Cowo dingin namun mempunyai wajah yang nyaris sempurna dipertemukan dengan cewe cerewet dan ceria tidak bisa diam sedikit susah untuk di atur
Namun di dalam kecerewetan dan keceriaan nya dia menyimpan banyak luka
Akankah happy and atau sad and? Stay tune terus yah guyss
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MonAmour19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penjelasan dari Liam (23)
Malam pun tiba dimana Ava sudah siap dengan dress berwarna peach dan tas nya namun tetap terlihat anggun saat di kenakan Ava, Ava mendengar suara mobil yang berhenti di pekarangan rumahnya dirinya lantas turun dari kamarnya dan bertepatan dengan itu William menatap Ava dari atas sampai bawah
"Mau kemana?" Tanya William tidak biasanya adeknya ini dandan dengan anggun sekali kecuali saat ada acara penting
"Mau ketemu mama papa Ethan bol-" belum sempat Ava menyelesaikan ucapannya terdengar suara dari arah belakang mereka
"Gue mau bawa adek Lo ke restoran, papa sama mama gue nunggu" ucap Ethan dirinya sebenarnya berbicara sambil meminta ijin namun bukan Ethan namanya kalo berbicara sangat sopan
"Pulang jam berapa?" Tanya William memastikan bahwa adeknya baik-baik saja
"Gak bakal malem bang" ucap Ava meyakinkan sang Abang
"Oke jangan lebih dari jam 11" ujar William
"Siap" ucap keduanya bersamaan setelah itu mereka berdua berpamitan kepada William dan masuk ke dalam mobil setelah itu Ethan segera melajukan mobilnya
Tidak ada perbincangan di antara keduanya Ava yang sangat malas untuk memulainya sedangkan Ethan mengerti Ava sedang tidak ingin si ajak bicara, hingga tak terasa mereka berdua sudah sampai di restoran
Mereka berdua di sambut dengan baik oleh pelayan pelayan di sana tadi Liam memberitahu Ethan bahwa dirinya di ruang VIP di lantai ke lima restoran ini, Ethan segera menuju sana sambil menggandeng tangan mungil Ava
Sesampainya di ruang VIP di sana mereka berdua melihat ada rose Liam dan juga... Evelyn, Ava segera menatap Ethan dengan tatapan yang sulit diartikan Ethan mengerti dirinya langsung mengangguk yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja
"Selamat datang tuan muda dan nona muda Blackwood" ucap sang rose dengan riang, Ethan dan Ava hanya tersenyum kepadanya
"Silahkan duduk" Liam mempersilahkan keduanya untuk duduk, dan keduanya menurut mereka duduk bersampingan
"Kita makan malam dulu, setelah selesai baru bicara" mereka yang berada di sana mengangguk mendengar perintah dari Liam, dan menyantap makanan yang sudah di siapkan itu
Setelah usai makan dan meja di bersihkan mereka segera mulai berbicara
"Ava kamu masih marah sama Ethan?" Tanya Liam serius dan Ava langsung menatap Ethan dengan tatapan teduh, karena Ava tidak menjawab akhirnya Liam pun melanjutkan ucapannya
"Oke papa ngerti, kamu masih kesal sama Ethan tapi ini semua murni salah papa bukan Ethan" Liam menatap calon menantunya dengan intens Ava yang di tatap seperti itu langsung menundukkan kepalanya, melihat itu Ethan langsung membuka suaranya
"Stop liatin calon istri Ethan kaya gitu" ucap Ethan kepada Liam dan Liam hanya terkekeh menanggapi ucapan anaknya
"Papa yang nyuruh Ethan tutupin semuanya, papa mau Ethan ngasih tau kamu saat waktunya sudah tepat papa gak mau kamu marah karena ini, memang gak ada waktu yang tepat mungkin tapi papa dan Ethan sedang ada masalah yang cukup serius di kantor Ava, sehingga papa ingin kamu tak perlu tau dulu, tapi Evelyn dia yang sudah membocorkannya duluan" ucap Liam panjang lebar namun tak sampai di situ Liam melanjutkan ucapannya kembali
