Dalam dunia persilatan penuh kekerasan, Fang Wei, seorang pemuda lemah, bertransformasi menjadi pendekar tangguh untuk membalas dendam atas kehancuran Sekte Vila Bambu Giok. Dengan bimbingan misterius Cheng Qing, Fang Wei menjelajahi dunia persilatan, menghadapi bahaya, dan menemukan kekuatan sejati.
INI ADALAH KISAH SETELAH RIBUAN TAHUN SETELAH KISAH XIAO CHEN (LPN)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laghrima~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terendus Rumah Bayang-bayang
Jiang Yu memastikan kembali seluruh kekuatan Kelompoknya sekali lagi sebelum memberi arahan bersiap untuk berangkat setelah menyusun strategi.
Penyerangan Menara Hantu Putih kali ini sudah sangat membuat Klan Jiang menderita kerugian tidak sedikit dari banyaknya properti Kota Kaifeng yang hancur serta korban dari penduduknya yang tidak sedikit.
Klan Jiang akan memberi balasan atas penyerangan ini dengan menghancurkan Markas mereka yang belum terlalu lama berdiri yakni Rumah Bayang-bayang, Klan Jiang yakin dengan kehancuran Markas penyedia informasinya pasti mengurangi kekuatan Menara Hantu Putih walau tak banyak setidaknya Klan Jiang tidak lagi dipandang sebelah mata oleh mereka.
Jiang Yu menamakan kelompoknya sebagai Aliansi Perjuangan, kekuatannya didasari oleh 50 Pendekar Ahli dan enam Pendekar Bergelar serta dua Pendekar Raja. Fang Wei sendiri memperkenalkan dirinya sebagai Chen Xiao dan dalam tingkat Pendekar Bergelar. Tidak ada yang curiga karena mereka tidak bisa melihat tingkatan Fang Wei dengan akurat.
Aliansi Perjuangan akan menyamar memasuki Kota kecil wilayah Sekte Qinceng dan membagi anggota mereka untuk masuk ke setiap Rumah Hiburan yang ada untuk memeriksa. Jika salah satu dari rumah itu terdapat kejanggalan maka akan diperiksa lebih lanjut jika terbukti maka setiap anggota yang memeriksanya akan bertarung dan menyalakan suar sebagai tanda berkumpul.
Malam itu juga Aliansi Perjuangan bergerak secara bertahap demi menghindari kecurigaan dari informan Rumah Bayang-bayang, Aliansi Perjuangan baru berkumpul semua setelah malam berlalu cukup lama yakni di Sekte Qinceng.
"Ingat, nyalakan suar ini setelah identifikasi kalian berhasil! Aku dan satu Pendekar Raja lainnya akan memastikan para penduduk tidak terlibat nantinya." Ucap Jiang Yu sambil memberikan masing-masing satu suar kepada satu dari satiap Pendekar Bergelar yang akan menyamar sebagai pelanggan nantinya.
Fang Wei sendiri kemampuannya sedikit tinggi dari lima Pendekar Bergelar lainnya jadi ia ditugaskan untuk memeriksa Rumah Hiburan yang paling besar dan terkenal baru-baru ini.
Distrik Hiburan sangat besar dan ada banyak Rumah Hiburan disana sekitar tujuh dan ada tiga yang paling besar tetapi hanya satu yang paling terkenal walau belum lama ini berdiri.
Setiap Pendekar Bergelar membawa lima Pendekar Ahli, dua dari mereka adalah anggota Sekte Qinceng. Sebelumnya Sekte Qinceng mengirim sepuluh Pendekar Ahli mereka sisanya menjaga Kota dari serangan jika pertempuran benar terjadi.
"Ayolah Tuan, layanan kami yang paling terbaik..."
Para gadis muda dengan pakaian kurang bahan mereka melambaikan tangan dengan tim yang dibawa Fang Wei.
Kali ini demi menghindari perhatian yang lebih, Fang Wei menutup kedua matanya dengan kain panjang layaknya orang buta. Fang Wei masih bisa melihat karena kain itu masihlah tipis, namun itu semua tetap saja memancarkan auranya yang menakjubkan.
'Gadis-gadis ini semuanya berdarah dingin, apa mungkin inilah penyamaran mereka?' pikir Fang Wei ia bisa melihat setiap gadis di gedung hiburan ini merupakan Pendekar Ahli yang punya aura kematian yang pekat meski mereka sangat pintar menyembunyikannya namun dengan kemampuan Fang Wei itu masihlah ketahuan.
