Khusus Area Anuu dan banyak anuu
# Jangan cari sesuatu yang faedah, ga bakal nemu😂😂😂
Arka dan Naura adalah saudara angkat yang selalu bersama, keduanya menjalin percintaan setelah bertemu kembali.
Hingga keduanya dipersatukan dalam ikatan pernikahan.
Namun keinginan mempunyai keturunan begitu syulit.
Apalagi pernikahannya tidak diketahui oleh orang tua Arka.
Bagaimana mereka berdua mendapatkan kebahagiaan dengan mempunyai keturunan.
Nahhhhh
Ikutin aja
Walau ga ada faedahnya
Banyak mengandung anuuu
harap bijak dalam membaca😂😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Dewo
"Kalian!!, diketuk dari tadi malah asik bermesraan!, bagaimana kalau yang masuk orang lain, bukan Kakek!"
Kakek Abimana masuk ke ruangan Naura, setelah dibukakan pintu oleh Arka.
Arka hanya nyengir, karena ketahuan oleh kakeknya, sementara Naura tersenyum malu.
"Kakek sudah tahu, jika ini Arka, dan yang dirumah adalah Arkan!"
"Lho kakek tahu darimana?"
"Om mu Hendar yang cerita!" Sahut Kakek Abimana, kemudian duduk di sofa.
Naura pun mengambil minuman dari kulkas yang ada di ruangannya, berupa teh kotak.
Arka hanya diam, mendengarkan cerita kakeknya, sebab semua yang ia diskusikan dengan Om Hendar ternyata disampaikan ke Kakek Abimana.
"Om kamu mah jujur Arka!, tidak sepertimu yang sembunyi-sembunyi meniduri Naura!"
"Kakek!"
Arka melotot mendengar ucapan Kakeknya, apalagi kisah beberapa bulan silam itu dia ungkapkan kembali.
"Tapi kami saling cinta Kek!"
"Cinta, mana hasilnya?, sampai sekarang Naura belum hamil!"
Ucapan Kakek Abimana, membuat Naura menunduk, sebab belum bisa memenuhi keinginan kakek Abimana saat ini.
Entah sampai kapan hal itu Naura tunggu, yang pasti Naura tidak mau berpisah dengan Arka.
"Sabar kek, kami juga sedang berusaha!" Sahut Arka sambil memijit lengan Kakek Abimana.
Hal itu biasa dilakukan Arka, ketika merajuk dan meminta sesuatu kepada Kakek Abimana.
"Berusaha tiap hari, tapi belum ada hasil!, kamu bagaimana sih Kamil!" Celetuk Kakek Abimana kepada Arka.
Arka sewaktu kecil sering dipanggil Kamil, sebab wajah Arka yang imut dahulu sangat mirip dengan sahabat Kakek Abimana bernama Kamil.
"Hais, nama itu lagi!, Arka Kek!, Arka!"
"Hehe!"
Kakek Abimana menatap Naura yang kini duduk disebelahnya.
"Apa rencana kalian!"
Naura menengadahkan wajahnya, kemudian menatap Kakek Abimana.
"Bulan depan rencananya akan Rara adakan Rapat tahunan, dewan direksi dan juga kolega bisnis, itu untuk mengungkap aliran dana yang keluar jalur dan menangkap semua pelakunya!"
Sahut Naura, yang kemudian menjelaskan secara detail tentang rencananya itu.
Kakek Abimana mengangguk-angguk karena memahami rencana Naura ini.
"Itu rencanaku Yang!"
"Sama aja!" Sahut Naura, kemudian menatap Arka.
Kaki kanan Naura menendang kaki Arka, dan membuatnya mengaduh meski keduanya berada diantara Kakek Abimana.
"Kalian!"
"Hehe, iya Kek."
Lalu Kakek Abimana berbicara dengan serius, tentang rencana Arka dan Naura, sebab nantinya akan menjadi kehebohan publik, apalagi Arka adalah kembar, serta baru saat ini bertemu.
Setelah berdiskusi sejenak, Kakek Abimana pun pamit untuk kembali ke kediamannya, mengingat waktu telah sore.
Naura mengantar Kakek Abimana hingga di parkiran, sementara Arka kembali bekerja.
Surat yang harusnya ditanda tangani oleh Naura, ditaruh dimeja kerja Naura dan Arka mengabaikan hal itu, sebab akan diurus sendiri oleh Naura untuk mengatur kontrak kerja Arka.
***
"Lhah, tumben Lo betah didalam!" Ucap Selvi ketika melihat Arka keluar belakangan.
"Ditahan oleh kakeknya Naura!"
"Hemmm, minta cicit ya?" Celetuk Selvi.
"Iya sih!, padahal tadi baru mau bikin, eh diketuk oleh aki-aki itu!"
"Husss, dia yang punya perusahaan lho Ka!, ga takut Lo dipecat!"
"Kaga!" Sahut Arka, kemudian duduk ditempat kerjanya.
Arka kemudian menyampaikan maksud dari Naura dan Kakek Abimana tadi.
Jika akhir tahun bulan depan akan diadakan rapat akhir tahun, dan ada beberapa yang akan ikut serta dalam rapat itu.
Terutama kolega bisnis perusahaan Mahendra Grup dengan perusahaan lain yang bekerja sama.
Setelah Arka menyampaikan maksud kepada Selvi, Arka kemudian membuat surat undangan resmi kepada kolega bisnis serta beberapa orang yang terlibat di perusahaan.
