NovelToon NovelToon
Terjebak Istri Bayangan

Terjebak Istri Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Enemy to Lovers
Popularitas:27k
Nilai: 5
Nama Author: Sarah Mai

Alan Andrew adalah generasi kesepuluh pria dari keluarga Andrew, pewaris tahta kejayaan dalam bisnis otomotif kelas dunia. Ia sempurna di mata banyak wanita; tampan, cerdas, kaya, dan berwibawa. Sosok yang merupakan definisi dari pria idaman. Namun, di balik pesonanya, Alan menyimpan hasrat yang bertolak belakang dengan nilai-nilai ketimuran: ia mencintai tanpa komitmen, menganggap hubungan tak harus diikat dengan pernikahan. Baginya, wanita hanyalah pelengkap sementara dalam hidup, bisa datang dan pergi sesuka hati.

Namun segalanya berubah ketika ia bertemu Maya Puspita, gadis manis dari Jawa Tengah yang datang dari keluarga sederhana namun menjunjung tinggi moral dan etika. Takdir menempatkan Maya bekerja di perusahaan Alan.

Alan sudah menjadikan Maya sebagai ‘koleksi’ berikutnya. Tapi tanpa ia sadari, Maya menjeratnya dalam dilema yang tak pernah ia bayangkan. Sebab kali ini, Alan bukan sekedar bermain rasa. Ia terjebak dalam badai yang diciptakannya sendiri.

Akankah Maya mampu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarah Mai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HTA23

Sepanjang perjalanan menuju apartemen, Alan menggendong Maya dengan penuh kasih.

“Aku bisa jalan sendiri, Alan,” ujar Maya sambil tertawa cekikikan, malu-malu.

“Kau masih lemah, Sayang.” Alan tersenyum, tak melepaskan pelukannya.

Begitu hampir sampai di depan pintu, Maya buru-buru minta turun. Ia tampak kikuk.

“Ini... apartemen Key, kan?”

“Me,” jawab Alan cepat, lalu menekan password pintu dengan santai.

“Baru lagi?” tanya Maya, alisnya terangkat sedikit.

“Hmm,” gumam Alan.

“Kenapa yang lama?” Maya melirik tajam.

Pintu pun terbuka, Alan menarik tangan Maya segera masuk.

“Aku bosan,” jawab Alan singkat, ia mematung di hadapan Maya.

Maya menatapnya, lalu membatin;

"Terlalu kaya... atau dia memang punya sifat cepat bosan?"

Mereka terdiam, saling memandang. Ada rasa kagum yang samar di antara kebekuan itu.

“Kalau aku bosan...” bisik Alan lirih sambil menyelipkan rambut halus Maya ke belakang telinganya, “...aku langsung menggantinya.”

Maya membeku. Ia sadar, jika ia belum benar-benar mengenal Alan. Hubungan mereka dibangun atas dasar ketertarikan harta dan nafsu, bukan hati yang dalam.

Suara ketukan sepatu memecah suasana.

“Kalian sudah sampai,” ujar Key datang dari dalam Apartemen, menghentikan tatapan keduanya.

Alan meraih tangan Maya, menggandengnya masuk ke ruang tamu yang megah dan modern. Maya tak henti menoleh ke sekeliling, kagum pada apartemen baru Alan yang jauh lebih mewah.

“May, Key akan jelaskan semuanya padamu. Kau bisa tanyakan apa pun. Maaf aku tidak bisa menemanimu, karena ada meeting internasional setengah jam lagi," ucap Alan bersiap dengan jasnya.

“Em,” Maya mengangguk lembut.

Alan Mencium puncak kepala Maya, lalu pergi dengan langkah pasti.

"By!" wajah Maya berseri-seri.

**

Suasana menjadi tenang. Hening.

“Bagaimana kondisimu, Maya?” tanya Key lembut.

“Sudah jauh membaik kak. Terima kasih,” jawab Maya dengan senyum ramah.

“Panggil saja aku Key. Kami tidak terbiasa dengan sebutan kakak ataupun adik,” ucap Key dengan anggun.

“Baik, Key.”

Key menatap Maya. “Aku yakin, sedikit banyak kau sudah mengenal Alan.”

“Iya, dia pria baik... walau agak manja?” Maya tertawa pelan.

Key tersenyum. “Apakah itu merepotkan mu?”

“Sedikit... tapi demi cinta, aku bahagia.” “Tidak ada manusia yang sempurna,” jawab Maya dengan yakin.

“Betul.”

Key lalu menoleh ke ponselnya, membaca sebuah catatan kecil. Ia mendongak, menatap Maya lurus.

