Seorang Wanita cantik dan sukses ini hidup dengan sempurna tanpa kekurangan . Sejak ditinggal Ayahnya yang tiba tiba dikabarkan meninggal akibat kecelakan dengan Helikopternya , Gadis ini menjadi Gadis dingin dan keras kepala. Dialah Daniella Belva Chandra. Sosok wanita ini justru menjadi daya tarik untuk seorang pengusaha muda sukses yaitu Elgan Alexander.Belum pernah sekalipun pria ini jatuh hati tapi sekalinya jatuh hati justru dilupakan oleh wanita yang dicintainya. Apakah yang membuat wanita itu melupakannya? Akankah Elgan bisa membuat wanita yang dicintainya itu kembali kepelukannya? Karya ini diterbitkan atas izin Noveltoon Ervy_five , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya. Tidak mewakili Noveltoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervy_Five, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya Siuman
Setelah Dina selesai makan, Daniella dan Dina kembali ke ruang observasi.
“ Sudah larut malam, apa tidak sebaiknya kalian pulang ?” Tanya Dina.
“ Tidak apa, aku menunggu keluargaku datang terlebih dahulu.” Ucap Elgan
“ Kamu bagaimana, La?” tanya Dina.
“ Aku juga akan disini dahulu menemani Elgan.”
“ Dasar mulai bucin ! Hehehhe..ya sudah aku ke dalam. Nanti kalau keluarga Mark sudah datang, hubungi saja aku ya.” Ucap Dina.
“ Siap, tenang saja.”Ucap Daniella sambil mengusap pundak Dina
“ Sekarang kita mau menunggu dimana?” Tanya Daniella.
“ Kita tunggu dalam mobil sebentar ya La? Badanku rasanya ingin lurus sebentar.” Tawar Elgan.
“ Hmmm bagaimana ya?”
“Memangnya kamu tidak ngantuk?”
“ Hmm lumayan sih.”
“Kalau sesuai jadwal seharusnya setengah jam lagi mereka landing. Lumayan kamu bisa tidur walau satu jam, sayang” ucap Elgan sambil mengusap lembut rambut Daniella.
“ Baiklah, kita kesana sekarang.” Ucap Daniella kemudian disambut hangat dengan rangkulan dari Elgan.
Di dalam Ruangan pasca operasi , Dina dengan setia menemani Mark.Waktu terus berjalan akan tetapi bagi Dina tidak ada niatan untuk memejamkan mata sampai dia Mark bangun dan melihat dirinya untuk pertama kali.
“ Mark, cepat sadar ya sayang. Kamu gak mau makan terang bulan lagi sama aku? Hmm.. Coklat kacang keju kan? Itu kesukaan kamu. Aku janji beliin itu tiap hari asal kamu bangun sayang.” Ucap Dina sambil menggenggam tangan sebelah kanannya sambil menangis lagi.
Dina tidak berhenti menatap Mark, air matanya tetap saja mengalir walau sudah ditahan. Dina hanya tidak ingin terlihat sedih karena sudah tentu akan membuat Mark sedih dan merasa bersalah.
Dina menangis dan menundukan kepalanya disamping Mark.
“ Beneran ya? Awas kalau bohong.” Ucap Mark sambil tersenyum lemah.
“ Hah ?!” Dina langsung mendongakkan kepalanya dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
“ Kamu sudah siuman sayang? Aku panggil dokter ya! Tunggu sebentar.” Ucap Dina terburu-buru. Saat ini jantungnya pun ikut berdegub kencang. Akhirnya doanya terkabul.
Dokter dan beberapa perawat datang, setelah itu mereka langsung memeriksa Mark.
Dina tidak lupa menelepon Daniella begitu Dokter memeriksa Mark.
Kringggg
“ Siapa sayang?” Tanya Elgan.
“ Dina.. Ya Halo Din kenapa?”Tanya Daniella
“ Mark akhirnya siuman La, kamu kesini ya cepat sama El.” Ucap Dina sedikit bergetar dan terburu-buru.
“ Syukurlah, aku kesana sekarang.” balas Daniella.
“ Mark sudah siuman sayang, ayo kita kesana.” Ucap Daniella lalu keluar dari mobil bersama Elgan.
“ Alhamdulillah” ucap Elgan lega. Sambil berjalan menuju ruangan Mark, Elgan tidak lupa mengabari keluarga mengenai kondisi terbaru Mark.
Tidak lama kemudian, Daniella dan Elgan datang menghampiri Dina yang sedang menunggu diluar.
Dina langsung menghambur pelukan kepada Daniella. Dia merasa lega. Daniella pun membalas pelukan Dina.
Lalu dokter dan perawat datang menghampiri mereka dan memberikan info bahwa Mark sudah bisa dipindahkan ke ruang perawatan.
“ Alhamdulillah! Sus , maaf saya mau tanya, kita tunggu berapa lama lagi ya sus sampai pasien bisa dipindah ruangannya?” Tanya Dina
“ Tunggu sepuluh menitan ya Bu.” Jawab suster.
“ Baik, terima kasih sus.” Ucap Dina.
