Dewasa ❤️
Dari awal pertemuan mereka hanyalah kesengajaan,tapi kejadian naas itu makin membuka obsesi laki-laki itu juga makin menjadi .Bahkan identitas pria itu adalah Dosennya sendiri hingga semua berlanjut dengan perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka hingga keputusan mereka menikah disepakati oleh kedua orang tua mereka hingga awal perjalanan mereka selalu ada masalah yang selalu menghiasi kehidupan mereka.
seberapa kuat hati wanita itu untuk pria itu yang nantinya menjadi suaminya kelak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternyata dia
"Kenapa harus malu." jawab suaminya dengan senyuman.
"Dasar papa." ucap Mama Alina yang memukul lengan suaminya.
"Maaf nyonya,semuanya sudah siap." jawab Bibi Anin yang ikut membantu mempersiapkan makan malam untuk tamu malam ini.
"Ya sudah,bibi bereskan dapur belakang.Masalah dimeja makan nanti biar saya yang membereskannya." perintah mama Alina pada asistennya.
"Baik nyonya." jawab bibi Anin yang langsung pergi ke dapur belakang setelah pekerjaannya selesai.
Mama Alina sibuk dimeja makan sedangkan Suaminya duduk santai diruang tengah sembari menunggu tamu mereka.
Tiba-tiba saja terdengar suara mobil dari luar, dari belakang terdengar suara langkah kaki yang ternyata mama Alina menghampiri suaminya.
"Sepertinya mereka sudah datang pa." ucap mama Alina yang terlihat begitu bahagia.
"Sepertinya ma, papa ke depan menemui mereka mama keatas temui Natasya di kamarnya sekarang." perintah suaminya pada istrinya.
"Iya pa." jawab Mama Alina yang segera menemui putrinya yang masih ada di kamarnya.
Tak disangka tamu yang mereka tunggu datang juga."Selamat datang." Tuan Andreas pun menyapa tamu mereka.
"Andreas." Mereka pun saling berjabat tangan tampak begitu bahagia mereka bisa berkumpul lagi.
"Mana Alina?"
"Dia masih dibelakang, silakan masuk." tuan Andreas mempersilakan tamu mereka masuk.
Akhirnya mereka duduk diruang tamu dengan obrolan santai mereka.
"Sudah lama kita tidak bertemu." ucap Tuan Andreas pada mereka.
"Iya ,sudah lama kita tidak berjumpa." jawab Anita yang nampak begitu senang.
Dari belakang munculah sosok wanita menghampiri mereka.
"Anita."
"Alina." Anita langsung berdiri dan memeluk Alina.
"Bagaimana kabar kamu?" tanya Anita Pada Alina.
"Aku baik-baik saja,kalau kamu bagaimana?" tanya balik Alina pada Anita yang diketahui keduanya teman kuliah saat masih muda.
"Ya seperti ini-ini saja,masih sama seperti dulu." jawab Anita dengan santai.
"Apa suamimu masih sedingin dulu?" bisik Alina pada Anita.
"Masih,tuh orangnya." ucap Anita sembari menunjuk kearah suaminya.
"Sayang,jangan mulai lagi." ucap tuan Niko pada istrinya.
"Memang kenapa,aku salah.Aku berkata apa adanya." jawab Istrinya yang terlihat sedikit kesal karena tak hanya suaminya tapi putra mereka pun sama dinginnya.
Mama Alina hanya bisa menahan tawa."Sudah,kalian jangan bertengkar karena hal sepele begitu.Yang penting kalian saling mencintai ." jawab Mama Alina pada mereka berdua.
"Tuh dengar,jangan marah terus." jawab Anita yang malahan memarahi suaminya.
"Sabar, seperti itulah sifat istri tak mau kalah sendiri." jawab tuan Andreas yang tahu betul sifat seorang istri.
Tuan Niko hanya menggelengkan kepala melihat istrinya bersikap seperti itu.
Mama Alina pun mengajak Anita duduk bersama."Oh iya mana putramu,apa dia tidak hadir?" tanya mama Alina.
"Sebentar lagi,paling dia masih diperjalanan menuju kesini." jawab Anita.
"Bagaimana dengan kesepakatan kita?" tanya mama Alina yang diam-diam mendiskusikan sesuatu.
"Aku setuju, tidak ada salahnya kita lakukan.Mereka pun sudah lama saling berkenalan jadi tidak ada masalah." jawab Anita yang setuju dengan kesepakatan mereka.
"Mama ingin menjodohkan lagi?" tanya tuan Niko pada istrinya.
