NovelToon NovelToon
Savage Love

Savage Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Teen School/College / Romantis / Duniahiburan / Dark Romance
Popularitas:344
Nilai: 5
Nama Author: ElizabethMelyna

Dua remaja tsundere yang beranjak dewasa, memiliki cerita hidup yang kelam masing masing dan dipertemukan oleh takdir.
Dengan status sosial yang bagaikan langit dan bumi, melewati lika liku percintaan di sekolah yang bergejolak.. akankah mereka berakhir bahagia?

Selamat menikmati kisah mereka !!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ElizabethMelyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

First Kiss

" Maafkan aku Liam.. Aku janji tidak akan mengulangi nya.. Beri aku satu kesempatan lagi. " Ucap Oki, manager yang menjadi sumber masalah kemarin malam.

" Dasar bajingaan.. Bisa bisa nya kamu bertransaksi narkoba di Bar ku.. Kalau sampai kasus ini terdengar oleh ayah ku, habis sudah semua nya. Brengseekk. " Sahut Liam marah.

" Tolong Liam.. Aku masih ingin bekerja dengan mu. " Oki pun memohon kesempatan kedua dengan sangat putus asa dan berlutut di hadapan Liam.

Wajah Oki sudah pasti babak belur karena kerusuhan kemarin dan juga.. pukulan kekesalan dari Liam.

Setelah berpikir sejenak, Liam pun menenangkan diri dan menyalakan sebatang rokok.

" Ok.. Tp posisi mu akan ku ganti dengan yang lain. Kamu bukan lagi manager. Bersyukurlah, aku masih mengampuni mu... " Gumam Liam dan mendekatkan wajahnya yang menyeramkan ke arah Oki.

Liam menyundutkan bara api di rokok nya ke leher Oki dan ia menahan diri untuk tidak berteriak.

" Sampai sekali lagi hal ini terulang, apalagi membahayakan orang lain yang tidak tahu apa apa seperti Anna.. Kamu yang akan aku bunuh lebih dulu. " Bisik Liam mengancam dan kemudian melepaskan Oki.

Sedangkan Anna.. Yang saat perjalanan di dalam mobil tidak sadarkan diri..

Tiba tiba terbangun di atas ranjang asing yang nyaman.

Tempat yang asing dengan aroma terapi di sudut meja, pemandangan city light.. Dan selimut yang hangat di tubuh nya.

" Dimana aku.. " Gumam Anna yang baru sadarkan diri.

Bahkan pakaian nya pun sudah berganti dengan piyama berwarna hitam

Anna pun kebingungan.

Tak lama kemudian, Liam yang selesai mandi keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada.

Anna pun reflek menarik selimut menutupi tubuh nya karna rasa trauma.

" Kamu sudah bangun? " Kata Liam melihat Anna.

" Aku.. Dimana.. " Tanya Anna dengan suara takut.

Liam pun menghampiri nya dan menyentuh dahi Anna seakan memastikan bahwa Anna baik baik saja.

" Jangan takut, disini aman. Aku membawa mu ke apartemen pribadi ku. " Jawab Liam dengan santai nya.

" Lalu.. Pakaian ku... " Gumam Anna berpikiran buruk.

" Tidak.. Aku tidak melihat apapun.. Bukan aku yang mengganti pakaian mu. Aku meminta tolong ibu yang rutin membersihkan apartemen. Dia juga sudah memasak untuk mu. " Liam pun tiba tiba gelagapan, takut jika Anna berpikir buruk tentang nya.

Mendengar itu tiba tiba Anna meneteskan air mata. Lagi lagi kesialan selalu mengikuti nya.

Liam pun mengerti perasaan Anna dan juga terus merasa bersalah.

" Aku.. Akan melindungi mu. Aku sangat menyesal sudah membuat mu dilecehkan oleh para bajingaan itu.. Maafkan aku. " Kata Liam yang untuk pertama kali nya sangat lembut pada Anna.

" Aku ingin sekali membunuh bajingaaan itu seandainya bisa. Tapi itu hanya akan memperburuk suasana. Maafkan aku Anastasia. " Lanjut Liam terus meminta maaf.

" Aku hanya merasa lelah dengan hidup ku.. Tidak ada satu pun yang berjalan dengan baik. Hiks. " Jawab Anna putus asa.

Liam pun meraih pipi Anna dan menghapus air mata nya.

" Kupastikan.. Tidak akan terjadi lagi. Beri aku kesempatan untuk melindungi mu. " Kata Liam dengan sangat tulus sambil menatap kedua mata Anna.

Degupan jantung mereka terdengar begitu kencang, suasana jadi terasa makin hangat dan Anna pun menyadari bahwa Liam sedari tadi masih bertelanjang dada.

" Ehm.. Sebaiknya kamu segera berpakaian. " Ucap Anna tiba tiba memecah keheningan dan kecanggungan.

