Bagaimana jika seorang pengawal ternyata menyimpan berbagai keterampilan seni bela diri tingkat dewa? Walau dirinya hebat, namun dia sangat rendah hati dan tidak pernah menonjolkan dirinya di depan umum.
Walau sekarang tingkat kultivasinya belum sampai pada tahap itu, namun kekuatan yang ada terus berkembang dengan pelatihan-pelatihan secara langsung di setiap pertarungan.
Apa sebenarnya yang dia cari?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BagusBLTR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab #23 Ke Reuni
"Kalian semua harus perhatikan! Dalam reuni yang diprakarsai Tuan Muda Juna, ada seorang tamu istimewa. Itu yang dikatakan oleh Presiden Andrew. Jangan sampai kalian berlaku tidak sopan padanya." Ucap direktur Hotel Queen di sebuah ruangan di lobi. Itu adalah markas Penjaga Keamanan Hotel Queen.
Ada di sana, Manajer Lobi, Kepala Keamanan, Manajer Restoran dan manajer lainnya. Hanya saja, mereka tidak tahu pasti siapa tamu terhormat yang hadir. Apakah mungkin itu Tuan Muda Juna?
"Ayo segeralah menyambut tamu terhormat! Perhatikan ucapan dan tindakan kalian!" Perintah Direktur.
Lalu mereka pun bubar. Saat mereka mulai keluar, terlihat Hirmen dan Merry berjalan masuk. Direktur sudan berjalan ke kantornya terlebih dahulu dan hanya tinggal para manajer dan kepala keamanan yang ada di sana.
Ketika melihat Hirmen, mereka mengira Hirmen adalah tamu terhormat yang dibicarakan oleh Direktur, jadi mereka langsung menyambut Hirmen dengan penuh rasa hormat.
"Tuan Muda Hirmen adalah tamu terhormat Hotel Queen, kami menyambut Anda." Ucap Kepala Keamanan.
"Oh, terimakasih!" Jawab Hirmen dengan sombong.
"Tidak perlu berterimakasih, Tuan Muda, Anda mau datang ke hotel kami, itu adalah kehormatan bagi kami." Yang bicara adalah Manajer Lobi.
"Kenapa aku menjadi tamu terhormat Hotel terbesar di Ibukota? Apakah itu karena keluargaku yang kaya raya?" Gumam Hirmen.
"Mari, Tuan Muda kami akan mengantar Anda ke reuni!" Ucap Manajer Lobi.
"Aku sedang menunggu seseorang. Dia adalah Presiden Grup Intan Sakti. Aku sudah ada janji dengannya." Sahut Hirmen sambil mengarahkan pandangannya ke pintu lobi.
Manajer restoran juga ingin menjilat. "Oh, apakah itu pacar Tuan Muda? Sungguh gadis yang sangat beruntung."
Hirmen tersenyum puas. Hari ini adalah hari baik buatnya. Menjadi tamu terhormat Hotel Queen, bisa bertemu pujaan hatinya. Bukankah ini sungguh menyenangkan? Pikir Hirmen.
Saat mereka sedang bercakap-cakap, muncul dari pintu lobi Elang, Niken, Maya dan Nina. Keempatnya terlihat sangat berkelas. Tak terlihat Elang dan Nina adalah seorang teknisi seperti yang pernah dilihat oleh Merry dan Hirmen. Walaupun Merry tahu siapa Elang, namun mereka memang tidak saling mengenal. Merry hanya tahu dari Niken bahwa Elang adalah adiknya dan tidak bekerja. Apalagi, menurut Niken Elang memiliki seorang putri.
"Tuan Muda, Niken sudah tiba." Bisik Merry. Hirmen segera meneh dan seketika dia terlihat senang. Dan senyumnya langsung merekah ketika melihat Niken. Gadis yang sangat cantik.
Tak peduli di sana juga ada Elang, Hirmen langsung menyambut Niken dengan hati berbunga. Hirmen mendatanginya diikuti Merry, lalu berusaha memegang tangannya.
Niken yang melihat gerakan Hirmen, langsung menghindarinya dan langsung berdiri di belakang Elang. Tanpa dikomando, Elang pun tentu harus melindungi kakaknya.
Melihat tingkah Niken yang demikian, Hirmen menjadi geram. Bagaimana mungkin pemuda ini bisa bersama Niken?
"Tuan Muda Hirmen ternyata juga ada di sini. Ada perlu apa ini?" Tanya Elang seperti mengejek.
"Kamu? Tuan Muda Hirmen adalah tamu terhormat Hotel Queen! Jangan berani-berani tidak sopan!" Yang bicara adalah Manajer Lobi.
Elang menoleh ke arah suara. Terlihat seorang pria paruh baya berjalan ke arahnya diikuti oleh manajer restoran, beberapa manajer lain dan Kepala Keamanan.
"Oh, tamu terhormat? Aku baru tahu, tenyata Keluarga Permana memiliki kekuatan seperti itu. Mungkin aku harus lebih jeli lagi menilai Keluarga Permana." Ucap Elang seolah dia sedang menyesali perbuatannya.
Hirmen yang melihat Elang tampak menyesal, makin berani, apalagi didukung oleh pegawai kelas atas di Hotel terbesar di Ibukota.
"Niken, aku telah menyukaimu sejak kita bertemu kemaren. Jadi, aku berinisiatif membantumu karena aku menyukaimu." Ucap Hirmen sambil mendekat ke arah Niken yang berada di belakang Elang.
"Nona Niken, sebaiknya kamu memang setuju dengan Tuan Muda Hirmen. Dia adalah tamu terhormat di hotel kami. Jadi, ketika kamu menjadi pacarnya, otomatis kamu juga menjadi tamu terhormat kami." Ucap Manajer Lobi.
Tak hanya itu, Merry juga semakin menunjukkan keberanian agar Niken mau menjadi pasangan Hirmen. Apalagi Merry adalah teman Niken. Dia merasa bahwa jika Niken menjadi istri Hirmen, maka dia seperti kejatuhan bulan. Dia pasti akan menjadi wanita terhormat juga.
"Bukankah kita kemari akan mengadakan reuni? Sebaiknya kita langsung saja menemui teman-teman kita!" Maya akhirnya mengubah topik pembicaraan. Semuanya seperti baru tersadar, akhirnya mereka semua ke sebuah ruangan pribadi yang cukup luas.
nama panjang x mungkin ya intan dara siapa gitu🤔