Niatnya ingin mengunjungi sang kakak dan berlibur ke luar negeri, tapi nahas dia malah terlibat dengan seorang mafia.
"Buat milikku berdiri, baru aku akan melepaskan mu?"
"Memangnya benar tidak bisa berdiri? Mari kita lihat, waah bener, ini lemes bener."
Brisia Aalin Winkler adalah seorang ilmuwan. Dia tertangkap mafia yang mengalami disfungsi ereksi. Pria itu ingin Brisia membantunya karena sebentar lagi dia akan menikah dengan sang tunangan.
Lalu, apakah Brisia bisa membantu?
Dan, mengapa pria itu tidak mencari dokter malah alih-alih mencari seorang ilmuwan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pawang 15
Dugh dugh dugh
" Waduh Arc, ini terlalu erat!"
Brisia sedikit memberontak. Dia berusaha melepaskan pelukannya dan juga pelukan Archie dengan memukul punggung pria itu. Bukan tanpa alasan, Archie sangat erat memeluknya sehingga ia merasa begitu sesak dan sulit bernafas.
"Ekhem, mulai sekarang. Setiap hari dalam satu kali kau harus memelukku." ucap Archie sambil melerai pelukannya.
"Apa? Kenapa bisa begitu?" sahut Brisia dengan penuh kebingungan.
Cekleek
Tap tap tap
Tenyata mereka sudah sampai di mansion. Archie langsung keluar dari mobil dan berjalan cepat meninggalkan Brisia yang masih kebingungan.
Brisia hanya ingin membuat pria itu tenang, tapi mengapa malah berakhir dengan permintaan Archie yakni satu pelukan setiap harinya?
" Arch, tunggu! Maksudnya apa dengan satu hari satu pelukan?"
"Brisik! Lakukan saja seperti itu. Nanti aku tambahi lagi bayaranmu."
"Heh sialan! Aku di sini kau bayar untuk mengobati mu bukan untuk memelukmu."
Archie seolah tidak mau lagi mendengar ucapan Brisia. Dia melambaikan tangannya tanpa berbalik. Dan Brisia juga tidak bisa lagi mengejar Archie karena pria itu sudah masuk ke dalam kamar.
Drap drap drap
"Ada apa Nona?"
"Tuanmu gila!"
Brisia melenggang pergi sembari menghentakkan kakinya. Dia sangat kesal karena Archie tidak memberinya penjelasan yang jelas mengapa dia meminta satu pelukan tiap harinya.
Sedangkan Stuart, pria bertubuh tinggi besar dengan setelan jas berwana hitam itu hanya berdiri dengan penuh kebingungan. Dia melihat bergantian dari arah kamar Archie lalu ke arah Brisia yang pergi.
"Sebenarnya ada apa ini? Dan kenapa juga Tuan bisa kembali bersama Nona Brisia? Bukankah dia tadi perginya bersama Nona Wilma?"
Nah, Stuart menjadi double bingung sekarang. Lalu dia baru ingat kalau ada sopir yang mengantarkan Brisia. Stuart kemudian berjalan cepat menuju ke tempat sopir itu berada untuk bertanya tentang apa yang terjadi.
Di dalam kamar, Archie tengah bersandar pada pintu. Dia menekan dadanya yang saat ini berdebar hebat. Ada sebuah rasa yang belum pernah ia rasakan dan alami sebelumnya. Dimana dia tidak tahu apa itu.
Namun ada sesuatu yang lebih menarik dari pada itu. Archie melihat kebawah. Ia melihat benda miliknya yang terletak diantara dua pahanya. Benda itu berdenyut ketika dia menghirup aroma Brisia tadi. Ya, dia yakin betul bisa merasakannya. Bahkan benda itu sedikit mengeras.
"Apa pelukan dari wanita itu yang membuatku begini?"ucapnya penuh tanya. Maka dari itu Archie ingin melakukan sebuah pelukan lagi terhadap Brisia untuk meyakinkan apa yang dia rasakan.
" Haruskah aku mencobanya kepada Wilma? Ya mari lakukan itu."
Archie langsung mengambil ponsel dari saku bajunya. Dia kemudian menghubungi sang calon istri.
"Sayang, bisakah kau kemari. Aku minta maaf dengan apa yang terjadi hari ini. Aku ingin menghabiskan malam dengan mu."
"Baiklah Arc, tunggu ya. Aku akan ke mansion sekarang juga."
Archie tersenyum senang. Dia kemudian melempar ponselnya ke atas ranjang lalu menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Tak berselang lama Wilma benar-benar datang. Beruntung wanita itu malam ini tidak ada janji dengan pria manapun sehingga bisa langsung cepat menuju ke kediaman Archie.
Oleh Archie, Wilma langsung diminta untuk menuju ke kamar. Dan di dalam kamar ternyata Archie sudah menyiapkan makan malam.
Wilma sedikit terkejut saat Archie hanya menggunakan bath rob. Jubah mandi yang dikenakan Archie sedikit terbuka dibagian dada sehingga membuat dada bidang pria itu tampak jelas.
