NovelToon NovelToon
Mythtopia, Creatures From The Six Realms

Mythtopia, Creatures From The Six Realms

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fredyanto Wijaya

Kejadian pada masa lalu diramalkan akan kembali terjadi tidak lama lagi. Tuan kegelapan dari lautan terdalam merencanakan sesuatu. Enam sisi alam dunia mitologi sedang dalam bahaya besar. Dari seratus buku komik yang adalah gerbang penyebrangan antara dunia Mythopia dan dunia manusia tidak lagi banyak yang tersisa. Tapi dari sekian banyak kadidat, hanya satu yang paling berpeluang menyelamatkan Mythtopia dari ramalan akan kehancuran tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fredyanto Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 30: Disaster On Final Stage (Part 2)

Melihat Abigail baru saja terjatuh melewati tingkat dataran yang dipijaknya, "Abigail!!!" Melody panik. Dia ingin menolong tapi dia tidak tahu apa dirinya bisa. Sesaat menoleh mamandang sayap-sayap di punggungnya.

Melody lalu teringat dengan perkataan Rebeca sesaat sebelum pertandingan duel perebutan bendera itu dimulai. "Percaya saja pada sayapmu!"

Menghembuskan nafas siap... Melody lalu menjatuhkan diri. Mencondongkan tubuh lurus ke bawah sana dengan pandangan fokus pada Abigail yang terjatuh diantara banyak reruntuhan.

"Semuanya pergi dari sini!!!" Desak perintah dari Delphine. Berbalik arah pada mereka yang malah masih terpaku menyaksikan momen yang sudah jelas bukan bagian dari yang direncanakan. Mereka berada di daerah bawah yang tidak lagi aman.

Ada beberapa dataran utuh yang berarti berukuran besar... mulai terjatuh ke arah mereka. Tepat di atas mereka! Dan mereka yang kebanyakan paling banyak dari kelas Leprechaun berhamburan menyelamatkan diri.

"Kita harus pergi dari sini!!" Sophia kepada saudari kembarnya. Mereka baru saja ingin menggunakan kembali masing-masing alat musiknya, tapi tiba-tiba ada bongkahan dari bagian atas dataran lain menghantam jatuh di antara mereka.

Itu membelah dua dataran yang di pijak mereka. Mereka terpisah. Miranda dan Sophia hanya bisa pasrah sambil menjerit ketakutan.

...SLAAART! SLAAART!...

Tanaman rambat menjulur dan melilit sekitar pinggang_ menangkap mereka berdua. "Aku mendapatkan kalian!!" Clover dari atas sana. Kedua tangan tanamannya seakan memanjang. Dia juga sudah menyelamatkan dua yang tadi bersama Abigail. Tangannya terbagi.

Dan Melody sudah dapat meraih Abigail. Tapi dia sedang berusaha membuat dirinya terbang dengan sayap-sayap itu.

Berusaha fokus... Sayap-sayap di punggungnya lalu mulai bergerak. Mengepak cepat dan kecepatan jatuh mereka mulai melambat. Melody belum paham bagaiamana cara untuk mengarahkan arah terbang menggunakan sayap-sayap itu. Tapi setidaknya Abigail berhasil dia selamatkan.

Sempat panik karena ada beberapa puing-puing reruntuhan dari atasnya tapi itu seakan tidak mengefek apapun padanya.

Sayapnya juga tidak terluka sedikitpun. Samar seperti ada energi yang melindunginya.

"Awas!!!" Seru salah satu dari murid di bawah sana. Menunjuk ada yang akan jatuh di atas mereka. Salah satu seutuh dataran besar terjatuh miring dan mulai terguling ke arah mereka.

Delphine bersiap memasang badan tepat di depan sana.

"Kekuatan lautan! Kerang pelindung !!" Seru Delphine. Sihir dari trisulanya membentuk perisai transparan berbentuk cangkang kerang besar. Itu menahannya.

Walaupun begitu, Delphine hanya mampu untuk menahannya sementara. Dia tidak dapat terus menahan dalam kondisi seperti itu terlalu lama lagi.

Dan situasi semakin memburuk ketika salah satu dari mereka yang berusaha menjauh dari sana malah terjatuh dan kakinya terkilir.

Itu rekan Theo dari alam Leprechaun. Dan Theo menyadari dia dalam bahaya. Bela dalam bahaya.

"Theo... Bawa dia pergi dari sini!" Ucap Delphine sambil terus berusaha memperkuat sihirnya. Kemampuannya sudah hampir di ujung batas. Theo menghampirinya.

Baru Theo mencoba membantunya berdiri, "KRAKTAK! KRAAK!..." Prisai kerangnya mulai retak.

