apa yang terjadi dimasa lalu, sangat berdampak dengan perjalanan yang dilalui dimasa kini dan masa depan.
perlakuan terus menerus akan ketidakseimbangan dan pilih kasih , membentuk seseorang mempunyai karakter yang egois dan mempunyai dendam yang tidak ia sadari.
pilihan hidupnya antara mengambil segala hal yang terjadi merupakan pengalaman dan pembelajaran terbaik, ataukah justru membuat keras nya hati dalam bersikap dan menghadapi lingkungan sekitarnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danti Romlah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
keseharianku episode 23
Aku hanya menggelengkan kepala sembari melambaikan tangan ke Sari yang sudah berlalu. Tinggal aku, Bari dan Darian. Kami melanjutkan perjalanan. Karena aku sendirian, jadi aku lebih banyak diam, Bari dan Darian mengobrol entah tentang apa, sepertinya tentang tugas sekolah mereka, walau tetap berjalan beriringan denganku. Sesekali Darian dan Bari juga mengajakku ngobrol, hanya mungkin karena aku menjawab singkat, jadinya merekapun tak banyak berinteraksi denganku. "Kamu ga nyaman ya Yang jalan sama kami?" Tanya Darian. "Eeehhh, nggak kog, maaf yaaa aku memang seperti ini, canggung kalau berada di situasi dimana aku ga kenal akrab atau lama sama lawan bicaraku, maaf yaaa kalian lanjutkan ngobrolnya, aku gapapa kog" ujarku kuatir kalau mereka tersinggung dengan sikapku.
Bari dan Darian saling pandang, kemudian tersenyum. "Iyaaa senyamannya kamu aja Yang, kalau memang belum enjoy jalan bareng kami, gapapa kog. Kami hanya ingin memastikan kamu dan Sari tidak diganggu lagi oleh anak-anak berandalan dari sekolah X tadi" ujar Bari. "Ga usah tegang Yang, kami ga gigit kog, kami ga ada niat jelek, sekadar memastikan keamanan kalian." Sambung Darian. "Iiiyaaa, terimakasih yaaa" jawabku singkat dengan lebih banyak menunduk di sepanjang sisa perjalanan menuju rumahku.
Saat sudah sampai di ujung gang rumahku, aku berpamitan pada Darian dan Bari, "sekali lagi terimakasih yaa Bari... Darian...kalian sudah membantu dan menjaga aku dan Sari sepanjang perjalanan hari ini. Aku pulang dulu" kataku pada mereka dan berbalik masuk ke dalam gang rumahku. "Daaaaa Yayang, ketemu lagi besok yaaa. Kamu bareng sama Sari terus kan? Aku besok janjian sama Sari , otomatis pasti kita ketemu lagi" jawab Bari. "insyaaAllah yaa Bari" jawabku. "Tunggu dulu Yang" Darian berseru, "iyaaa kenapa Rian?" tanyaku, kulihat Bari sudah melangkah menjauh dari kami berdua, "ijinkan aku untuk boleh bertemu denganmu lagi di lain waktu" ucap Darian. "Iyaa, boleh. Semoga ada kesempatan lagi kita bertemu yaa" jawabku. "Oke, sudah sana segera istirahat sesampai dirumah" pesan Darian. "Iyaaaaa" jawabku melambaikan tangan dan menjauh dari tempat Darian berdiri. Setelah beberapa langkah, aku menengok kebelakang, dan ternyata Darian masih berdiri ditempatnya tadi. Darian melambaikan tangannya sambil tersenyum padaku. Akupun membalas lambaian tangannya dan berbalik sembari mempercepat langkahku. Kurasakan pipiku sedikit memanas, apakah aku tersipu dan malu??? Aaaaahhh, kenapa detak jantungku berpacu lebih cepat. Bukan...bukan karena efek aku berjalan cepat, tapi...aku merasakan ada kebahagiaan membuncah dalam hatiku. Aaaaahhhh entahlah, aku tak dapat menggambarkan perasaanku dengan kata-kata. Bahkan sekarang, secara tak sadar aku berlari menuju rumahku yang sudah terlihat pagarnya.
Aku bergegas masuk kedalam rumah, mengucap salam, ya walau salamku tak akan ada yang membalas, karena di jam segini, rumah sepi tidak ada orang. Aku segera masuk kekamar, berganti baju, kemudian mengambil air wudhu dan aku melanjutkan untuk sholat dhuhur. Aktivitasku sama seperti hari-hari kemarin, kedapur untuk memasak bahan-bahan yang sudah ibu siapkan, kemudian segera mencuci semua peralatan masak. Menghidangkan masakan di meja makan, karena masih ada waktu luang sembari menunggu ibu pulang dari toko, aku merebahkan badanku di sofa ruang tamu sekadar mengistirahatkan tubuhku. Dan ini adalah pertama kali aku punya waktu luang disiang hari. Saat akan memejamkan mata, terlintas, kok tumben hari ini aku ada waktu untuk sekadar rebahan? Padahal yang kumasak dan cucian peralatan masak semuanya hampir sama dengan hari-hari lalu. Bagaiman bisa hari ini aku bisa menyelesaikan lebih cepat? Tetiba terasa pipiku sedikit memanas, apa.....apa???!!!
semoga kedepannya saya bisa makin berkembang dan memperbaiki segala kekurangan yang terjadi