PELANGI SEHABIS BADAI
Itulah nama yang cocok untuk Liu Ryu. Seorang Anak desa yang mencari keberuntungan di dunia Kultivator.
Masalah demi masalah yang selalu menimpa dirinya justru membawa Ryu mencapai kesuksesan hingga dia tau latar belakangnya yang berasal dari sebuah Klan besar di dunia Abadi.
Saat itulah Ryu berniat untuk membalaskan dendam kepada kelima Sosok Misterius yang telah membantai anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu.
Mampukah Liu Ryu menggapai mimpinya dan membalaskan dendam kepada kelima sosok yang membunuh anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CH 4. BERBURU
Setelah sampai di sebuah Ruangan, Fan Li menunjukkan kepada Ryu dimana Kamar tempat untuknya beristirahat.
”Ryu'er... Di sinilah tempatmu untuk istirahat."
Fan Li menunjukkan sebuah Kamar.
” Terimakasih Guru. ” Ryu memberi Hormat seraya masuk ke kamarnya.
Setelah mengantar Ryu ke Kamarnya, Fan Li pun beranjak keluar dari Ruangan tersebut tanpa mempedulikan ketiga muridnya yang sedang bersembunyi.
”Begini kah rasanya tinggal di sebuah sekte? ternyata Kamar ini sangat luas" Ryu meletakkan Kapaknya di atas meja sambil mengingat kembali Rumah tempat dia tinggal bersama ayahnya.
” Tok tok Tok.'
” Saudara Ryu... Boleh kami masuk?" Suara terdengar dari Luar Pintu.
” Silahkan masuk! " Sahut Ryu sambil menduduki sebuah Kursi.
Terlihat 1 Anak Laki-Laki dan 2 Anak perempuan masuk dan mendekati Ryu.
” Saudara Ryu... Perkenalkan namaku Huang Do Panggil saja Saudara Do... Umur kita Sama 10 Tahun." Huang Do mengenalkan diri.
”mmmmm" Ryu mengangguk kepala.
" Namaku Xin Mei... Panggil saja Mei'er. " Xin Mei sambil memainkan jarinya.
" Namaku Xin Chie panggil saja Chie'er. Qin Chie tidak mau kalah.
” Mmmm... " Ryu kembali membalas dengan sebuah Anggukan.
" Saudara Ryu... Kenapa kamu selalu membawa Kapak mu dengan cara seperti tadi?” Tanya Huang Do.
” Apa kamu tidak punya Cincin Ruang?" Lanjutnya
" Apa itu Cincin Ruang?" Tanya Ryu.
" Cincin Ruang adalah sebuah cincin untuk menyimpan semua barang” Jawab Huang Do.
" Tidak masalah... Aku akan memberimu satu. Kebetulan aku membawanya, meskipun masih Tingkat dasar Level 5." Huang Do memberikan sebuah cincin Ruang kepada Ryu.
" Bukankan Cincin Ruang itu sangat mahal?... Cincin tingkat Dasar Level 5 seharga 500 Koin emas. ” ucap Xin Mei
Mendengar ucapan dari Xin Mei, Huang Do menatap matanya dengan tajam mengisyaratkan sesuatu.
” Mohon maaf Saudara Do... saya tidak bisa menerima pemberian orang tanpa harus membeli ataupun menukarnya dengan barang yang nilainya sebanding.” ucap Ryu menolak secara Halus.
” Mohon terima saja saudara Ryu. Anggap ini sebagai tanda permintaan pertemanan dariku. Jika Saudara menolak, sama saja tidak mau menganggap ku sebagai teman.” ucap Huang Do.
Setelah berfikir cukup Lama, Akhirnya Ryu menerima cincin pemberian dari Huang Do
” Baiklah Saudara Do.. aku akan menerimanya. Aku janji, akan membayarnya suatu saat nanti. " ucap Ryu.
” Hmmm. baiklah Saudara Ryu... Jika itu yang kamu mau.” Huang Do menghela nafas, dia berfikir bahwa Ryu adalah Anak yang memegang suatu prinsip.
Setelah menerima Cincin tersebut, tidak lupa Huang Do memberitahukan cara penggunaannya dengan baik.
' Cciiihhhh... Bagaimana bisa Kak Do mau memberikan Cincin yang begitu mahal pada Anak ini' Xin Mei membatin.
" Kak Ryu... Aku juga punya hadiah untukmu. Ini namanya Pil Sembilan Nyawa pemberian Ayahku. Aku tidak tau fungsinya untuk Apa. Sudah 4 kali dilelang, tapi tidak ada yang mau beli. ” Xin Chie memberikan sebuah Botol yang berisi Sebuah Pil Sembilan Nyawa.
