A Villain Are Still A Villain

Pagi hari yang cerah seperti biasa Akuma latihan di taman belakang mansion, ini sudah menjadi rutinitas dan kebiasaan nya untuk melatih tubuh nya, setelah berlari cukup lama Akuma beristirahat di bangku taman.

[Akuma]"...ha ha ha..." akuma nampak lelah dan ngos-ngosan.

[Alina]"...tuan muda, silahkan ini minumnya..." Alina yang memberikan minum kepada Akuma.

[Akuma]"... terimakasih..." ucap Akuma yang meminum minuman tersebut.

Saat ini Akuma sedang memikirkan bagaimana caranya dia untuk menaikkan level nya dengan cepat sebelum memasuki akademi 5 tahun lagi, dia harus mencapai level 100 untuk jaga-jaga ada musibah nanti.

Akuma selalu memikirkan rencana nya matang-matang, jika tidak bisa mundur dulu.

[Akuma]"...aku tidak mau naif seperti sang hero, dia yah dia saja mau tidak menyerah pun akan dapat kekuatan, aku sendiri sang calon villain harus berusaha untuk menjadi kuat..." ucap batin Akuma, dia sedikit kesal dengan sang hero yang begitu mudah nya mendapatkan kekuatan "...dasar sang MC syalan..." gumam umpat Akuma.

[Alina]"...ada apa tuan? Apakah aku berbuat salah?..." tanya Alina sedih karena dia berpikir bahwa tuanya tidak suka akan tindakan nya.

[Akuma]"... tidak ada apa-apa, dimana Sia? Mengapa aku tidak melihatnya..." tanya Akuma.

[Alina]"... Sia di dapur tuan, sedang belajar memasak bersama koki..." jawab Alina.

[Akuma]"...oh jadi begitu, tolong panggilkan dia ke sini..." perintah Akuma.

Alina membungkukkan badan nya lalu pergi memanggil Sia, sementara itu akuma memeriksa status nya, dia merasa kecewa karena statnya sudah tidak naik lagi.

[Akuma]"...status..." perintah Akuma

...----------------...

——————————————————————————

Nama: Akuma Takeda

Gender: Male

Age: 10 year

Race: Count Vampir

——————————————————————————

Main Job: Swordman

Sub Job: Magic Element

Element: Dark {S} ~ Ice {S} ~ Blood {S} ~ Light {A} ~ H̶o̶l̶y̶ {B+}

Fondness: Raymond (Dad) ~ Ela {Mom} ~ Luna {Younger Sister}

——————————————————————————

•Stat:

LV: 31

HP: 310 {+5}²

MP: 186{+3}²

STR: 155 {+5}

VIT: 122{+2}

DEX: 139,5{+4,5}

AGI: 124{+4}

INT: 93{+3}

——————————————————————————

Skill:

•Aktif:

Aura Element {High}

Slash Sword {High}

Refer {High}

Acceleration {High}

Creation Skills {Superior}

•Passive:

Martial Arts Master {High}

Room Space {Low}

Steel Element {High}

Bat wings {Low}

Transform bats {Low}

Book Collection Skill {Superior}

——————————————————————————

Titles:

First player

——————————————————————————

Equipment:

Gluttony Sword {Mythic}

——————————————————————————

...----------------...

Saat ini akuma tengah fokus pada skill refer nya, dia akan mencobanya kepada sia dan Alina.

Akuma berfikir sejenak, dia mendapatkan ide untuk ikut perburuan besar keluarga Takeda sebulan lagi ke benua Siek, perburuan moster dan binatang sihir (aku ganti dari liar) untuk melatih prajurit baru dan mencari uang, akuma ingin bergabung untuk menaikan level nya dan membuat beberapa skill baru di sana, dia cukup bingung mengapa sistem pembuatan skill tidak aktif dan itu juga menghilang di status nya sejak berubah menjadi vampir.

Tidak lama kemudian Alina tiba dengan membawa sia.

[Alina]"...tuan saya sudah datang membawa Kakak Sia..." kata Alina, dia memanggil sia kakak karena sia lebih tua 150 tahun umur elf atau 15 tahun umur manusia, mereka berbeda 5 tahun.

[Akuma]"...ho kalian sudah sampai, hei sia..." panggil akuma.

