NovelToon NovelToon
MISTERI SANG PEWARIS

MISTERI SANG PEWARIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Balas dendam pengganti
Popularitas:489
Nilai: 5
Nama Author: YNFitria

Hana dan Kinan dinyatakan meninggal dalam kebakaran rumah yang dasyat. Daud sebagai suami terpaksa menerima kenyataan tersebut setelah jenazah keduanya ditemukan kosong di dapur rumah mereka. Lalu bagiaman dengan aset yang ditinggalkan Hana yang diwariskan dari almarhum orang tuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YNFitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana perjodohan

Mela menatap jam tangan dan ponsel lamanya. Mela tahu jam tangan tersebut diberikan Hanif dulu untuk memantaunya setelah harus berurusan dengan Lina Bardi. Tapi Mela juga curiga dengan ponselnya yang sempat digunakan Firzan. Itu sebabnya kedua barang tersebut selalu ditinggal di rumah setiap kali dia pergi latihan beladiri dan ke tempat Hardian. Tapi pertemuannya dengan Domo membuatnya bertanya, apakah Hanif dan orang-orangnya tahu kalau selama ini juga dia memanipulasi. Hanya sekali dia memakai jam tangan saat ke kosan Hardian. Itu dia lakukan untuk mengurangi timbulnya kecurigaan. huh..Mela menghembuskan nafas kasar

Dia tahu Hanif bukanlah orang jahat seperti Lina Bardi. Tapi tetap saja berurusan dengan orang kaya yang sedang perang dingin urusan harta dan tahta juga tidak menyenangkan. Mela benar-benar tak ingin terlibat. Tapi sialnya rasa penasarannya yang tinggi juga menyebabkannya tak berhenti berurusan diam-diam dengan mereka sejak ditemui Lina.

Mela mungkin sedikit tenang karena Hanif bahkan menolongnya membuat bapaknya terpenjara. Dan entah apa yang dilakukannya sampai bapaknya terlihat tak ingin lagi tinggal bersama ibunya. Meskipun tak berpisah, bapaknya memilih pulang ke kampung halamannya setelah bebas dan bekerja menggarap sawah serta kebun peninggalan orang tuanya. Dua kali bapaknya menjual hasil kebun ke kota setelah bebas dan menengok mereka. Meskipun Mela dan adiknya masih segan dan malas, tapi perubahan perlakuan bapak kepada ibunya membuat mereka membiarkan saja bapaknya datang. Bahkan pengakuan dari Ibunya, Bapaknya itu juga memberikan uang lima ratus ribu setiap datang. Hasil penjualan panen kebun katanya. Syukurlah meskipun anaknya tak ada yang mengharapkannya. Minimal jangan berulah lagi. Dan meskipun entah setan apa yang membuat bapaknya bisa berubah, Mela tahu ada campur tangan Hanif di dalamnya.

" Ah.. Bener-bener" rutuk Mela. "Besok aku pakai saja lagi jamnya kalau latihan, ngapain juga dilepas. Gak mungkin Domo gak lapor . Apalagi ternyata Tita dan Gareng bersaudara dengan Domo, kapanpun juga Domo bisa tanya ke mereka" ucap Mela pada dirinya sendiri.

Setelah berkata seperti itu Mela menyalakan laptopnya, dan membuka Gdrive yang berpassword. Dibukanya folder berisi file yang dikirim Hardian beberapa waktu lalu. Sejak penemuannya ini Mela dibantu Hardian menelusuri fakta dibalik penemuan mereka. Hardian lebih banyak bergerak karena lebih leluasa. Sementara Mela menggabungkan semua temuannya dengan dokumen dan informasi yang berhasil dia miliki, lalu menggabungkannya layaknya potongan puzzle. Dia heran sekaligus takjub. Tapi masih cukup banyak kekosongan dalam puzzlenya. Terutama soal tragedi kebakaran tersebut. Sulit sekali mendapatkan potongannya. Tapi biarlah, dia tak perlu kerja keras untuk mendapatkannya. Seperti ini saja sudah cukup. Rasa keponya harus sedikit ditekan.

***

Dina sedang bersama Halima yang menata perhiasan di dalam walk in closet nya. Dina mengincar beberapa perhiasan milik ibunya untuk dipinjam selamanya pastinya, ketika melihat satu set perhiasan yang baru dilihatnya.

"Ibu beli baru ini?" tanya Dina. Halima menengok ke arah anaknya dan melihat perhiasan dalam box terbuka yang ditunjuk Dina

"Dikasih si Hanif pas kemarin acara, sama katanya itu titipan Hana yang belum dikasih" jawab Halima masih terus melakukan kegiatannya

"Oh yang waktu itu" guman Dina mengingat paperbag yang dibawa Hanif.