"Tidak...," Pandangan Delphine terpaku. Retakannya terus menyebar dan pada akhirnya sihir miliknya itu pecah berhamburan menjadi puing-puing dan lenyap. Dataran tadi pun lanjut miring dan akan menindih mereka.

Tapi ketika jarak kemiringan hampir menyentuh tepat di atas kepala mereka.... "SLAAAAART...!"

Banyak tanaman merambat melilit kesana-sini sampai keseluruh sisi dari besarnya seutuh dataran tadi. Mengikat dan menahan kemiringan.

"?!" Delphine, Theo, dan Brooklyn yang tadi sesaat hanya pasrah sontak terkejut memandang.

"Ini melanggar apa yang seharusnya aku tidak pernah lakukan!!!" Teriak kesal Clover kepada diri sendiri.

Kedua tangannya tidak bisa membuat cabang lagi. Jadi dia terpaksa menggunakan rambutnya_ menjulur cepat memanjang dari atas sana. Sebagian rambutnya juga mengikat dimana dia masih memijak agar dirinya tidak ikut tertarik jatuh.

Kini kedua tangan dan rambutnya benar-benar sibuk menahan banyak hal. "Kenapa aku yang paling repot begini?!" Selip keluhannya sambil menahan itu semua.

Delphine membantu Theo membawa Brooklyn menjauh.

Masih melayang dengan sayap-sayapnya, "Oh Tidak...," Melody terpaku dari atas sana. Abigail juga masih di bawanya. Dirinya tidak mengira pertandingan terakhir akan seburuk itu.

Melody terlalu sibuk teralihkan melihat itu semua. Sampai-sampai dia tidak menyadari kalau ada serangan dari arah atasnya.

JlAAAAAASH!!

Tembakan melesat mengenai punggungnya. Memang tidak melukainya, tapi Melody mulai kehilangan keseimbangan dan Abigail tanpa disengaja malah terlepas darinya.

"Abigail!!" Baru saja sigap ingin menolongnya untuk yang kedua kalinya dalam momen itu... Tiba-tiba dari atas ada yang menabraknya.

Itu Ruth. Dia mencengkram sayap-sayap Melody dari belakang dan membuat Melody terjun jatuh bersamanya. Terjatuh semakin cepat. Dan Melody tidak bisa berbuat apa-apa. Dirinya juga hanya bisa memandang Abigail yang terus terjun terjatuh hampir menyentuh bawah sana.

SRIIIIING!

"Dapat!" Asha datang menolong di bawah sana. Abigail nyaris saja jatuh menyentuh tanah. Tapi untung saja Asha melesat secepat secepat kilat cahaya ketika terbang rendah. Sekejap mata! Walaupun sudah sempat dilarang oleh guru mereka Jack Frost, tapi dia bersikeras.

Abigail terselamatkan. Tapi masalahnya sekarang Melody sendiri yang sedang dalam situasi berbahaya, sekaligus membingungkan. Kenapa Ruth menyerangnya dalam keadaan pertandingan yang sudah diluar kendali?!

Ada yang salah!

Delphine melihatnya dari kejauhan. Ruth dan Melody terjatuh dan menyebur ke danau di bawah sana_ danau yang sebagiannya sudah tertutupi bebatuan dataran bekas reruntuhan. Mereka berdua nyaris jatuh di atas semua itu. Tapi mereka melewati diantara dataran yang sudah menumpuk di sana. Tenggelam semakin dalam di dasar danau di bawah sana.

Di dalam sana Ruth merubah kakinya menjadii ekor duyung. Dan dia mencekik kencang leher Melody sambil terus memandangnya dengan mata yang hampir tidak berkedip sedikitpun.

"Melody!!" Delphine berusaha mencari keberadaannya. Menoleh-noleh memandang dari pinggir danau sambil sedikit berhati-hati karena masih ada beberapa reruntuhan kecil yang jatuh dari arah atasnya.

Walaupun danau itu tidak begitu dalam... Tapi reruntuhan dataran itu menutupi pandangan. Delphine tidak bisa melihatnya. Dan Melody di bawah sana sudah hampir kehabisan nafas.

Ruth terus menekannya di dasar danau. Di saat mencekik dengan satu tangannya, dia lalu memunculkan kembali trisulanya dan mulai diarahkan kepada Melody. Energi seperti aliran listrik atau petir ungu kembali menyelimuti trisulanya.

Melody panik. Dia semampu mungkin berusaha melepaskan diri darinya. Berteriak di dalam air!

"...," Suara gelembung dari mulutnya.

Dan tak lama setelah itu... Sayap Melody mulai bercahaya dan berangsur lenyap, lalu cahayanya berpindah dari punggung ke kakinya.

Ruth terbelalak was-was.

Di permukaan... Di tengah Delphine dan dibantu Harper yang sedang mencari keberadaan Melody dari pinggir sana....

