NovelToon NovelToon
Kamu Berhak Terluka

Kamu Berhak Terluka

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Bullying dan Balas Dendam / Enemy to Lovers
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bibilena

Gilsa tak percaya ada orang yang tulus menjalin hubungan dengannya, dan Altheo terlalu sederhana untuk mengerti kerunyaman hidup Gilsa. Meski berjalan di takdir yang sama, Gilsa dan Altheo tak bisa mengerti perasaan satu sama lain.

Sebuah benang merah menarik mereka dalam hubungan yang manis. Disaat semuanya terlanjur indah, tiba-tiba takdir bergerak kearah berlawanan, menghancurkan hubungan mereka, menguak suatu fakta di balik penderitaan keduanya.

Seandainya Gilsa tak pernah mengenal Altheo, akankah semuanya menjadi lebih baik?

Sebuah kisah klise cinta remaja SMA yang dipenuhi alur dramatis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bibilena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flashback

Gilsa terlihat tak berekspresi, dia kemudian menarik tangan Clarissa dengan sekuat tenaga lalu memelintirnya. Meskipun itu artinya rambutnya ada yang tertarik kuat hingga beberapa tercabut, dia tak peduli. Gilsa hanya fokus melepaskan diri lalu segera berdiri saat gadis itu mengaduh kesakitan, tapi kemudian cengkeraman kuat langsung datang ke tangannya dari sisi kanan.

"Akh, sial, sakit brengsek!"

"Camelia ambil ponselnya," titah pemuda itu. Ponsel yang Gilsa pegang erat erat di tangan lain ditarik, kemudian mereka tiba-tiba mengelilinginya.

"Apa kau berniat melakukan kekerasan padaku?" Tangan itu sama sekali tak melonggarkan diri meski Gilsa berusaha keras melepaskannya.

"Ah, sial." Di sisi lain Clarissa masih mengelus tangannya yang terasa perih. Dia menatap ke arah temannya, Terre, yang masih duduk di sofa dalam raut muka buruk.

"Tolong ambilkan barangku," katanya. Terre yang merupakan teman sekelas Clarissa tahu maksud itu dan tanpa kata dia berbalik ke samping, pada meja kecil di samping sofa lalu mengambil tas tangan kecil di sana.

"Ini sudah berlebihan. Morgan, bukankah sudah cukup mencoba mengajaknya kemari? Dia sangat tak cocok dengan kita."

"Aku tahu, karena itu aku kesal."

"Anak kelas 10 sekarang punya nyali besar darimana sih? Aku merinding melihatnya sok heroik tadi."

Gilsa menatap waspada orang-orang yang kini mengelilinginya dalam lingkaran kecil. Tiga laki-laki dan tiga orang wanita.

"Bukankah kalian yang kurang ajar? Kalian mengusik seseorang yang tidak mengganggu kalian. Aku dari awal sudah bilang aku tidak mau terlibat." Gilsa hendak memukul Morgan tapi Gerald menarik tangannya. Rasa sakit dari cengkeraman itu bahkan tak terlalu berpengaruh daripada fokus matanya yang menatap benci Morgan.

"Menunduk, sialan." Seseorang di samping kiri Gilsa menekan bahunya hingga dia terduduk di lantai. Gilsa mengaduh, tentu saja itu sakit apalagi tenaganya dari seorang laki-laki.

"Brengsek! Jika kalian setakut itu pada video tadi minta maaf pada temanku! Kalian harus minta maaf padanya dan berhenti berbuat hal seperti ini. Aku tidak akan pernah membiarkannya begitu saja meskipun kalian membunuhku saat ini!"

"Diam!"

Clarissa datang dengan mendorong Morgan hingga membubarkan lingkaran kecil itu. Apalagi dia menarik tangan Gilsa, memaksanya berdiri hingga membuat kedua orang yang memeganginya melepaskan cengkraman masing-masing.

Tubuh gadis itu di lempar hingga jatuh di depan meja. Tiba-tiba kepalanya didorong sebelum Gilsa bangun kembali, sama seperti tadi rambutnya di tarik kemudian sebuah lutut menahan kakinya untuk berdiri. Gilsa melawan, dia memberontak tapi itu mengakibatkan kepalanya dibenturkan pada permukaan meja yang terbuat dari kaca. Rasa pusing, perih dan ngilu menyeruak dari keningnya hingga ke belakang kepala, pada saat ini kepalanya diangkat kembali dan pemandangan gadis itu menjadi buram.

"Aku benar-benar membenci orang sepertimu." Suara besi saling beradu terdengar samar di telinga Gilsa. Kemudian kesadaran gadis itu kembali perlahan saat melihat hamburan rambutnya yang terpotong kecil-kecil berterbangan hingga ke atas meja. Gilsa mencoba meraih tangan yang terus menekan kepalanya tapi tak bisa.

"Brengsek, seberapa kuat kau mendorongku?"

"Kau hidup dengan sangat baik, orang tuamu kaya dan ayahmu menggunakan koneksi untuk membuatmu menjadi juara. Lalu kau anak tunggal, pintar dan berwajah cantik. Apa kau pikir itu menyenangkan melihatmu yang seperti ini sok heroik hanya karena temanmu disentuh sedikit?! Aku benci sekali orang munafik ini!"

Gunting itu dilempar dan dorongan di kepala Gilsa berubah menjadi tarikan. Clarissa membawa sesuatu lagi dari tas kecilnya, itu adalah lipstik yang kemudian dia putar hingga muncul separuh. Dia arahkan pada Gilsa, namun bukan tepat pada wajahnya melainkan leher gadis itu.

Dalam satu tarikan noda lipstik menggores sepanjang leher Gilsa secara horizontal.

Lalu tangan Clarissa melepaskannya, gadis itu berdiri dengan mengambil tisu untuk membersihkan tangan.

"Ambil ponsel, Terre."

Di sisi lain Kevin juga tak melepaskan usaha temannya itu.

"Lain kali aku akan menggunakan pisau alih-alih lipstik, Gilsa."

1
Rasmi
🥲
Rasmi
😭😭😭😭
Rasmi
gilsa gk naik kelas????? 🧐 kok isoo
Rasmi
kencan??? 😌
Rasmi
Critanya mnarik bngt.. ada kisah pertemanan, masalah kluarga jga prcintaan ...ditnggu smpe end thorr 😌☺
Rasmi
nooooo 😭
Rasmi
altheo??
Rasmi
😲
Rasmi
susss😌
Rasmi
typo y yang trakhir thor mau ikutan kaget jdi gk jadi 😭🤣
Bibilena: Ah iya maaf aku baru tahu 😭😭
total 1 replies
Rasmi
jahat bngt bjingan😭
Rasmi
pengalaman bangettt 😵‍💫
Rasmi
bner banget knpa y orng kaya tuh suka caper 😕
Rasmi
wah, seru juga,kyaknya cweknya badass dehh
Gió mùa hạ
Tak terduga.
Bibilena: 😮 terima kasih (?)
total 1 replies
BX_blue
Jalan cerita seru banget!
Bibilena: Terimakasih atas dukungannya^^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!