"Aiya, Tuan ini sungguh Tampan tapi sayangnya harus kehilangan mata sehingga tidak bisa melihat kecantikan gadis kami..."
Mama dari gadis-gadis hiburan di tempat ini keluar dan menyambut tim Fang Wei, ia pertama kali langsung menyadari aura Fang Wei tidak biasa serta wajahnya sangat rupawan meski buta.
Selain mereka, di dalam gedung ini banyak lagi pendekar bebas maupun penduduk lokal yang sibuk mabuk-mabukan dilayani banyak gadis.
"Kami datang untuk menikmati tarian dan musik dari gadismu..." Fang Wei menyerahkan lima keping emas kepada Mama rumah hiburan, wanita itu tersenyum lebar menerimanya.
Fang Wei tersenyum tipis, ia bisa melihat selain wanita ini yang ditingkat Pendekar Bergelar sisanya merupakan gadis yang hanya Pendekar Ahli. Fang Wei bisa menghabisi mereka semua dengan mudah jika terbukti jika ini memang Markas Rumah Bayang-bayang.
"Nona sekalian silahkan layani saja temanku, aku memang hanya mengantar mereka." Ucap Fang Wei ketika banyak gadis yang berniat menggodanya.
"Anda tidak perlu sungkan, cukup nikmati pelayanan kami saja..."
Fang Wei menolaknya kembali, ia menyerahkan seluruh gadis ke lima rekannya yang kini tersenyum canggung.
Sementara di ruangan kamar paling atas gedung hiburan ini sedang terjadi pertemuan dengan beberapa gadis muda.
"Klan Jiang ini berani juga..." Gadis dengan pakaian merah seksinya tertawa kecil mendapat laporan dari anggota Rumah Bayang-bayang jika Klan Jiang membentuk Aliansi Perjuangan untuk menyerang mereka.
"Nyonyaku, apa yang harus kita lakukan kali ini?" tanya salah satu gadis di ruangan itu.
Gadis yang dipanggil Nyonya itu masih tertawa kecil seolah itu bukanlah masalah yang besar, "Apalagi? Mereka datang untuk kita... Habisi saja semuanya sekalian!" ucapnya kemudian.
"Tapi Nyonyaku, ada Pendekar Raja lain selain Anak dari Jiang. Kami khawatir..."
"Khawatir apanya? Aku juga Pendekar Raja dan jumlah anggota kita jauh lebih banyak serta ahli dalam pembunuhan, mereka mungkin kuat tapi tetap dibawah pengalaman kita semua!"
Rumah Bayang-bayang memiliki seratus anggota sebagian dari mereka adalah Pendekar Ahli yang berpengalam dalam tehnik pembunuhan serta ada tiga orang petinggi di Pendekar Bergelar sementara Nyonya tadi berada di Pendekar Raja sejak lama. Nyonya dengan pakaian merah tadi merupakan pemimpin dari Rumah Bayang-bayang, Ling Yiyi yang dikenal sebagai Laba-laba Ungu.
Kedatangan Aliansi Perjuangan yang waspada sekalipun tetap terendus oleh Rumah Bayang-bayang begitu juga dengan taktik mereka yang mengirim penyamaran untuk mencari markas mereka.
"Mereka sudah datang jadi habisi saja sekalian..." Ling Yiyi tertawa kecil.
"Sesuai perintah Anda Nyonyaku..." dua gadis sebelumnya langsung lenyap dari ruangan itu, mereka akan mengabari setiap anggota mereka untuk bersiap segera.
Fang Wei yang sebelumnya masih santai tersenyum sinis, gadis-gadis yang tadinya sibuk menggoda sana sini sekarang berwajah serius seolah telah mengetahui sesuatu.
"Keluar sekarang dan nyalakan suar itu." Fang Wei berbisik kepada satu anggotanya.
"Apa maksud Senior Chen?" Salah satu anggota tadi mengerutkan alisnya.
Fang Wei tertawa kecil, "Malam ini akan sangat panjang..."
Wajah ke lima anggota yang dibawa Fang Wei menjadi serius setelah merasakan aura pembunuh dalam jumlah besar mengisi suasanan.
"Kalian sudah tahu siapa kami, buat apa berpura-pura lagi?" Fang Wei mendengus kesal, perkataannya itu mengejutkan semua orang di gedung itu.
