NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Mantan Istri

Mengejar Cinta Mantan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cerai / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Razi Maulidi

Arumi Yudistira seorang wanita yang penyabar. setiap ada masalah dalam rumah tangga selalu dia hadapi dengan sabar.

akan tetapi, untuk masalah kali ini tidak bisa membuat Arumi untuk lebih bersabar lagi. Hingga Arumi memilih untuk pergi meninggalkan suaminya yang tak kunjung ada perubahan.

lalu bagaimana reaksi Gibran iskandar yang mengetahui istrinya pergi meninggalkan nya?

Akankah Gibran mengejarnya? atau membiarkan nya?

yuk simak kisah ini sampai habis yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razi Maulidi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. Dua Puluh Tiga

Bab. 23

"Aku tidak tau, ada apa dengan diriku. Seolah itu bukanlah diriku. Mengingat masa kenanganku bersama ibu membuatku merasa begitu marah kepadanya. Aku memang tidak mengenal ayahku, tapi aku pernah melihat foto ayahku. Terakhir kali aku melihatnya di saat pengintaian bersama Mika, dan kemudian aku bertanya pada bibi. Bibi pun memberiku foto ayahku." ujar Arumi panjang lebar dengan raut wajah lesu.

"Pantas saja kamu bilang wajah itu terasa tidak begitu asing bagimu, seolah kamu mengenalnya. Dialah orang yang sudah membunuh kedua orang tuaku." pungkas Mika dengan raut wajah marah.

"Maafkan aku, Mik. Aku tidak tau ayahku seperti itu, dan dia juga yang menyebabkan orang tuamu tiada."

"Tidak perlu kamu minta maaf, ini bukan salahmu. Kamu saja yang anaknya di perlakukan seperti itu. Apalagi aku yang bukan siapa siapa."

Setelah itupun, mereka saling diam. Tidak ada satu patah kata pun yang keluar. Pak Alex tampak melirik mereka berdua melai kaca spion, lalu tersenyum geli, seolah lucu mereka berdua.

Di saat mobil mewah itu berhenti di komplek perumahan Arumi, bik Nur tampak sudah berdiri di ambang pintu. Ia menunggu dengan cemas dan khawatir.

"Sekarang sahabatmu sudah di temukan dengan keadaan selamat. Sekarang giliranmu memberiku jawaban yang pasti." ujar pak Alex tanpa ekspresi.

Dirinya tidak sama sekali menatap Arumi, melainkan malah memainkan stir mobilnya.

Tanpa menjawab, Arumi langsung turun dari mobil dan juga di ikuti oleh Mika di belakang nya.

"Maaf, aku gak ikut ikutan. Aku sama sekali gak mempengaruhinya." ujar Mika lalu segera turun dari mobil itu.

***

"Dari mana kalian? Kenapa jam segini baru pulang? Apa jam segini kalian baru tau rumah, hah? Dasar anak gak tau di untung! Taunya menyusahkan saja!" bentak bik Nur sembari menjewer telinga mereka berdua.

"Aduhh bibi, sakit.." pekik Mika yang tertahan.

"Apa sakit sakit. Kamu juga, kenapa baru sekarang pulang? Udah dua hari ini kemana aja, hah?" celetuk bik Nur tanpa henti.

"Maaf, bibi. Ampun..." jawab Mika dan Arumi secara bersamaan.

Dari dalam mobil terlihat pak Alex tertawa terbahak-bahak melihat mereka berdua di perlakukan persis bak anak kecil.

"Ampun bibi.. Lepaskan dulu, ini sakit tau," celetuk Arumi murung.

"Sakit, tau sakit? Rasakan ini!"

Bik Nur pun menjewer lebih kencang lagi, hingga membuat mereka berteriak lebih kencang lagi karena telinga mereka semakin sakit.

Para tetangga pun satu persatu keluar rumah karena mendengar ada keributan di luar sana.

