NovelToon NovelToon
World Without End

World Without End

Status: tamat
Genre:Tamat / Dikelilingi wanita cantik / Iblis / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Ruang Bawah Tanah dan Naga / BLEACH
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ady Irawan

Keyz tanpa sengaja menelan Kristal Kehidupan milik Gabrielle dan Lucifer sehingga dia memiliki dua kekuatan dahsyat pada dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sad Town And 1st Quest

“Waaahhh. Gilaa. Kota nya besarrrr!!!” Tanpa sadar aku meneriakkan kata-kata norak seperti itu ketika pertama kalinya menginjakkan kaki di kota pertama.

“Sad Town. Atau kota kemalangan.” Kata Virgo. “Kita berpisah di sini, Keyz.”

“Jaga dirimu baik-baik, nak.” Kata Baf.

“Semoga kita tidak jumpa lagi.” Sahut Riss.

“Heh. Apa maksudmu, Riss?” aku memprotes. Lalu kami tertawa bersama. “Aku sebenarnya ingin sekali bergabung dan berpetualang dengan kalian. Tapi, ada suatu hal yang harus segera aku lakukan.”

“Tidak apa-apa, nak. Kalau kita ketemu kembali, dan saat itu kamu sedang kesusahan. Minta tolonglah kepada kami. Tidak perlu sungkan. Kamu bagian dari kami.” Baf memberi wejangan.

“Tapi, yang ada aku bakalan merepotkan kalian terus.” Jawabku .

“Tidak sama sekali, Keyz.” Sahut Riss. “Kamu baru belajar sedikit saja sudah sekuat itu. Aku yakin, dalam waktu singkat, kamu pasti akan menjadi petualang yang sangat hebat.”

“Ini, untukmu. Bukan barang mewah, tapi setidaknya bisa di pakai untuk latihan.” Virgo memberiku sebuah tameng terbuat dari kayu yang sangat kokoh.

Aku jadi teringat dengan Beasthlord yang aneh itu. Seandainya dia masih bersamaku. Mungkin perjalanan ini akan jauh lebih mudah. Dia hebat, bisa menahan serangan sekuat apapun.

“Keyz? Kamu menangis karena bahagia aku kasih tameng itu?” tanya Virgo. “Hahaa. Kamu melow juga orangnya.”

Lawakan Virgo di sambut tawa Baf dan Riss, aku pun tak kuasa menahan tawaku juga.

Beberapa menit kemudian, kami benar-benar telah berpisah. Kini, tinggallah aku sendiri disini, di temani sang sepi. :P

Nex

Kota ini terlihat sangat megah, jalanan terbuat dari paving stone. Dan seluruh bangun terbuat dari batu bata merah yang tersusun rapi.

Baru beberapa meter aku berjalan. Ada sesuatu yang sangat menarik perhatianku. Ada orang-orangan sawah berdiri di tempat yang tidak semestinya. Itulah yang membuatku berniat untuk menghampirinya.

“Selamat datang di Sad Town. Semua yang anda butuhkan ada di toko kami. Silahkan ke arah kiri dari anda berada saat ini.”

Hahaha. Ada ada saja iklan ini. Karena tidak ada tujuan yang pasti. Ok, lah. Aku ikuti saja tulisan di leher orang-orangan sawah ini.

Di sebelah kiri, terlihat ada sebuah turunan tangga. Ada penjaga yang berdiri dengan santainya di dekat pegangan tangga itu. Begitu dia melihatku, dia hanya tersenyum dan melambaikan tangannya.

“Saya baru permata kali ke kota ini.” Kataku kepada penjaga itu. “Apa tidak ada pemeriksaan apa-apa?”

“Kota ini sangat aman. Dan selama ini tidak pernah ada orang yang berbuat jahat memasuki kota ini.” Jawabnya. “Lagi pula, kamu tidak terlihat mencurigakan sama sekali.”

“Banar kah? Wah, sangat percaya diri sekali. Btw, benar kah ini jalan menuju ke toserba yang memasang iklan di orang-orangan sawah itu?”

“Benar, pak? Mas? Siapa namamu?”

“Panggil saja Keyz.”

“Ok, baik Keyz. Benar, lihat di bawah tangga ini. Sudah terlihat kan? Penjaga tokonya sangat baik. Dia bisa membeli apapun yang kamu tawarkan kepadanya. Atau kamu mau membeli apa saja, kemungkinan besar ada juga. Ok, baik Keyz, hati-hati. Kalau ada apa-apa bilang saja kepadaku. Sama-sama, Keyz,”

Setelah obrolan singkat barusan, aku langsung menuruni anak tangga itu. Dan toserba itu hanya beberapa meter saja dari anak tangga terakhir.