[Sia]"...ya tuan..." sia membungkukkan badan nya.

[Akuma]"... apakah kamu masih memiliki pisau karambit itu?..." tanya Akuma.

[Sia]"...ya tuan, aku masih menyimpan nya..." sia mengambil pisau yang berada di pahanya dengan mengangkat sedikit rok maidnya, namun Akuma tidak tertarik.

Alina yang cemberut karena sia yang berusaha menggoda Akuma.

Setelah melihat pisau itu Akuma menggunakan skill Refer kepada Sia.

[Akuma]"...Refer..." akuma menyebut kan skill nya dan satu mata Akuma berubah menjadi biru, terlihat sekilas dia melihat ada cahaya biru keluar dari matanya dan sedang men-scan Sia namun hanya dia yang bisa melihat cahaya ini, jika Alina dan sia hanya melihat mata Akuma berubah menjadi biru dan itu membuat mereka kagum.

...Status Sia ...

——————————————————————————

Nama: Sia Sera

Gender: Female

Age: 150 year

Race: High Elf

——————————————————————————

Main Job: Assassin

Sub Job: none

Element: Air {B}

Fondness ♥: 79 Akuma

——————————————————————————

•Stat

LV: 13

HP: 130

MP: 78

STR: 65

VIT: 26

DEX: 58,5

AGI: 55

INT: 39

——————————————————————————

•Skill

Aktif:

Passive:

Sharp hearing {High}

——————————————————————————

melihat status Sia, Akuma mengerti kenapa dia bisa tertangkap dan menjadi budak, setelah akuma menghentikan skill Refer matanya kembali normal menjadi merah darah.

[Akuma]"...aku memanggilmu untuk aku latih..." ucap Akuma yang mulai berdiri dan meregangkan tubuhnya.

[Sia]"...apa? Melatih saya?..." ucap terkejut sia

[Akuma]"...iya memang! Kenapa kamu enggak mau?..." tanya Akuma.

[Sia]"...ma...ma...u tuan..." jawab ragu Sia

[Akuma]"...Ya sudah lakukan pemanasan..." perintah Akuma.

Sia mulai melakukan pemanasan dan Akuma menunggu dan mengkritik beberapa gerakan pemanasan sia yang salah, Alina hanya melihat dan seperti nya dia juga ingin di latih oleh Akuma.

[Alina]"...Tuan, bolehkah saya ikut berlatih juga..." tanya Alina yang berharap Akuma mengabulkan nya.

[Akuma]"... Bukan nya aku tidak mau Alina untuk melatih mu, tapi spesialis mu adalah healer yang sebenarnya, jadi tidak cocok untuk mu untuk melatih fisik..." kata Akuma menjelaskan.

[Akuma]"...Refer..." ucap Akuma menggunakan skill nya kepada Alina.

...Status Alina ...

——————————————————————————

Nama: Alina

Gender: Female

Age: 10 Tahun

Race: Human

——————————————————————————

Main Job: Healer

Sub Job: none

Element: Holy {S} ~ Light {S}

Fondness ♥: 80 Akuma

——————————————————————————

•Stat

LV: 2

HP: 20

MP: 12

STR: 10

VIT: 4

DEX: 9

AGI: 8

INT: 6

——————————————————————————

•Skill

Aktif:

Passive:

Regeneration {High}

——————————————————————————

Melihat status Alina yang sangat rendah dan lebih buruk dari sia itu membuat Akuma menghela nafas tidak percaya dan juga Akuma tidak tau bagaimana mengajarkan skill heal kepada Alina.

[Alina]"...Dilain waktu jika ada kesempatan aku akan meminta atau memanggil salah satu healer terhebat di kerajaan untuk mengajarimu Alina..." ucap Akuma setelah dia menghentikan skill Refer nya dan mengelus kepala Alina.

Alina hanya patuh karena itu perkataan Akuma dan dia akan menunggu saat waktu nya tiba, jadi dia duduk di taman dan melihat Akuma dan sia berlatih.

Saat ini akuma dan sia berlari di taman untuk melatih stamina Sia, setelah nya Akuma mengajari sia untuk menggunakan elemen angin nya agar lebih cepat dalam berlari.