...BLUAAAR!!!...

Dataran yang menutupi danau mendadak terbongkar keluar. Hampir seperti bom yang diledakan dari dasar danau.

Yang berada dekat di pinggir danau sontak sampai terjengkang saking terkejutnya. Berusaha melindungi diri mereka dari puing-puing bebatuan.

Delphine kembali membuat dinding perisai dengan trisulanya. Melindungi dirinya sendiri dan Harper yang bersama Ruby.

Mereka tidak tahu apa yang barusan terjadi. mereka sibuk melindungi diri dari hamburan bebatuan.

Tapi tak lama setelah dataran yang hancur berhamburan ke sekitar tadi, lalu keluar melompat Melody dan Harper. Tapi mereka lebih seperti terlempar keluar... Jatuh di lokasi terpisah di pinggir daratan danau.

Trang! Trisula Ruth terlepas dari genggamannya. Dia tertelungkup dengan tampilan wujud ekor mermaid nya, yang kemudian baru saja kembali berganti ke sepasang kaki.

Kepalanya menoleh memandang Melody yang terlempar jatuh tidak jauh di hadapanya.

Dan tidak hanya yang sedang mencari Melody tadi... tapi mereka semua yang menyaksikan dari kejauhan menjaga jarak, melihat sesuatu yang membuat mereka terkejut tidak menyangka.

Termasuk Delphine yang kemudian kembali melenyapkan sihir perisainya. Dirinya, dan Harper menoleh ke belakang.

Mereka semua sama-sama fokus memandang Melody, dan bukannya Ruth. Karena walaupun Ruth yang terlempar ke daratan pinggir danau sana tadi sempat terlihat dengan tampilan ekor mermaid nya, itu sudah biasa. Dia memang mermaid.

Tapi tidak dengan Melody. Baru pertama kalinya mereka melihat itu terjadi dengan Melody. Sepasang sayapnya lenyap, tapi kini dia memiliki ekor duyung.

Dan warna tampilannya tidak berbeda jauh dengan sepasang sayapnya tadi.

Melody sendiri belum menyadari itu. Tapi ketika dia berusaha bangkit berdiri, saat itulah dirinya menyadari kalau kedua kakinya tidak ada. Berubah menjadi ekor mermaid.

Hanya bisa memutar tubuhnya yang tertelungkup, "?!" Melody tercengang memandang arah kakinya.

"Ba... bagaimana ini mungkin terjadi?!" Zoey dan Slone fokus memperhatikan. Melangkah perlahan lebih mendekat ke lokasi Melody terjatuh.

"Dia mempunyai sayap dan ekor duyung?! Belum ada yang seperti itu selama berpuluh-puluh bahkan ratusan tahun!" Jelas Jack Frost yang juga sambil memperhatikan bersama para guru lainnya.

Mulutnya terus mengeluarkan hawa dingin setiap berbicara membuka mulut.

Misha juga memperhatikan tepat di samping Guru Medusa. Dan yang masih berada di atas arena dataran_ yang masih bertahan di sana kemudian turun ke bawah sana.

Crysella mencabut tancapan trisulanya dengan mendorongnya menggunakan kaki... turun memijak di bawah sana tanpa menggunakan sihir air untuk menekan tekanan kakinya ketika mendarat jatuh dari ketinggian seperti itu. Dan sedangkan Clover mulai menurunkan mereka semua yang di tolongnya dengan tangan dan rambut tanamannya yang memanjang. Begitu juga dirinya.

Yang pingsan dan terluka langsung dihampiri cepat dan ditangani oleh beberapa yang ahli medis. Termasuk Clover, Asha dan Harper.

"Melody... Apa kau baik-baik saja?!" Delphine menghampirinya.

"Aku... Aku tidak tahu...," Ekspresi Melody syok. Hampir tidak mengalihkan pandangannya dari ekor itu.

"Apa yang terjadi?! Aku mendengar suara gaduh di mana-mana!" Medeina baru saja datang.

"Kau terlambat!" Sahut Hank dengan yang lain.

"Lihat saja sendiri!" Tambah dari Rebeca. Lebih menyingkir diantara kerumunan. Dan Medeina ikut memandang dari kejauhan.

Tidak ada lagi reruntuhan dari atas sana. Suasana mensunyi di tengah momen yang belum pernah dilihat mereka sebelumnya, terutama bagi para guru yang sebagian dari mereka sudah hidup selama ratusan tahun di Mythtopia.

"Wruuufh...," Ekor duyung Melody lenyap dan kembali berganti menjadi sepasang kakinya. Tapi setelah ekor itu lenyap... Sayap-sayap Melody kembali muncul terbentuk di punggungnya.