Sebuah rumor diceritakan Pil 9 Nyawa adalah Pil yang sangat langka, dimana Seorang Alkemis Tingkat tinggi Akan Mati hanya hitungan detik setelah membuatnya.
Namun karena pembuat pil saja bisa mati, jadi banyak tidak percaya. Hal itulah membuat Pil 9 Nyawa tidak ada yang mau membelinya.
...........
” Terimakasih Chie'er... " Ryu menerima pil tersebut.
Merasa tidak mau kalah dari Sepupunya Xin Chie, Xin Mei Juga memberikan sebuah Kitab kepada Ryu.
" Kak Ryu... Sebagai tanda pertemanan kita, terimalah!" Xin Mei memberikan sebuah Kitab Dewa Racun. Xin Mei juga berfikir, untuk mengenal segala jenis racun adalah Hal yang sangat Rumit bahkan Nyawa sebagai taruhannya.
” Terimakasih atas pemberian kalian semuanya... Mohon maaf, aku tidak memiliki Harta atau Sumberdaya apapun kecuali Kapak ini. ” Ryu menunjukkan ke arah kapaknya lalu memberi hormat sebagai ucapan terimakasih.
” Tidak masalah Kak Ryu... Asalkan saat kamu dewasa nanti, kamu harus jadi Suamiku. ” Xin Chie memainkan jarinya dengan wajah memerah.
" Gllluuukk" Ryu menelan ludah bagaimana Gadis kecil tersebut sudah memiliki pikiran seperti itu.
' Cciihhh... Benar-benar tidak tau malu' Xin Mei membatin.
” Haaahh... Akhirnya aku terbebas dari salah satu Bocah yang selalu mengekoriku. ” Canda Huang Do sambil melirik Xin Chie.
Mendengar ucapan tersebut, Xin Chie berusaha Acuh kepada Huang Do, meski sangat kesal.
Setelah berbincang sangat lama Huang Do, Xin Mei, dan Xin Chie mohon pamit mengingat di dalam Sekte ada sebuah aturan.
Setelah merasa aman, Ryu pun membaringkan badan ya di atas Kasur dimana dia merasakan capek setelah menempuh perjalanan yang sangat lama.
...............
Pada keesokan harinya, Fan Li pun menjemput Ryu dan memberikan beberapa lembar pakaian Murid sekte kepada Ryu.
Setelah Ryu memakai Pakaian Sekte, Fan Li membawanya menuju Lapangan Sekte agar bisa bergabung bersama Murid lain untuk berlatih.
Di dalam perjalanan, Fan Li juga menjelaskan berbagai macam aturan yang ada di Sekte Gunung Persik tersebut baik secara umum maupun khusus.
Setelah semua para murid telah berkumpul, Fan Li menjelaskan beberapa Teknik dasar kepada Murid luar termasuk Ryu, yang juga ada disitu.
Walaupun dalam segi Kultivasi, Ryu sudah dikategorikan Murid Dalam. Namun dari segi pengalaman dasar gerakan dan pemahaman , Ryu harus memahami berbagai pola gerakan dan seni pernafasan terlebih dulu. Karena semakin Naik tingkat maka pola gerakan dan seni pernafasan yang diajarkan semakin rumit.
Didalam klasifikasi di Sekte Gunung Persik dibagi 5 bagian :
Murid luar \= dibawah Lv 5
Murid Dalam \= Lv 5 - Lv 9
Murid Junior \= Lv 10 - Lv 14
Murid Senior \= Lv 15 - 19
Murid Inti \= 20 Keatas.
Dimana Murid inti adalah Murid yang sudah mampu sebagai Guru atau pengemban berbagai misi,
Untuk Guru/ Pengajar, diberikan tugas untuk mengajar mulai dari Murid luar sampai Murid senior.
Untuk pengemban misi adalah diberikan tugas di luar Sekte, baik untuk menjaga suatu Wilayah yang sedang konflik atau misi penyelamatan.
Mereka juga dibebaskan dan tidak tidak harus berada di dalam Sekte namun tetap memberikan kontribusi kepada Sekte melalui upah yang mereka terima diatur oleh Patriak.
Untuk Guru Agung diangkat dari siapa yang memiliki Level tertinggi dalam Sekte tersebut. Tugasnya yaitu membantu Murid Inti dalam menjalankan tugas berbahaya, misalnya Ada Murid Inti yang sudah menembus Lv 30 keatas untuk mencari Inti Roh berusia 1000 Tahun keatas, dimana hal itu sangat sulit untuk dilakukan.
