Riana Anandya Putri yang biasa dipanggil Nana Riana Anandya Putri, berusia 22 Tahun merantau ke kota untuk bekerja di sebuah Rumah Sakit yang ada di kota setelah 6 bulan di kota Riana bertemu dengan Seorang CEO yang bernama Kelvin Putra Dirgantara yang berusia 28 Tahun. Riana melakukan kesalahan yang berakhir dengan ia harus terjebak dipernikahan kontrak dengan seorang CEO.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tonipah Rosdiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Kelvin turun dari tangga menuju ke meja makan ia melihat keluarga nya sudah berkumpul
“Pagi sayang” sapa mama Reni
“Pagi” jawab singkat Kelvin, lalu ia duduk disebelah Nana
“Ayo kita sarapan” ucap papa wira, Nana pun mengambil piring dan mengambil nasi goreng dan omlet untuk Kelvin
“Kalian kapan pindahannya” tanya papa wira
“Nanti siang pah” jawab Kelvin
“Nanti sering sering main ke sini ya” ucap mama Reni dengan nada sedih
“Mamah juga bisa main kesana” jawab Kelvin
“Yasudah ayok kita makan dulu ngga baik makan sambil bicara” ucap papa wira, yang lain menyuapkan makanan nya ke dalam mulut
“Kok ini rasanya beda ya” ucap papa Wira sambil mengunyah makanannya
“Iya pah ini beda” ucap mama Reni, sedangkan Kelvin dan Lucy hanya mengunyah dan merasakan makanan yang ada didalam mulutnya
“Bi jum” panggil mama Reni, bi jum pun berlari dari arah dapur
“Iya bu ada apa” tanya sopan bi jum
“Ini siapa yang masak ya kok rasanya beda” tanya mama Reni
“ anu bu” bi jum ketar ketir, sedangkan Nana hanya menunduk dan menggenggam tangannya
“Anu apa bi, siapa yang masak ini makanan nya enak banget loh” ucap mama Reni
“Iya bener bi ini nasi goreng nya bener bener enak” ucap Lucy sambil menganggukkan kepalanya
“Anu bu, ini yang masak… mb-a na-na” jawab bi jum sambil terbata bata, yang lain nya pun kaget sambil mengarah ke Nana
“Hehe maaf ya kalau makanannya kurang enak” ucap Nana sambil nyengir kuda
“Ngga loh sayang, ini enak banget” ucap Mama Reni
“Iyah ini enak banget loh kak, bahkan mungkin masakan bi jum kalah ya kan, pah, kak” ucap Lucy sambil mengarah ke Kelvin dan papa Wira, mereka berdua hanya merespons dengan anggukan saja
“Yasudah bi bisa kembali ke belakang” ucap mama Reni
“Baik bu” bi jum kembali ke belakang
“Yasudah semuanya bisa dilanjutkan makanannya” ucap nana
“Makasih ya sayang sudah bikinin makanan yang seenak ini” ucap mama Reni, semuanya pun melahap makanannya terutama Kelvin ia sampai tambah porsi makannya
Setelah makanan selesai, Nana pamit untuk pergi ke kamar untuk mengkemas barang barang nya, setelah sampai dikamar tidak berselang waktu Kelvin masuk kedalam kamar, ia duduk di kasur tidur Nana yang menyadari keberadaan Kelvin ia mendekati Kelvin
“Maaf tuan apakah bisa kita pindah sekarang?” Tanya Nana
“Memang nya kenapa?” Tanya balik Kelvin
“Saya nanti sore harus balik lagi ke kontrakan tuan dikarenakan besok saya masuk pagi takut telat” jawab Nana
“Yasudah kita pergi sekarang” ucap Kelvin sambil bangun dari tidurannya ia menelfon seseorang
“Halo pak parto keatas sekarang” ucap Kelvin
“Baik tuan” jawab pak parto suami dari bi jum
Setelah menelfon pak parto pun ketuk ketuk pintu kamar, pak parto disuruh untuk membawakan barang barang Kelvin ke bawah
Setelah semua nya dibawah mereka pamitan ke semua keluarga diruang keluarga
“Mah pah kita pamit buat pindahan sekarang” ucap Kelvin
“Loh kok cepat vin katanya nanti siang” tanya mama Reni