“May, kau tahu... sebenarnya kamu adalah wanita kelima dalam hidup Alan?”

Deg.

Maya menegang. Jantungnya berdetak lebih cepat.

“Maksudmu?” tanyanya pelan, mencoba memahami.

“Alan pernah menikah resmi dua kali. Dengan putri konglomerat. Tapi pernikahannya hanya bertahan setahun lebih. Keduanya istrinya selingkuh.”

“Ya, Alan sempat cerita soal itu,” sahut Maya.

“Meski pernikahan resmi, tidak ada pembagian harta gono-gini. Semua sudah diatur sesuai porsinya.”

Key melanjutkan, “Dua wanita lainnya... tinggal bersama Alan tanpa ikatan pernikahan. Seperti kamu sekarang.”

Maya terdiam. Ia menyimak dengan seksama, mencoba menelan kenyataan pahit itu.

“Hubungan ketiga dan keempat... Alan tidak pernah terbuka. Aku menebaknya dia bosan, lalu meninggalkan mereka begitu saja. Dua wanita bukan dari kalangan atas. Satu tahun setelahnya, barulah Alan bertemu kamu.”

Maya menunduk. “Artinya kelas bawah... seperti aku,” gumamnya lirih.

Tanpa bicara, Key mengambil sebuah album foto. Ia menyerahkannya pada Maya.

Maya membuka perlahan. Di dalamnya, terdapat foto-foto pernikahan dan potret mesra dengan mantan-mantan kekasih Alan. Wajah Alan terlihat penuh gairah di tiap foto.

“Huft...” Maya merasa mual, menutup album dan meletakkannya. Napasnya mulai memburu.

“Jadi aku wanita kelima...” bisiknya. Tubuhnya tampak gelisah.

“Hm,” angguk Key pelan. “Album ini hanya untuk menunjukkan bahwa aku tidak berbohong dan punya bukti nyata.”

Maya menggeleng lemah. Ia tampak berpikir keras.

“Ada yang ingin kau tanyakan?” tanya Key, fokus kembali ke ponselnya.

“Mereka... keempat wanita itu... apakah tidak melayani Alan dengan baik? Atau memang mereka tukang selingkuh?”

Key menggeleng.

“Mereka justru sangat mencintai Alan. Mereka berjuang mati-matian untuk mempertahankan hubungan. Tapi Alan... dia bosan. Lalu, ia membiarkan mereka punya celah untuk selingkuh.”

Maya menatap Key tajam. “Atau... jangan-jangan, Alan yang selingkuh?”

“Pernahkah kau memergoki dia selingkuh?” tanya Key balik.

“Aku tidak bisa tahu banyak tentang Alan,” jawab Maya cepat.

“Aku bisa yakinkan padamu, dia tidak selingkuh. Dia justru membenci perselingkuhan. Tapi bagi Alan... wanita seperti ini.”

Key mengambil selembar tisu, lalu mengusap pipi, hidung, dan mulutnya. Setelah itu, ia melempar tisu bekas itu ke lantai. Kemudian, ia ambil tisu baru dari tumpukan mengulangi gerakan yang sama.

“Begitulah pandangan Alan. Wanita... seperti tisu.”

Maya merasa hatinya robek. Ia terhina.

“Apakah Alan sakit jiwa? Psikopat?” tanya Maya, mulai kehilangan kendali.

Key tersenyum tenang. “Tidak. Alan normal. Bahkan sangat romantis. Idaman semua wanita. Kau akan bahagia bersamanya... jika cintanya masih ada untukmu.”

“Huft...” Maya mulai berkeringat dingin.

“Lalu, kenapa dia begitu?” desaknya lagi.

“Kau tahu soal hubungan Alan dengan ibunya?”

“Ya... dia pernah cerita. Katanya mereka tidak akur, ibunya selingkuh. Tapi Alan enggan membahasnya lebih jauh. Dia bisa marah," ungkap Maya.

“Ibu adalah cinta pertama seorang anak lelaki, namun sayangnya cinta pertama itu dirusak oleh ibunya sendiri. Sejak itu, ia kehilangan kepercayaan terhadap perempuan,” ucap Key.

Maya terdiam, terbengong.

“Tapi... tidak semua wanita seperti itu. Apa Alan pikir, dia akan hidup selamanya tanpa seorang wanita yang kelak akan melahirkan keturunannya?” tanya Maya cukup emosional.

Key cepat menyela, “Itu nanti bisa kau bahas langsung bersama dia. Aku hanya bertugas menjelaskan siapa Alan? Agar kau tidak terkejut. Dia membuka dirinya padamu karena berniat menikahi mu.”

