NovelToon NovelToon
Brondong Gila,Bulan

Brondong Gila,Bulan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Playboy / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:48.6k
Nilai: 5
Nama Author: Realrf

Sang Dewi Nemesis Hukum Nolite, yang jutek harus berkelahi dengan berondong teknik yang Playboy itu. Iyuuuuh .. nggak banget!!!!!


Tapi bagaimana kalau takdir berkata lain, pertemuan dan kebersamaan keduanya yag seolah sengaja di atur oleh semesta.

"Mau lo sebenernya apa sih? Gue ini bukan pacar lo Cakra, kita udah nggak ada hubungan apa-apa!" Teriak Aluna tertahan karena mereka ada di perpustakaan.

Pria itu hanya tersenyum, menatap wajah cantik Aluna dengan lamat. Seolah mengabadikan tiap lekuk wajah, tapi helai rambut dan tarikan nafas Aluna yang terlihat sangat indah dan sayang untuk dilewatkan.

"Gue bukan pacar lo dan nggak akan pernah jadi pacar lo. Cakra!" Pekik Aluna sambil menghentakkan kakinya di lantai.

"Tapi kan waktu itu Kakak setuju mau jadi pacar aku," pria itu memasang ajah polos dengn mata berkedip imut.

"Kalau lo nggak nekat manjat tiang bendera dan nggak mau turun sebelum gue nuritin keinginan gila lo itu!!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Realrf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diluar nalar

Kelamya langit tak menyurutkan semangat Cakra yang sejak pukul tujuh pagi tadi berdiri di atas meja katu yang ia pinjam dari pos satpam kampus.

Cakra berdiri kaki yang sedikit terbuka agar seimbang, satu tangannya memegang megafon berwarna putih sementara satu tangan lain ia gunakan untuk mencari mangsa. Seperti saat ini, tangan Cakra melambai memanggil seorang mahasiswa yang baru saja turun dari motornya.

"Halo-halo Kakak dengan motor bebek angsa, helm KYT pake kaos item!" teriak Cakra mengunakan megafonnya.

Pemuda berkaos itu melepaskan helmnya lalu menujuk dirinya sendiri.

"Iya kamu Kakak Ganteng sini-sini," panggil dengan semangat.

Pemuda itu pun berajalan kearah pemuda berkaos ungu yang memakai headband warna senada. DI kanan kirinya ada kerumunan mahasiswa yang seperti ibu- ibu yang antri sembako. Cakra berjongkok saat pemuda sudah berdiri di depannya.

"Ngapain lo manggil gue?"

"Kakak mau uang 50 ribu plus sarapan gratis nggak?" tawar Cakra dengan senyum dan alis yang naik turun.

"Ya mau lah," sahut si pemuda tanpa berpikir dua kali.

"Kalau mau Kakak ambil dulu kaos di sebelah sana." Cakra menunjuk meja di sebelah kanannya, dimana Bahran sibuk membagikan kaos pada para mahasiswa.

"Nah setelah itu, Kakak ambil uang, roti sama susu di sebelah situ." Cakra menunjuk yang berlawanan dimana Wiliam membagikan bungkusan yang sudah berisi satu roti sobek, sekotak susu dan tentu amplop berisi uang senilai lima puluh ribu.

Beberapa hari ini William memang sibuk membantu semua rencana Cakra. Dia terpaksa ikut ambil bagian demi bisa mendekati sang bidadari MARUMAGE yang ternyata adalah sepupu Cakra. Nomor telepon yang Arumi berikan waktu itu adalah nomer milik Cakra, mungkin Arumi takut dengan orang asing yang tiba-tiba mengancam dan meminta nomer miliknya dengan paksa. Tapi untung saja William sudah tahu Cakra. Jika tidak mungkin akan lain cerita. Kembali ke pembagian kaos partai cinta.

"Tapi kaosnya di pake dulu. Dan kaosnya harus di pakai sampai sore, gimana deal?"

Pemuda itu tidak menjawab, ia justru tampak serius mengetik sesuatu di layar ponselnya.

"Gimana, Kakak mau nggak?" ulang Cakra dengan nada sedikit kesal karena pemuda tidak kunjung menyahut.

Pemuda itu mendongak lalu tersenyum.

"Deal." ujarnya dengan tangan terulur menjabat tangan Cakra.

"Bentar lagi komunitas pencinta alam gue bakal ke sini, lo bagiin ke meraka juga gih. Lumayan ada 50 orang lebih," tutur pemuda itu, senyum Cakra semakin mengembang. Dengan begini makan misinya untuk menjadikan Nolite lautan kata cinta untuk Aluna bisa segera terlaksana.

"Makasih banyak Kak."

"Hem ... gue salut sama usaha lo, tetep berjuang jangan sampai padam," ujar pemuda itu.

"Siap!" seru Cakra semakin bersemangat.