"Royal juga dia Bu, tapi kenapa perhiasan dari Hana baru dikasih" tanya Dina merasa heran

" Katanya dia baru terima, biarlah yang penting sampai ke tangan Ibu" jawab Halima tak mau pusing

"si Hanif belum punya istri bu, kalau punya pasti dia royal banget sama istrinya" ujar Dina

"Sepertinya. Dan Hana meski gak kasih warisan banyak ke Daud dan kurang akur sama Ibu masih Royal itu sempat siapin kado. Dan sering juga dia kasih kado tas, sandal dan lainnya saat hidup" ujar Halima mengakui

"Bu, kenapa kita gak coba carikan dia istri. Tapi tentu saja yang bisa kita kendalikan, biar dia merayunya supaya memberikan saham buat dia. Setelah itu kita ambil alih sahamnya. Ah jangan cuma saham, kalau perlu juga semua aset-asetnya. Enak saja dia mau menikmati semua itu. Keluarga ibunya Hana sulit diusik karena kedekatan mereka dan terlalu banyak. Tapi si Hanif ini kan kita tahu keberadaannya saja dulu abu-abu" ketus Dina masih kesal

" Wah bener juga kamu Din. Selama ini ibu melakukan banyak cara untuk menyingkirkan, tapi tak berhasil, kenapa tak berfikir seperti itu" jawab Halima mendadak antusias. Dina mencibir

"Pokoknya kalau berhasil aku harus dapat bagian yang besar" Tuntut Dina merasa sebagai pemilik ide

"Ya kita atur nanti, yang penting kakakmu harus kembali jadi dirut" ucap Halima

"Tapi siapa kira-kira kandidatnya Bu" tanya Dina

"Hm... Kita sepertinya harus cari informasi perempuan seperti apa yang dia suka secara fisik dan karakter. Setelah itu baru kita cari orang yang sesuai. Kalau karakternya tidak sesuai bisa kita buat asalkan dia ikut aturan kita. Paling nanti dia minta bayaran saja" ucap Halima

"Bagaimana kita tahu seleranya bu?" Tanya Dina

"Tenang saja, ibu akan suruh Hadi cari informasi" ucap Halima

Lalu dia mengambil ponsel dan menghubungi Hadi. Hanya butuh tiga kali deringan sebelum Hadi menjawab panggilannya.

"Cari informasi perempuan seperti apa yang disukai Hanif. Segera" ujar Halima. Setelah mendengar kesanggupan dari lawan bicaranya Halima menutup telponnya.

"Hadi masih mau kerja sama kita bu?" tanya Dina memastikan

"Oh pasti " jawab Halima. Lalu kembali mereka berdua melanjutkan kegiatannya membereskan dan menata perhiasan.

Di ruko Darwin yang kebetulan sedang di ruangannya dan memantau mendengar jelas obrolan anak dan ibu tersebut. Bibirnya tertarik ke atas membentuk senyuman sinis. "Rupanya mereka mau bermain. Let's play nyonya Bardi" ucap Darwin sebelum menghubungi Hanif dan memintanya datang nanti malam.

****

Nani menjalani harinya di kantor seperti biasa sekalipun sudah tahu dirinya digosipkan. Dia memilih tak perduli dan tetap bekerja seperti biasa. Kalau rekan-rekannya masih menganggap sama seperti gosip juga bodo amat. Tapi faktanya rekan kerjanya sepertinya mulai sadar kalau Nani tetap profesional bekerja.

Ketika minta bantuan mencarikan data yang mereka butuh juga dikerjakan tanpa penolakan, paling minta waktu jika sedang sibuk. Pekerjaan lainnya sesuai jobdesc juga beres. Tidak pernah mencari masalah dengan rekan kerja, cenderung tak mau berurusan dekat diluar pekerjaan malah. Sengaja memang makin membatasi diri sejak tahu dirinya digosipkan. Akhirnya rekan kerjanya berhenti bergosip, apalagi sejak mbak Endah membantunya menepis gosip yang beredar dengan sikapnya.

Tapi perubahan paling drastis adalah sikapnya pada Karin. Entah bagaimana Nani yakin gosip ini berhembus karema dia. Selain itu Nani yakin sikap baiknya cuma kamuflase. Nani bersikap sebutuhnya saja secara profesional. Awalnya Karin masih berusaha sok akrab, tapi melihat respon Nani akhirnya dia juga kembali ke setelan awal.

Tak ada cek cok atau perdebatan, tapi perang dingin Nani dan Karin jelas terasa oleh rekannya. Tanggapan mereka juga biasa saja karena paham mungkin Nani sudah tahu soal gosip dan siapa penyebarnya. Mereka tak mau turut berkonflik.

Sementara Karin yang merasa kesal dengan Nani kini sedang curhat dengan Ella, sekretaris Daud. Ya Karin dan Ella sudah mengenal sejak zaman sekolah. Dari Ella juga dia dapat informasi mengenai Nani yang datang ke ruangan Hanif diantar Firzan. Karin langsung menghubungi Daud dan menanyakan apakah dia tahu apa isi pembicaran Nani dan Hanif. Ya Karin sebenernya orang yang direkrut Daud, tapi ternyata kebetulan pernah mengenal Ella sekretarisnya saat masa sekolah. Dan satu hari kemudian Daud baru memberitahukan apa pembicaraan yang berlangsung di kantor Hanif. Karin dengan persetujuan Daud membumbui cerita tersebut Tujuannya bukan untuk menjatuhkan Nani, sebaliknya membuat reputasi Hanif jatuh. Tapi taktiknya tak berhasil. Teman kerjanya hanya menilai Nani tapi tak sedikitpun membuat reputasi Hanif jelek.

