Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara
awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu
awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka
Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 Pasukan Bedah Rumah
Saat asyik ngobrol tiba-tiba ada yang mengucapkan salam,saya dan Bude langsung menoleh dan membalas salam orang itu
"waalaikumsalam "ucapku dan Bude bersamaan
"loh Bapak kok sudah pulang ?!"tanya bude lalu berdiri dari duduknya dan menghampiri pria paruh baya itu lalu mencium tangannya
dan saya langsung mengerti siapa pria paruh baya itu
"mari masuk pakde"ucapku berdiri dari dudukku dan menyilahkan suami bude yana
"iya mbak makasih "ucap pakde
lalu masuk kedalam rumah dan duduk disofa didepanku bersama Bude
"sudah panennya pak?! "tanya ibu lagi
"iya Bu tadi Alhamdulillah cabe kita langsung diambil banyak oleh pengusaha Restoran besar dikota jakarta "jawab pakde saya hanya menjadi pendengar terbaik
"oh iya pak ibu jadi lupa mengenalkan Naina"ucap bude yana pada suaminya
"Naina kenalkan ini pakde Rojak,suami tercintanya Bude "ucap Bude terkekeh
"saya Naina pakde"ucapku pada pakde mengulurkan tangan untuk menjabat tangan pakde rojak
"eh iya nak, Alhamdulillah sekarang rumah ini sudah ada yang nempatin Budemu ini sekarang nggak kesepian lagi"ucap pakde Rojak Ramah
"trus kamu disini tinggal sama siapa nak?!"tanya pakde
"saya sama ke empat anak saya pakde"Jawabku
"oh trus anak-anakmu mana?!"tanya pakde lagi
"anak-anak lagi didalam pakde lagi beres-beresin pakaian mereka "jawab ku
"oh" hanya itu jawaban pakde
"ya sudah nai, Bude sama pakde pulang dulu ya soalnya bude belum sempat masak buat mantan kekasihku ini"ucap Bude menoel-noel lengan pakde
ternyata Bude senang bercanda, walaupun hanya candaan receh seperti itu namun itu mampu membuat mereka terlihat Romantis diusia mereka yang sudah tidak muda lagi
"iya Bude,terima kasih banyak sudah mau menerima Naina dan anak-anak "ucapku
"iya nai sama-sama "Jawab Bude
"Abang,kakak Ade sini dulu sayang salim sama Uti juga akung"panggil ku pada ke empat anakku yang kebetulan ingin keluar rumah
"iya ma"Jawab mereka lalu mendekati Bude Yana dan pakde Rojak
"Masya Allah,jadi anak yang Sholeh ya nak"ucap pakde Rojak mengelus kepala ke empat Putraku saat mereka salim
"aamiin "ucapku
"tapi tunggu dulu,kenapa wajah anakmu ini bapak rasa sangat familiar,kayak bapak pernah melihat wajah seperti anakmu ini tapi dimana ya?!!"ucap pakde menunjuk Azka dan Abi yang memang dominan wajah mereka mirip dengan ku
dan wajahku ini kata orang-orang bahwa saya ini foto copyan ayah tapi dalam persi cewek sedangkan wajah Attalarik dan Aliando mirip wajah papa dan opanya
"ah sudahlah pak yuk kita pulang, nanti di ingat-ingat lagi dirumah siapa tau dirimah bapak dapat pencerahan "ucap Bude yana
"iya bu,Ayo"jawab pakde Rojak
"Nai Bude pulang ya "ucap Bude yana
"iya Bude sekali lagi terimakasih banyak "jawabku dan mereka pun pulang kerumah mereka yang ada
disebelah kanan rumah ini
"Abang,kakak,adek kita bersih-bersih rumah yuk,tapi sebelum bersih-bersih kita beli makanan dulu yuk ini sudah siang pasti kalian lapar "ucapku
"kita belum lapar kok ma,iya kan kak ,abang"ucap Si bungsu lalu meminta persetujuan pada kakak-kakaknya
"iya mah kita belum lapar "jawab Ali membenarkan ucapan adiknya
saya merasa bersyukur karena memiliki anak-anak yang penurut dan saling menyayangi
"oke kalau begitu,kalian dirumah aja dulu ya mama mau kepasar sebentar mama mau belanja bahan masakan "ucapku pada anak-anak
"tidak usah belanja dulu ma,abang pengen makan bakso tapi kita kewarung mang Soleh bentaran aja"ucap akza
"iya kita bersihkan-bersih aja dulu setelah itu baru deh kita kewarung bakso"sahut Attar
"oke, kalau begitu sekarang kita bagi tugas biar kerjaannya ringan "ucapku
"siap ma"sahut mereka
"abang tugasnya bersihin bufet dan jendela kan abang tuh badannya tinggi jadi bisa dapat menjangkau yang diatas- atas sana"ucap ku
"siapma,tapi Abang pakai apa ma bersih-bersihnya!?"ucap akza
"iya ya,tapi coba deh kita cari alat bersih-bersihnya digudang belakang dekat dapur "ucapku dan kami berlima seperti pasukan bedah rumah berjalan beriringan kegudang