Setip kaos yang Cakra bagikan mewakili kesungguhannya untuk mendapatkan Aluna kembali. Meski semua usahanya cukup menguras tabungan Cakra tapi itu tidak masalah, asal Aluna tujuannya. Masalah uang Cakra bisa lebih giat lagi membantu di bengkel Om Hail, lebih giat lagi mengajar less matematika online, semua akan ia lakukan untuk sang pujaan hati.

Cakra kembali berdiri tegak, 1001 kaos yang ia cetak belum habis terbagi.

“SIAPA YANG BELUM DAPET KAOS?! RAME-RAME AYO! GRATIS ROTI, SUSU, DAN UANG SAKU BUAT BUKA HATI LUNA!”

Suara Cakra nyaring mengunakan megafon yang ia pegang

“Udah cocok banget lo jadi caleg partai cinta!" seru seorang mahasiswa sambil tertawa. Cakra hanya menanggapinya dengan tawa lepas.

Mata lentik Aluna memicing melihat kerumunan kecil yang perlahan mengurai di salah stu sudut tempat parkir.

"Ada apa sih itu rame-rame?"gumam Aluna dengan raut wajah penasaran.

Willona ikut mencondongkan tubuhnya ke depan, matanya yang sipit semakin terlihat sipit saat ia berusaha melihat keramaian yang Aluna maksud. Jarak yang cukup jauh membuat Willona dan Aluna tidak bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi di sudut tempat parkir sana, mereka hanya melihat segerombolan orang yang memakai kaos ungu.

"Kegiatan komunitas nggak sih?" tebak Willona.

"Komunitas apa?"

"Ehm ... mungkin pecinta alam," sahut Willona asal, karena menurut Willona hanya komunitas itu yang sering mengadakan event secara mendadak dan di ruang terbuka seperti itu.

"Bisa jadi, tapi kenapa warna ungu ya. Biasanya warna biru, ijo, putih kenapa ungu?"

Willona mengangkat bahunya acuh.

"Lagi pengen cosplay jadi terong kali," jawabnya asal.

Aluna pun hanya manggut-manggut. Tanpa ia sadari seseorang trus memperhatikan mobil Aluna dari kejauhan, siapa lagi kalau bukan Cakra. seribu satu kaos sudah selesai ia bagikan, melihat mobil sang kekasih tiba-tiba ide gila terlintas diotak tengilnya.

"Kak, tolong kumpulin 10 orang yang tahan malu dong," ucap Cakra pada Wiliam yang baru saja meminum es teh miliknya.

"kumpulin sendiri, gue capek," ketus William lalu lanjut meminum esnya.

"Ck, lemah gitu doang capek. Nggak lulus jadi calon sepupu ipar gue," gerutu Cakra dengan lirikan julid.

William lekas menegakkan punggungnya, pria bermata sipit itu meletakkan esnya yang tersisa separuh sebelum berkata, "Jangan begitulah. Gue kan cuma istirahat sebentar, bukan nolak bantuin...."

Cakra hanya berdecih dan memasang wajah datar. Bahaya, itu sangat berbahaya untuk masa depan William.

"Cuma sepuluh orang? Atau lo butuh lebih biar makin rame, dua puluh gimana?" bujuk William dengan nada lelembut.

"Dua puluh, nggak pake lama keburu Kakak cantik turun dari mobil," ujar Cakra dingin.

"O .. siap, tunggu sebentar ya sepupu gantengku."

William pun berlari sambil berteriak memanggil para mahasiswa yang baru bejalan menjauh setelah mendapatkan bingkisan dan kaos dari partai cinta Cakra. Tak butuh waktu lima menit William sudah kembali dengan dua puluh orang.

"Halo kakak-kakak, gue minta tolong lagi ya," ucap Cakra dengan ramah, sangat berbeda dengan cara dia bicara dengan William tadi.

Cakra menyeringai, ia lalu mengumpulkan mereka menjadi lingkaran. Rencana Cakra mulai jabarkan dengn jelas, mereka pun menggut-manggut meski diam tapi mereka menyimak setiap kata yng Cakra ucapkan.

"Tenang aja, nanti gue kasih uang capek lagi," ujar Cakra menutup rapat dadakannya itu.

"Ok."

"Gass lah kalau ada duit," sahut pria berkaca mata.

"Siaplah, gue juga kebetulan lagi nganggur, " sahut yang lain.

Mereka yang sedang berkumpul adalah para mahasiswa yang nge-kos dekat kampus dan mendapatkan info dari teman mereka tentang sarapan dan uang yang dibagikan Cakra. Dan tentu saja mereka langsung ke kampus walau hari ini mereka tidak ada kelas.