Terlihat ada sosok manusia kerdil bertelinga panjang dan berhidung bulat sedang asyik melayani pembeli.

Setelah beberapa saat kemudian, para pelanggan sudah pergi dan inilah waktu yang tepat untuk bertanya-tanya kepadanya.

“Selamat datang tuan? Siapa? Keyz? Salam kenal juga, namaku Syalala. Ada yang bisa saya bantu? Sebelumnya, saya ingin promosi sedikit tuan. Ada perlu apa saja ada, semuanya. Tapi kalau tidak ada, ya tidak ada. Hehe. Jangan bingung begitu tuan. Beginilah saya.” Dia berkata sambil sesekali bertanya kepadaku. “Jadi, anda tadi ingin bertanya apa tuan?”

“Karena aku masih baru di sini. Apakah di sini bisa membeli apa pun yang di tawarkan oleh pelanggan?”

“Benar tuan. Oh, ini biji pohon ek. Tidak terlalu mahal tuan. Tapi, kalau banyak, saya mau memborong nya. 100 perak untuk satu kilo.”

“Dengan uang segitu, bisa buat beli apa Syalala?” tanyaku.

“Hem. Aku kira, Cuma bisa buat beli air mineral saja tuan. Oh, ini daging ayam dari Pico. Satu kilo nya saya bisa kasih harga 500 perak.

Ada lagi yang bisa saya bantu tuan Keyz?”

“Apakah tidak ada tempat yang menarik di sekitar sini? Untuk mencari uang tentunya. Aku sama sekali tidak punya uang.”

“Ahh. Tempat yang menarik.. Ada tuan. Sebelum ke arah sini, ada reruntuhan kota, kota itu hancur karena bencana besar. Bencana apa? Pertama banjir di seluruh dunia, lalu perang antara dewa dan iblis. Kayanya, di sekitar sana banyak sekali harta Karun. Tapi, sampai sekarang tidak ada yang membuktikannya. Lagi pula, di sana juga ada sebuah terowongan yang sedikit aneh. Benar tuan, sangat aneh. Katanya, di suatu lorongnya, tuan bisa jatuh ke atapnya. Dan di lorong selanjutnya, akan kembali normal.”

“Hahaha. Emangnya bisa begitu?” Kataku.

“Sepertinya itu bekas efek sihir milik iblis. Saya juga kurang tau tuan....

Apa ada yang di tanyakan lagi tuan?”

“Tadi aku bertemu penjaga. Dan dia bilang tempat ini sangat aman. Sehingga tidak memerlukan pemeriksaan terhadap pendatang baru seperti aku. Benarkah tempat ini seaman itu?”

“Waduh. Itu pertanyaan yang sulit, tuan Keyz. Sebenarnya dulu para naga adalah dewa pelindung di sini. Tapi, entah kenapa, akhir-akhir ini mereka menjadi sangat agresif. Dan suka menyerang manusia. Akibatnya, tatanan kehidupan di sini mengalami perubahan. Monster? Dulunya mereka kebanyakan hewan ternak biasa. Nah, setelah terjadi perang antara dewa dan iblis lah, tapi mungkin sih, Efek sihir mereka yang membuatnya menjadi monster.”

“Bencana banjir? Apakah itu terjadi tuju belas tahun yang lalu?” aku teringat dengan cerita ayahku tentang banjir yang memusnahkan dunia lama. Apakah ini ada sangkut pautnya?

“Hahaha. Tuan Keyz ada-ada saja. Kalau terjadi tuju belas tahun yang lalu, pembangunan kota atau negara tidak bisa secepat ini. Bencana itu terjadi sekitar seribu tahun yang lalu.”

“Hah!” aku tidak sengaja berteriak cukup kencang. “Seribu tahun yang lalu? Tunggu, tunggu, tunggu. Beberapa bulan yang lalu, ayahku bercerita kalau banjir besar terjadi sekitar tujuh atau delapan belas tahun yang, setahun sebelum aku lahir.”

“Tahun segitu, tidak ada kejadian apa-apa tuan. Saya sudah hidup sekitar seratus tahun.” Jawab Syalala.

“Hahaha. Kok ga nyambung ya?”

“Benar tuan, saya tidak berbohong. Ah, sudah mulai banyak pelanggan lagi. Jadi, apakah ada pertanyaan lain?”