Para tetangga pun menonton dengan melongo karena terkejut saat tidur mereka terganggu.

"Kalian bilang ini sakit, kalian tidak tau bagaimana sakitnya bibi di saat kalian tidak pulang pulang. Kamu Arumi, pergi begitu saja setelah pulang kerja kemaren sore dan baru pulang subuh hari dini. Kamu juga tidak memberitahu bibi, kamu kemana."

"Tidak tau entah mau jadi apa kamu, kenapa ini kalian lakukan pada bibi, nak. Bibi lebih sakit saat melihat kalian tidak di rumah dan tanpa kabar seperti ini." teriak bik Nur pecah.

Kini ia melepaskan tangannya di telinga mereka berdua. Kini dirinya malah menangis tersedu-sedu.

Mereka berdua pun duduk di kaki bik Nur dan meminta maaf.

"Bibi, aku pergi ke suatu tempat. Aku biasanya melakukan olahraga di sana, aku ada memberitahu Arumi. Iyakan Arumi," ujar Mika yang juga meminta Arumi untuk mengaku.

Arumi pun mengangguk.

"Bibi, maaf. Tadi aku terburu-buru jadi lupa kasih tau Bibi. Aku pergi ke butik karena ada sesuatu kendala di sana. Setelah itu, aku di ajak sama mas Alex ke rumahnya. Heheh, aku jadi lupa mengabari bibi." ujar Arumi pula dengan cengengesan.

Bik Nur mengangkat kepalanya, kini menatap keponakannya itu lekat.

"Alex, bos mu itu kan? Kenapa dia mengajakmu ke rumahnya?" tanya bik Nur penuh selidik.

Di saat itu juga pak Alex keluar dari mobilnya.

"Ibuku yang memintanya ke rumah. Tadinya, aku melamarnya di hadapan ibuku. Tapi tidak ada jawaban darinya. Kini, aku akan melamarnya di hadapanmu bibi." jawab pak Alex dengan mantap.

Tidak ada keraguan sedikitpun di hatinya untuk melangkah menghadap bibi dari Arumi.

"Arumi, kini aku akan melamarmu di hadapan bibirmu. Maukah kamu menikah dengan ku?" ujar pak Alex lagi sembari berlutut dengan sebuah cincin permata di tangannya.

Sontak Arumi kaget mendapati perlakuan seperti ini. Saat bersama Gibran saja, dirinya tidak pernah di perlakukan seperti ini. Sungguh membuat Arumi terharu mendapat perlakuan seperti ini.

"Terima saja, nak. Bibi juga tidak memaksamu. Bagaimana menurut hatimu mantap, maka terima lah." sahut Bibi.

Tak lama kemudian, Arumi mengangguk tanda setuju. Akhirnya semua orang yang ada sebagai saksi di sana bertepuk tangan.

Pak Alex pun segera memasang cincin itu di jari manis Arumi, ternyata ukurannya begitu pas.

\*\*\*

Keesokan harinya, Arumi kembali di kejutkan oleh para karyawan di kantor.

"Selamat pagi, bu Arumi." sapa mereka semua.

"Pagi.. Ehh.. Ehh.. Kenapa ini, ada apa ini?" tanya Arumi yang bingung terhadap mereka.

Setelah bertanya pun, tampak semua layar terbuka lebar membuat mata Arumi melotot lebar menangkap gambar di layar itu.

"Euumm bagaimana ini bisa?" tanya Arumi panik.

"Aku yang mempublikasikan hubungan kita. Selamat pagi, sayang." ujar pak Alex yang baru keluar entah dari mana.

"Hubungan? Hubungan apaan? Mungkin bapak salah orang. Aku kan karyawanmu, aku sudah lama bekerja di sini. Jangan ngada ngada dengan dengan bercanda seperti ini, pak." jawab Arumi sekenanya saja.

Sedangkan, Arumi tengah sibuk mengetik angka dan huruf di ponselnya.