Gluph!
Wilma menelan saliva nya dengan susah payah. Hasratnya seketika naik, tapi tentu saja dia harus menahan itu. Dia tahu Archie tidak akan melakukan itu padanya. Seandainya pun iya, maka Archie hanya akan bermain-main saja dan tidak pernah melakukannya hingga akhir.
"Aku minta maaf untuk kejadian hari ini. Aku rasa kepalaku sedang banyak hal yang dipikirkan sehingga aku jadi bersikap agak sentimental."
"It's oke sayang, aku tidak masalah kok. Jadi apa yang kamu mau hmmm?"
"Malam ini aku ingin tidur sambil memelukmu."
Wilma tersenyum lebar. Tapi dalam hatinya menjerit, "Apa!! Hanya pelukan saja sepanjang malam! Apa enaknya!" Seperti itulah jika kata hatinya bisa keluar. Tapi tentu saja itu tidak mungkin dia ungkapkan.
Maka malam berlangsung dengan cepat. Baru kali ini Wilma melihat Archie makan dengan lahap dan juga menikmati. Biasanya, Archie makan sedikit dan hanya sebentar saja sudah selesai karena banyak yang disisakan.
"Agaknya suasana hatimu sudah membaik, Arc?"
"Hmmm? Ah ya, mungin begitu. Apa terlihat jelas?"
Wilma mengangguk. Makan malam yang dilakukan oleh mereka diakhiri dengan meminum wine bersama. Archie mengajak Wilma bersulang, dan satu gelas itu dihabiskan dengan sekali tenggak.
Archie kemudian bangkit dari duduknya, dia mengulurkan tangannya lalu membawa Wilma ke atas ranjang. Namun Wilma menahan saat Archie hendak memeluknya.
"Aku harus mengganti baju ku dulu bukan?"
Archie mengangguk, memang benar saat ini Wilma masih mengenakan baju biasa dan bukannya baju untuk tidur.
Satu hal yang membuat Archie terkejut, Wilma membuka bajunya begitu saja di depannya dan lalu memakai sebuah baju tidur yang sangat seksi. Lingerie, ya Wilma menggunakan itu.
Dengan langkan yang gemulai, Wilma menghampiri Archie lalu memeluknya. Pelukan yang erat, setelah memeluk Wilma melabuhkan ciuman. Archie membalas ciuman itu. Dia mengimbangi lidah dan bibir Wilma.
Ciuman itu dibawa ke atas ranjang. Archie merebahkan tubuh Wilma dengan sangat hati-hati.
Sreet
Archie melepas ciuman itu lalu membalikkan tubuh Wilma hingga Wilma memunggunginya. Pria itu kemudian memeluk calon istrinya dari belakang.
"Mari kita tidur."
"Apa?"
Wilma terkejut. Dia tidak habis pikir bahwa Archie benar-benar hanya ingin tidur dengan berpelukan. Ini tidak sesuai dengan yang ia harapkan. Terlebih, hasratnya sudah naik.
"Oh ayolah Arc, sampai kapan kita hanya akan seperti ini. Aku menginginkanmu. 6 tahun, tidak 7 tahun kita bersama dan kau sama sekali tidak pernah menyentuhku. Ini sungguh gila."
Wilma bangkit dari tidurnya. Dia merasa kesal. Betapa tidak, ketika hasratnya mulai naik karena ciuman dan pelukan Archie,tiba-tiba calon suaminya itu menghentikannya.
"Aku mau pulang."
Archie hanya diam. Dia tidak menahan ataupun melarang. Wilma tidak lagi mengganti bajunya. Dia hanya mengenakan coat nya dan pergi begitu saja.
Haaah
Archie membuang nafasnya kasar. Ternyata dengan Wilma dia tidak merasakan apapun. Juniornya juga sama sekali tidak menegang. Jangankan menegang, berdenyut pun tidak.
Dia tentu saja merasa heran, mengapa saat memeluk dan menghirup aroma Brisia, miliknya bisa seperti itu?
Tap tap tap
Archie turun dari ranjang, ia kemudian berjalan keluar dari kamarnya dan menuju ke arah kamar Brisia.
Tok tok tok
"Brisia, bisakah kau tidur dengan ku malam ini?"
He???
Brisia terkejut bukan main. Mengapa tiba-tiba pria yang punya tunangan ini mengajaknya tidur bersama. Sungguh hal yang sama sekali tidak pernah bisa Brisia mengerti.
TBC
selamat liburan Brisia bersama Archie yg tampan juga kaya raya 🤣
nunggu aja smp bosen....yg d tnggu mlah mau jlan2 sm clon msa dpan'ny...
🤣🤣🤣
lanjutkan yaa thorr makin seruu inii
kalao sudah tiada baru terasa karena kehadiran ny sungguh berharga
makan tuh lenyap sudah pundi pundi kekayaan yg km banggakan
situ g sadar apa emng pura pura g tau KLO letak kesalahan semua ada di dalam tubuh mu wilma