saya membuka pintu gudang dan ternyata gelap lalu saya mengedarkan pandangan dan
melihat ada saklar lampu diding dekat pintu gudang
saya pun memencetnya dan Alhamdulillah lampunya menyala
"Biar abang aja ma yang masuk untuk cari alat bersih-bersihnya "ucap Akza dan berjalan masuk kedalam gudang
kami berlima tidak tinggal diam kami juga ikut masuk kedalam gudang untuk mencari peralatan bersih-bersih ternyata dalam gudang itu semua barang tertata dengan rapi disana ada dua buah sepeda yang digantung mungkin agar ban nya tidak rusak
setelah menemukan yang kami cari,kami keluar dari gudang dengan alat bersih-bersih ditangan
Akza membawa kemoceng dan kain lap,Attar membawa sapu panjang untuk menyapu plafon rumah,Ali membawa ember dan kain pel sedangkan abi membawa sapu ijuk
"Oke pasukan apa kalian sudah siap?!" ucapku seperti seorang komandan
"siap"teriak mereka lalu terkikik geli,saya sangat senang anak-anak bisa melupakan kejadian menyedihkan pagi tadi dirumah omanya
"Oke kalau begitu sekarang saatnya kita bedah rumah "ucapku lagi
"ayo kita bekerja, membereskan rumah kita,buat mama bahagia kita bekerja sama-sama " akza bernyanyi mengikuti gaya pasukan bedah rumah disalah satu stasiun televisi
adik-adiknya tertawa geli namun mereka mengerjakan tugas mereka masing-masing diselingi canda tawa
saya menuju dapur dan melihat apa saja yang perlu dibersihkan
sampai didapur semua Tampak bersih mungkin karena Bude yana rajin menyuruh orang untuk membersihkannya
saya membuka laci rak piring dan disana banyak piring yang tertata rapi dan bersih walaupun sudah berbulan-bulan tidak dipakai
namun saya tetap mencucinya kembali agar bisa langsung digunakan biar bagaimanapun alat makan dan masak itu sudah lama tersimpan
tidak membutuhkan waktu lama untuk kami bersih-bersih karena rumah memang tidak terlalu kotor
"bagaimana pasukan,apa sudah beres semua "ucapku
"sudah komandan "ucap mereka serempak dan kami pun tertawa bersama
baru kali ini saya melihat anak-anakku tertawa selepas ini bersamaku
saat dirumah omanya mereka serba dibatasi, berbicara pun harus mereka jaga karena jika suara mereka besar saja sedikit pasti kena omel dan bentak dari omanya
namun saat ini anak-anakku seperti bebas dari Kungkungan
"okey kalau semua sudah beres sekarang pasukan bedah rumah saya bubarkan "ucapku
"siap komandan "ucap mereka dan kembali terkekeh
lalu mereka mengembalikan semua alat bersih-bersih mereka kembali kedalam gudang
"jangan lupa ya bang lampunya dimatikan dan pintunya dikunci kembali "ucapku
"siap ma "jawab akza
"akh... capek tapi lega juga ya rumah sudah bersih "ucap Ali duduk dilantai ruang keluarga dan bersandar pada dinding dan menselonjorkan kakinya
Abimanyu ikut duduk di samping kakaknya lalu merebahkan kepalanya dipundak sang kakak
"mah kita nggak punya seprai dan sarung bantal "ucap Attalarik yang baru saja keluar dari dalam kamarnya
"iya ma"sahut akza
"Oke sekarang kalian siap-siap dulu lalu kita kewarung bakso mang Soleh lalu kita ketoko serba murah yang diujung gang rumah oma"ucapku
"tapi ma nanti papa dan oma liat bagaimana ?!"tanya Abi terlihat Takut
"tidak apa-apa Sayang kita kan cuma lewat "jawab ku
"ayo sayang siap-siap "ucapku lagi dan mereka pun masuk kekamar mereka, saya pun masuk kedalam kamar untuk mandi karena badanku terasa gerah
"bagaimana Sayang sudah siap?"tanya
"iya ma,ayo "ucap Abi
"oke,kita let's go "jawabku
lalu kami keluar dari dalam rumah
"eh tapi tunggu dulu,mama mau pamit sama Uti yana nanti Uti bingung nyari kita"ucapku lalu berjalan kearah rumah Bude yana
"Assalamualaikum, Bude "ucap ku berdiri didepan teras rumah Bude yana
"waalaikumsalam "jawab Bude yana
"maaf bude Naina pamit keluar dulu sebentar ya mau belikan anak-anak seprai dan sarung bantal "ucapku
"oh ia Nai, kalian hati-hati ya"jawab bude yana
saat hendak berbalik badan Bude yana memanggil
"Naina, sebentar kalau kalian sudah pulang kita kerumah pak Rt ya untuk laporan biar nanti Bude temani"ucap Bude yana
"iya Bude,Nai berangkat dulu "jawab ku lalu membalikkan badan dan berjalan menuju anak-anak yang sedang menunggu