Koo Hari, gadis berusia 15 tahun yang masuk dalam tim Guido atau kelompok pengusir setan Guido. Bersama dengan rekannya Chungha Kim, dan Do hyun. Hari akan melalui berbagai macam perjalanan menarik, melawan para makhluk. Choi Kanglim, juga termasuk anggota tim Guido. Akan tetapi, Kanglim hanya ingin bisa membawa Hari kembali ke rumah shinbi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoochan235, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23 : SMA Gaeun di gwandong
Gaeun akhirnya sampai di kota Gwandong bersama dengan kedua orang tuanya.
Gaeun dan kedua orang tuanya pergi menuju apartemen baru mereka di sana.
Alasan mengapa Gaeun harus pindah rumah dan sekolah sma di sana karena ayahnya harus bekerja di sana.
SMA yang akan Gaeun masuki dan belajar di sana bernama SMA Giodo (햐ㅐ애), sekolah bergengsi di sana.
Setelah berkemas di apartemen baru dengan kedua orang tuanya, Gaeun bersiap untuk pergi ke SMA Giodo.
Dan sekarang Gaeun sudah siap untuk pergi bersekolah di SMA Giodo, dan akan pamit pada kedua orang tuanya.
Gaeun: "Ayah, ibu aku berangkat ke sekolah dahulu."
Ibu: "Ya, Gaeun berhati-hatilah di jalan."
Ayah: "Maaf, Gaeun karena membuat mu harus ikut pindah ke sini."
Gaeun: "Tidak apa-apa ayah. Aku mengerti, aku berangkat ke sekolah dahulu."
Kedua orang tua Gaeun merasa bersalah karena harus pindah dari Seoul ke Gwandong dan membuat Gaeun berpisah dari sahabatnya Hari.
Gaeun berjalan di atas trotoar yang berbeda dari kota Seoul, di trotoar kota Gwandong di sampingnya ada tanaman bunga.
Selain itu di sana juga ada jalan yang tidak seperti jalan raya yang sering di lalui kendaraan seperti mobil melainkan sepeda kayuh.
Gaeun: "Sungguh kota yang unik!!"
Setelah lama Gaeun berjalan, Gaeun sampai di sma Giodo tempat Gaeun akan belajar.
Dengan langkah yang pelan dan pasti Gaeun berjalan menuju gerbang sma Giodo.
Sampai terdengar suara seseorang yang memanggil nama Gaeun, membuat langkah Gaeun terhenti seketika.
??: "Gaeun!! Tunggu aku sebentar.."
Suara seseorang yang memanggil nama Gaeun semakin dekat, dan ketika Gaeun berbalik dia melihat seorang gadis.
Berambut pirang di urai, dengan pita merah di belakang kuncritan kecil rambutnya juga dengan seragam sma giodo.
Menghampiri Gaeun dengan terengah-engah setelah berlari untuk mengejar Gaeun.
Hima-ri: "T-t-tunggu aku Gaeun.."
Namanya Hima-ri ha, atau kerap di sapa Hima-ri ini merupakan sosok gadis yang ceria dan enerjik.
Memiliki wajah yang mirip dengan Hari, akan tetapi berbeda penampilan saja.
Setelah Hima-ri minum air dari botol yang dia bawa dari rumahnya, Hima-ri menghela nafas panjang agar tidak terlalu terengah-engah.
Gaeun: "Bagaimana kau tahu namaku?"
Hima-ri: "Oh.. Soal itu, karena tentu saja aku tahu nama mu sejak awal." (tersenyum)
Hima-ri melanjutkan:
Hima-ri: "Perkenalkan nama ku Hima-ri ha, semua orang di sma giodo."
Hima-ri melanjutkan:
Hima-ri: "Memanggil diri ku dengan sebutan Hima-ri."
Hima-ri melanjutkan:
Hima-ri: "Kamu pastinya Lee Gaeun kan!? Siswi baru di sma Giodo?"
Gaeun: "Ya, aku Lee Gaeun."
Hima-ri: "Baiklah, kalau begitu. Ayo akan ku tunjukkan kelas mu, di sma Giodo."
Gaeun bersama dengan Hima-ri berjalan menuju kelas 10-b, bersama-sama sambil berkeliling di sma Giodo.
Ketika masih di luar gerbang sma Giodo tadi, Gaeun merasakan sosok lain yang tengah melihatnya.
Sebenarnya itu adalah Ian yang khawatir pada Gaeun, setelah 3 tahun dia tinggalkan Gaeun di rumah shinbi.
Sekarang Gaeun dan Hima-ri sampai di depan kelas 10-b sma Giodo tentunya.
Dan pak guru yang bernama Woon Hae, sudah menunggu Gaeun dari tadi bersama dengan Hima-ri.
Pak Woon: "Anak-anak kenalkan ini Lee Gaeun, murid baru di kelas 10-b."
Pak Woon melanjutkan:
Pak Woon: "Kalian berteman baiklah dengan Gaeun, khususnya kamu Zin."
Semua murid: "Baik pak!!" (kecuali Zin)
Pak Woon: "Gaeun silahkan kamu bisa duduk di bangku dengan Hima-ri."
Gaeun berjalan menuju bangkunya yang bersama dengan Hima-ri, yang sejak tadi bertingkah aneh seperti mengenal Gaeun.
Hima-ri: "Wah, Gaeun kita jadi sebangku!"
Gaeun: "Ya, Hima-ri." (tersenyum)
Pak Woon: "Baiklah, hari ini kita akan belajar tentang fisika."
Pak Woon melanjutkan:
Pak Woon: "Untuk pelajaran fisika akan kita bahas tentang arus listrik searah."
Pak Woon mulai menjelaskannya mulai bagaimana cara mengatasi listrik yang secara tiba-tiba padam.
Lalu bagaimana cara listrik bekerja dan di hasilkan, dan bagaimana agar arus listrik di rumah bisa menyala semuanya tanpa gangguan?
Pak Woon: "Kalian semua sekarang sudah paham?"
Semua: "Ya, pak Woon." (kecuali Zin)
Dan sekarang jam istirahat berdering, menandakan kalau kelas sudah berakhir dan waktu istirahat tiba.
Gaeun dan Hima-ri pergi ke kantin bersama-sama, sedangkan Zin masih berada di kelas 10-b duduk di bangkunya.
Sepertinya Gaeun mulai berteman dengan Hima-ri karena, Hima-ri mirip dengan Goo Hari sahabat Gaeun.
Tanpa Gaeun sadari sma Giodo atau pun kota Gwandong hanyalah sebuah kota hantu?
Yang tak pernah ada di peta, akan tetapi Hima-ri, Zin, atau pun pak Woon tidak menyadari hal tersebut.
Di karenakan dalam kota hantu Gwandong, di pimpin oleh walikota Min-hae ayah dari pak Woon yang sudah lama meninggal.
Sekarang Gaeun dan Hima-ri sudah sampai di kantin, dan akan makan bekal yang mereka berdua bawa dari rumah.
Gaeun atau pun Hima-ri membawa bekal dari rumah, karena mereka merasa aneh dengan makanan dari kantin.
Begitu juga Zin yang berlagak sangat cuek dan tidak suka bergaul dengan teman-teman lain.
Karena Zin tahu kalau sekolah ini atau pun kota Gwandong ini juga terasa aneh seperti kota kuno jaman kolonial belanda.
Apalagi pak Woon guru satu-satunya yang merupakan manusia di sana, juga merasa heran dengan walikota kota Gwandong yang mirip dengan ayahnya yang telah wafat.
...******************...