Delphine membantu Melody berdiri.

Dan Ruth juga kembali berdiri kakinya. Tapi ketika dia kembali bangkit berdiri, dia langsung cepat kembali meraih trisulanya dari kejauhan seperti palu Thor dan langsung melemparnya kearah Melody.

Melemparnya lurus dengan kencang.

"Tidak!!" Delphine sigap memasang badan di depan Melody.

Tapi tangan lain sigap lebih dulu menangkap trisula itu. Nyaris saja ujung dari tiga mata tombak itu menancap di wajah Delphine. Guru Nereids yang bertubuh air muncul terbentuk dari bawah dan memasang badan di depan Delphine yang berusaha melindungi Melody.

Berdiri menghadap arah Ruth.

"Kau terpilih menjadi penjaga utama mutiara di alam mermaid, juga melindungi makhluk-makhluk dari alam lainnya! Bukan saling menghabisi!" Ucapnya kepada Ruth. Menurunkan trisula itu dari arah wajahnya.

"Kenapa kau ini?!" Delphine memprotes Ruth. Menunjukan diri bersama Melody_ menyelip dari balik punggung Guru Nereids. Tapi Ruth tidak meresponnya. Sama sekali! Dia tidak merespon siapapun yang ada di sana.

Tapi dia samar menunjukan senyum... Sebelum kemudian dia lenyap menghilang dalam kepulan aura ungu gelap. Terlihat seperti terhisap ke dalam portal. Trisula yang ada pada Nereids tadi pun juga lenyap.

Melody hanya terpaku memandang arah Ruth yang sudah menghilang dari pandangan tadi. Dia masih terbayang dengan senyumannya.

"Apa dia pernah berbicara?" Selip Theo sambil masih membantu Bela berdiri. Mengkailkan tangan Brooklyn di sebelah pundaknya.

"Tidak," Zoey samar menggeleng.

"Kenapa dia tidak mengambil benderanya?! Dia padahal tadi sudah berada sendiri di puncak dan kenapa dia malah mengurus anak baru itu?!" Slone mendongak. Memandang bendera di puncak sana_ Bendera yang belum tersentuh sedikitpun. Zoey dan beberapa yang berada di dekatnya juga memperhatikan pada arah bendera di puncak sana.

Dan sisa-sisa dataran yang masih melayang di atas sana tidak lagi bergerak berputar setelah kristal besar itu tadi rusak karena sambaran dari sihir trisula Ruth.

Kebanyakan dari mereka hanya bisa memandang hasil akhir yang seharusnya tidak terjadi. Sedangkan beberapa murid lainnya masih sedang menangani yang masih dalam keadaan pingsan atau terluka.

"Kita harus melapor kepada Pelindung Bastet!" Gegas Delphine menoleh menghadap Melody. Menatapnya lurus-lurus.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Characters Involved:

Teachers Academy:

-Centaur/: Mr.Kheiron(Royal Teacher)

-Gorgon/ : Ms.Medusa(Underground Teacher)

-Elf Winter/ : Mr.Jack Frost(Fairy Teacher)

-Goddess Ocean/:Ms.Nereids(Mermaid Teacher)

-Witch/ :Ms. Baba Ya Ga(Wizards Teacher)

-Minotaur/: Mr.Asterion

-Leprechaun/Library/Book Keeper: Mr.Duncan

Reguler School In Human World:

-Melody

-Abigail

-Theo

-Delphine Avery Genesis Ceto(OSIS)

-Teresa Savva

-Lissie

-Britist

-Rafael

-Logan Savva(Teresa's Brother)

-Ms.Madison/Nerissa Ceto(Head Master)

-Mr.Albert(Physics Teacher)

-? (Gym Class Teacher/Coach)

-? (Math Teacher)

-? (Cleaning Service Guy)

Mermaid Class:

-Delphine

-Crysella Nix

-Zoey

-Slone

-Austin Zale

-Ruth/Pearl Main Guardian

-Max

-Other...

Fairy Class:

-Asha

-Luna

-Embun

-Vanessa

-Abigail

-Other...

Wizard Class:

-Exel

-Raquel

-Nova

-Samuel

-Genevieve

-Bridon

-Other...

Royal Class:

-Richard

-Miranda

-Sophia

-Julian

-Eric

-Harper

-Galatea/Stone Girl

-Other...

Leprechaun Class:

-Theo

-Taylor

-Thomas

-Brooklyn

-Bella

-Other...

Students From Underground Class:

-Misha

-Onette/Goblin

-Barry/Cyclops

-Hank/Minotaur

-Rebeca/Vampire

Other Underground:

-Siera/Demon Girl

-Medeina/Wolf Girl

-Heqet/Frog Girl

-Meliae Clover/Lady Plant

-Other...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!