Maya Cantika Putri, seorang wanita cantik dan sederhana. Yang kehidupan awalnya berasal dari sebuah panti asuhan. Karena kegigihannya Maya bisa menjadi seorang dokter spesialis. Setelah dewasa secara tidak sengaja ketemu dengan ayah kandungnya, berkat bantuan seorang CEO tampan yang tidak sengaja dikenalnya. Akankah Maya bahagia dengan hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengkhianatan
Pernyataan cinta yang disampaikan Jelita ternyata disambut baik oleh Mayong. Mereka berdua resmi jadian. Kemana-mana mereka selalu nampak bersama. Seakan dunia milik berdua, yang lain hanya numpang lewat...(kalau jaman author muda jatuh cinta berjuta rasanya, tai pun rasa coklat...pisss becanda yaa).
Jelita pun nampak senang diantar jemput Mayong pakai motor maticnya. Mayong sering membantu menyelesaikan tugas-tugas kuliah Jelita. Seperti sore ini, mereka berdua nongkrong sambil ngerjakan tugas. Itulah Mayong type serius, dingin dan tidak ada romantisnya, versinya Jelita.
"Hei, tambah mesra aja nih" David mendekat. "Ini anak kayak setan aja, dimana-mana muncul tanpa diharapkan" gumam Mayong. "Apa loe bilang" David mulai naik suaranya. "Bilang kalau loe setan, mau apa????" ucap Mayong dengan santai.
David sudah mengepalkan tangannya, keburu dilerai Jelita. "Awas loe, tunggu tanggal mainnya" ancam David.
David masih menunggu kesempatan yang tepat untuk membalas Mayong. David sangat membenci Mayong. Dia merasa selalu kalah bila bersaingan dengan Mayong. Mulai dari pendidikan, taekwondo, terakhir kalah saing untuk mendapatkan Jelita.
Dibalik kemesraan Mayong dan Jelita, David berusaha keras untuk menikungnya..he..he...
Jelita jalan sendirian. "Mayong mana?" David menghampiri. "Dia sudah pulang tadi, ditelepon mamanya" Jelita tetap melangkah menuju gerbang kampus menunggu taxi online-nya. "Kuantar yukkk" tawar David. "Tidak usah, lagian aku sudah order taxi online nih" jelas Jelita. Begitulah David, tetap berusaha. Pepet terusss. Sampai akhirnya Jelita mau diantarkan.
Mayong mulai sibuk dengan skripsinya. Konsul, revisi, konsul lagi. Kesempatan bertemu Jelita pun berkurang. David kayak mendapat undian dengan kesibukan Mayong. Jelita yang selalu dipepet David mulai gundah. Cewek mana yang tidak senang bila selalu diberi barang branded, diajak belanja, diromantisin. Dan David ahlinya.
Mayong mengantar mama Clara belanja ke sebuah supermarket. "Mayong, antar mama belanja sebentar, stok di dapur nipis ini" pinta mama Clara. "Emang Bara kemana Ma, Mayong lagi betulin revisian ini?" "Bentar aja lah Mayong, cuma sedikit kok belanjaan mama" Mama Clara memaksa. "Oke lah" Mayong berjalan gontai. "hei anak muda, mengantar mama itu pahalanya gedhe lho karena termasuk anak yang berbakti" gurau papa Suryo mengagetkan Mayong. "Iya..iya...siap bapak komandan, asal pahalanya tidak dibagi rata aja dengan papa" Mayong tersenyum.
Mayong membantu mendorong troli, "katanya belanjaan sedikit Mah, tapi kok belinya sampai berapa troli ini?" Kenapa tidak sekalian, supermarketnya pindah aja ke rumah" gerutu Mayong karena mamanya muter-muter nyari barang yang belum ketemu.
Mayong memasukkan barang belanjaan ke bagasi mobil, tanpa sengaja dia melihat sesosok cewek yang begitu dia kenal bergandengan mesra dengan seorang pria keluar dari hotel. Mayong masuk mobil tanpa kata.
Setelah insiden itu, Mayong mulai menyelidiki Jelita. Ya, yang dilihat Mayong waktu itu adalah Jelita, yang statusnya pacar Mayong. Meski Mayong sendiri, tapi beberapa anak buah papanya siap membantu jika diperlukan. Mayong menghubungi Doni asisten papanya untuk membantu. Doni, usianya hanya satu tahun di atas Mayong. Dia kepercayaan papa Suryo. Meski awalnya hanya lulusan SMA waktu masuk ke perusahaan papa, tapi Doni sangat kompeten. Sehingga diijinkan papa Suryo untuk kuliah sambil bekerja.
