NovelToon NovelToon
Jodohku Tetanggaku

Jodohku Tetanggaku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kaya Raya / Romansa
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Chicy L

Entah mimpi apa semalam, membuat perempuan dewasa bernama Dea Sanjaya harus menerima dengan penuh lapang pasrah, harus menikah dengan laki-laki yang baru jadi tetangga nya seminggu yang lalu.

Tampan sih, tapi Dea belum tahu seluk beluk laki-laki itu bertemu pun baru satu kali waktu pindahan pertama kali, dan ini yang kedua kali. Eh malah ia jadi istrinya pula, entah ini cobaan atau berkah buat Dea

Bagaimana kisah selanjutnya yuk ikutin kisah Dea

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chicy L, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makanan untuk suami

"De, Leon udah pulang sana urusi suami kamu" teriak mama Dinda dari tangga

Setelah makan Ghea dan Dea masuk ke kamar Dea sekedar saring cerita, sedangkan mama Dinda duduk di sofa, papa dan Adel sendal belajar di kamar Adel

"Iya" ucap Dea ogah-ogahan

"Ya udah berhubungan suami Lo udah pulang gue juga mau pulang" ucap Ghea beranjak dari rebahan nya

"Yah kok pulang sih, baru juga sebentar di sini" ucap Dea tak rela

"Sorry de tapi gue harus pulang weekend kita hangout kalau enggak sibuk kita_kita" ucap Ghea tersenyum tipis

"Ayok lah turun nanti nyokap Lo ngamuk" imbuh Ghea setelah mengambil tas dan ponsel nya

"CK, nyusahin aja sih" decak Dea keluar kamar

"Eh enggak boleh gitu, gitu-gitu suami kamu, kalau gue jadi Lo, gue bakal terima dengan lapang dada de, tapi sayang gue naksir nya Ama teman nya" ucap Ghea tersenyum lebar membayangkan wajah Jae

"Dasar Lo ghe, cowok ganteng mana aja Lo taksir" ucap Dea menonyor kepala Ghea

"Biarin, daripada lu enggak bersyukur, wlee" ledek Ghea menjulurkan lidahnya mengejek Dea

"Kata siapa gue enggak bersyukur" ucap Dea tak terima

"Itu punya suami tampan enggak mau terima" ucap Ghea tersenyum menarik turun kan alis nya

"Itu beda cerita" kilah Dea

"Halah de, beda cerita nama nya enggak bersyukur itu de" ucap Ghea menuruni anak tangga terakhir

"Iya kan Tante" ucap Ghea menatap mama Dinda yang duduk sendiri di sofa ruang keluarga

"Iya apa, Tante enggak tau kok iya-iya" ucap mama Dinda mengernyit heran

"Nanti kirim cctv Leon gendong Dea ya Tante" bisik Ghea di telinga mama Dinda

"Oh, beres" ucap mama Dinda mengangguk antusias ia baru teringat ada cctv di rumah nya

"Ngapain itu bisik-bisik segala" ucap Dea kepo menatap teman dan nyokap nga heran sambil duduk di sebrang

"Secret" ucap Ghea menggerakkan jari nya di depan bibir

"Ya udah Tante Ghea pamit pulang dulu ya" pamit Ghea menyalami tangan mama Dinda

"Iya hati-hati ya, kapan-kapan main lagi kesini" ucap mama Dinda mengangguk

"Iya Tante selamat malam, salam buat om dan Adel" ucap Ghea tersenyum

"Iya nanti tante salamin" ucap mama Dinda tersenyum mengangguk

"Papa dan Adel kemana ma?" tanya Dea mengalihkan ingatan mama nya

"Di atas lah belajar, emang kamu enggak mau belajar" ucap mama Dinda menatap sinis anak nya ketika tau akal Dea

"Dea belajar Apa ma, orang Dea udah kerja enggak kuliah atau sekolah" ucap Dea heran

"Belajar jadi istri yang baik buat suami, sana sambut suami kamu, mama kira enggak tau akal bulus mu itu sengaja ngalihin perhatian mama bukan" ucap mama dinda menatap selidiki dea

"Mana ada, Dea cuma nanya kok" kilah Dea

"Nanya tu yang bermutu de" ucap mama Dinda

"Udah sana cepet de, atau mama pukul pakek sendal, jangan lupa bawa makanan" ucap mama Dinda mengangkat sendal nya

"Iya nyonya" ucap Dea tersenyum kaku

"Cepet Bi, nanti suami mu keburu kelaparan" ucap mama Dinda menimpali ucapan Dea

"Ku kira berhasil eh tau nya zonk" gumam Dea ke belakang melaksanakan perintah mama Dinda dengan malas

"Eh kak mau OPO?" tanya mbak Sri menatap heran Dea yang mengambil kotak bekal

"Mau ngasih bekal anak SD mbak" asal Dea menata makanan di kotak bekal

"Anak SD sopo to mbak, dek Adel maksudnya?" tanya mbak Sri bingung

"Anak tetangga mbak" ucap Dea sedikit kesal karena mbak Sri Lola, bukan Lola tapi emang enggak paham

