Istri Siri Uncle Victor

Victor memasuki unit apartemennya setelah seharian bekerja. Pria itu menghempaskan tubuhnya di atas sofa melepaskan ikatan dasi yang mencekik lehernya. Tubuhnya betul-betul lelah karena begitu banyak pekerjaan yang ia selesaikan setelah beberapa hari tidak masuk kantor.

Victor meraih ponselnya yang ada di saku jasnya. Terdapat sebuah pesan dari Anna yang mengatakan jika ia sudah sampai di Inggris dengan selamat. Pesan itu masuk sejak tadi siang dan baru sekarang ia membukanya karena saking sibuknya dengan pekerjaan.

Sepertinya Anna tidak mengatakan apapun tentang hubungan mereka pada kedua orangtuanya, buktinya sampai saat ini tidak ada satu orang pun dari keluarga Aditama yang menghubunginya.

Ting nong

Victor mengerutkan keningnya saat mendengar bel apartemennya. Siapa yang mendatangi apartemennya malam malam begini?. Ia memang baru pulang saat malam sudah menjelang karena lembur menyelesaikan pekerjaannya.

Victor berdiri dari duduknya karena apartemennya terus berbunyi. Entah siapa yang malam malam begini berkunjung ke apartemennya. Saat Victor membuka pintu apartemennya pria itu terkejut dengan kedatangan Papinya.

"Pa-pi...,"gumam Victor menyembunyikan keterkejutannya.

"Boleh Papi masuk?,"tanya Alfa.

Victor mengangguk pelan lalu memberikan ruang untuk Papinya masuk. Pria itu mengikuti langkah Papinya setelah menutup kembali pintu apartemen.

"Papi mau minum apa?,"tanya Victor ketika Alfa mendudukkan bokongnya di sofa ruang tamu.

Alfa tampak menggeleng dan meminta Victor untuk duduk didekatnya. Pria paruh baya itu membuat Victor gugup dan sedikit bertanya-tanya kenapa Papinya tidak menanyakan keberadaan Anna padanya.

"Victor... Papi betul-betul kecewa sama kamu,"ucap Alfa dengan tatapan tajamnya.

"Kecewa?, apa kesalahanku pada Papi sehingga Papi mengatakan jika Papi kecewa padaku?,"tanya Victor.

Alfa menghela nafas beratnya karena anaknya ini benar benar tidak merasa bersalah sedikitpun dengan apa yang sudah ia lakukan."Kamu dan Anna berpisah?,"tanya Alfa dengan tatapan penuh selidik.

Victor menelan salivanya, darimana Papinya tahu tentang permasalahannya dengan Anna. Apakah Anna diam-diam menghubungi Papinya dan mengatakan semuanya.

"Papi--

"Victor... kenapa?,"tanya Alfa.

"Aku tidak mencintainya Pi. Dan aku tidak bisa hidup dengan orang yang tidak aku cintai,"jawab Victor.

Alfa tampak mengangguk pelan."Lalu apakah kamu bahagia dengan perpisahan kalian ini?,"tanya Alfa menatap kedua manik mata sang putra mencari jawaban atas pertanyaannya.

"Maksud Papi?,"jawab Victor kembali bertanya.

"Kamu tahu maksud dari ucapan Papi Victor. Kamu akan menyesali semuanya setelah ini. Papi tahu jarak usia kalian jauh berbeda tapi itu bukan suatu hal yang tabu Victor. Anna sudah mulai beranjak dewasa dan keluarga Aditama sudah menyetujui pernikahan ini dan membiarkan Anna untuk tinggal bersamamu,"ucap Alfa.

"Papi tidak mengerti jika--

"Cia kan?. Dia sudah tiada Victor, dia sudah tidak ada lagi di dunia ini apalagi yang kamu tunggu. Kamu masih saja menyimpan di hatimu,"sela Alfa.

"Darimana Papi tahu jika aku dan Anna sudah berpisah?,"tanya Victor mengalihkan pembicaraan.

"Kenzo menghubungi Papi,dan kamu beruntung atas permintaan Anna, Kenzo tidak mengirimkan orang-orangnya untuk menghajar mu dan Papi tidak tau jika berita ini sampai di telinga Arsen,"jawab Victor.

Victor menghela nafas beratnya lalu memijit pangkal hidungnya. Ia tau ini pasti akan terjadi, Kenzo tidak akan diam saja melihat Anna kembali ke sana.

"Perbaiki semuanya sebelum terlambat Victor. Jika suatu hari kamu menyesalinya. Kamu akan sulit mendapatkan restu dari keluarga Aditama,"ujar Alfa.

"Aku tidak akan pernah menyesali semua yang telah terjadi Pi. Anna yang kekeuh untuk berpisah denganku,"jawab Victor dengan tatapan datarnya.