Cakra tersenyum lalu langsung membagikan lembar rupiah berwarna biru pada 10 orang itu. Setelah menerima upah mereka langsung bergerak, masing-masing mengambil posisi di samping pintu mobil milik Aluna. Mereka berdiri saling berhadapan dengan jarak setengah lencang kanan, sangat rapi dan teratur seperti hendak menyambut seorang putri raja yang turun dari kereta kencananya.

Aluna yang sibuk dengan tasnya tidak menyadari hal itu, sementara Wilona yang tahu mengatupkan bibirnya rapat-rapat.

Ceklek.

"Selamat pagi Kakak cantiknya Cakra!" Seru kesepuluh pria itu dengan serempak.

Aluna membeku dengan posisi satu kaki yang masih menggantung dan satunya masih dalam mobil. Matanya melotot dengan wajah memerah menahan malu dan terkejut. Cakra tersenyum tengil, berjalan menghampiri Aluna lalu bersumpah di depannya.

"Selamat pagi Bulan kesayangan ku, ini susu caramel dan roti manis khusus buat Kakak Cantik." Cakra meletakkan roti dan susu dipangkuan Aluna.

Aluna yang masih terkejut hanya bisa diam dengan sorot mata yang mengikuti gerakan tubuh Cakra. Pemuda itu bangkit lalu sedikit menunduk, mensejajarkan wajahnya dengan sang pujaan hati, ia menatap Aluna dengan penuh kasih dan sejuta cinta.

"Gemes banget sih, jangan cantik-cantik ya sayang nanti aku makin cinta. Siapin hati kamu sayang, karena kejutan belum selesai," ucapnya lalu mencubit gemas pipi Aluna.

"CAKRAWALA AKSARA!" pekik Aluna yang baru tersadar.

Cakra hanya terkekeh lalu pergi meninggalkan Aluna diikuti semua punggawa cintanya.

"Sweet banget sih Lun brondong kamu, nemu dimana dulu," celetuk Willona yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Aluna.

"Nemu di ujung tiang bendera!" Tukas Aluna dengan nada kesal. Meski begitu ia tidak bisa menyangkal jika semua usaha Cakra sangat diluar nalar.

1
🪷Pembaca Goib🪷
padahal, tinggal bilang ajaa loo lun, beres.
tapi drama kalian, bikin gemes 😅😅😅
Liana 95
wah lun rembes apa banjir 🤣 aka cuma mau bantuin loh,, ah gumus aku jadi nya
🪷Pembaca Goib🪷
ampunn dehhh....
drama banget si cakra🤣🤣🤣🤣
🪷Pembaca Goib🪷
sebegitu berarti nya Luna untuk cakra💜
🪷Pembaca Goib🪷
mak othor...
typo dikit yaaa 😊😊😊
Kodok Kejengkit
sweet banget klu aka ama luna dlm mode akur saling perhatian n ga ribut kek kucing n tikus
SWIKE BOGEL
iih aka, bikin luna malu. luna takut klu darahnya merembes apalg klu aka duduk dekat luna.
padahal tanpa luna sadari aka sdh memberi alas agar darahnya ga merembes
win ryry
Cakra perhatian banget sih.
aluna lagi bocor aka jadi dia malu . untung ayah Evan datang
Didim 😍
astaga Ngadi Ngadi kau Cakra masa iya cuma pindah beberapa meter bikin keseleo guling guling lalu pingsan 😁😁
Nesines
seperhatian itu ya kamu cakra. tapi, blm sah woyyy blm boleh antar ke kamar mandi lah.
Rajungan biru
hahaaaa
Aulia Zahra
Cakra coba nurut tuh luna mau ganti cd malu dia dasar Cakra ga peka
Fuji Aisar
aduh aka masa kamu GK peka sih kalo Luna nya malu kalo kamu liat dia merah. bukan nya nurut malah semakin gencar godain Luna nya
Aishiteru❤‍🔥
langsung tak berkutik pas calon papa mertua datang 😂😂😂
Aishiteru❤‍🔥
astaga...
drama banget sih cakra🤣🤣🤣
Aishiteru❤‍🔥
hihihihi...
ini baru permulaan, lunn...
nanti jangan kaget karena under wear nya Estentisk 🤣🤣🤣
Jihan Khanaya
nah loh KA kok langsung turun gitu saat tau camer dan om nya Luna datang? wkwk gk apa apa kali KA GK ada yang gigit ko
Jihan Khanaya
aka aka kamu GK tau aja kalo Luna itu malu soalnya Luna takut si merah merembet kemana-mana. tapi Luna nya aja yang gk tau kalo dia udah aman
Jihan Khanaya
astaga susah amat ya ka buat jelasin semuanya ke Luna. ada aja halangan nya. giliran si kembar peka eh ada lagi yang datang
Jihan Khanaya
astaga ona ngapain lu datang GK tepat waktu sih. orang lagi mau menjelaskan sesuatu eh elu nya heboh sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!