Key lalu membuka file lain di ponselnya.

“Sekarang kita masuk ke pembagian harta dalam pernikahan.”

Namun sebelum Key lanjut, Maya berdiri. Matanya berkaca-kaca. Napasnya berat.

“Aku, Maya Puspita... menyatakan dengan sadar, menolak untuk menikah dengan Alan Andrew, pria sempurna dan kaya raya,” ucapnya lantang.

Maya merasa hancur berkeping-keping

Bukan karena Alan tidak mencintainya, tapi karena selama ini... Maya hanyalah koleksi yang akan dipajang manis dalam album seperti yang lain. Atau lebih buruk lagi, layaknya selembar tisu setelah dipakai, lalu dibuang begitu saja ke lantai.

Key menyilangkan kaki, lalu menyesap teh dari cangkir porselen yang telah ia siapkan sejak tadi. Senyumnya tipis, tenang, nyaris tanpa emosi.

“Duduklah, May! Kau tidak perlu panik begitu,” ucapnya lembut namun tegas. “Kita bisa membicarakan semua ini dengan kepala dingin. Tentu... dengan cara yang sangat menguntungkan.”

Maya berusaha menguasai dirinya, hingga ia kembali duduk.

"May, semua sudah terlanjur, Alan sedang menggilai mu, itu terbukti saat Shela menjebak mu. ke lubang semut sekalipun kau bersembunyi, Alan akan mengejar mu!" ungkap Key dengan tenang.

1
no 🎸 ve
Cihh lagu lama Key, niat mu ko bucuk 😎
ᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞RՇɧeeՐՏ🍻 ¢ᖱ'D⃤ ̐
kapan Alan akan sadar kalau dia sudah di peralat oleh Key.jika Alan tidak juga berubah dan masih dingin pada Maya,jangan menyesal jika suatu saat nanti Maya pergi.justru Maya orang yang paling pengertian dan memahami Alan daripada Key.
Key itu seperti monster yang bisa menyerang kapan saja tidak peduli dia saudara atau keluarga.
ᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞RՇɧeeՐՏ🍻 ¢ᖱ'D⃤ ̐
waduh jangan2 Maya dalam bahaya
ᴛᴜᴋɪɴᴇᴍՇɧeeՐՏ🍻
eeeeee... apa yang terjadi??? pasti itu ulah Key saat Alan pergi dia menjalankan rencana licik🤧🤧🤧
ᴛᴜᴋɪɴᴇᴍՇɧeeՐՏ🍻
sebagus atau semewah apa pun rumah mereka,tetap saja rumah teryaman adalah rumah orang tua sendiri🥰🥰🥰
ᴛᴜᴋɪɴᴇᴍՇɧeeՐՏ🍻
kek'y Key dari kecil sudah punya rencana licik ke Alan dech... dia g terima kalo harta dan tahta'y di duduki oleh Alan
ᴛᴜᴋɪɴᴇᴍՇɧeeՐՏ🍻
Bisa jadi Maya... karna kebanyakan orang bisa melakukan apa saja demi sebuah harta yang mungkin bisa membuat'y bahagia dan berkuasa😔😔🤧🤧
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ🍻
weh alan malah sat set ternyataaaa
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ🍻
isssh Key mmemang gak asyikkkk
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ🍻
key dari kecil ternyataa sudah kamvreeet ..
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ🍻
aah ternyataaaaa
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ🍻
ternyataa alan punyaaaa penyakit...huhu
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ🍻
alan sebenernya sangat mencintaimu maaaay..
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ🍻
key ini bener2 kamvreeet yaaa
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ🍻
busyet wkwkwkw .. kepret kamuu lan
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ🍻
pasti tetep curigaaaa
𝑇𝑒𝑟𝑠𝑒𝑟𝑎𝒉🎐ᵇᵃˢᵉ
wuah wuah..
key menyuruh bawahannya untuk menculik Maya..
apakah key tidak takut jika perbuatannya akan ketahuan Alan??
𝑇𝑒𝑟𝑠𝑒𝑟𝑎𝒉🎐ᵇᵃˢᵉ
Benar.. sebagus apapun rumah milik orang lain,lebih nyaman jika berada di rumah sendiri dengan orang² tersayang
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
bener2 si lampir Key mau memfitnah Maya pasti ini😩
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
sebenernya Alan tuh cinta, sayang ke Maya di tambah punya keluarga walaupun sederhana tapi bahagia, cuma gengsi Alan yang ga ketulungan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!