NovelToon NovelToon
Kukira Bad Boy Ternyata Sad Boy

Kukira Bad Boy Ternyata Sad Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas dendam pengganti
Popularitas:16.3k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Untuk mengungkap penyebab adiknya bunuh diri, Vera menyamar menjadi siswi SMA. Dia mendekati pacar adiknya yang seorang bad boy tapi ternyata ada bad boy lain yang juga mengincar adiknya. Siapakah pelakunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

Langkah Sagara terhenti saat mendengar suara Vera. Dia menoleh dan melihat gadis itu berdiri tidak jauh darinya, mengibaskan rok pendeknya yang kotor dengan ekspresi kesal.

Sagara mendekat, matanya menatap Vera dengan tatapan datar seperti biasa. "Lo ngapain di sini?"

Vera mendengus pelan, lalu menatap Sagara. "Gue ke makam saudara gue. Jangan berpikir gue ngikutin lo!"

Setelah berkata begitu, Vera buru-buru duduk di depan sebuah makam dan berpura-pura berdoa. Dia bahkan tidak tahu siapa yang dimakamkan di depannya itu, tapi yang penting dia tidak ingin terlihat seolah-olah benar-benar mengikuti Sagara.

Sagara mengamati tingkah Vera beberapa detik sebelum akhirnya menghela napas pelan. Dia tidak tertarik untuk memperpanjang percakapan, jadi dia memutar langkah dan berjalan keluar dari area pemakaman.

Begitu melihat pria itu pergi, Vera buru-buru berdiri dan mengikuti di belakangnya. "Lo ke makam siapa?" tanyanya berpura-pura penasaran.

Namun, Sagara tidak menjawab. Dia terus berjalan tanpa menghiraukan Vera, seolah keberadaan gadis itu sama sekali tidak penting baginya.

Vera merengut. "Dih, budek beneran. Baru tahu rasa!" gerutunya sambil melangkah menuju motornya.

Begitu sampai di parkiran, Vera mengenakan helmnya dan bersiap untuk menyalakan mesin motor Dwiki. Namun, sebelum dia sempat melajukannya, Sagara tiba-tiba berjalan mendekat.

Vera mengangkat alis. "Kenapa lo ngeliatin gue?"

Sagara melihat motor yang dikendarai Vera. Dia jelas mengenal motor itu. "Kenapa lo pakai motor Dwiki?"

Vera mengembuskan napas panjang, merasa malas menjelaskan. "Dia sengaja kempesin ban motor gue, makanya gue bawa aja motornya sebagai balasan."

Sagara menatapnya dengan pandangan tajam, lalu berkata singkat, "Lo hati-hati kalau berurusan sama Dwiki."

Tanpa menunggu jawaban, Sagara berbalik dan masuk ke dalam mobilnya.

Vera hanya mengangkat bahu, tidak terlalu peduli dengan peringatan Sagara. Setelah memastikan semuanya aman, dia langsung melajukan motor Dwiki menuju rumah.

Sesampainya di depan rumah, Vera melihat Novan berdiri di depan gerbang dengan ekspresi khawatir.

Laki-laki itu langsung menghampirinya begitu Vera berhenti di halaman rumahnya. "Vera, kamu dari mana? Kenapa pakai motor Dwiki?" tanyanya dengan cemas.

Vera turun dari motor, melepas helmnya, lalu berjalan mendekati Novan. Dengan santai, dia bergelayut di lengan pria itu. "Dwiki kempesin ban motorku. Enak aja didiemin. Aku harus kasih pelajaran sama dia."

Novan menghela napas panjang. "Vera, kamu jangan terlalu mengganggu Dwiki. Kalau dia marah terus dendam sama kamu, bisa bahaya."

Vera tersenyum santai. "Mas Novan, tenang aja. Gini-gini aku bisa karate."

Novan menggeleng pelan, tahu betul betapa keras kepalanya gadis ini. "Ya sudah, kamu cepat mandi. Setelah itu, ke rumah ya. Mama mau makan malam sama kamu."

Vera mengangguk. "Oke. Aku ke sana nanti."

Setelah memastikan Vera baik-baik saja, Novan berpamitan. "Aku pulang dulu ya. Kalau malas naik motor, aku bisa jemput."

Vera tersenyum kecil. "Tidak usah, aku akan langsung ke sana."

Novan mengangguk, lalu pergi sambil menutup pagar rumah Vera.

Begitu masuk ke dalam rumah, Vera mengunci pintu, kemudian langsung menuju kamarnya. Tanpa melepas seragamnya, dia menghempaskan diri ke atas ranjang.

"Sudah lama nggak sekolah full day. Rasanya capek banget."

Dia memejamkan mata sejenak, mencoba mengistirahatkan tubuhnya yang lelah. Namun, pikirannya masih terus berputar.

Bayangan Sagara di pemakaman tadi terus mengganggunya.

Apa sebenarnya yang disembunyikan pria itu?

...***...

Setelah mandi dan berganti pakaian, Vera melirik jam di dinding. Sudah hampir pukul tujuh malam. Dia mengambil jaketnya dan keluar rumah, mengunci pintu sebelum menaiki motor Dwiki yang masih dia pinjam.

Perjalanan ke rumah Novan tidak lama karena jaraknya yang cukup dekat. Setibanya di sana, dia turun dari motor dan berjalan masuk setelah mengetuk pintu.

"Vera, sayang, masuk."

Bu Rina, menyambutnya dengan hangat. Wanita itu sudah seperti ibu kandungnya sendiri sejak kedua orang tuanya meninggal. Vera tersenyum kecil dan masuk, lalu melihat Pak Adrian duduk di meja makan bersama Novan yang baru saja selesai menuang minuman.

