahan tawa kecil penuh kepuasan.

Bagi mereka bertiga, hari ini adalah awal dari akhir Anastasia.

1
Ratih Tupperware Denpasar
2 selir sdh teringkirkan selir bahrana masih mencari cara unt menyingkirkan selir2 lain agar dia menjadi satu2nya
Ratih Tupperware Denpasar
2 selir sdh teringkirkan selir bahrana masih mencari cara unt menyingkirkan selir2 lain agar dia menjadi satu2nya
Ratih Tupperware Denpasar
selir bahrana bener2 licik dia yg berbuat jahat yg dihukum selir2 yg lain
Nurhasanah
lanjutt semakin seru thor 😍😍😍
aku
kaisar idiot!!!
Yensi Juniarti
hayo tebak tebakan yuuk...
kaisar tiran bakalan tunduk/luluh gak sama putri Anastasia??? 🙂🙂🙂
Fransiska Husun
aaaaaa thor q gak setuju...
meskipun udah sah tp itu keterlaluan
Siti Hawa
kren thoor... makin seru, aku suka dengan pemeran wanita yg tak lemah, bikin kaisar bucin thoor... 😍😍😍
Nurhasanah
please up lagi dong thor seru bangett ceritanya 😍😍😍
Lauren Florin Lesusien
kenapa harus selir sih thur knp ga permaisuri ataw ratu 🤣🤣🤣
Ratih Tupperware Denpasar
aku suka suka bingit ceritanya. cerita kak demar selalu tentang wanita yg kuat
Asriani Rini
Semangat up thor terimah kasih dauble upnya ceritanya makin menarik
Siti Hawa
semKain menarik ceritanya thoor... minta up nya lgi ya... 😍😍 semoga author sehat selalu.. semangat💪💪💪
Titin Rosediana
yess double up💪💪
Ratih Tupperware Denpasar
/Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
NAYLA DWI
up lg dong thor...
Titin Rosediana
up yg bnyk ka... 💪💪
Ratih Tupperware Denpasar
wow putri anastasia memang putri sejati.. tambah suka karya2 kak thor selalu menggambarkan wanita2 kuat.
Jordin Yanti
bagus Thor, maaf yha pas kamu promosi aku agak skeptis dengan cerita nya, tapi di luar dugaan ternyata bagus, maaf yha thor atas Suudzon nya 🤣🙏🙏🙏😂
Nurhasanah
seru thor tambah lagi klu bisa 🤭🤭🤭🤭 maaf ngelunjak 😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!