Untuk Patriak adalah Orang Nomor 2 Level tertinggi yang mengatur Sekte, mengatur berbagai macam Sumberdaya untuk Murid yang ada di dalam Sekte.
Namun bagi Ryu yang mencapai Kultivator Level 9, hanya membutuhkan waktu 3 hari saja dia sudah mampu menghafal semuanya dan akan dimasukkan ke Klasifikasi murid dalam.
Saat berada di Klasifikasi Murid dalam hanya 1 Bulan sudah mahir dalam seni gerakan dan seni pernafasan.
Tidak sampai disitu, Ryu juga sudah mencapai Level 10 dan sudah saatnya untuk Menyerap Inti Roh Untuk Pertama Kalinya.
"Ryu'er... " Fan Li memanggilnya seraya berjalan ke arah lapangan dimana Ryu berada.
" Baik Guru.." Ryu juga berjalan ke arah Fan li.
” Sekarang kamu sudah lulus di klasifikasi murid dalam. Bahkan Kultivasi kamu juga sudah mencapai Level 10.” ucap Fan Li dengan bangga.
” Apa...?? Bagaimana mungkin " Ucap beberapa Murid yang ada di kerumunan.
Huang Do, Xin Mei dan juga Xin Chi seakan tidak Percaya. Bagaimana mungkin baru 1 bulan saja bisa mencapai level 10 dengan usia yang masih muda.
Sedangkan murid dalam itu sendiri ada yang sudah mencapai usia 18 Tahun.
” Selamat Saudara Ryu... Aku akan Menyusul." Guang Do membusungkan dadanya.
”Kami Juga ” Ucap Xin Mei dan Xin Chie serempak disertai tawa dari Murid lain.
”Ryu'er... ikutlah denganku...” ucap Fan Li
” Untuk Para Murid yang lainnya, Aku harap kalian belajar lebih giat lagi.” Lanjut Fan li sambil berjalan menuju sebuah ruangan.
” Baik Guru.” Sahut murid serempak.
Setelah sampai di suatu ruangan, Fan li membuka sebuah buku dimana disitu tertulis berbagai jenis Inti Roh dari berbagai Jenis Siluman.
” Ryu'er... ini adalah untuk pertama kali nya kamu harus memilih Inti Roh berumur 100 Tahun yang harus kamu serap. ” Fan Li memberikan Buku daftar dari Inti Roh Siluman.
” Baik Guru.” Ryu mengambil Buku tersebut kemudian membacanya halaman demi halaman.
” Baca dan fahami secara seksama.... Mulai dari jenis elemen dan jenis Inti Siluman yang akan kamu pilih.” ucap Fan li.
” Ingat... inti Roh Siluman yang pertama adalah sebagai penentu perkembangan kamu selanjutnya. ”. Lanjut Fan Li.
” Mmmm.” Ryu membaca Buku tersebut halaman demi halaman.
Setelah beberapa jam, Ryu pun telah selesai membaca Buku tersebut.
” Bagaimana Ryu'er? " Tanya Fan Li
” Maaf Guru Fan... Sepertinya tidak ada yang Cocok" Jawab Ryu dengan hati-hati.
” Begitu ya... Baiklah... Kamu tunggu disini sebentar.” Fan Li keluar dari ruangan.
Tidak berselang lama, Fan Li membawa 1 buah Buku lalu menyerahkan kepada Ryu.
Setelah 1 Jam, Ryu telah selesai membaca Buku tersebut. Namun sama saja, hasilnya tetap nihil.
Melihat dari raut wajah Ryu, Fan Li pun sangat faham lalu meminta Ryu untuk beristirahat dulu, sementara dia harus mendiskusikan masalah tersebut kepada Patriak, beserta para Guru lainnya.
Ryu yang sudah berada di kamarnya, seraya berfikir nahwa Inti Siluman Roh yang dia inginkan adalah Siluman yang Sangat langka.
Dalam sebuah Buku yang ada di perpustakaan Sekte, Ryu pernah membaca bahwa ada beberapa jenis Siluman yang mana nantinya akan saling mendukung satu sama Lainnya.
..............
Di Ruangan patriak, kini terdapat kini juga ada Fan Li beserta Guru lainnya.
” Patriak... bagaimana menurutmu tentang Ryu'er.?" Tanya Fan Li.
” Aaahhh... Anak Itu. Sebenarnya Siluman seperti apa yang dia inginkan?" Patriak Son sedikit geram.
” Maaf Patriak... Aku juga tidak tau." Jawab Fan li.
" Sepertinya anak Itu memang berbakat... Jadi kita tidak bisa memaksanya dengan Inti Roh maka akan berdampak buruk kemudian Hari" Ucap Duo Lang.
