NovelToon NovelToon
PELARIAN

PELARIAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Sistem / Showbiz / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Pembaca Pikiran
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Noesantara Rizky

Dania dan Alvin menjalani pernikahan palsu, kebahagiaan mereka hanya untuk status di media sosial saja, pelarian adalah cara yang mereka pilih untuk bertahan, di saat keduanya tumbuh cinta dan ingin memperbaiki hubungan, Laksa menginginkan lebih dari sekedar pelarian Dania, dan mulai menguak satu demi satu rahasia kelam dan menyakitkan bagi keduanya,
Apakah Dania dan Alvin masih bisa mempertahankan rumah tangganya? Atau memilih untuk menjalin dunia baru?
Ikuti kisah cinta Dania dan Alvin yang seru dan menengangkan dalam cerita ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noesantara Rizky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23 Ragu

Roda empat merambat pelan, berebut jalan yang terhimpit oleh kerasnya arus, Kota Jakarta memang sudah penuh oleh harapan-harapan orang yang selalu mengagungkannya. Mereka tak peduli harus memburu waktu, yang terpenting mereka bisa tersenyum di tempat lain.

Dania masih menikmati suasana itu, berdesakan menanti izin lampu merah agar bisa berjalan kembali, walau terasa seperti bertahun-tahun. Di tengah kebosanannya, perempuan itu memutar sebuah lagu dari Yura Yunita berjudul tutur batin.

Dia larut akan liriknya yang membuat tangannya mengetuk kemudi sesuai irama lagu. Sorot mata nya melihat ke luar, menikmati mobil-mobil yang silih berganti.

Perempuan itu teringat apa yang dikatakan Alvin, jika dia bukanlah pelaku sebenarnya. Tatapannya seperti melihat beberapa momen penting sebelum dia menerima permintaan Pak Dhanu untuk menikah dengan Alvin. Suasananya masih sangat lekat satu setengah tahun lalu, berada di rumahnya sendiri yang sekarang sudah dikontrakkan, bersama dengan asistennya.

“Bukankah ada banyak perempuan yang lebih pantas menjadi menantu Bapak?” Tanya Dania yang membawakan teh hangat untuk Pak Dhanu dan dirinya.

“Mungkin…. Tetapi tak seperti dirimu!” Jawab Pak Dhanu yang kemudian meminumnya.

“Apa istimewanya saya sehingga Bapak ingin menjadikan saya sebagai menantu?” Kata Dania yang menatap mata Pak Dhanu.

“Apakah yang istimewa itu harus disampaikan?” Jawab Pak Dhanu membalas tatapan Dania.

“Bagaimana dengan anak Bapak?” Tanya Dania mencoba menelisik lebih dalam lagi.

“Alvin pasti setuju saja… tetapi kamu harus sedikit sabar, karena dia sedang kehilangan,” kata Pak Dhanu yang menyandarkan tubuhnya di sofa dan menyilangkan kakinya.

Dania menyengir dan berkata, “Dengan kata lain aku yang harus berjuang sendiri?”

“Apa susahnya, bagi seorang konsultan keluarga hebat sepertimu?” Jawab Pak Dhanu mencoba meyakinkan.

“Apakah hanya itu saja yang akan saya terima?” Kata Dania yang meminum tehnya.

“Tanpa harus saya jelaskan pasti kamu sudah tahu,” Jawab Pak Dhanu yang mulai duduk tegap.

Waktu itu Dania tak berpikir jauh, bahkan soal pelarian dan perselingkuhan yang terjadi, dia hanya menginginkan pembalasan dendam untuk Putri, terlebih setelah dia membaca beberapa media berita online yang menyebutkan kalau keluarga Arya Wijaya yang seharusnya bertanggung jawab atas kematian itu, dendamnya mulai membara.

Melalui sebuah telepon, Dania memutuskan untuk menerima pernikahan tersebut, walau sebelumnya perempuan itu sudah merencanakan matang-matang semuanya, tetapi sulit untuk melakukannya.

Alvin yang nyata-nyata menolak pernikahan itu, menunjukkan perlawan. Dia memilih pergi di malam pertama dan selanjutnya, membuat perempuan itu sulit sekali mendapatkan akses komunikasi.

Dia hanya punya waktu untuk berkomunikasi saat pembuatan konten itu saja hanya terbatas. Bahkan saat Dania mencoba mencari berbagai bukti, teramat sangat sulit, pikirannya mulai teralihkan ketika kliniknya mulai berkembang pesat, walau begitu dendamnya kepada seluruh keluarga Arya Wijaya masih tetap membara. 

Namun keyakinannya saat ini goyah,sedikit demi sedikit tampak luntur seperti angannya di masa lalu yang sudah kembali ke masa kini. Jarinya mulai sibuk menari di layar smartphone mencari berita online itu lagi sembari menunggu lampu merah sudah hilang dari peredaran, “Mungkin sudah terlalu lama jadi tenggelam atau memang sengaja dihapus, tapi siapa?”

