NovelToon NovelToon
Kayla (Perjuangan Hidup Ditengah Badai)

Kayla (Perjuangan Hidup Ditengah Badai)

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Keluarga / Karir / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:514
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Kayla seorang perempuan yang memiliki 3 Saudara, mereka telah yatim piatu sejak kecil, Adik bungsunya merupakan anak istimewa yang membutuhkan perhatian khusus. Perjuangan mereka yang penuh dengan tangis, penderitaan akankah bisa menuju kesuksesan??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tanam Sayuran

Setelah kepergian Mereka sekolah kembali tenang, mereka selalu melepaskan beban yang ada selama ini.

"Sekarang kalian masuk ke kelas nak, sebentar lagi kita akan masuk jam terakhir kemudian pulang". Ajak Pak guru kelas 5.

Mereka menuruti guru mereka untuk masuk kedalam kelas, perkelahian tadi memang di jam istirahat makanya guru semua berada di ruangan.

Kayla juga memasuki kelas sedangkan Kanaya pergi ke kantin membantu ibu Husni seperti biasanya. Adiknya Keenan tidak ikut, dia tinggal bersama ibu Rasmi di kedai selama mereka di sekolah dan bekerja.

Kayla telah menyimpan uang kontrakan yang diberikan oleh pak desa ke rekeningnya, Berkat bantuan pak desa Kayla juga telah membuat rekening atas nama sang adik Kanaya, dia tak ingin mengambil hak adiknya, jadi upah yang adiknya hasilkan sendiri itu dia tabungkan, dia tidak membeli sayuran karena dia mulai memanam sayuran dibelakang rumah anak pak desa atas izin mereka, dia juga menanamnya di belakang rumah pak desa.

"Ayo dek, bantu kakak". Ucap Kayla begitu mereka sampai dirumah dan telah berpakaian.

Mereka setiap hari menanam sayuran perhari agar nantinya saat dipanen juga setiap hari dan akan dijual melalui warung sembako ibu desa.

"Kak hari ini, kita akan tanam sayur bayam pare?? Tanya Kanaya sambil memasukkan benih sayur kedalam tanah.

"Iya dek, hari ini khusus bayam dan pare yang kita tanam, besok sayur labu".

"Kalau sayur pare sebaiknya kita buat rangka kak, kan sayur itu menjalar??

"Iya dek, kakak sudah meminta tolong orang membuatnya, modelnya nanti akan berbentuk segitiga, jadi buah pare mudah kita panen".

"Benar juga ide kakak, tapi siapa yang buat kak?? Tanya Kanaya lagi.

"Paman asep dek, beliau kan memang pintar dalam hal buat seperti itu, kakak juga minta beliau membuatkan lumayan banyak karena kita akan tanam sayur labu kuning dan labu hijau".

" Kita akan jualan Sayuran kak??

"Iya dek, lumayan nambah penghasilan, lagian sayuran itu akan sering dibeli ibu husni untuk dagangan kan lumayan dek jika kita punya tabungan lebih nantinya, kan kita tidak punya orangtua, tapi kita mau sekolah sampai tinggi jadi sejak dini kita harus mempersiapkan semuanya, biaya sekolah akan lebih mahal lagi dek, jadi kita harus punya biaya pendidikan".

"Iya kak, Aku mau jadi dokter, terus aku liat di banyak berita jika biaya kuliah kedokteran itu sangat mahal apalgi jika kita mengambil spesialis, begitu juga tengah kuliah hukum dan tentara seperti impian adek keenan".

"Iya dek, makanya kita bekerja sambil menabung, kita hanya perlu beli beras dan lauk pauk, itupun kadang ibu Husni memberikan kita makanan".

Mereka pun menanam sayur bayam dan pare yang telah mereka semai dan tinggal ditanam, esok hari mereka akan memasang rangka bambu untuk menahan bobot sayur nanti. Skelaian mereka mengambil keenan dari rumah pak desa karena dia sedang membantu bu desa berjualan.

"Sudah selesai nak?? Tanya ibu desa begitu melihat keduanya sedang beristirahat.

"Iya bu baru selsai, besok kami lanjut tanam sayur baru lagi". Kanaya tersenyum lebar melihat adiknya bersama ibu desa.