” Hal itu juga yang saya fikirkan.” Sahut Fan Li
” Tidak usah repot-Repot... Bukankah besok Guru Lang akan menjalankan misi untuk mengumpulkan Inti Siluman... Kenapa tidak bawakan saja Ryu'er. ” Lin Feng tiba-tiba muncul di samping mereka.
” Guru Agung..." Sambut mereka serempak
" Guru Agung... bukankah itu terlalu bahaya" tanya Patriak.
" Berbahaya atau tidak, itu sebuah Konsekuensi ” Jawab Lin Feng.
" Maaf Guru Agung, ini adalah misi untuk Murid Inti yang sudah level 20 keatas. Sedangkan Ryu'er masih level 10” Duo Lang mengerutkan dahinya.
” Ryu'er adalah orang yang pandai berburu, jadi dia pasti tau apa yang dia lakukan. ” Ucap Lin Feng.
Mendengar ucapan Guru Agung, raut wajah mereka berubah kecut, karena berburu Siluman tidak Seperti berburu Binatang liar biasa.
” Jangan terlalu banyak berfikir... aku tau yang kalian fikirkan." ucap Lin Feng.
” Oh ya.... Berikan ini pada Ryu'er. Kuharap ini akan berguna untuknya. ” Lanjut Lin Feng sambil meletakkan sebuah Panah kemudian meninggalkan ruangan tersebut.
Karena itu adalah permintaan langsung dari Guru Agung, mau tidak mau mereka harus menurutinya.
...****************...
Pada keesokan harinya, Duo Lang pun meminta salah satu Murid inti untuk menjemput Ryu.
Tidak berselang lama, Murid tersebut telah kembali bersama Ryu.
" Guru Lang ” Ryu memberi Hormat.
” Ryu'er saya dengar kamu kesulitan Mencari Inti Roh Siluman... Apa kamu siap untuk ikut kami mencarinya?" Tanya Duo Lang.
" Baik Guru... Saya siap” Ryu memantapkan hatinya.
” Baiklah... jika tekadmu sudah bulat." Duo Lang memberikan panah kepada Ryu.” Itu adalah pemberian Guru Agung untukmu. Aku harap kamu dapat buruan yang bagus.” lanjutnya.
” Terimakasih Guru” ucap Ryu.
” Jangan pupa setiap Inti Siluman yang berhasil kamu bunuh bernilai 500 koin Perunggu Hingga 100 Koin Perak.... Aku harap kamu bisa mendapatkan 1inti Siluman. ” Duo Lang sedikit tidak yakin.
” Aku akan berusaha Guru... ” Ryu terlihat bersemangat.
’ Mungkin ini saatnya aku akan membayar hutang ku pada Saudara Do, Mei'er dan Chie'er.' Benak Ryu seraya senyum tipis.
" Baiklah... Kita berangkat sekarang" Duo Lang sambil menatap Ryu sambil melangkahkan Kakinya.
......................
Setelah mencapai pinggir Hutan, Duo Lang Pun memberikan sebuah lencana kepada Ryu.
" Ryu'er ini adalah Lencana Murid inti Dari Sekte Kita. Lencana ini juga berfungsi untuk memanggil bala bantuan. Jika kamu tersesat atau dalam bahaya, kamu tinggal menekan tombol ini agar bantuan segera datang.” Duo Lang menjelaskan.
” Baik Guru ”. ucap Ryu.
Setelah menjelaskan, Duo lang, Ryu beserta 20 Murid inti kembali melanjutkan perjalanan memasuki Hutan.
Setelah memasuki Hutan, Duo Lang membagi kelompok dimana Duo Lang bersama 2 Murid Inti. Sedangkan Ryu bergabung 18 Murid lainnya.
Setelah berjalan cukup jauh ke dalam Hutan, salah satu Murid yang berada di kelompok Ryu sedang membisikkan Sesuatu kepada Murid yang lain.
” Saudara Can... Bagaimana kalau kita kerjain bocah ini.” ucap Wang Tong.
" Itu terlalu berbahaya apalagi Hutan ini dikenal banyak Siluman. Jika diketahui Senior Lang, Habis kita dihukum. " Ucap Wang Can.
" Tenang Saja... Kita kita Hanya menjauh sambil melihatnya saja dari kejauhan. Kalau Siluman datang pasti dia nangis dan minta bantuan Kita. ” ucap Wang Tong.
” Baiklah jika seperti Itu, kita tunggu saat bocah itu lengah." ucap Wang Tong.
Sedari tadi Ryu yang masih bisa mendengar bisikan mereka hanya senyum kecil Sambil memikirkan sebuah Ide.
kan 21 org