“ Kamu ke dalam lagi aja Din. Kami berdua menunggu disini.” ucap Daniella
Dina pun mengaggukan kepalanya dan kemudian masuk ke dalam ruangan tersebut.
Setelah menunggu sepuluh menit ,akhirnya Mark keluar dengan ranjangnya dan dia bertemu Elgan dan Daniella.
“ Bro, maaf sudah ngerepotin.” Ucap Mark tulus dari hati.
“ Sudah gak perlu mikirin itu. Namanya adik kaka sudah seharusnya seperti itu, saling tolong-menolong. So, Santai saja Mark.” Ucap Elgan dengan senyum.
“ Thank you my Big Bro .” Balas Mark sambil tersenyum lebar.
Setelah itu mereka pun sampai di kamar perawatan. Kamarnya sangat luas bahkan ada kasur tambahan yang disiapkan untuk pendamping pasien. Elgan sengaja memilih kamar rawat dengan fasilitas terbaik di rumah sakit ini.
“ Kamu mau minum air lagi mas?” Tanya Dina
“ Boleh .” Ucap Mark.
Dina membantu Mark untuk meminum air disaat itu juga Elgan memberitahu bahwa keluarga akan segera tiba.
“ Orang tua kita sudah sampai Bali, sekarang mereka dalam perjalanan ke rumah sakit.”
“ Baik , terima kasih El! Sini dong peluk”
“ Ckck .. kali ini gak apa-apa! Besok-besok ga gratis!” Jawab Elgan dengan tertawa.
“ Pelit bener!” Jawab Mark memasang wajah malas
Mereka bukannya malah takut justru malah makin tertawa.
Tidak ingin langsung bertanya mengenai kejadiann malam, karena khawatir Mark masih butuh istirahat.
“ Kamu kalau mau tidur, tidur aja beb. Kita bakal tungguin orang tua kamu sampai datang.” Ucap Dina sambil mengusap lembuh kepala Mark.
“ Jangan berhenti sayang. Usap-usap terus kepalaku ya.” Jawab Mark sambil tersenyum kecil tapi menggoda Dina.
“ Masih sakit, sempet-sempetnya curi-curi kesempatan. Hehehe” Ucap Daniella sambil menggelengkan kepala.
Sambil menunggu keluarga Elgan dan Mark, Daniella memilih duduk di sofa.Tapi lama-kelaman rasa kantuk datang karena lelah membuat mata Daniela maupun Dina menutup.
Untuk Dina hari ni jantungnya sudah seperti naik wahana roller coaster.
Setelah beberapa lama, akhirnya kedua orang tua Mark dan Elgan datang. Suara pintu berbunyi.
Tok tok tok tok
“ Assalamualaikum..Ya tuhan anak Mama! “Ucap wanita paruh baya yang masih terlihat cantik diusianya.
“ Ssssttttssss kecilkan sedikit suaranya Mam, Dina baru tidur.”
“ Ahhh iyaa iya.. Baikkk sayang!” Kemudian menghampiri anaknya dan memeluknya.
“ Masih ada yang terasa sakit gak sayang?” Tanya tante sarah , Mama Mark .
“ Saat ini aku baik-baik saja mam.” jawab Mark lembut
Elgan pun menyapa dan memeluk kedua orang tua Mark dan kedua orang tuanya.
“ Terima kasih El, kamu sudah menjaga Mark selama operasi berjalan tadi.” Ucap Om Ryan, papanya Giant
“ Tenang saja om, bagaimanapun juga , Mark sudah aku anggap seperti adikku sendiri. Sudah menjadi kewajibanku menjaganya.” Ucap Elgan kepada Om Ryan. Om Ryan pun tersenyum mendengar jawaban Elgan.
Setelah itu, Elgan memeluk ibu dan Tantenya bergantian.
“ El, Daniella tampak lelah sepertinya. Apa tidak sebaiknya kalian balik ke hotel?”ucap Mama Angel.
“ Iya El, Dina juga sebaiknya ikut pulang saja, Tante dan Om akan menjaga Mark malam ini. Kasihan kalian daritadi pasti lelah. Terutama Dina.”
“ Besok kita bicarakan lagi soal kejadian ini. Waktu kita masih banyak untuk membahasanya.” Ucap Om Ryan, papanya Mark.
“ Betul, untuk hari ini sudah cukup. Kamu sudah lapor polisi El?” tanya papa Darius, ayahnya Elgan.
“ Sudah Pap, tadi juga tim penyidik sudah meminta keterangan dari kami semua.” Jawab Elgan.
“ Syukurlah kalau begitu.” jawab Papa Dairus.
“ Mama dan papa bagaimana? Ikut pulang denganku ?” Tanya Elgan.
“ Iya sayang. Besok pagi baru mama ke rumah sakit lagi menemani tantemu.” Ucap mama Angel.
” Kasian banget ini calon mantun kita ya kak Angel sampai kecapean begitu. Apalagi pacarnya Mark, matanya sembab begitu.” Ucal Tante Sarah.
“ Daritadi tidak berhenti menangis bahkan hingga Mark siuman, Tante.”Ucap Elgan sungguh-sungguh
- Bersambung-
...****************...