"Tidak perlu mempublikasikan hubungan kita, mereka semua temanku. Aku tidak mau mereka begitu menghormati ku sebagai istri bos. Toh, kita juga belum menikah." itu isi pesannya yang di kirimkan Arumi.

Begitu ponselnya berdering khas pesan masuk, pak Alex pun segera merogoh ponsel di sakunya. Kemudian dia membuka isi pesan itu. Sesaat dia menatap Arumi lekat.

"Tidak perlu seperti itu, Arumi. Hubungan ini harus di publikasikan. Aku melihat ada beberapa karyawan di sini yang tidak begitu akrab dengan mu. Maka hubungan ini harus di publikasikan. Dan kalian semua, Arumi ini tetap teman kalian. Kalian bebas berteman seperti biasa, dan tidak perlu begitu menghormatinya sebagai bos. Bos kalian tetap aku. Kalian mengerti!" ujar pak Alex dan memberitahu semua bawahannya itu.

Semenjak dapat pengumuman itu, tampak semua karyawan segan memanggilnya lagi dengan sebutan "Arumi". Mereka semua selalu memanggilnya bu Arumi.

"Kamu lihat sendiri kan, semenjak itu mereka jadi segan padaku. Aku tidak ingin hubungan ini di umumkan. Tapi kamu malah ingin di umumkan. Sekarang aku jadi kehilangan banyak teman, kecuali bersama Mika saja." ujar Arumi kesal dan lesu.

"Bagus dong mereka tidak lagi membulimu."jawabnya datar.

" Dia tidak membuliku, dia jengkel karena kamu selalu dekat dengan ku. Dia itu menyukaimu tapi tak berani mendekati. Makanya itu dia terus mengancam ku." sahut Arumi memberitahu kebenaran.

"Hmm begitu ya.. Terus kamu diam saja, sekarang kamu tidak bisa diam lagi. Dia juga akan menghormati mu sekarang."

"Terserah mu dah,,, tapi aku masih belum memikirkan untuk menikah. Jangan tanyakan lagi kapan kita akan menikah. Oke!"

Pak Alex tersenyum lebar sembari membuat tangannya membentuk oke.

Bersambung...

Yuk lanjut bab 24...

Silahkan di baca sampai selesai ya.. Terimakasih.. 🥰🥰

1
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
semangaaat ,,,cepet nikah aja sebelum ada belatung2 yang jahat
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
udah thor buat arumi dan pak alex menikah saja,,,jangan bodoh arumi,,masih mengharap kan mantan gila mu....
Radya Arynda
lebih baik kamu terima aja arumi,,dari pada kembali sama mantan mu yang ngak ber guna,,,bodoh kalau kamu menyia2,kan pak alex
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
sudah terima saja arumy,,jangan kembali pada sampah seperti mantan suami mu....
Radya Arynda
cepet nikah sama pak alex aja
Radya Arynda
alhamdulillah,,,,semogah kamu selalu baik2,saja arumy
Eriani Eriani
kok nggantung lagi
Razi Maulidi: gantung gimana sih bund...
total 1 replies
Maryati
kyk'a bakalan bucin tuh pak Alex....
Razi Maulidi: sepertinya.. yuk simak kelanjutannya..
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
Arumi kan masih sah istri orang ko ,di biarkan di peluk lelaki lain
Razi Maulidi: mungkin terbawa suasana kali kk🤣🤣
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
lihat tu ,kelakuan tunangan mu itu
Razi Maulidi: heheh. iya tuh kk..
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
salam thoor
Radya Arynda: semangaaat arumy semogah kamu mendapat kan yang lebih baik dari suami yang doyan selingkuh
Razi Maulidi: salam kembali kkak 🥰🥰.. terimakasih sudah mampir baca. semoga betah kkak. yuk di lanjut baca.. 🥰🥰😘
total 2 replies
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Farida@hidayu🇵🇸
lanjut.. menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!