Latihan mereka dari siang sampai sore, itu pelatihan yang cukup melelahkan dan sia tidak bisa lagi bangkit karena kakinya yang sakit, dia tertidur di atas rumput.

akuma melihat ini hanya tertawa kecil, dia mendekati sia.

[Akuma]"... apakah kamu bisa bergerak?..." tanya Akuma yang mengulurkan tangan nya.

[Sia]"...maaf tuan, sepertinya aku tidak bisa bergerak sama sekali..." jawab sedih sia

tidak enak Akuma berniat menggendong sia karena itu salahnya yang memaksa sia berlatih dengan dirinya, lalu dia mengangkat tubuh sia dengan posisi mengendong seorang putri, itu membuat sia terkejut dan merasa malu.

[Sia]"...ehh tuan, kenapa?..." tanya sia yang di wajahnya ada merah merona.

[Akuma]"...tidak apa, aku akan membawa mu ke kamar, ini juga salahku yang memaksa mu berlatih..." kata Akuma yang di wajah nya terpancar senyuman.

Itu membuat sia menjadi semakin malu lagi, dia dengan pelan-pelan merangkul leher Akuma takut Akuma tidak nyaman ternyata sebaliknya sia lebih leluasa memeluk leher Akuma dan wajah nya mendekap di dada Akuma.

*walaupun perbedaan umur, tubuh si kuma udah seperti umur 15 taun karena rasnya yang vampir

Alina hanya melihat dan ada rasa cemburu di dalam hatinya, tapi apa boleh buat di tidak bisa menunjukkan nya di hadapan Akuma.

Akuma meletakkan sia dengan pelan-pelan di kasur dan akan pergi mandi karena telah bau keringat, namun dia di tertahan karena bajunya di tarik oleh sia.

[Sia]"...humm, terimakasih tuan..." kata sia

Akuma mengelus kepala Sia sebentar lalu di pergi mandi, setelah mandi dia penasaran dengan fondness di status Sia dan Alina, kenapa ada namanya di situ.

Akuma melemparkan dirinya ke kasur lalu dia memanggil sistem untuk bertanya tentang itu.

[Akuma]"...sistem, apa yang di maksud dengan status fondness?..." tanya Akuma.

...~Ding~...

...status fondness adalah kesukaan atau afinitas seseorang dengan orang lain, jika itu kesukaan maka akan ada poin kesukaan seseorang, jika afinitas hanya menambah kan nama untuk membuktikan orang tersebut dekat dengan player....

Sekarang akuma mengerti karena ini sama dengan gamenya yang sebelumnya.

[Akuma]"... bisa-bisanya aku lupa tentang itu..." gumam Akuma yang menggeleng kan kepalanya.

sekarang akuma ingat tentang poin kesukaan ini, jika itu mencapai 100 maka akan cinta mati walaupun orang yang di cintai nya berbuat salah.

90 cinta ingin memiliki, 80 sadar cinta, 70 tidak sadar cinta, 60 suka, 50 ragu dengan perasaan nya, 40 sahabat, 30 teman dekat, 20 teman, 10 kenalan.

Dan poin fondness juga bisa menjadi minus yang berarti dia membenci player, setelah mengerti akan beberapa fitur sistem lagi.

[Akuma]"...oh iya, kenapa element holy ku terkunci sistem?..." tanya Akuma.

...~Ding~...

...Maaf host, sistem juga tidak mengerti dan segera mencari cara dan solusinya untuk mengatasi ini ...

Akuma terkejut karena bahkan sistem tidak mengetahui nya, lalu dia bertanya kembali.

[Akuma]"...lalu bagaimana dengan Creation skill kenapa dia tidak aktif selama ini..." tanya Akuma lagi.

...~Ding~...

...skill tersebut tidak aktif karena sudah naik level dan cara penggunaannya juga meningkat, player harus memperagakan atau mempraktekkan sesuatu untuk dijadikan sebagai skill dengan sempurna tanpa kekurangan lalu aktifkan skill nya untuk membuat skill....

Mendengar penjelasan sistem Akuma semakin tidak berdaya karena kesulitan skill ini meningkat jika naik level, setelah cukup untuk mengetahui beberapa masalah dan fitur baru Akuma pergi ke perpustakaan untuk mencari buku tentang ras vampir karena dia ingin mengetahui kondisi nya yang jika kelelahan membutuhkan asupan darah yang banyak.