“Kalau nanti siang takutnya males mah, mumpung sekarang lagi santai” jawab Kelvin
“Yasudah kalian hati hati ya, vin kamu sekarang sudah punya tanggung jawab jadi kamu harus menjaga Riana” ucap papa Wira
“Iya pah, Kelvin tau” jawab Kelvin
“Mah pah kita pamit dulu ya” Nana pamitan ke mertuanya
“Iya sayang nanti sering sering main main kesini ya” ucap mama Reni sambil memeluk Nana
Kelvin dan Nana keluar menuju mobil , Kelvin mengendarai sendiri tanpa ada nya Dimas, ia menancap gas menuju rumah nya yang kurang lebih waktunya 7menit tidak jauh dari rumah kedua orang tuanya, mereka berdua sampai di kediaman mansion Kelvin, Nana terkagum melihat mansion Kelvin yang minimalis tapi ngga kalau bagus nya dari mansion dirgantara, mereka berdua masuk di sambut sama mbok sarti art mansion Kelvin
“Selamat datang mas Kelvin, mba” sapa mbok sarti sambil tersenyum
“Mbok kenalin ini Riana istri saya” Kelvin memperkenalkan Nana ke mbok sarti
“Halo bu saya Riana panggil saja Nana” Nana menjabat tangan mbok sarti
“Saya mbok sarti mba, semoga mba betah disini ya” ucap mbok sarti
“mana pak sadi mbok, suruh bawain sisa barang saya di mobil” ucap Kelvin “Kita keatas dulu mbok” lanjut Kelvin sambil menyerahkan kunci mobil ke mbok sarti
“Baik mas” jawab mbok sarti
Kelvin berjalan , belum beberapa langkah ia berhenti
“Kenapa kau tidak mengikuti saya” tanya Kelvin setelah sadar Nana masih berdiri di tempat semula
“Maaf tuan saya bingung tempat tidur saya dimana?” Tanya Nana
“Ikut saya keatas” jawab Kelvin dan melanjutkan langkah kaki nya menuju tangga sedangkan Nana hanya mengikuti dari belakang, setelah masuk ke kamar
“Kita satu kamar, kalau pisah kamar takutnya orang tua saya curiga, pasti mereka akan ke rumah karna posisi nya mansion utama sama ini ngga jauh jaraknya bisa saja mereka kesini tiap hari” jelas Kelvin
“Lalu saya tidur dimana tuan?” Tanya Nana dengan nada hati hati
“Ya itu derita mu mau tidur dilantai silahkan tidur di kamar mandi juga dipersilahkan” ucap Kelvin, nana terkejut mendengar ucapan Kelvin ia hanya bisa menatap tanpa bisa mengomentari ucapan Kelvin
“Jangan harap bisa satu ranjang denganku” lanjut Kelvin
“Baik tuan saya akan mengikuti perintah tuan” jawab sambil meringis
“Satu lagi jangan harap cinta dari saya, karna kita hanya nikah kontrak setelah itu kita cerai.. kau mengerti?” Kelvin menggetarkan giginya
“sa-ya meng-erti tua-an” Nana terbata bata
“Kau bereskan baju-baju saya kedalam lemari” ucap Kelvin sambil ke arah balkon
Nana pun mulai menata baju-baju Kelvin di lemari, sedangkan ia tidak menata barang barang nya karna ia akan habiskan waktu nya dikontrakan sehingga kalau ke mansion Nana membawa baju seperlu nya aja, setelah Nana menata baju Kelvin ia mulai membereskan kasur dan area kamar.
Tiba-tiba ia menyenggol barang sehingga barang itu terjatuh, barang itu sebuah foto perempuan, yang Nana bisa menebak kalau itu foto wanita nya Kelvin, Kelvin mendengar benda jatuh ia langsung masuk kedalam kamar.
“Apa apaan ini?”tanya Kelvin dengan nada tinggi sehingga Nana terlonjak kaget dengan suara Kelvin
“Ma-af tu-an sa-ya ti-fak seng-aja menjatuhkan bingkai ini” Nana terbata bata sambil mengambil bingkai foto, Kelvin yang melihat itu pun ia langsung murka dan maju kearah nana
“Ha apa kau bilang tidak sengaja, kau ini sangat ceroboh sekali ya” teriak Kelvin, Kelvin murka sampai ia menjambak rambut Nana.