Tidak lama kemudian terdengar suara tawa disertai tepuk tangan mengisi seluruh gedung, gadis hiburan ikut bereaksi setelahnya.
"Aku akui keberanianmu... Sungguh disayangkan pemuda setampan dirimu harus ikut mati!"
Seorang gadis dengan gaun merah seksinya menuruni tangga dari lantai teratas gedung hiburan, wajahnya sangat cantik dan terlihat lembut namun tidak dengan aura pembunuh yang menyelimuti tubuhnya.
"Setidaknya aku akan memberimu kematian yang yang tidak menyakitkan, anggap saja hadiah karena wajahmu itu..."
Fang Wei tertawa keras mendengarnya, gadis itu hanyalah Pendekar Raja yang bisa dengan mudah ia habisi tanpa usaha berarti.
"Kau bicara begitu seolah pernah mati..." Fang Wei terkekeh, ia memberi kode pada kelima anggotanya yang sudah memegang gagang pedang mereka.
Fang Wei lalu menendang meja di hadapannya seketika itu juga kelima anggotanya keluar dan menyalakan suar untuk meminta bantuan segera.
"Beraninya kau! Habisi semuanya!" Ling Yiyi geram, perintahnya itu membuat gadis hiburan memberikan serangan mematikan pada pengunjung di dekat mereka. Serangan itu begitu mendadak membuat banyak yang langsung kehilangan nyawa.
Ling Yiyi bergerak dan melepaskan dua senjata rahasia ke arah Fang Wei dengan percaya diri, Yiyi sangat percaya diri dengan kemampuannya ini.
"Menarik!" Yiyi tertawa kecil, ia sedikit terkejut melihat senjata rahasianya tidak berhasil melukai Fang Wei.
"Mainanmu cukup lucu..." Fang Wei tersenyum tipis.
Ling Yiyi mendengus kesal sebelum memberi kode kepada anggotanya untuk mengepung dan menyerang Fang Wei.
"Inilah akibat terlalu meremehkan Rumah Bayang-bayang!" Yiyi tertawa sambil menutup manja mulutnya.
"Senior Chen!"
Salah satu anggotanya tadi masuk ke dalam gedung dengan bermuluran darah serta nafas yang tidak beraturan, terlihat jika mereka juga terlibat serangan di luar juga.
"Ukhh!"
Sempat anggota tadi menyampaikan kepada Fang Wei bahwa seluruh gedung ini sudah dikepung pembunuh lehernya sudah tertancap satu senjata berbentuk sayap yang seketika merenggut nyawanya.
"Beraninya kau mengalihkan pandanganmu di hadapan kami!" salah satu gadis pembunuh merasa tersinggung.
"Basa-basinya cukup!" Gumam Fang Wei seketika itu juga ia menghilang dari tempatnya mengejutkan Yiyi dan seluruh gadis lainnya.
"Kemana dia pergi?!"
Ling Yiyi memindai setiap inci gedung namun keberadaan Fang Wei tidak tersisa sama sekali.
Tidak lama tercium bau anyir darah yang mengsisi gedung, Yiyi menjadi waspada. Tak lama lima orang gadis jatuh dengan tubuh yang terbagi dua.
Fang Wei lalu kembali muncul, dia berdiri di atas sandaran kursi dengan stabil. Ujung Pedang Naganya meneteskan darah dari kelima gadis sebelumnya.
"Apa yang kau lakukan?!" Yiyi menunjuk penuh amarah, Yiyi tidak menduga jika pemuda buta itu dengan mudah membunuh anggotanya.
"Kau terlalu banyak bertanya!" Fang Wei tersenyum sinis.
Kemunculan Fang Wei langsung dilempari banyak senjata rahasia oleh seluruh gadis Rumah Bayang-bayang, puluhan senjata rahasia itu bergerak dengan kecepatan tinggi tapi tidak secepat lemparan Ling Yiyi. Fang Wei terkekeh pelan sebelum mengangkat Pedang Naga bersiap kembali menelan nyawa.
***
Hai, Terima kasih atas like dan komentarnya... semua dukunganmu sangatlah berharga ;)
Tetap bahagia serta jaga kesehatan dan setiap saran dan penilaianmu amat berarti...
LPPN up setiap hari, jika keadaan saya sudah kembali sehat saya akan up dua Bab di hari minggu ;)
seperti yin dan yang
wkwk