NovelToon NovelToon
Ujung Cerita

Ujung Cerita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: .Esperanza.

Dia menyukai hujan. Namun tidak semua tentang hujan bisa ia terima. Ia tidak suka kehujanan. Ia pun tidak suka kedinginan. Ia hanya suka ketenangan dibalik berisiknya tiap tetes air hujan yang luruh ke bumi. Sama halnya dengan hujan. Dia menyukai Raka. Namun ia menyukai semua tentang Raka . Tentang cara tersenyum yang justru lebih tenang dari berisiknya air hujan. Tentang mata yang jauh lebih teduh dari langit abu sehabis hujan. Ia hanya mengikuti alur hati yang jatuh cinta. Ia tidak menolak ataupun menahan perasaan itu. Ia menikmati semua cinta dan luka yang ia peroleh dari jatuh cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon .Esperanza., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 23

Ketika Raka pulang , Sekar kembali ke kamarnya untuk mandi karena sedari tadi ia belum mandi.Namun saat melewati meja belajarnya, ia melihat paper bag yang Raka berikan tadi.Untung ia menyimpannya di meja belajar,jika tidak ia pasti sudah lupa dengan paper bag itu.Demi melihat isinya, Sekar menunda mandinya dan kini sudah memegang paper bag itu.Sekar cukup terkejut melihat isinya, sebuah lampu tidur dengan dua jari yang saling bertaut seperti sedang mengikat perjanjian. Sekar tersenyum dan langsung mematikan lampu kamarnya untuk mencoba lampu itu.Cahayanya yang redup sangat romantis.Sekar suka.Ia memotretnya lalu mengirimnya ke Raka , sekali lagi ia mengucapkan terima kasih pada lelaki itu.

Setelah itu ia menyimpan kembali lampu itu dan segera mandi.

Sementara Raka,sehabis dari rumah Sekar ia tidak langsung pulang ke rumahnya karena dalam perjalanan tadi, Aldi menelfonnya untuk nongkrong di rumah lelaki itu dengan teman laki-laki yang lainnya juga.Raka langsung mengiyakan karena ia juga merindukan mereka semua.

"Halo guys, waduh kangen banget nih sama kalian" ujar Raka begitu tiba di rumah Aldi dan melihat mereka semua tengah sibuk mengunyah kacang tanah.

" Brother ,apa kabar?" Adit yang memang alay langsung memeluk Raka dan menepuk punggungnya keras-keras.

" Aman bro, kenapa nggak sama yang lain aja?"

"Sesekali menikmati waktu para cowok Ka, kalau sama cewek mulu nggak seru" sahut Davi yang mukanya memerah karena mabuk.Saat itu Raka menyadari ternyata mereka semua tengah minum minuman keras.Raka tidak takut, Ia tertawa karena baru tahu ternyata ini alasan mereka tidak mau mengajak cewek-cewek pasti mereka akan melarang ini itu . Raka mengambil tempat duduk di samping Zidan yang kondisinya sama seperti Davi. Rian juga ada di sana meskipun ia tidak ikut minum seperti Raka.Mereka berdua menjadi tim yang menghabiskan kacang tanah saja.Saat sudah mabuk Aldi membuka pembicaraan yang membuat Raka terdiam cukup lama.

" Teman-teman, lo semua nggak tau kan kalau gue ada perasaan lebih sama Caca"

"Jangan coba-coba lo deketin Caca Di, gue udah anggap dia sebagai adek gue" belum sempat yang lainnya berkomentar, Zidan sudah lebih dulu mengancam Aldi karena ia memang menganggap Caca sebagai adiknya jadi ia tidak ingin Caca disakiti.

" Gue nggak bakal nyakitin ko Dan, gue tulus" balas Aldi dengan mata memerah. Mereka sudah mabuk kecuali Raka dan Rian yang masih setia mengunyah kacang tanah sembari menyimak perbincangan mereka.

" No.Lo harus buktiin dulu kalo lo emang serius tegas Zidan seperti ia adalah ayah dari Caca.

" Gue suka sama Sekar" ujar Zidan kemudian membuat Raka tersedak.