" yah Lo ngapain juga gosipin mereka, gawat kalau sampai Pak Hanif tahu. Lo mau dikasih sanksi apa di pecat" omel Ella, yang mengira Karin cemburu. Ella pernah diberitahu Karin bahwa dia naksir Hanif. Ella merespon biasa saja karena siapa juga yang tidak kepincut. Muda, kaya, berkharisma dan pinter. Harus diakui keraguan orang karena dia dianggap tak akan mampu jadi pimpinan apalagi hanya karena warisan langung pupus dalam sekejap ketika dia berhasil menarik investor dan menstabilkan perusahaan tak lama sejak pengangkatannya. Jadi bukan cuma Karin, dirinya dan kebanyakan perempuan di perusahaan berharap dilirik Hanif. Tapi sepertinya cuma Karin yang nekat, mana salah lagi langkahnya.

"Ya biarin deh, begitu doang ga akan dipecat La" jawab Karin cuek.

"Lo gak pernah lihat dia ada ngedate sama cewek La?" ulik Karin.

Ella menggeleng. Hanya Firzan dan Domo saja yang paling sering dilihatnya selalu dengan Hanif Lainnya ya kolega dan klien bisnis saja. Jarang juga ada perempuan muda, kebanyakan sudah berkeluarga.

Sedang berfikir, ponsel Karin berdering dia langsung mengangkat nya dan berbicara depan Ella

"Kamu berhenti gosip, lebih baik kamu sekarang cari tahu perempuan macam apa yang diminati Hanif" ujar suara disana. Karin diam mencerna. Ini kebetulan apa gimana sih. Bahas orang yang sama

"Oke" jawab Karin lalu menutup telpon Daud.

"Siapa" tanya Ella merasa aneh melihat pembicaraan Karin entah dengan siapa. Singkat banget cuma hai dan oke

"Temen, ngajak main" ucap Karin santai lalu dia menanyakan hal lain pada Ella sambil menghabiskan waktu istirahat makan siang mereka.

Daud bukan cenayang. Dia menelpon Karin setelah bertemu ibunya untuk makan siang. Ibunya yang bertanya apakah Daud pernah tahu Hanif jalan dengan perempuan, atau tahu perempuan apa yang disukai Hanif membuatnya curiga. Dan dengan sedikit trick akhirnya dia tahu Ibunya ingin mencarikan wanita untuk dijadikan istri buat Hanif. Daud tentu saja bisa menebak apa yang dituju Ibunya tanpa harus dijelaskan. Dan akhirnya dia menghubungi Karin untuk mempermudah jalannya dan Ibunya. Kalau perlu Karin harus menjadi sosok yang disukai Hanif, pasti dia bisa melakukannya.

...****************...

Sementara orang-orang itu merencanakan perjodohan untuk menjebak dan menyingkirkan Hanif seolah mendapatkan ide brilian, Hanif sudah mengetahuinya. Hana telah membantunya dari jauh, dan teman-temannya menjaganya supaya selalu selangkah di depan.

Darwin sudah melihat dan mendengar pembicaraan Halima dan anaknya Dina. Jadi sekarang dia pasti sudah siap bermain. Dia tinggal menunggu siapa saja yang akan berusaha mendekatinya. Sejauh ini tentu saja dia tahu ada banyak wanita termasuk karyawannya yang berusaha mencuri perhatiannya. Tapi tak satupun membuat Hanif melihat mereka. Dia masih sibuk dengan misinya, dan memang belum bisa menemukan perempuan yang membuatnya tertarik.

"Wong edan, jangan kaget besok mereka mendadak baik dan sering ngajak makan malamlah atau apalah sambil bawa perempuan" komentar Firzan setelah mendengar pembicaraan Hakima dan Dina

"Aku penasaran kira-kira mereka mau kirim perempuan kayak mana bos" ucap Domo yang juga ikut mendengar.

"Jauhkan mereka dari perempuan baik-baik. Kita harus bikin rencana,supaya siapapun perempuan yang dikirimnya memang mereka ciptakan dan dikerjakan profesional. Mengurangi emosional damage" ucap Hanif santai sambil memikirkan langkah untuk menjegal Halima secara halus

1
Heru Ardi
mkn pnasaran/Determined/
Heru Ardi
lanjooot
Tsuyuri
Menakjubkan!
Heru Ardi
wow pasti pada mau warisan ..ribut nanti. lanjut thor
Heru Ardi
ceritanya bikin penasaran/Grimace/ lanjutannya dooong
Heru Ardi
mantap, lanjuuut tor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!