Roda mobil Dania melangkah dengan cepat membawanya ke rumah yang memberinya luka, tanpa bisa berbuat apa-apa, keinginannya bercerai sebenarnya sudah sangat lama, namun selalu saja mentah karena Alvin yang jatuh sakit, atau menemaninya ke berbagai undangan, dan terakhir adalah ancaman karirnya akan hancur.

Dania masuk ke kamar, membuka lemari pakaian yang tersusun rapi, mengambil berbagai berkas yang dibutuhkan untuk mengajukan gugatan cerai. Semuanya lengkap tinggal dimintakan tanda tangan suaminya saja.

“Bagaimana kalau Alvin benar dan berita itu memang sengaja dibuat?” Kata Dania yang duduk di ranjangnya di samping kanannya tergeletak berkas perceraiannya.

“Tapi untuk apa?” Pertanyaan yang terus berada di kepala Dania.

“Kring…. Kring… Kring….” Suara Handphone Dania yang sengaja menggunakan nada dering tersebut untuk menunjukkan ada seseorang yang sedang telepon.

“Hallo, Sa!” Jawab Dania.

“Dimana?” Tanya Laksa.

“Di rumah, kenapa?” Jawab Dania yang mulai merebahkan tubuhnya ke kasur.

“Bagaimana semua syaratnya sudah lengkap? Kata Laksa mencoba memastikan

“Udah sih, tapi…?” Kata Dania yang bangkit dari tidurnya.

“Kenapa?” Tanya Laksa penasaran.

“Aku ragu,” Kata Dania yang menundukkan kepala dan mengambil berkas perceraiannya.

“Ragu kenapa?”

Dania tak menjawab pertanyaan itu, sorot matanya masih melihat berkas tersebut. Hanya saja angannya kini liar memikirkan nasib Alvin, terlebih selama ini suaminya itu adalah korbannya, terlalu jahat kalau dia harus meninggalkannya.

Perempuan itu teringat ketika Alvin yang menyelamatkannya dari perampokan. Dia rela untuk terluka dan hampir terbunuh demi menyelamatkannya, angan-angan itu seperti kembali dan mengusik keputusannya.

“Hallo.. Dania!” Kata Laksa yang terlalu lama menunggu jawaban Dania.

“Aku pikir, aku masih bisa kasih dia kesempatan,” Kata Dania

“Kesempatan untuk apa?” Kata Laksa yang terdengar tak suka dengan jawaban itu.

“Kamu lupa, kalau dia sudah selingkuh?” Kata Laksa yang mencoba mengingatkan.

“Dia sudah klarifikasi bukan? Kalau apa yang disampaikannya benar?” Jawab Dania merasa bersalah.

“Kalau ternyata itu terbukti benar?” Kata Laksa.

Dania kembali tak menjawabnya, dia memutuskan untuk menghentikan telepon tersebut. Dia masih terus mempertimbangkan apa yang dibicarakannya dengan Laksa, dan situasi saat ini.

Dania kembali duduk di ranjang, dia kali ini membuka media sosialnya. Alvin baru saja post foto pernikahan mereka dan menulis caption, “sebentar lagi anniversary kita yang pertama,”

Perempuan itu tersenyum, namun dalam dalam hatinya seperti menolak untuk bahagia. Namanya media sosial, apa yang dipost pasti sudah diatur sedemikian seperti biasanya, bukan hanya foto melainkan captionnya pula.

“Andai semua ini bukanlah pura-pura, mungkin postingan ini memang benar adanya,” kata Dania yang merebahkan badan di kasurnya.

Di sisi lain, Laksa hanya termenung melihat layar handphonenya sendiri. Lelaki itu masih tak habis pikir, mengapa Dania harus menundanya, seharusnya bisa langsung gugat saja dan masalah akan segera selesai.

Laksa tetap tak bisa tenang, walau dia mencoba mengalihkan pikirannya dengan menyuapi ibunya, keinginannya untuk bertemu Dania dan meyakinkannya agar bisa bercerai dengan Alvin sangat tinggi.

Setelah suapan terakhir, Laksa langsung memeriksa laptopnya, Ibu Kandhi melihat anaknya itu dengan penuh pertanyaan. Wajah paniknya memang sulit untuk dibohongi, namun Ibu Kandhi memang masih diam dan akan bertanya dengannya saat semua sudah baik-baik saja.

Laksa memukul meja perlahan, emosinya masih tertahan dengan baik saat berita yang pernah dia tulis mengenai Putri sudah dihapusnya begitu saja, karena tak memikirkan bahwa semua ini akan terjadi.

“Aku harus cari cara agar dia bisa cerai, kali ini aku harus bisa merebutnya aku tidak mau mengalah lagi!” Kata Laksa dalam hati sambil melihat layar laptopnya.

1
Ratih15
Seruu bangett kak ceritanya sukakk, semangat updetnyaa yaa kak. kalau boleh dibantu juga komen dan likenya di cerita aku "Cinta Dalam Dosa". Saling support yuk kak terimakasih 🥰❤
Noesantara Rizky: Alhamdulillah kak
oke siap nanti di gas lah
total 1 replies
Alida
Ngakak terus!
Noesantara Rizky: ngakak kenapa kak?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!