"Ya sudah, kalau sudah selesai, kalian pulang dan istirahat dan jangan lupa makan malam nak, ini ada lauk untuk kalian makan malam sebentar". Bu Rasmi menyodorkan rantang makanan untuk mereka

"Terima kasih banyak bu, kami selalu merepotkan ibu". Kayla menatap sendu bu Rasmi.

"Kalian yang banyak membantu ibu, ibu bisa berjualan dnegan tenang karena kalian selalu membersihkan rumah ibu tanpa disuruh baik halaman maupun dalam rumah, ibu tak mungkin diam saja nak, apa yang ibu makan pasti ibu beri kalian juga, apalagi menolong anak yatim piatu itu banyak manfaat dan pahalanya jadi tidak apa-apa".

"Terima kasih bu, semoga Tuhan membalas kebaikan ibu dengan penuh berkah dan kelimpahan".

"Amin nak, terima kasih doanya, kalian juga jadi anak sukses yah, semoga cita-cita kalian bertiga terwujud".

"Amin bu". Kanaya dan Kayla memandang bu Rasmi dengan mata berkaca-kaca.

"Ya sudah, kalian pulang dulu, ini sudah mau malam, mandi dan makan malam serta belajar yah, jangan lupa". Ucap Bu Rasmi mengelus kepala ketiganya.

"Siap bos". Kompak ketiganya memberikan gestur hormat kepada ibu Rasmi yang menyebabkan beliau tertawa.

Mereka pun berlalu dan pulang kembali kerumah mereka sekarang setelah pekerjaan tanam sayur mereka selesai. Tapi begitu sampai dirumah mereka terkejut dnegan kedatangan sang tante, Kayla kini was-was dan segera menyuruh Keenan berlari kembali menuju rumah ibu desa untuk memanggil beliau dan para warga.

"Mau apa lagi tante kesini, seperti nya kita sudah tak punya urusan". Ucap Kayla dengan kesal.

Jujur saja tantenya ini selalu saja mengganggu kehidupan mereka mulai dari orangtua mereka sampai mereka juga kena imbasnya.

"Oh jadi kau sudah mulai kurang ajar karena kau mendapatkan dukungan para warga iya?? Hardiknya dengan kasar

"Bukan begitu tante, ini rumah orang, tante tidak berhak melakukan keributan disini, lagian kenapa tante selalu mengincar rumah kami padahal itu adalah rumah peninggalan orangtua kami, kalau tante mau uang bekerja lah tante bukannya tante ini sekolah tinggi sampai sarjana". Kayla menggelengkan kepalanya akan tingkah sang tante.

"Jangan sok mengatur Kayla, aku jauh lebih tahu bagaimana mengatur hidupku, kau hanya anak kemaren sore malah sok mengajariku". Sungutnya dengan marah.

"Bukan mau mengajari tante, tapi tolonglah tante, berhentilah menggangu dan merampas milik ibu kami, dulu punya mereka banyak tante ambil sekarang tolong jangan ganggu lagi". Kayla melibatkan kedua tangannya tanda memohon.

"Saya tidak perduli Kayla, pokoknya rumah itu harus jadi milik saya, kau tidak usah sok mengakui itu".

"Tapi itu memang punya kami tante, sertifikat bahkan atas nama orangtua kami dan kami adalah ahli waris yang sah sedangkan tante hanya saudara ibu kami". Kayla tidak bisa lagi bersabar, dia tidak akan tinggal diam jika tidak mendapatkan keadilan.

"Tante tidak peduli, kasih tante sertifikat rumah itu, kalau tidak tante akan terus meneror kalian". Ancamnya dengan sungguh-sungguh

"Silahkan saja tante, kami tidak akan mundur, kami akan mempertahankan apa yang kami miliki, dulu ibu begitu lemah membiarkan tante mengambilnya, tapi sekarang kami akan mempertahankan nya apapun yang terjadi".

"Dasar bedebah, keras kepala, sekarang lihat saja apa yang akan tante lakukan pada kalian, supaya kalian tidak membangkang apa yang kukatakan". Hardiknya menyeret paksa Kanaya tapi tangannya ditepis kasar oleh Kayla.

Kayla tak terima adiknya diakhiri seperti itu, walaupun yang dihadapkan meraka adalah tante mereka tapi dirinya tak gentar, dia harus bisa melindungi dirinya sendiri dan adik-adiknya.

"Apa yang terjadi disni". Teriak ibu desa dengan geram

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!