"Lo nggak tau kan Raka seberapa besar gue menyukai Sekar. Lo nembak dia duluan . But gue nggak akan rebut dia dari lo kok.Gue cuma minta jangan sakitin dia .Karena gue nggak akan ngerubah perasaan gue buat Sekar" setelah mengucapkan itu, Zidan langsung tertidur karena kepalanya pusing jadi ia langsung tertidur di atas rerumputan yang beralaskan karpet begitupun yang lainnya mereka semua langsing tertidur karena efek dari alkohol tadi.Malam itu Raka menahan emosi. Zidan keterlaluan karena secara terang-terangan menyukai ceweknya bahkan memberinya peringatan untuk tidak menyakiti Sekar.Raka tidak akan melepaskan Sekar ia semakin tertantang untuk membuktikan bahwa ia laki-laki yang pantas untuj Sekar .Raka pergi meninggalkan mereka semua yang sudah tepar. Raka terlalu emosi mendengar ada lelaki lain yang menyukai Sekar , ia takut gadisnya direbut oleh orang lain sementara dirinya mati- matian memperjuangkan Sekar.

Raka : Selamat malam Sekar, udah tidur ya?

Sekar yang baru selesai sikat gigi mengambil ponselnya yang baru saja berbunyi. Ia tersenyum ketika melihat nama Raka di layar ponselnya.

Sekar : Belum,baru abis sikat gigi.Kamu abis dari mana?

Raka: Abis nongkrong sama anak-anak

Sekar : Serius? Kenapa nggak ajak?

Raka : Abis nya lo bau nggak mandi

Sekar mengutuk Raka habis-habisan meskipun lelaki itu tidak dapat mendengarnya.Ia selalu membuat Sekar emosi.Sekar jadi bingung sebenarnya Raka sayang atau tidak dengan dirinya.Bagaimana mungkin Raka begitu tega menguji kesabarannya setiap saat.

Sekar : Udah mandi kali, sekarang mah udah wangi

Raka : Ya kan tadi belum

Sekar : Ya udah sih biarin aja

Raka : Tidur gih

Sekar : Iya pak bos

Setelah membalas pesan Raka, Sekar mematikan ponselnya kemudian kembali berkutat dengan novel-novelnya.Ia sudah selesai membaca novel yang ia beli bersama Raka tempo hari.Ternyata sad ending karena kedua pasangan itu putus di akhir cerita.Sekar lalu fokus membaca novel sembari mendengarkan musik dari ponselnya. Sungguh ia merasa itu adalah ketenangan yang sempurna sampai suara ketukan pintu membuatnya terperanjat.Sekar membuka pintu ternyata itu mamanya yang memanggilnya katanya ada tamu diluar yang mencarinya.Sekar mengernyitkan dahinya, siapa yang mencarinya selarut ini.Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 dan masih ada yang mencari dirinya itu bukan hal yang wajar pikir Sekar.Ia mengambil hodienya karena udara malam ini cukup dingin.Sekar terkejut mendapati Zidan yang duduk di teras rumahnya.Sekar mendekatinya dan menyadari Zidan sedang mabuk karena bau alkohol sangat menyengat.

"Hai Dan,ada perlu apa nih malam-malam?" Sekar duduk di samping Zidan yang menghadap ke jalan raya di depan rumah Sekar yang kelihatan sepi meskipun ada lampu jalan yang menerangi.

"Nggak ada Kar,kangen aja" sahut Zidan yang menoleh menatap wajah Sekar yang amat ia rindukan belakangan ini.Ia merindukan semua tentang Sekar tapi ia tahu Sekar bukan miliknya jadi sampai kapanpun rindunya itu tidak akan terbalas.Zidan tidak berpaling sedetik pun dari wajah yang kini tersenyum manis,senyum yang selalu menghantui pikiran Zidan.

"Bisa aja lo Dan, tadi lo abis nongkrong sama anak-anak?" Sekar menyikut lengan Zidan karena menganggap itu sebagai candaan saja. Zidan menganggukan kepala sebagai jawaban.

"Kar, gue balik duluh ya"Ujar Zidan setelah beberapa menit.Meskipun ia belum puas bertemu Sekar ia takut mengganggu waktu istirahat gadis itu.Zidan tidak mabuk,ia sudah sadar sepenuhnya. Ia memang niat ingin bertemu Sekar malam itu karena rasa rindunya tidak bisa ia bendung lagi.Sekar yang tidak tahu apa-apa juga tidak banyak bertanya.Ia pikir Zidan hanya mampir karena habis nongkrong sama anak-anak lainnya. Sekar mengiyakan lalu melambaikan tangannya kepada Zidan yang sekali lagi mengelus puncuk kepala Sekar yang hanya terdiam.Ia masuk kembali ketika motor Zidan sudah menjauh.

1
✨♡vane♡✨
Wah!
Murasaki Kuhouin
Gak nyangka bakal terbawa banget sama ceritanya... ❤️
Hujan: stay terus ya⚘️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!