“Aku rasa, saat ini sudah tidak ada. Aku akan mencari tempat untuk istirahat. Seharian ini aku cukup mengalami kejadian di luar nalar.”

“Anda bilang tidak punya uang? Oh, kasihan.. ah, maaf maaf maaf. Hehehe. Kalau anda berkenan, tuan. Saya punya permintaan... Saya ingin minta tolong sedikit. Oh, ada gajinya kok. Dan itu sangat lebih dari cukup untuk menginap di penginapan di seberang jalan sana.

Saya ingin anda mengantarkan barang... Ah, bukan barang berharga kok. Jangan panik seperti itu. Ini, hematite, Cuma logam biasa. Tolong antarkan ke pandai besi di sebelah jembatan di tengah kota.

Tidak tahu tempatnya? Anda masih baru kan? Sekalian anda berkeliling kota, dan melihat-lihat seisi kota.

Terima kasih tuan, Keyz. Ini upahnya. Dua ribu perak.”

Aku menerima kotak yang cukup berat. Dan kantong berisi upah dari Syalala.

“Saya lihat pedang anda sudah lumayan rusak. Ini, barang yang sudah lama tidak laku. Untuk tuan saja. Oh, tenang, masih bagus kok.”

Syalala menyerahkan sebilah pedang yang lebih panjang daripada pedang yang diberikan oleh Virgo kepadaku.

Singkat cerita, misi pertamaku di dunia aneh ini telah mulai. Misi mengumpulkan uang untuk bertahan hidup.

Meminta tolong untuk menyelamatkan para budak? Aku kira itu masih jauh dari angan.

Ayah, yang sabar ya. Anakmu ini sedang berjuang.

Nex

Hanya di pisahkan satu bangunan saja dari toserba milik Syalala, aku menemukan sebuah bar sekaligus penginapan.

Ok, tempat istirahat telah di temukan, sekarang lanjut mencari toko, atau pandai besi yang di maksud oleh Syalala. Misi mengantarkan barang, di mulai.

Sekarang aku berjalan menuju samping bar itu, belok ke kiri. Lalu naik tangga lagi yang terhubung ke jalan raya. Banyak sekali orang lalu lalang di sana. Kebanyakan manusia, tapi kadang aku melihat ada beberapa manusia kerdil, dan elf.

Ngomongin soal elf. Aku jadi teringat dengan Flip. Di mana dia? Apakah dia baik-baik saja? Aku sangat merindukan dia.

Aku menyusuri trotoar. Dan tak jauh dari tempat aku sekarang, aku melihat ada kerumunan orang. Aku langsung tancap gas ke sana.

“Ada apa ini?” tanyaku kepada seseorang, siapapun yang mau menjawab pertanyaan ku.

Tapi, tidak ada yang menjawabnya. Karena mereka terlalu fokus dengan apa yang ada di depan mereka.

Oh, aku melihat ada sebuah papa pengumuman. Ada beberapa pamflet yang di pasang di sana. Walaupun tulisannya tidak pernah aku lihat, tapi anehnya aku bisa membacanya.

‘Di butuhkan, seorang petualang yang bisa mengalahkan broar di hutan. Hadian seribu perak. Hubungi....’ belum sempat selesai membacanya, aku terdorong kebelakang oleh kerumunan orang.

Jadi, kesimpulan yang aku dapat. Itu tadi adalah papan pengumuman lowongan kerja.

Ok lah, saat ini fokus menyelesaikan pekerjaan dari Syalala.

Saat aku menyebrang jalan, tak di sangka, di depanku ada sebuah bangunan yang ada plang nama. ‘Kinh Blacksmith’. Wohhh.. ketemu!!

“Permisi. “ teriakku saat sudah memasuki pandai besi itu. “Paket...”

Toko senjata, aku kira lebih tepatnya itu. Banyak sekali pedang, tombak, maupun panah yang di jejer di dinding toko tersebut. Karena tidak ada tanda-tanda adanya orang yang keluar. Aku pun meneriakkan kata-kata yang sama dengan yang tadi.

Hampir lima menit, barulah ada seseorang yang keluar dari ruang dalam. “Ahh. Maaf, didalam berisik sekali. Itu ada bell, harusnya kamu memakai itu, tuan... Siapa? Oh, Keyz. Salam kenal, aku Kinh. Ada yang bisa aku bantu, Keyz?”

Aku menjelaskan tujuanku ke sini. Dan dia menerima barang yang di titipkan Syalala kepadaku.

