Sepasang suami istri yang saling mencintai dengan ekonomi kehidupan yang telah mapan harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa sang wanita tak mampu memberi keturunan! Hal itu membuat Beril Destia kecewa atas dirinya sendiri!
Sementara sang suami Bastian Devald juga pihak keluarganya telah begitu mengidamkan sosok malaikat kecil diantara mereka! apakah Beril akan dengan sengaja membagi belahan hatinya pada wanita lain demi seorang keturunan? atau dia justru mengundurkan diri sebagai seorang istri dan merelakan segala kenangan indah bersama sang lelaki pujaan??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa Yang Hamil?? Siapa Yang Mengalami Food Craving?!
"Maaf Tuan Andrew!! kru serta fotografer untuk syuting juga pemotretan hari ini semua telah siap di lokasi,"
"Aku mengerti! pergilah lebih dulu!"
"Tapi Tuan-,"
"Aku akan segera menyusul!!!" kalimat ketus yang terlontar dari sang bintang ternama seketika membuat sang asisten mengangguk patuh dan berlalu meninggalkan ruangan.
Aku harus tetap melakukan pemotretan seorang diri??? aaaiissshhh!!! kenapa tiba-tiba Nona membatalkan janji? tak ada penyemangat di lokasi pemotretan, rasanya diriku sungguh malas untuk menggerakkan kaki!!!
Andrew meraih ponsel! netranya menelisik sebelum akhirnya sudut bibirnya tampak terangkat ke atas saat ia mendapati gambar Beril pada layar gawai yang ia genggam.
Cantik!!
"Aaaagghhh!!! meski dirimu hanya menganggap ku sebagai seorang adik! tapi perasaan ini-, tetap saja tumbuh tanpa mampu ku kendalikan Nona!!" Andrew bergumam sembari menghela nafas perlahan, pria itu akhirnya beranjak dengan lesu setelah kembali memasukkan gawai di dalam saku kemeja.
****
Jessica tampak kebingungan, namun ia akhirnya mendekati Beril yang masih sibuk menenangkan Bastian karena rasa mual yang tak berkesudahan meski Bastian telah diperiksa.
"Kak-,"
"Mmmmm-, bagaimana kondisi janin juga dirimu?? apa semua baik-baik saja!??"
"I-iya! diriku juga janin yang ku kandung semuanya tumbuh dengan baik juga sempurna!"
"Kau dengar Bastian!? bayi kembar kalian dalam kondisi yang luar biasa!!" Beril tersenyum lembut seraya membenahi syal berwarna cream yang membelenggu leher Bastian.
"Tapi kak, dokter berkata-, bahwa ada baiknya jika dirimu juga turut di periksa!" Jessica menyela perkataan Beril hingga wanita itu berpaling ke arahnya.
"A-apa?? apa maksudmu Jessica?? kenapa diriku-,"
"Honey!!! cobalah untuk masuk terlebih dahulu! siapa tahu-,"
"Aku baik-baik saja! kenapa diriku juga harus diperiksa?!"
"Kak! kapan terakhir kali kakak mengalami menstruasi??"
"I-itu??! rasanya tidak mungkin-,"
"Kak! tidak ada salahnya bukan untuk mencoba untuk memeriksakan diri??" raut wajah Jessica nampak berharap bahwa Beril bersedia untuk menuruti perkataan yang ia sampaikan.
"Aku-, saat mengalami banyak aktivitas juga beban pikiran karena pekerjaan, diriku selalu terlambat atau bahkan tidak mengalami menstruasi! ini hal yang wajar bagiku Jessica!" Beril tersenyum sebelum akhirnya mengalihkan pandangan demi menyembunyikan rasa sesak dalam hati.
"Honey-, ayolah! setidaknya kita mengetahui bahwa kita bertiga dalam kondisi baik-baik saja! ku mohon!!"
Kalimat lemah diiringi dengan senyum lembut dari paras pucat Bastian seketika membuat Beril mengangguk, meski tampak ragu wanita itu akhirnya melangkah memasuki ruang pemeriksaan!
"Selamat siang Nyonya Devald!"
"Dokter Priscilla???" Beril tersenyum cerah tatkala mendapati sosok seorang wanita yang ia kenal tersenyum ke arahnya.
"Bagaimana kabar Anda, Nyonya Devald?? lama tidak berjumpa!" Beril yang menjulurkan tangan seketika disambut hangat oleh sang dokter kandungan.