"Don, boleh minta bantuan tidak" Mayong menghubungi Doni by phone. "Kalau aku mau minta rekaman CCTV di hotel X bisa tidak?"pinta Mayong. "Buat apaan? itu privasi Mayong" Doni menjelaskan. Dengan bujuk rayu Mayong, Doni akhirnya mengiyakan. Didapatlah rekaman CCTV oleh Mayong. Ketika dia membuka rekaman itu, tampak jelas Jelita masuk sebuah kamar dengan David, 3 jam kemudian baru keluar dari kamar tersebut. Ternyata dari rekaman CCTV didapatkan kalau Jelita sudah beberapa kali check in bersama David di hotel itu. Mayong mengernyitkan alisnya. Tidak tampak emosi yang berlebihan dari wajah Mayong.
Jelita bergelayut manja di lengan Mayong ketika mereka bertemu. Mayong merasa jijik. Mayong berusaha melepaskan pegangan Jelita. Mayong merasa kecewa tentunya. Jelita belum menyadari kalau Mayong sudah mengetahui hubungannya dengan David.
"Sore pulang kampus kita ke kafe biasanya yuukkkk" ajak Jelita dengan manja. "Maaf, aku sibuk nyiapin sidang skripsiku" tolak Mayong. "Hei, ayolah sayang. Lagian sudah lama kita tidak pergi bersama" rengek Jelita. Akhirnya Mayong mengiyakan. Sekalian kuputuskan saja nanti, pikir Mayong.
Di kafe "Jelita" panggil Mayong. Kalau sebelumnya dia selalu panggil sayang ke Jelita kini tidak lagi. Jelita merasa aneh. "Begini, aku mau bicara tentang hubungan kita" Mayong memulai bicara. serius. "Sebelumnya aku mau nanya dulu, ada urusan apa kamu sering ke hotel X?" Jelita terkejut.
"aa..aapaan sih, mana pernah aku kesana" Jelita gelagapan.
"Aku kan cuma nanya, kenapa reaksimu begitu panik?" Mayong menangkap kegelisahan Jelita.
"Dari awal kita berkomitmen bukannya aku sudah bilang kalau tidak akan mentolerir ketidaksetiaan" tegas Mayong. Jelita hanya terdiam, tapi pikirannya bertanya darimana Mayong tau. "Aku tidak akan bilang darimana aku tau semuanya, sepandai-pandainya menyimpan bangkai lama kelamaan pasti akan tercium".
"Tapi aku tidak melakukan itu semua Mayong" Jelita tetap menyanggahnya, membuat Mayong gusar. Mayong akhirnya menunjukkan salah satu rekaman CCTV ke Jelita. "Ini kamu apa hantu? Mayong mulai meluapkan emosinya. "Aku sudah melihat dengan mata kepalaku sendiri ketika kamu keluar hotel X itu, aku tidak mau menegurmu karena ada mama disampingku" Mayong mulai mengatur nafasnya agar tidak meledak. "Untung saja aku belum mengenalkan kamu ke papa mamaku" Jelita hanya terdiam.
"Kita PUTUS Jelita!!!!!" Mayong meninggalkan tempat itu begitu saja.
Jelita masih termangu, masih kaget dengan ucapan Mayong barusan. Dalam lubuk hatinya Jelita sangat mencintai Mayong, tapi dia juga butuh perhatian. Bukan hanya status sebagai pacar.
Tidak jauh dari tempat itu, David tersenyum penuh kemenangan. Akhirnya kau kalah telak Mayong.
Setelah kejadian itu, Mayong begitu anti terhadap cewek. Mayong memendam hal-hal pribadinya untuk dirinya sendiri. Mayong tidak pernah menceritakan ke papa mamanya, atau bahkan adiknya Bara. Kalau papa Suryo, jangan ditanya. Meski tanpa Mayong cerita, papa Suryo pasti tau apa yang dialami anak-anaknya. Tapi selama tidak membahayakan keluarganya, papa Suryo tidak akan bertindak. Papa Suryo tetap memberi kesempatan kepada Mayong untuk belajar dewasa.
Mayong melanjutkan studi ke jenjang berikutnya ke London. Mayong melalui kuliahnya di sana tanpa hambatan yang berarti.
Dan di sinilah dia sekarang, menggantikan papa Suryo di Dirgantara grub.
Maya Cantika Putri
Mayong Saputra Suryolaksono
#Ini mah tokoh halunya author yaaa, readers silahkan dengan kehaluan masing-masing..ha..ha...happy reading..moga suka#👌👌😍😍😍 kalau suka, jangan lupa jempolnya dipencet, kasih bunga, kopi juga boleh 😘👌
ialah sayang Mayong ga mau terganggu honeymoon nya 😂😂dr cantik kesayangan nya diganggu disaat cuti 🍼🫰💃😍