“Padahal aku bisa mengambil sendiri kalau si pendek itu memberitahuku. Maaf jadi merepotkan.”

“Tidak apa apa kok Kinh. Aku juga masih baru di kota ini. Sekalian jalan-jalan dan melihat-lihat sekeliling.”

“Oh, kamu pendatang baru? Maaf-maaf, ini ada hadiah perkenalan kita.”

Dia memberiku baju zirah terbuat dari bahan kulit tebal. “Waduh, ini terlalu berlebihan. Aku sudah mendapatkan upah dari Syalala.”

“Sudah aku bilang. Ini hadiah perkenalan kita, Keyz. Ambillah.”

“Tapi, aku sama sekali tidak punya apa-apa untuk hadiah pertemuan kita.”

“Ah, tidak masalah, Keyz.”

“Tidak bisa begitu Kinh. Kamu terlalu berlebihan.”

“Baiklah, sebagai gantinya. Kalau kamu butuh senjata, baju zirah baru, atau apapun. Kamu bisa memakai jasaku. Gimana, Keyz.”

“Baiklah.”

“Bagus. Itu, ada ruang ganti. Cepat ganti bajumu disana. Aku mau lihat produk baruku ini. Apakah cocok untukmu atau tidak. Kalau tidak, aku akan menggantinya dengan yang lain.”

Lima menit kemudian, aku sudah berada di depan Kinh lagi dengan memakai baju yang dia berikan.

“Wah. Kamu tambah ganteng saja Keyz. Apa? Oh, aku tidak berlebihan kok. Sini-sini, rambutmu lumayan panjang. Mending di ikat begini. Nah, lebih ok sekarang.”

“Kalian benar-benar baik kepada orang asing seperti ku ya?”

“Ah, tidak begitu Keyz. Syalala dan aku sering melakukan hal ini kepada pendatang baru. Kami memberi mereka pekerjaan yang sepele, dengan upah yang lumayan besar untuk menguji apakah dia orang yang baik atau tidak.

Hampir semuanya pasti akan langsung pergi, tanpa menyelesaikan pekerjaan mereka.

Ini sebenarnya bukan besi biasa. Ini bisa di jadikan beberapa senjata dan peralatan rumah tangga yang lainnya. Ah, maaf telah menguji mu juga, Keyz.”

“Tidak apa-apa kok Kinh. BTW, ini kok ada bagian yang aneh?” aku menunjuk ke bagian dada kiri baju zirah yang dia berikan. “Ada lekukan aneh....”

“Ah, itu. Itu namanya slot. Kamu bisa mengisinya dengan Cristal. Apa itu Cristal? Heemm. Aku kurang paham dengan yang begituan. Mending kamu tanyakan sendiri kepada ahlinya. Sekarang dia... Hem.. mungkin di toko herbal nya. Itu, di sebelah toko ku ini.”

“Baiklah, kalau begitu aku permisi. Terima kasih baju nya Kinh. Sampai jumpa.”

“Sampai jumpa. Jangan lupa, kalau kamu lewat toko kelontong milik Syalala, katakan kalau kamu sudah mengantarkannya kepadaku langsung.”

Dan misi pertamaku telah selesai.

Aku akan mengikuti arahan Kinh. Bertanya soal slot dan Cristal. Jadi, aku langsung ke.... Ah, sial. Toko herbal nya sedang tutup. Hari juga sudah mulai gelap. Jadi wajar lah. Jadi, tujuanku sekarang adalah...

Bar. Membeli makanan dan. Istirahat.

1
Ana@&
lanjut
Ady Irawan: terimakasih sudah membaca nopel saya bang.
total 1 replies
Teteh Lia
Cerita dengan alur yang berbeda 👍🌹
Askipシ︎
hooo, jadi ke inget toram online anjirr, deskripsi tempat, monster" nya mirip smua, semangat bang, ane dukung terus novel ini/Smile/
Ady Irawan: wkwkwwk.. lama lama nylentang dari toram bang.. wkwkwkw
total 1 replies
Neo Kun
Typo nya bang
Neo Kun: mantap
Ady Irawan: siap.. mohon di koreksi. 🙏🙏 😁
total 2 replies
Neo Kun
masa ga di kasih judul
Neo Kun
bang judulnya bang.
Ady Irawan: oh ya. wkkwwk
total 1 replies
Neo Kun
lanjut bang
Neo Kun
bagus. bikin penasaran.
Cumi 19
Juara banget! Ceritanya menyentuh hati dan membuatku merasa seperti ikut terlibat dalam petualangan tokoh-tokohnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!