"Saya-, seperti yang Anda lihat dokter,"
"Karir yang kian melejit dengan hati juga paras yang tak kalah cantik!"
"Tolong jangan terlalu berlebihan seperti ini dokter Priscilla!! saya bisa jadi besar kepala nantinya!" Beril terkekeh saat menanggapi pujian dari sang dokter.
"Mari Nyonya Devald-,"
Aku-, hanya pemeriksaan biasa! tak apa! lagipula-, kau juga akan memiliki bayi sebentar lagi dari Jessica!!
"Nyonya-,"
"I-iya dok!?"
"Saya telah menangani begitu banyak kasus kehamilan! dan hal teraneh yang saya temui pada kasus kehamilan adalah-, dimana sang suami yang mengalami food craving atau tanda-tanda lain yang justru tidak dirasakan oleh sang istri!"
"Maksud dokter?!"
"Seperti yang kita tahu-, Tuan Devald begitu mengagumi mu Nyonya, rasa cintanya yang begitu dalam terhadap Anda-, hal itu mungkin yang menyebabkan beliau bersedia menanggung segala beban kehamilan dari Anda!"
"Apa mungkin terjadi seperti itu dokter?!" Beril berucap lirih, segala kegagalan di masa lalu membuat wanita itu gemetar tatkala memperhatikan ranjang pemeriksaan.
****
Tuan Devald!? dia sungguh terlihat cemas! apa kak Beril baik-baik saja??! kenapa lama sekali?
Jessica turut beranjak, ia membelai lembut pundak sang suami yang tampak mondar-mandir di depan pintu ruang periksa.
"Tuan! kak Beril-, dia pasti baik-baik saja!"
"Ku harap juga demikian Jessica!! bagaimana dengan mu, apa ada sesuatu yang ingin kau makan setelah kita pulang nanti?"
"Tidak Tuan! stock buah juga camilan milikku masih aman! kak Beril tak pernah lupa dalam memeriksa lemari makanan yang ia sediakan khusus untuk ku!"
"Dia benar-benar wanita yang tulus bukan?!" Bastian tersenyum simpul sembari memutar tubuh dengan tatapan tertuju pada pintu ruangan.
"Eehem!!! kak Beril-, dia sering melupakan kebutuhan sendiri, tapi begitu disiplin dalam mempersiapkan segala kebutuhan orang lain!! bukan hanya diriku yang ia rawat dengan baik-, tapi juga seluruh keluarga ku!"
Jessica tertunduk, keegoisan serta sifat serakah yang sempat menguasai dirinya membuat netra gadis itu berkaca-kaca karena hatinya mengemban rasa bersalah yang cukup besar terhadap Beril.
Jessica-, apa dirimu baru menyadari nya??
Suasana tampak hening! hingga akhirnya pintu yang ditunggu-tunggu itupun terbuka dan menampilkan sosok Beril Destia.
"Kak Beril!?"
"Honey!!!"
Jessica juga Bastian seketika membuka suara secara bersamaan tatkala Beril melangkah linglung ke arah mereka.
"Bastian Devald-,"
"Apa yang terjadi honey??! apa kau baik-baik saja?!"
Beril menggeleng! netra indahnya berkaca-kaca sembari memperhatikan area perutnya.
"Bastian!! aku-, aku hamil Bastian!!!"
"A-apa?? jadi mimpi itu benar??! honey-, kau mengandung bayiku sekarang??"
"Dokter Priscilla berkata-, usianya memasuki empat bulan, Bastian!! dia benar-benar tumbuh di rahim ku tanpa sepengetahuan ku!" tangis Beril pun pecah tatkala Bastian mencium serta menarik tubuhnya dalam dekapan.
"Kak!! aku bahagia untuk mu!! sungguh!!"
"Jessica! terima kasih!!" Beril menarik pergelangan tangan sang istri muda dan membuat gadis itu turut memeluk dirinya.
"Jadi-, kita akan mengurus tiga bayi nanti, bagaimana aku bisa mengatasinya??!" Bastian tampak memukul kepalanya sendiri dengan netra membola.
"Salah siapa Anda memiliki dua istri, Tuan Devald!??"
"Jangan menyalahkan ku Jessica!!! tanyakan saja pada kakak mu ini!!" Bastian terkekeh sembari mencium pipi Beril.
"Ayolah!!! semua pasti akan menyenangkan!! kita pasti bisa mengatasinya!!" Beril membelai pipi Bastian dan membuat pria itu turut melayangkan kecupan pada dahi Jessica.