"Iya pa,papa tidak setuju dengan keputusan mama?" pertanyaan itu sontak saja membuat tuan Niko ditatap tajam oleh istrinya.
"Terserah mama saja." pada Akhirnya tuan Niko mengalah pada istrinya,kejadian itu dilihat secara langsung oleh tuan Andreas yang diam-diam menahan tawa melihat kekalahan seorang suami didepan istri.
Tiba-tiba dari luar datanglah seorang pria yang saat itu langsung masuk kedalam rumah itu.
"Mario."
"Mama." balas pria itu yang langsung menyapa mamanya.
"Jadi ini putramu Nit?" tanya mama Alina pada sahabatnya.
"Iya, ini Mario putraku." jawab mama Anita dengan senyuman.
"Mario , perkenalkan ini teman mama. Pasti kamu masih ingat dulu kita sering main disini?" tanya Mama Anita pada putranya.
"Ingat." jawab singkat Mario yang langsung duduk di samping papanya.
"Ternyata putramu sama dinginnya dengan suamimu ya." bisik Mama Alina pada Anita.
"Bagaimana tidak mirip jika satu pabrik,kalau tidak mirip bukan anaknya." jawab balik mama Anita pada Alina yang masih saja mereka berbisik-bisik.
Mario pun saling berjabat tangan dengan tuan Andreas yang keduanya saling kenal bahkan satu rekan bisnis.
"Tak disangka kamu masih menyempatkan waktu berkunjung dikediaman saya." ucap Tuan Andreas pada Mario.
"Itu semua karena perintah mama saya,jika saya menolak tahu sendiri bagaimana sifat beliau." jawab Mario yang langsung ditatap tajam oleh mamanya.
"Oh iya mana putri kamu?" tanya mama Anita yang penasaran ingin bertemu dengan putrinya Alina.
"Sebentar, aku panggilkan dia sekarang." mama Alina pergi kebelakang menemui putrinya.
Mama Alina langsung menuntun putrinya menemui mereka."Anita,ini putriku." ucap Mama Alina yang secara langsung memperkenalkan putri mereka pada tamu mereka.
"Natasya."
"Tante." sapa balik Natasya yang langsung direspon senyum dari mama Anita.
"Cantiknya putri kamu,mirip sekali dengan kamu." ucap mama Anita yang kaget dengan perubahan Natasya yang makin cantik.
"Sayang ,perkenalan ini Tante Anita dan tuan Niko disampingnya putranya Tante Anita." seketika Natasya kaget melihat kehadiran pria yang ada didepannya.
"Pak Mario." Sontak saja satu ruangan kaget nama putranya dipanggil.
Sedangkan reaksi Mario tak kaget lagi karena dia begitu kenal dengan tuan Andreas."Jadi kalian saling kenal?" tanya Mama Anita pada Natasya.
"Sebenarnya Pak Mario itu Dosen Natasya Tante." mendengar jawaban itu mama Alina mendengar kabar itu.
"Jadi Mario itu dosen kamu?"
"Iya ma." jawab Singkat Natasya yang tak menyangka jika Mario itu putra dari Tante Anita.
"Wah , semuanya serba kebetulan juga ya." jawab Mama Alina yang tak menyangka jika mereka sudah saling kenal.
"Sepertinya iya,apalagi tidak sulit kita satukan mereka." jawab Mama Anita yang secara gamblang bicara hal itu didepan mereka.
"Maksud Tante apa ya?" tanya Natasya pada Tante Anita.
"Bukan apa-apa kok,kalau kalian berdua mau mengobrol silakan apalagi kalian sudah saling kenal." ucap mama Anita pada Natasya.
"Tapi."
"Sudahlah,kamu antar Mario ke ruang belakang dekat taman.Kalian nantinya bisa leluasa saling mengobrol, terserah kalian mau mengobrol masalah kampus atau lainnya.mama mau ngobrol dengan Tante Anita sayang." perintah mama Alina pada putrinya.
"Baik ma." jawab Natasya yang tak bisa menolak perintah mamanya lagi.
Pada akhirnya mereka berdua keruang belakang yang dimana kedua saling duduk berhadapan.
"Apa bapak sengaja ingin menjebak saya?" pertanyaan itu langsung membuat Mario menatap wajah Natasya.
"Menjebak bagaimana?" tanya balik Mario yang dengan percaya dirinya menjawab.
"Datang ke rumah saya dan bapak melakukan sesuatu yang tak pantas." jawab Natasya dengan ekspresi kesal didepan Mario.