"Sopo toh mbak anak tetangga, anak nya Bu marlin?" tanya Sri menatap Dea

"Anak nya ibu singa mbak, udah ah Dea Ke atas dulu ambil hp" ucap dea meninggal kan mbak Sri yang masih kebingungan

"Ibu singa siapa toh" gumam Sri menggaruk kepalanya tak gatal

"Loh mana Dea mbak?" tanya mama Dinda mengerutkan keningnya

"Ambil hp katanya Bu, nah itu kak Dea" ucap mbak Sri tersenyum lebar menunjuk Dea dengan jari jempol nya

"Tak kirain kabur kamu de" tuduh mama Dinda

"Negatif thinking amat sih ma" ujar Dea sedikit kesal karena di tuduh

"Ya habis nya mama enggak lihat kamu ada nya cuma mbak Sri" ucap mama Dinda

"Maka nya jangan negatif thinking nanti setan pada ngedeketin mama" ujar Dea mengambil kotak makan nya

"Kok cuma sedikit de, kurang banyak itu" ucap mama Dea menunjuk kotak makan Dea

"Ini udah banyak ma, udah cukup satu orang banyak-banyak nanti mubazir kasian nasi nya nangis" ucap Dea mengangkat kotak makan nya

"Kamu enggak ikut makan apa de, biasa nya suami enggan makan kalau istri nya enggak ikut makan" ucap mama Dinda menatap Dea heran

"Mama enggak lihat badan Dea udah gendut gini" ucap Dea memperlihatkan perut nya sedikit buncit, hanya sedikit saja enggak banyak

"Aduh kak, kalau Kaka gendut terus mbak Sri apa dong" keluh mbak Sri yang sedari menaruh piring ke tempat semula dan mendengar ucapan Dea

"Nah itu bener kata mbak Sri, ikut makan sana ambil lagi nasi nya" ucap mama Dinda menatap mbak Sri lalu Dea

"Enggak lah ma, Dea enggak makan lagi ma, Dea mau diet" ujar Dea menolak

"Dea, nanti Leon enggak mau makan kalau kamu enggak makan" ucap mama Dinda memaksa Dea

"Ya udah Dea enggak makan, tapi makan buah aja, sama aja ini ikut makan ma, dah ma" ucap Dea mengambil keranjang berisi berbagai buah-buahan

"Dea, nanti ajak Leon tidur sini Pokok nya di paksa kalau enggak kamu tidur di sana de" teriak mama Dinda karena Dea sudah menghilang dari pandangan

"Dengar enggak tuh anak nya" gumam mama Dinda karena tak mendengar sahutan Dea

"Kalau enggak dengar kirim pesan aja Bu" saran mbak Sri

"Bener juga, ya udah ibu ke atas dulu ya nengok anak perempuan" ucap mama Dinda mengangguk tersenyum tipis

"Kalau udah beres istirahat mbak jangan capek capek" ucap mama Dinda menasehati

"Enggak lah Bu, kerja Ama ibu enggak ada capek nya, orang kerjaan Sri cuma sedikit" ucap mbak Sri menggeleng

"Mana ada sedikit mbak, banyak gitu, udah ya ibu ke atas dulu, ingat istirahat mbak" ucap mama Dinda menepuk pelan bahu mbak Sri

"Iya Bu" ucap mbak Sri mengangguk patuh

Sedangkan di sisi Dea ia membuka gerbang dengan susah payah karena kedua tangan penuh dengan bawaan

"Susah kali ini lah" gumam Dea menutup gerbang rumah Dea

"Pencet bel aja lah" ucap Dea sudah berada di depan pagar rumah Leon

Ting tung Ting Tung

Tak lama Leon keluar dengan wajah merah padam

"Bisa tidak pencet sekali aja" kesal Leon menatap tajam Dea

Bagaimana tidak kesal Dea menekan bel nya tanpa henti membuat Leon yang kesabaran nya setipis tisu keluar dengan muka merah padam apalagi melihat dalang nya yang menekan bel rumah tambah masam lah muka nya

"Cepetan buka in ih, lama kali enggak lihat bawa banyak barang gini" ucap Dea ikut kesal karena dia udah di gigit nyamuk

Leon hanya menatap datar Dea ia lantas membuka pagar lalu menatap Dea dengan datar ketika melihat Dea yang seenaknya meninggalkan diri nya seorang diri padahal ia adalah pemilik rumah nya

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai kak perkenalkan saya poicpan dan Gc Bcm, kita di gc akan belajar bersama kaka mentor senior jg kita kemarin sudah mengadakan event tertentu dan mendapatkan reward.


Saya Mau mengajak kaka untuk bergabung bersama kami

caranya hanya wajib follow akun saya pemilik Gc Bcm ya, maka otomatis akan mendapatkan undangan.

Terima Kasih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!