My Possessive Boss Is My Husband

Ghiea uring uringan di kamar apartments nya sendirian, entah apa yg ia fikirkan namun saat ini fikiran terasa begitu penuh dan acak acakan. Ghiea melirik jam dinding di kamar nya yg menunjukkan pukul 18.05.

"Melissa dan Diana pasti sudah pulang..." gumam Ghiea dan Ghiea pun akhirnya menghubungi dua sahabat nya itu.

"Hello, girls..." terdengar suara girang Diana.

"Ada gosip apa tadi di kantor?" tanya Melissa.

"Hot news pokok nya..." Sambung Melissa yg membuat Ghiea menghela nafas panjang.

"Ke apartement dong, aku kesepian..." Ghiea merengek yg membuat kedua sahabat nya terkekeh.

"Mr. Crazy posesif dimana?" tanya Diana

"Iya, nanti kami di laporkan ke polisi lagi. Apa lagi pak bos itu sering ke apartement mu kan?" sambung Melissa.

"Yaaa sih..." Ghiea menjawab dengan gumaman.

"Hey, Ghe. Jika dia sering datang ke apartement mu, apa kah itu artinya itu kalian sudah..." Melissa menggantungkan kata kata nya sembari terkekeh geli.

"Bercinta?" sambung Diana dengan frontal nya yg membuat Ghiea mendengus, seperti Melissa malah terkiki.

"Hih, amit amit..." seru Ghiea kesal.

"Jadi, apa yg terjadi di kantor setelah aku pergi? Orang orang pasti akan memandang ku dengan sangat rendah ya?" lanjut nya dengan frustasi.

"Yah, ada yg mengatakan Ghiea sangat beruntung" ujar Diana.

"Ada juga yg bilang Ghiea j4lang yg cantik" imbuh Melissa.

"Meskipun cantik ternyata perebut suami orang..."

Dan masih banyak yg kedua sahabat nya itu adukan pada Ghiea, membuat Ghiea marah, kesal dan emosi. Namun ia tak bisa melakukan apapun selain menghela nafas lesu dan berharap semua ini segera berakhir.

Diana dan Melissa tak sedikitpun memojokan Ghiea, mereka justru menggoda Ghiea membuat Ghiea kesal namun juga terkikik geli.

Sembari berbicara dengan kedua sahabat nya, Ghiea mengecek isi kulkas baru nya dan semua bahan yg sehat dan bergizi ada di sana. Daging ayam, daging sapi, bahkan ada daging domba dan kuda. Ghiea meringis karena ia tidak tahu cara memasak daging daging itu. Ada segala macam ikan juga di sana, bahkan ada salmon juga, udang dan sebagainya.

Sayuran dan buah juga sangat lengkap, ada susu cair, susu kental manis dan beberapa cemilan lain nya yg juga sehat.

Namun dari semua bahan yg ada, Ghiea justru lagi lagi mengambil telur dan mie instan.

Mereka bertiga masih terus mengoceh satu sama lain sembari Ghiea memasak mie instan nya dan juga membuat telur mata sapi.

.........

Clara kembali mengadukan kelakuan Xavier dan selingkuhan nya di kantor pada nenek nya Xavier, membuat Granny Kelly kesal dan marah. Lagi lagi ia memanggil Xavier pulang.

Dan sesampainya di rumah, Xavier langsung di cecar dengan berbagai pertanyaan dan juga Nasehat tentang nama baik keluarga yg harus di jaga.

Bukan nya nenek Xavier melarang selingkuh, melainkan melarang Xavier selingkuh secara terang terangan.

"Kamu tahu kan? Itu bisa berdampak buruk untuk nama baik keluarga kita, Xavier" geram nenek nya marah, sementara Xavier hanya mendengarkan nya dalam diam.

"Aku tidak melarang mu selingkuh dengan siapapun, wanita mana pun, asal jangan sampai tercium publik. Kamu itu pewaris keluarga Anson, pemilik perusahaan besar, apa yg akan orang katakan kalau kamu selingkuh dari istri mu?" hardik nya.

Clara yg mendengarkan ceramah panjang kali lebar nenek nya Xavier itu tersenyum puas. Ia berharap setelah ini maka Xavier akan meninggalkan Ghiea.

"Lagi pula, siapa wanita itu yg membuat mu bahkan jarang pulang? Aku ingin tahu secantik apa dia..." ujar nenek nya lagi yg membuat Xavier sedikit cemas namun ia berusaha bersikap biasa saja.

"Dia sangat tidak cantik..." Sambung Clara.

"Lalu kenapa Xavier menyukai nya?" tanya nenek nya lagi.

"Dia mampu memuaskan ku di ranjang..." ucap Xavier dengan enteng nya yg membuat Clara melotot sempurna, sementara nenek nya langsung melongo karena ia tidak menyangka Xavier akan memberikan jawaban seperti itu.

"Jadi dia seorang ja..."

"Bukan..." Xavier menyela dengan cepat ucapan nenek nya yg akan mengatakan hal tak pantas tentang Ghiea nya.

"Maksud ku, aku hanya ingin bersenang senang dengan nya..." ujar Xavier kemudian.

Nenek nya menatap Xavier dengan pandangan menyelidik, Xavier berusaha tetap pada raut wajah datar nya, membuat nenek nya menghela nafas panjang.

"Aku mengerti, anak muda seperti mu memang selalu suka berpetualangan. Tapi kamu harus tetap menjaga batasan mu, jangan lupa kamu sudah menikah" tukas sang nenek dan Xavier hanya mengangguk malas.

Lagi lagi Clara hanya bisa menghela nafas berat, entah apa yg ada dalam fikiran Xavier dan nenek nya, fikir nya.

Clara merasa nenek nya Xavier tak bisa di andalkan untuk memisahkan Xavier dan Ghiea, dan membuat Xavier menjadi milik nya seutuh nya. Clara teringat dengan saran ibu nya dan seperti nya ia memang harus melakukan hal itu.

"Mau kemana?" tanya nenek nya Xavier saat Xavier beranjak dari sofa.

"Mau pergi" ucap Xavier dingin.

"Sebaiknya tetap lah di rumah malam ini saja, Xavier" pinta Clara memelas.

"Tidak..." jawab Xavier dengan tegas yg membuat Clara langsung memberengut dan kemudian menatap memelas kepada nenek mertua nya.

"Malam ini saja, Xavier..." Sambung sang nenek.

"Tapi..."

"Ayolah, lagi pula sudah lama sekali kita tidak makan malam bersama" ujar sang nenek dan Xavier pun tak menolak nya lagi, karena ia takut sampai nenek nya kembali mengatur urusan pribadi nya.

Saat makan malam, Clara memubuhkan obat yg di berikan Mama nya ke dalam minuman Xavier. Ia yakin malam ini akan menjadi malam panjang dan indah antara diri nya dan Xavier. Clara bahkan berdoa dalam hati semoga saja ia langsung hamil, dengan begitu Xavier tak akan pernah lepas dari nya.

..........

Obat yg di berikan Clara mulai bereaksi sesaat setelah Xavier menyelesaikan makan malam nya.

Xavier yg merasakan ada yg salah dengan tubuh nya langsung bergegas ke kamar nya, Xavier melepaskan pakaian nya saat ia merasa terganggu dengan pakaian nya sendiri.

"Ya tuhan, apa yg terjadi..." gumam nya, bulir bulir keringat dingin mulai membasahi pelipis nya namun ia merasakan seluruh tubuh nya panas dan inti tubuh nya seperti sakit dan sesak.