NovelToon NovelToon
Pembalasan Putra Kandung Yang Tertindas

Pembalasan Putra Kandung Yang Tertindas

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Menjadi Pengusaha
Popularitas:22.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Andreas yang bernasib menyedihkan selama bersama keluarganya sendiri.

Setelah ibunya dan kakak pertamanya membawanya pulang ke rumahnya, alih-alih mendapat kasih sayang dari keluarganya, malah dia mendapat hinaan serta penindasan dari mereka.

Malah yang mendapat kasih sayang sepenuhnya adalah kakak angkatnya.

Akhir dari penindasan mereka berujung pada kematiannya yang tragis akibat diracun oleh kakak angkatnya.

Namun ternyata dia mempunyai kesempatan kedua untuk hidup. Maka dengan kehidupan keduanya itu dia gunakan sebaik-baiknya untuk balas dendam terhadap orang-orang yang menindasnya.

Nah, bagaimanakah kisah selengkapnya tentang kisah pemuda yang tertindas?

Silahkan ikuti terus novel PEMBALASAN PUTRA KANDUNG YANG TERTINDAS!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PPKYT 023. Kesombongan Jimmy Dapat Teratasi Dengan Mudah

"Keysha, apa kau tidak dengar perintahku hah?" kembali Jimmy berteriak dengan membentak garang.

Meski masih sedikit merasa takut akan bentakan Jimmy, Keysha berusaha untuk tidak terpengaruh. Dia percaya dan harus percaya kalau Andreas bisa menolongnya dari tindak kejahatan Jimmy.

"Tuan Jimmy yang terhormat! Kalau kau tidak ingin berurusan panjang denganku, sebaiknya lekas tinggalkan tempat ini!" kata Andreas bernada dingin, membalas bentakan Jimmy yang seakan-akan menggertaknya.

Beberapa detik lamanya Jimmy Alden terkejut mendengar ucapan dingin Andreas. Terkejut atas ucapan Andreas yang jelas menggertaknya. Terkejut karena Andreas seperti mengenalnya dengan menyebut namanya dengan mudah.

Tapi tak lama Jimmy berusaha menindih rasa takutnya dengan tetap bersikap garang. Tidak menghiraukan dulu dari mana Andreas mengetahui tentang dirinya.

Saat ini dia harus menghadapi pemuda lancang yang sudah berani mengusik kesenangannya.

"Siapa kau, bangsat?" bentak Jimmy Alden dengan garang penuh kesombongan dan peremehan. "Berani-beraninya kau mencampuri urusanku!"

"Manusia rendahan sepertimu tidak pantas mengetahui siapa aku," Andreas membalas dengan gayanya sendiri, bernada kalem namun begitu dingin mengandung ancaman pasti. "Yang jelas, jika kau berani berurusan denganku, aku akan membuat hidupmu sengsara."

"Hahaha...!" tawa Jimmy Alden dalam amarahnya. "Rupanya kau belum tahu sedang berhadapan dengan siapa, makanya kau bisa sombong seenak jidatmu...!"

"Biar aku kasi tahu kepadamu aku ini siapa, bocah sombong!"

"Apa kau mau kasi tahu kalau kau adalah Jimmy yang berasal dari keluarga Alden," kata Andreas seperti memotong ucapan Jimmy, "salah satu keluarga terkaya, terpandang dan terhormat di Kota Nevan City...."

"Seorang manajer di salah satu perusahaan Group Alden," lanjut Andreas dengan tenang seakan tidak mau memberi kesempatan Jimmy untuk berbicara. "Begitu yang hendak kau omongkan padaku hm?"

Untuk sejenak Jimmy maupun kedua kacungnya menikmati keterkejutan mereka. Tidak Jimmy sangka kalau pemuda di depannya itu cukup mengenal dirinya. Sedangkan dirinya sama sekali belum mengenal pemuda itu.

Tapi Jimmy Alden cepat-cepat menutupi rasa terkejut herannya dengan berkata bernada penuh keangkuhan dan peremehan.

"Rupanya aku sudah cukup populer dikalangan bawah, hingga manusia hina dan rendah sepertimu juga dapat mengenalku."

"Hahaha...! Menarik...., sungguh menarik....!"

"Kau memang benar, manusia hina dan rendah sepertimu tidak perlu aku yang sudah populer mengenalnya," lanjut Jimmy seraya tertawa penuh penghinaan.

"Kau sudah mengenalku, bocah rendah! Tapi kau masih juga berlagak sombong di depanku. Cepat kau berlutut di bawah kakiku ini, memohon ampun padaku, baru aku bisa memaafkanmu!"

"Hahaha! Apa hebatnya keluarga Alden yang kau banggakan itu, Jimmy?" tanggap Andreas tetap tenang seraya tertawa pelan. "Bagiku tidak ada apa-apanya...."