"Akhirnya datang juga." Novan tersenyum dan menarik kursi untuknya.

Vera duduk di sebelah Novan dan mengambil sendoknya. "Aku capek banget hari ini, untung diundang makan malam."

Bu Rina tertawa lembut. "Sudah makan yang banyak, biar nggak lemas. Kamu makin kurus aja, Vera."

Vera tersenyum, lalu mulai makan. Suasana makan malam terasa hangat dan akrab, seperti biasanya. Namun, kali ini, ada sesuatu yang berbeda.

Pak Adrian meletakkan sendoknya, lalu menatap Vera dan Novan bergantian. "Kalian berdua sudah lama dekat, dan sejak dulu kami memang ingin menjodohkan kalian. Kami tahu kalian juga saling menyukai."

Vera dan Novan saling berpandangan. Mereka memang memiliki perasaan satu sama lain, bahkan sudah resmi berpacaran.

"Papa dan Mama ingin kalian mempercepat pertunangan. Setelah itu, kita langsung urus pernikahan."

Vera terdiam, sementara Novan menatap orang tuanya dengan tenang. "Kenapa harus terburu-buru, Pa?"

Bu Rina tersenyum lembut. "Karena Vera sekarang sendirian. Kami ingin dia memiliki seseorang yang benar-benar bisa menjaganya. Lagipula, kalian sudah saling mengenal sejak kecil. Tidak ada alasan untuk menunda-nunda, kan?"

Vera menggigit bibirnya, merasa ragu. Dia memang mencintai Novan, tapi ada satu hal yang masih mengganjal dalam pikirannya. Dia masih menyelidiki alasan Rhea bunuh diri.

Dia tidak bisa begitu saja melupakan adiknya yang meninggal dengan cara yang tragis. Masih ada banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Novan melihat ekspresi Vera dan langsung menggenggam tangannya di bawah meja. "Kita nggak perlu buru-buru, Vera. Aku nggak akan memaksa kamu kalau kamu belum siap."

Pak Adrian menghela napas. "Kami hanya ingin yang terbaik untuk kalian berdua."

Bu Rina tersenyum dan menatap Vera. "Kami tahu kamu masih memikirkan Rhea. Tapi, Vera, hidup harus terus berjalan. Jangan menyiksa dirimu sendiri dengan masa lalu."

Vera menunduk, jari-jarinya saling meremas di pangkuannya. Dia tahu mereka benar. Tapi hatinya masih belum siap sepenuhnya.

"Aku butuh waktu." Akhirnya Vera bersuara pelan.

Novan tersenyum, mengusap tangannya pelan. "Aku akan menunggu."

Kemudian Vera tersenyum sambil menatap Novan. "Setelah misiku berhasil, kita akan segera tunangan."

Entah kapan semuanya terungkap, untuk saat ini semuanya masih abu-abu untuknya.

1
jaran goyang
𝙬𝙤𝙬... 𝙢𝙩 𝙭𝙖𝙣.... 𝙜𝙠 𝙣𝙮𝙖𝙜𝙠𝙖 𝙮𝙖
Anggraheni Novitasari Dewi
lanjut kak
Ayu Ning Ora Caantiikk
saga untung kmu tepat waktu
Salim S
apakah saga dan kawan kawan bisa menolong vera dan dwiki...kita tunggu apakah akan sat set atau berlarut larut sampai episode 30 baru kebongkar semua?sabar...namanya juga cerita tentang balas dendam jadi harus sabar..
ok lanjuuut...
mbok Darmi
semoga novan tertangkap dan dibikin setengah hidup dulu sebelum diserahkan ke polisi, jgn lupa kumpulkan semua bukti penjahat kelamin ini biar lumutan di penjara
olip
lnjut...bcax smbil dag dig dug,,snam jntung thor ..
Soraya
pasti kepergok novan
jaran goyang
𝙖𝙥 𝙠𝙝 𝙢𝙪𝙡𝙪𝙨 𝙠𝙖𝙪 𝙠𝙡𝙪𝙖𝙧 𝙩𝙖𝙪 𝙩𝙙𝙠
jaran goyang
𝙨𝙥𝙧𝙩 𝙣𝙮 𝙞𝙗𝙪 𝙣𝙮 𝙣𝙤𝙫𝙖𝙣 𝙩𝙧𝙡𝙞𝙗𝙖𝙩 𝙟𝙜
jaran goyang
𝙢𝙩 𝙠𝙖𝙪
Ayu Ning Ora Caantiikk
waaah akirnya ktemuu
Salim S
apakah akan mulus..?ooh tidak semudah itu ferguso...pasti akan banyak drama...sebelum semuanya terbongkar6vo terbongkar
Giandra
semoga aman dan Sagara segera datang
Soraya
masih teka teki
mbok Darmi
novan bodoh kelihatan banget dia panik makanya jebak dwiki dia ngga tau vera dan sagara sdh curiga semoga rencana Sagara berhasil membongkar dalang yg menghamili rhea feeling ku ttp novan penjahat kelamin nya berkedok menjaga calon adik ipar ternyata di embat juga
Salim S
sampai bab 23 masih muter muter terlalu berbelit belit tapi masih di tunggu bagaimana akhirnya demi keturunan arsen naya...
Ayu Ning Ora Caantiikk
semoga cepet ktangkp plkunya
Han*_sal
apakah novan??????
Rohmi Yatun
menarik 👍👍💪
Salim S
lanjuuut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!