Dan Liam pun salah tingkah.. Ia menjauh dan pergi meninggalkan Anna.

Selang beberapa lama kemudian..perasaan Anna mulai membaik karena kelembutan Liam.

Ia mencari udara segar di balkon apartemen mewah Liam dan menikmati pemandangan malam.

Setiap rumah dan kendaraan tampak begitu kecil di bawah kaki Anna.

" Hmmm " Anna menarik nafas panjang mencoba melupakan hari buruk yang dilalui nya.

" Apa yang kamu lakukan? " Tanya Liam menghampiri Anna ke balkon sambil membawakan selimut untuk menghangatkan Anna.

" Tidak ada.. pemandangan disini sangat indah. " Jawab Anna.

" Kalau begitu tinggal saja di sini sesuka mu." Sahut Liam dengan mudah nya dan segera mengkoreksi nya.

" Maksud ku.. Aku masih belum percaya kamu akan aman berada di rumah mu sendirian.. Keamanan nya sangat buruk dan juga kamu butuh tempat untuk menenangkan diri.. Aku sudah membeli pakaian juga seragam sepatu dan semua yang kamu butuhkan. Jadi tetaplah tinggal disini untuk sementara waktu, sampai aku merasa sudah aman. " Kata Liam menjelaskan.

" Membeli seragam baru? Apa maksud mu kamu membuang seragam ku begitu saja??? " Tanya Anna terkejut dengan perbuatan Liam.

" Tentu saja kubuang. "

" Kamu gila ya.. Kenapa membuang nya tanpa seijin ku.. Ibu ku dengan susah payah membeli seragam itu untuk ku. " Sahut Anna tidak terima dan hendak mencari nya.

Namun Liam tiba tiba ikut emosi dan menarik tubuh Anna.. Ia memegang tubuh Anna erat dalam dekapan nya.

" Di seragam mu itu.. Ada bekas sentuhan lelaki bajingaan yang melecehkan mu.. Aku tidak sudi melihat mu memakai seragam itu lagi.. " Gumam Liam dengan tatapan tajam dan kedua mata nya melihat ke arah leher Anna yang terakhir kali di sentuh oleh Ryan.

Liam pun mendekatkan wajah nya ke leher Anna.. Namun ia berusaha mengendalikan diri dan mengurungkan niat nya.

" Jangan protes.. Sudah kubakar semua nya, jadi percuma kamu mencari nya. " Ucap Liam sambil melepaskan Anna.

" Kamu membakar semua nya pun.. Aku tetap bisa mengingat nya.. Bagaimana ia membuka pakaian ku.. Menyentuh tubuh ku..." Jawab Anna dengan suara sendu menahan kesedihan.

" Hentikan Anna.. Itu membuatku sangat kesal. " Sela Liam tidak ingin mendengar nya lagi.

" Kenapa kamu kesal? Aku mulai berpikir.. Seandai nya saja aku menjauhi mu, apakah semua ini akan terjadi.. semua pikiran rumit itu tetap saja menyadarkan ku bahwa.. Tidak, kesialan tetap mendatangi ku.. Karena aku lah pembawa sialnya,dimana pun berada. " Kata Anna menyedihkan.

Liam tampak kesal dengan kesedihan Anna.. Di satu sisi juga kesal karna hal buruk yang menimpa Anna.

Ia kembali menarik Anna mendekat ke arah nya. Membelai kepala Anna, pipi Anna, bibir Anna dan leher Anna.

" Kalau begitu jangan mundur.. Tetaplah di sisi ku. " Ucap Liam dengan sungguh sungguh dan mencium bibir Anna dalam sekejap.

Perlahan Liam melepas ciuman nya dan kembali menatap Anna.

" Tidak ada lagi yang boleh menyentuh mu, selain aku. " Lanjut Liam mensegel Anna seakan menjadi milik nya.

Percintaan seorang lelaki dan wanita 18 tahun pun dimulai.

Liam kembali mencium bibir Anna dengan lebih agresif, ia tanpa ragu mencumbu nya sampai Anna kesulitan untuk mengambil nafas.

Bibir mereka terus bertaut layaknya romantisasi dewasa yang penuh gairaahh.

Bibir atas dan bawah Anna habis dilumat oleh bibir Liam yang tampak profesional.

Nafas mereka pun sampai terengah engah, tapi hasrat Liam untuk mencumbuu Anna masih terus agresif.

Dan satu satu nya cara menghentikan Liam adalah menggigit bibir nya.

" Argh.. Kenapa kamu menggigit ku.. " Sontak Liam terkejut dan reflek berhenti mencium Anna.

" Aku bisa mati kehabisan nafas karena mu. " Jawab Anna.

Dan mereka berdua pun terlihat mulai membangun suasana untuk semakin terbuka atas perasaan satu sama lain.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!