Alfa tersenyum tipis mendengar jawaban dari putranya."Jelas Anna kekeuh ingin berpisah dengan laki-laki yang tidak mencintainya dan masih mencintai masa lalunya. Kamu akan mengerti bagaimana rasa sakitnya nanti saat kamu sudah menyadari perasaanmu pada Anna tapi Anna sudah menjadi milik orang lain. Dan saat itu tiba kamu hanya bisa meratapi kebodohanmu yang sudah menyia-nyiakannya,"ucap Alfa.

"Jika Mami kamu masih hidup dia pasti akan begitu sangat kecewa denganmu Victor,"sambung Alfa lalu berdiri dari duduknya.

"Oh ya...kamu tidak akan pernah bisa menikahi gadis manapun selain dari gadis yang berasal dari keluarga Aditama, Victor. Mamimu sudah menjodohkanmu dengan salah satu dari cucu keluarga Aditama saat beliau masih hidup. Itu kenapa Aurora Aditama dan juga Kevin Aditama menyetujui pernikahan kalian dulunya. Dan...jangan pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun karena Papi tidak akan pernah merestuinya,"ucap Alfa lalu beranjak pergi dari apartemen Victor.

Victor mengacak rambutnya dengan kasar, bisa-bisanya Maminya dulunya menjodohkannya dengan cucu dari Kevin Aditama yang jelas usia mereka jauh berbeda.

***

Sudah enam bulan lamanya setelah perpisahannya dengan Anna, Victor kini menyibukkan dirinya dengan perusahaaan milik Papinya. Satu minggu yang lalu ia resmi mengundurkan diri dari MJ Group dan fokus mengelola perusahaan Papinya.

Berita perpisahannya sampai juga ditelinga Arsen dan pria itu malah mendukung perpisahannya karena sejak awal Arsen memang tidak menyetujui pernikahannya dengan Anna. Dan pria itu memintanya untuk tidak lagi menjalin hubungan dengan keluarga Aditama. Dan hal itu juga yang membuat Victor mengundurkan diri dari MJ Group.

Victor juga mendapatkan beberapa bogeman dari Kevin Aditama karena sudah menyakiti perasaan cucunya. Dan Victor tidak dendam sedikitpun karena itu murni kesalahannya.

Victor kini menduduki kursi CEO dari perusahaan Dewangga. Pria itu menunjuk Dean menjadi sekretaris sekaligus asisten kepercayaannya memindahkan Alika yang dulunya adalah sekertaris Papinya ke bagian keuangan. Ia tidak nyaman bekerja berdekatan dengan wanita.

Dan selama enam bulan ini ia tenang dari teror Anna. Gadis itu membuktikan ucapannya untuk tidak lagi menganggunya. Ia bisa tenang melewati hari-harinya meski ia merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya tapi ia menganggap itu semua hanya perasaannya saja.

Tok tok tok

"Masuk!,"seru Victor yang fokus pada berkas yang ada di hadapannya.

Tak lama pintu ruangan Victor terbuka dan tampak Dean memasuki ruangan Victor bersama dengan beberapa map ditangannya.Dean menyerahkan map yang ia bawa pada Victor yang merupakan berkas kerja sama dengan MJ Group.

"Tuan...ini kontrak kerja sama kita dengan MJ Group yang akan selesai karena pembangunan pusat perbelanjaan itu sudah sepenuhnya rampung,"ucap Dean.

"Jika Tuan ingin kerjasama kita tetap terjalin, MJ Group memberikan beberapa persyaratan dan persyaratannya ada di map ini Tuan,"sambung Dean.

Victor menerima map itu dan membacanya. Ternyata MJ Group memberikan syarat yang menurut Victor tidak masuk akal dan tentunya akan merugikan perusahaannya.

"Katakan pada pihak MJ Group jika kita tidak akan melanjutkan lagi kerja sama kita,"ucap Victor membuat Dean sedikit terkejut dengan ucapan Victor karena selama ini semenjak perusahaaan Dewangga bekerjasama dengan MJ Group, perusahaaan ini cukup diperhitungkan oleh perusahaan lain untuk berinvestasi.

Dean mengangguk pelan lalu keluar dari ruangan Victor. Ia yakin keputusan yang di ambil Victor adalah yang terbaik tapi ia sedikit menyayangkan jika hubungan kedua perusahaan ini merenggang.

Sementara itu Victor yakin dengan kemampuannya ia bisa membuat perusahaan Dewangga menuju puncak kejayaannya tanpa di bayang-bayangi oleh perusahaan yang berhubungan dengan ADM Corp.

Dan ia yakin persyaratan ini adalah hubungannya dengan keluarga Aditama.

...****************...