"Papa yang ngasih ini semua ke Evelyn, bukan Ethan, walaupun itu apartemen milik Ethan dan di beli Ethan tapi papa bayar dulu ke Ethan supaya semuanya jelas atas keinginan papa, kalo kamu gak percaya ini suratnya dan surat yang kemarin di foto itu surat kembalian apartemen Ethan ke papa" ucap Liam dan Ava hanya mendengarkan dan menunggu kelanjutannya
"Papa harap kamu percaya sama papa, ini semua gak ada sangkut pautnya sama Ethan sama sekali, kamu berhak marah karena kamu udah jadi pacar Ethan, dan kamu yang udah papa mama pilih buat jadi menantu keluarga Blackwood" ucap Liam dan dirinya segera beranjak untuk pergi di ikuti dengan rose dan Evelyn melihat itu Ava langsung berdiri di ikuti oleh ethan
"Ava egois, Ava minta maaf yah pa Ava gak tau kalo semuanya salah papa" ucap Ava dengan tulus dan Liam hanya tersenyum menanggapinya Liam dan rose siap memeluk menantunya dan Ava langsung pergi menuju keduanya
"Mama papa maafin Ava, kalian gak boleh marah sama Ava kalian orang tua Ava" ucap Ava sembari mendongak menatap keduanya yang tengah memeluknya
"Gak bakal marah sayang, mana bisa mama marah sama menantu mama yang cantik ini" ucap rose sambil mengecup kening Ava dan mereka berdua melepaskan pelukannya
"Papa gak marah, papa maklumin ini semua" ucap Liam setelah itu keduanya berpamitan dan pergi dari sana
Melihat mereka sudah pergi meninggalkan tempat ini Ava segera menoleh menatap Ethan Ava menatapnya dengan teduh dan sedikit berlari untuk memeluknya Ethan sudah siap menangkapnya
"Maafin ke egoisan aku Ethan, aku cuman takut kamu di ambil Evelyn" ucap Ava sangat jujur kepada Ethan
"Aku ngerti sayang, sampai kapanpun aku tetep milik kamu, selamanya, kecuali..." ucap Ethan sembari menggantungkan ucapannya dan Ava segera mendongak untuk menatap Ethan
"Kecuali?" Tanya Ava mengulang ucapan Ethan sebelumnya
"kecuali Allah ngambil aku, mungkin aku bukan milik kamu selamanya tapi hati aku yang milik kamu hati aku tetep milih kamu" ucap Ethan sembari mengelus rambut Ava dengan lembut
"Jangan bicara kaya gitu aku gak suka" ucap Ava sembari cemberut dan Ethan terkekeh menanggapinya
"Kita mau pulang langsung?" Alih Ethan berbicara pada Ava dan Ava hanya mengangguk tersenyum
"Yuk" ucap Ava sembari menggandeng tangan Ethan dan pergi dari sana
Sesampainya di parkiran keduanya langsung masuk ke dalam mobil dengan Ethan membukakan pintu mobil gadisnya dan dia segera masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata
Sesampainya di rumah Ava keduanya langsung memasuki rumah itu dan bertemu dengan William yang sedang berkutat dengan laptopnya seperti terlihat biasa saja memang namun jauh dari itu William menahan sesuatu di dalam dirinya yang semakin hari semakin terasa nyut-nyutan oke dirinya harus terlihat baik-baik saja terlebih di hadapan Ava
"Udah gue anter adek Lo tanpa lecet sedikitpun dan tanpa terlambat sedetikpun" ucap Ethan dan Ava hanya terkekeh melihat itu William langsung mengangguk
"Thanks, sekarang Ava istirahat udah malem" ucap William dan Ava hanya mengangguk dan berjalan menaiki tangganya
"Kalo gitu gue pulang dulu bang" William hanya mengangguk dan Ethan pergi dari sana
"Gue harap Lo bisa jaga Ava selamanya" sembari melihat keduanya William membatin dan tersenyum getir
•••
TBC guysss
Jangan lupa vote and komen yah guyss