"Bagiku... orang sepertimu meski dari keluarga terhormat dan terkaya sekalipun," lanjut Andreas tetap tenang, "tetaplah manusia rendah di mataku. Mana pantas aku berlutut di depanmu."

"Sekali lagi aku peringatkan padamu, cepat tinggalkan tempat ini dan jangan pernah lagi mengganggu Nona Keysha!"

Peringatan bernada ancaman pasti itu mana mau dihiraukan oleh Jimmy Alden. Sambil menatap garang penuh keangkuhan pada Andreas, dia langsung membentak keras memuntahkan amarahnya.

"Kau sudah menghina Jimmy Alden, bocah rendah! Terimalah akibat dari pembangkanganmu....!"

"Cepat patahkan batang leher bocah sombong itu!"

Begitu tangan kanan Jimmy Alden mengibas ke depan, kedua kacungnya tanpa banyak pikir langsung maju ke depan, menyerang Andreas dengan ganas.

Melihat adegan itu, tidak bisa tidak Keysha amat khawatir dan takut. Tapi belum juga dia sempat memperingatkan Andreas untuk berhati-hati dari bodyguard, pemuda itu sudah melesat ke depan, menyongsong serangan kedua kacung Jimmy.

Dia hanya bisa mengucapkan ucapan yang terputus.

"Tuan...."

"Ibu tenang saja, oom ganteng itu pasti bisa mengalahkan orang-orang jahat itu," malah Nafa yang sudah tidak menangis lagi yang menasihati sang ibu agar tenang. "Percayalah, Ibu."

Keysha hanya mengangguk menanggapi nasehat putri tercintanya seraya tersenyum lembut.

★☆★☆

Dalam tubuh Andreas bersemayam jiwa Andre Barnett yang semasa hidupnya telah menguasai ilmu bela diri. Begitu juga dengan Andreas, tahu akan ilmu bela diri, meski tidak sehandal mendiang Andre Barnett.

Dua jiwa yang paham akan bela diri, apalagi jiwa yang satu tergolong menguasai, maka tidak heran gerak tubuh Andreas begitu mahir memperagakan ilmu bela diri. Karena pikirannya dipengaruhi oleh jiwa Andre Barnett, dan di bantu oleh jiwa Andreas.

Maka tidak butuh waktu lama Andreas dapat mengatasi dua bodyguard Jimmy, bahkan dengan mudah. Gerak tubuhnya yang melakukan pukulan dan tendangan yang demikian cepat tidak bisa dibendung oleh kedua kacung Jimmy yang cuma sekedar tahu bela diri.

Kurang lebih lima menit lamanya Andreas sudah dapat membuat kedua lelaki bodyguard sekaligus kacung Jimmy babak belur hingga terkapar tumbang ke tanah.

Sementara Jimmy Alden, melihat Andreas begitu mahir memainkan jurus-jurus bela diri, cuma bisa tercengang kaget, tidak bisa berbuat apa-apa.

Bahkan kedua anak buahnya sudah terkapar sambil mengerang-ngerang kesakitan, lelaki brengsek berjiwa pengecut itu masih belum bisa berbuat apa-apa selain hanya terpaku diam di tempatnya.

Kejap berikut sudah terbayang dalam benaknya Andreas berbuat hal yang sama terhadap dirinya, sebagaimana telah dilakukan kepada anak buahnya. Sehingga membuatnya bergidik ngeri.

Baru saja hal itu terlintas dalam benaknya, Andreas sudah berada cukup dekat di depan, membuatnya makin terkejut takut. Tapi belum juga dia berbuat sesuatu, tampak Andreas sudah melakukan gerakan memutar sambil melayangkan kaki kanannya dengan cepat.

Kemudian....

Desss!

"Aaugkh!"

Dengan enak dan mudahnya tendangan melingkar kaki kanan Andreas menghantam samping kanan kepala Jimmy Alden dengan telah dan cukup keras.

Sehingga membuat Jimmy Alden terdoyong dan terjajar ke samping beberapa langkah sambil mengerang kesakitan. Lalu tubuh gemuknya jatuh dengan cukup menyedihkan di atas tanah berumput.

Sementara Andreas seperti belum puas memberi pelajaran pada Jimmy. Dia melangkah perlahan sambil sepasang matanya yang tajam menatap dingin pada Jimmy yang masih tergeletak di tanah.

Namun baru tiga langkah dia berjalan, sudah terdengar suara Keysha mencegat tindakannya yang hendak berlanjut sekaligus mengingatkan.

"Sudah, Tuan, cukup, cukup! Mereka sudah cukup menerima ganjaran atas perbuatan mereka. Tuan tidak usah berlebihan, nanti urusannya bisa panjang...."

