NovelToon NovelToon
Menjadi Tawanan Manis Untuk Boss Suami

Menjadi Tawanan Manis Untuk Boss Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Diam-Diam Cinta / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: JackRow

Karena terlilit hutang, seorang karyawan rela menyerahkan istrinya sendiri sebagai jaminan pada seorang boss perusahaan demi mendapatkan pinjaman yang jauh lebih besar.

Usia pernikahan Lukas yang menginjak pada angka 7tahun namun tak juga dikaruniai seorang keturunan, membuat lelaki itu perlahan membenci Seruni sang istri! alasan itu pula yang membuat Lukas tega berkhianat dan membuang Seruni di kediaman Panca sebagai asisten rumah tangga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nuansa Liar Di Ruang Laundry,

'Aku mencintaimu, Runi! sungguh!'

"Astaga!! apa yang kupikirkan?? Tuan Panca-, dia memang selalu berbicara dengan sesuka hatinya dari awal! sikapnya juga sangat sulit ditebak, jadi mana mungkin?"

Seruni berucap lirih, ia kembali tersadar dan menggerakkan pergelangan tangan dalam memilah-milah beberapa kemeja Panca yang hendak ia masukkan ke dalam mesin cuci,

Tuan Panca membayar mu sebagai calon istri palsu dihadapan Nyonya Arini, jadi kau harus bisa membuat neneknya bahagia di akhir sisa hidupnya, itulah tujuan utama dari Tuan Panca, Seruni!! kau harus menyadari hal tersebut!!!

Wanita berparas ayu yang selalu tampil lembut itu membuang nafas perlahan dengan pandangan yang terus fokus pada tumpukan pakaian.

"Ya ..., begini lah kehidupan! kita harus mencoba ikhlas dalam menjalani semuanya! semoga saja aku bisa mengumpulkan uang yang cukup untuk bisa membeli apartemen sendiri suatu saat nanti!" Seruni kembali bergumam sembari memencet beberapa tombol pada mesin laundry tanpa menyadari adanya sosok tinggi besar di belakangnya.

"Jadi kau menginginkan sebuah apartemen??"

"Tuan???" netra indah Seruni pun membulat saat ia telah berbalik badan, sosok Panca yang telah berdiri serta bersuara dengan melampirkan senyum membuat Seruni mendongak karena sang majikan memang jauh lebih tinggi daripada dirinya.

Sudut bibir Panca terus tertarik ke atas, pria berhidung mancung itu lagi-lagi tampak gemas saat melihat ekspresi wajah Seruni.

"Berapa sebenarnya usia mu, Runi?"

"A-apa??"

"Mas-, Panca!!! kenapa sulit sekali bagimu untuk memanggil ku seperti itu, hmmmm???"

"M-mas Panca??"

Panca yang tiba-tiba melepas t-shirt hitam dari tubuh serta mendekatkan wajah, seketika membuat wanita itu gemetar dan hanya mampu menelan saliva, ia terdorong bahkan terhimpit tubuh Panca hingga membuatnya hampir bersandar kepala pada mesin laundry.

"Ingin kembali bergulat lidah dengan ku, wahai calon istriku?" tatapan Panca semakin nampak liar meski suaranya terdengar sangat lembut.

"Jangan macam-macam mas!! kita hanya sedang bermain peran bukan?? tolong menyingkir!" Seruni berucap tegas, ia mencoba menampilkan ketenangan meski degup jantungnya terasa tak beraturan saat hidung mancung milik Panca semakin tak berjarak dengan hidungnya.

"Aku tak akan macam-macam padamu, Runi! hanya saja, pergulatan lidah itu sudah sangat wajar terjadi pada sepasang calon suami istri! bukankah begitu??"

Apa maksudnya? kenapa Tuan Panca semakin menjadi-jadi seperti ini!

"Tolong lepas!!"

"Cobalah untuk melepaskan diri dariku! apa kau bisa?" Panca terkekeh, ia semakin menikmati saat harus menggoda Seruni yang kini sibuk memukul pundak serta dada bidangnya.

"Apa Anda tak keberatan jika saya berbuat kasar??"

"Kau ini sungguh lucu sekali, honey!! seharusnya kau tak meminta izin jika memang ingin berbuat semacam itu! kau tahu-, aku ini pandai dalam hal bela diri! apa kau yakin ingin melawan ku?"

Bibir Panca yang kembali mendarat tepat di bibirnya seketika membuat Seruni bungkam, wanita itu bahkan memejamkan mata saat Panca benar-benar memancing pergulatan lidah diantara mereka dengan penuh percaya diri.

"Mas-, saya mohon hentikan!!"

"Why? i love you! isn't clear??" Panca tampak berhenti sesaat, ia mencengkeram tangan Seruni dan mengunci pergerakan sang wanita idaman.