Tak lupa Arka juga membuat undangan kepada Om Hendri yang berada di Amerika, serta Carolina Berliana istrinya.
Selain itu Arka juga mengundang Shelomita, anak angkat Kakek Abimana Mahendra yang berada di Perancis.
"Nanti adakan rapat internal dulu Ka!, biar nanti kita dapat kesepakatan untuk membicarakan kelanjutannya."
"Tentu!"
Rena dan Novi hanya mengangguk, sebab saat ini belum tahu banyak permasalahan di kantor tempatnya bekerja.
Sore harinya, ketika jam pulang kerja, Arka masih menyibukkan diri dengan pekerjaannya.
Pemeriksaan keuangan secara detail, agar bisa mencari bukti serta penyelewengan selama ini.
Naura pun menemaninya, namun masih berada di dalam ruangan.
Pukul delapan malam, akhirnya Arka bisa menyelesaikan tugasnya, bertepatan Naura pun keluar dari pintu CEO.
Arka dan Naura pun pulang bersama, dengan menggunakan mobil yang terparkir di basement kantor Mahendra grup.
"Mau sekalian cari makan?"
Naura mengangguk, sebab hari inipun tidak memasak karena bukan hari libur.
"Pinggir jalan aja Ka!"
"Hmm, tadi mas!"
"Iya mas Arka sayang!"
"Angkringan aja deh, praktis!" Lanjut Naura, kemudian menunjuk warung angkringan yang berada di pinggir jalan.
Arka pun memarkirkan mobilnya, kemudian menuju warung angkringan yang sudah mulai ramai pengunjung.
"Kayaknya baru deh ini!" Celetuk Naura, sebab seringkali lewat tempat ini, namun hari-hari sebelumnya belum ada.
"Sepertinya!" Sahut Arka.
Tampak dari kejauhan, seorang penjual yang masih gadis remaja, dan Arka seperti mengenalinya.
"Dewi!"
"Eh, mas Arka!, bagaimana kabar?" Sahut gadis remaja yang bernama Dewi.
Naura mengerutkan keningnya, sebab Arka tampak Akrab dengan gadis berusia 18 tahun itu.
Naura pun duduk dibangku yang kosong sambil melihat keakraban Arka dengan gadis yang bernama Dewi.
"Lo jualan disini?"
"Iya mas!" Sahut Dewi sambil menyalami Arka dengan takzim.
Naura yang duduk memperhatikan pun cemburu dengan keakraban Arka dan Dewi.
Dengan wajah yang sedikit menahan amarah, tangan Naura menggenggam erat ujung baju kerjanya.
"Oh ya!, kenalin, ini Naura istriku, lalu Dewo dimana?" Ucap Arka, sambil menunjuk Naura yang berada disebelahnya.
Perkenalan pun terjadi, Naura merasa lega, karena dikenalkan sebagai istri Arka.
"Naura."
"Dewi, adiknya mas Dewo!"
Naura akhirnya paham siapa Dewi tersebut, sehingga kemudian menatap Arka di sebelahnya.
"Kenapa ga bilang?" Ketus Naura.
"Ini lagi kasih tahu sayang!, cemburu ya?"
"Isss!"
"Eh mbaknya jangan cemburu, saya bukan siapa-siapanya mas Arka kok!" celetuk Dewi, kemudian menyediakan minuman susuu jahe pesanan Arka dan Naura.
"Dewo kemana?" Tanya Naura.
"Lagi ambil gorengan dan kue di rumah mbak!" Sahut Dewi, kemudian menyodorkan susuu jahe pesanan Naura
Arka menikmati makanan yang dijajakan oleh Dewi, begitu juga Naura yang sudah kelaparan.
Sesaat keduanya terdiam, karena Dewo datang dan menghampiri Arka dan Naura.
"Lho kalian!"
"CK!, lu kaga bilang kalau sekarang jualan disini!" Ketus Arka, membuat Dewo cengengesan, kemudian menyalami Arka dan Naura.
"Iya Ka!, makasih ya! Berkat elu, sekarang gue jualan." Sahut Dewo kemudian duduk disebelah Arka.
"Ini pakai duit yang lu kasih kemarin, cukuplah buat modal!" Lanjut Dewo sambil menepuk paha Arka.
Naura mengangguk, memahami tentang Dewo yang menggunakan uang itu untuk modal usaha.
"Emang cukup?"
"Ini buktinya!" Sahut Dewo sambil menunjukkan dagangan yang sudah tertata di meja gerobak miliknya.
Arka mengangguk, karena Dewo benar benar memanfaatkan dengan baik.
Keduanya bercengkrama sebagai sahabat yang sudah lama bersama, bahkan Dewo menceritakan lika-likunya menjadi tulang punggung keluarga.
"Sudah ketemu Arkan?" Tanya Arka kepada Dewo.
"Belum!"
"Sesekali ajaklah kemari, agar dia bisa bersosialisasi di negara ini. Gue belum sempet bertemu secara pribadi."
Arka ingin agar Arkan bisa seperti dirinya, hidup sebagai orang sederhana pada umumnya, dan tidak ingin Arkan bermanja seperti orang yang berada.
"Sepertinya dia lebih banyak bergaul daripada elu Ka!"
"Suek Lo!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
..."Bagai memakai baju dipinjam"...
...Terlihat canggung dalam bertindak karena bertingkat laku yang dibuat-buat...
"........"
"........"
"........."
"Apasih?"
вєяѕαмвυηg...