Andreas langsung berhenti melangkah setelah mendengar peringatan Keysha barusan. Sejenak dia memandang wanita yang datang menghampirinya itu sambil menggendong anaknya.

Lalu kembali menatap tajam pada Jimmy yang masih terbaring menyedihkan di tanah. Kemudian terdengar ucapannya yang bernada dingin amat mengerikan.

"Aku sudah peringatkan padamu agar jangan macam-macam dengan aku, Jimmy, tapi kau tidak mengindahkannya. Untung saja Nona Keysha masih berbaik hati padamu dengan mencegahku bertidak lebih dalam menghajarmu...."

"Sebaiknya kau dan kedua kacungmu itu cepat tinggalkan tempat ini sebelum aku berubah pikiran!" perintah Andreas dengan tegas. "Dan ingat! Jangan pernah lagi mengganggu Nona Keysha!"

Jimmy Alden berusaha menahan rasa sakit dan pusing di kepalanya akibat tendang Andreas tadi. Lalu dengan sedikit susah payah dia bangkit berdiri.

Hatinya sudah berniat meninggalkan tempat ini, secepatnya kalau tidak ingin mendapat persenan lagi dari Andreas. Tapi sebelum meninggalkan tempat ini, Jimmy masih sempat melontarkan ancaman.

"Awas kau, bocah rendahan! Urusan kita belum selesai! Kau sudah berurusan dengan keluarga Alden!"

Andreas hanya mendengus sinis mendengar ancaman Jimmy. Sama sekali dia tidak takut kalau lelaki brengsek itu membawa-bawa keluarga besarnya dalam berurusan dengannya.

Setelah melontarkan ancaman, Jimmy Alden dengan cepat meninggalkan tempat itu bersama kedua anak buahnya. Cepat-cepat naik ke dalam mobil sedan Jimmy, lalu melaju cepat.

Sementara Keysha masih menatap kepergian Jimmy dan kedua anak buahnya sambil memikirkan ancaman Jimmy tadi.

★☆★☆★

1
Anonymous
Ini mah seperti film pendek cina lupa judulnya apa hampir sama persis
Anonymous
Kecewa 😞
Pratama windra
dendam yang membara
Yuan Li
Hendrik kamu melepas kan singa muda demi ayam kampung yg kamu pungut.....karma mulai berjalan Hendrik....
Fatimah Bajari
thor gak sabar ni
Fatimah Bajari
gk sabar nih nunggu lanjutan nya
Adhie: sabar mbak e...
total 1 replies
Amina Amina
lanjut
Adhie: lanjut...
total 1 replies
Sunaryati
Baguslah jika persusahaan Anderson dilepas perusahaan induk, malah kedepanya mudah- mudahan perusahaan Anderson semakin besar, kuat, dan berkembang pesat melebihi perusahaan induk keluarga nya.
Arafami
teruskan balas dendammu Andreas buat mereka bertekuk lutut🔥🔥
Sunaryati
Lanjuut benar-benar semakin seru. Ayo, tekan terus Hendick dan antek- anteknya. Sepertinya Hendrick juga belum merasa jika ada musuh dalam selimut di rumah dan perusahaannya.
Adhie: siaaap... mbak e
total 1 replies
Arafami
lanjutkan balas dendammu Andreas🔥🔥
Adhie: lanjut...
total 1 replies
Fatimah Bajari
thor lanjuuuuttttt 👍❤👍👍👍
Adhie: lanjut kaka...
total 1 replies
Fatimah Bajari
lanjut thor
Adhie: lanjut....
chapter 39 tunggu up ya
total 1 replies
Fatimah Bajari
mampus wiliam baru nyaho
Adhie: tenang kaka, biar pak william ambil napas dulu akibat diserang oleh andreas....
lihat saja chapter berikutnya ya...
total 1 replies
Fatimah Bajari
kerennnn
Adhie: terima kasih kaka...
total 1 replies
Sunaryati
Tujuan Tuan Anderson memang benar akan memisahkan diri, Franklin memang punya insting yang peka namun tak ada yang merespon, maka yang akan datang nikmati kekalahan- kekalahan kalian oleh perusahaan Anderson.
Adhie: maju terus mbak e
total 1 replies
Arafami
update terus Thor🔥🔥
Adhie: siap... bossku...
total 1 replies
Arafami
novel yang bagus ✍️🔥
Adhie: terima kasih....
total 1 replies
Arafami
lanjut Thor🔥
Adhie: lanjut....
total 1 replies
Sunaryati
Selamat Andreas perusahaan yang kau naungi memenangi tender, semoga kedepannya selalu sukses dan lancar
Adhie: terima kasih....
kedepannya kerja keras lagi kaka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!