"Mmmmmpphhh -,"

"Tidak!! mas Panca!! kita bahkan belum menikah!!"

"Jadi kapan kalian akan menikah???"

"Nenek????" Seruni seketika mendorong serta menginjak kaki Panca saat mendapati Nyonya Arini berdiri di ambang pintu ruangan laundry.

Kedua orang yang semula tampak merapatkan tubuh itu seketika terperangah dan mengubah posisi,

"Panca!! jangan berbuat macam-macam sebelum kau menikahi Seruni! tapi-, jika memang sesuatu telah terjadi diantara kalian, nenek juga akan tetap berbahagia!! karena itu tandanya, aku akan segera menimang cicit di rumah ini!!!"

"Tidak, Nek!!!"

"Aku mengerti nenek!!!" Panca justru menyambar kalimat dan membuat Seruni semakin salah tingkah dihadapan sang wanita tua.

"Apa yang kau katakan mas??"

"Apa yang ku katakan?? tentu saja perihal rencana masa depan kita, honey!!! apa kau melupakan nya?"

"A-aku?? melupakan?? apa-,"

Astaga!!! kenapa mereka justru mengacuhkan keberadaan ku seperti ini?

Nyonya Arini terus mengangkat dagu sembari memperhatikan sepasang kekasih palsu yang kini terus beradu argument.

"Beberapa bayi yang akan kita miliki! kita bahkan telah membahasnya bukan?"

"Mas dengarkan aku, bukankah telah kukatakan bahwa aku-,"

"Ssssssttttt!!! diam kalian!!! bisa-bisanya diriku menjadi patung dan tak memiliki kesempatan untuk berbicara seperti ini!!??"

Gertakan dari lisan sang wanita tua seketika membuat Panca juga Seruni tertunduk hening,

"Dan kau Panca!! jika dirimu memang ingin menjamah Seruni, seharusnya kau melakukan hal itu pada tempat yang semestinya!! jangan di ruangan seperti ini!!! sungguh menjengkelkan sekali tingkah kalian!!'

"M-maafkan aku nenek!! tapi-, baiklah!"

"Mas!!!! apa yang kau lakukan???"

Suara dari bibir mungil Seruni akhirnya kembali terlontar saat Panca dengan tangkas mengangkat tubuhnya dan melangkah lebar meninggalkan area laundry.

"Kita akan bermain di kamar! apalagi??"

"Tidak mas!!! kita bahkan belum memiliki ikatan yang sah!! tolong turunkan saya!!! Nenek tolong!!!"

Oh cucu menantuku!! dia benar-benar mampu merebut hati Panca! setidaknya cucuku mampu memudarkan luka di masa lalunya dengan sempurna karena kehadiran mu, Seruni!

Nyonya Arini tampak menorehkan senyum tipis dengan pandangan yang terus tertuju pada Panca yang membopong tubuh Seruni.

***

Dada bidang ini ...,

Astaga!! aku mohon ampunilah diriku Tuhan!?

Seruni akhirnya memejamkan mata saat Panca tak kunjung menyingkir dari atas tubuhnya.

"Apa yang kau pikirkan?? kenapa justru menutup mata seperti ini, hmmmm???"

Suara Panca yang tertawa rendah hingga terdengar di telinga Seruni perlahan membuat wanita itu kembali membuka netra indahnya.

"Apa kau benar-benar bersedia menjadi istriku??"

"Tentu saja! lagipula bagaimana mungkin saya bisa menolak?" Seruni memalingkan wajah saat telunjuk Panca kembali tergerak dan bermain di bibirnya.

"Jadi kau ingin menolak ku??"

"T-tidak!!! sungguh ..., saya bahkan telah berjanji akan membantu Tuan dalam membahagiakan nenek! dan lagi-, saya juga butuh pekerjaan!"

"Jadi kau menerima semua perlakuan ku karena kau takut tidak mendapatkan pekerjaan??" Panca meraih dagu Seruni hingga keduanya kembali mampu bertatap muka.

Seruni mengangguk ragu, cengkeraman telapak tangan Panca yang perlahan mengendur justru membuat Seruni kebingungan.

Pria berhidung mancung itu membuang nafas kasar, ia juga memejamkan mata sebelum akhirnya kembali bersuara,

"Berapa lama lagi aku harus menunggumu, Seruni?"

"A-pa maksud Anda, Tuan?"

"Hatimu!!! tak bisakah kau membuka hatimu padaku mulai saat ini?"

Suara ketus serta tatapan tajam yang kembali terpampang nyata dihadapannya seketika membuat Seruni gemetar.

Tuan Panca? aku harus bagaimana? apa dia bercanda? tapi kenapa raut wajahnya seperti ini? kenapa dia selalu membuatku kebingungan?

1
Piet Mayong
hai seruni....runi udh berapa lama kamu nikahnya??
kok kayak g ngerti kepribadian suami sendiri sih...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!