NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Allah

Takdir Cinta Allah

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: ell lestari

Kehidupan Nazela begitu terasa sesak. Iya,dia bisa menajali hidup sesuai keinginan nya namun,tak ada hari tanpa berdebat dengan sang mamah yang ingin anaknya menjadi dokter. Keputusan Nazela menjadi seniman membuat sang mamah murka setiap harinya,hingga membuat Nazela sesak setiap kali melihat mamahnya.


Namun kehidupannya mulai berubah ketika sang sahabat mengenal kan nya pada Islam. Nazela memang seorang muslim namun ia cukup jauh dari kata taat karna background keluarga nya. Pola pandang Nazela mulai berubah ketika Sabrina mengenalkan nya pada tempat bernama pesantren. Ia mulai belajar mengenal Islam lebih dalam hingga ia merasa nyaman dengan hijab dan baju baju panjang yang tak membentuk lekuk tubuh nya. Ia akhirnya ia harus menghadapi berbagi macam ujian hidup termasuk ujian percintaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ell lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari yang panjang

Para pengendara terlihat kebingungan, jalan yang biasanya mereka lewati terasa lancar kini macet bahkan tak bisa di lewati oleh pengendara motor. Langit sore yang sudah mulai memerah itu membuat semua pengendara di jalanan berdecak, karena mereka khawatir akan sampai malam berada di jalanan. Sabrina terus mengelus dadanya, mengutarakan rasa sabar pada dirinya. Dia sedikit emosi lelah karena setelah menunggu 3 jam lebih di bengkel, kini dia harus menghadapi kemacetan dari jam dua siang tadi, sampai kini langit mulai menenggelamkan kecerahannya.

"Iki macet opo tok? dari siang sampe sore begini ndak jalan jalan. Aku iki belum sholat ashar moso iyo nek tinggal sholat maghrib mene, ya allah maafkan hamba mu ini ya allah"

Gumam Sabrina sambil mengarahkan kedua tangannya

"Dah mana aku ndak bawa hp, kalo semisal nanti aku sampe restoran Nazela wis muleh piye?. Bismillah Sabrina!!! Allah sing due kehendak "

Gumamnya lagi untuk menghilangkan kecemasan nya. Tak lama kemudian kendaraan di depan mobil Sabrina mulai bergerak maju satu persatu. Setelah tiga setengah jam menghadapi kemacetan, kini Sabrina sudah bisa melanjutkan perjalanannya lagi.

"Owalah ono kecelakaan beruntun tok"

Ucapnya tatkala melewati beberapa mobil yang terguling di tepi jalan, Sabrina tak melihat korban di sana karena sudah di evakuasi.

"Alhamdulillah ya allah aku masih selamet dari kecelakaan iku"

ucapnya lagi mengucap rasa syukurnya, dan mulai melajukan mobilnya dengan bebas.

*****

Restoran Afkar beroperasi dari jam 8 pagi sampai jam 10 malam. Setelah restoran tutup beberapa menit karena para pegawai dan beberapa pelanggan sholat maghrib berjamaah, kini restoran kembali membuka gerainya sampai jam tutup operasional.

''Mas gue balik dulu''

Ucap Nazela pada Faiz sambil mengemasi barangnya

''Yo, hati hati''

''Kayanya besok gue datengnya habis zuhur, soalnya ada bimbingan skripsi''

''Ok, santai aye!!!''

''Gue balik ya, Assalamualaikum''

''Waalaikumussalam''

Nazela keluar dari ruangan melawati tiap meja restoran yang masih di penuhi pelanggan.

''Oh iya, kata Sabrina mau kesini dia, udah malem begini belum keliatan juga''

Gumam Nazela yang berdiri di depan restoran sambil memesan taxi online dari handphone nya. Tiba tiba terlintas sebuah mini cooper di hadapannya. Raut wajah Nazela mengisyaratkan bahwa ia tahu siapa orang di dalam mobil tersebut.

''Dari mana lo? bilangnya mau kesini dari pagi, jam segini baru dateng?''

Tanya Nazela mengomel pada orang yang baru saja keluar dari mini cooper tersebut yang ternyata Sabrina

''Loh kamu nek pulang tok?''

''Ya iyalah, terus sekarang lo mau ngapain kesini jam segini?''

''Yo wis aku anter kamu pulang aye, nanti tak ceritain di mobil, ayo!!!''

''Tapi gue udah pesen taxi online''

''Yo wis kamu cancel aja! sekalian bilang maaf dan kasih uang tip, ayo!!''

Ujar Sabrina sambil menarik lengan Nazela

''Sini gue aja yang bawa mobilnya, lo kaya orang kesel gitu, ntar kenapa napa lagi''

Ucap Nazela yang bingung melihat raut wajah Sabrina yang berbeda dari biasanya

''Yo wis''

Tukas Sabrina dan langsung masuk ke dalam mobil dan bertukar kemudi dengan Nazela.

''Lo lagi kenapa sih Sab? hah?''

Tanya Nazela yang sudah melajukan gas mobilnya

''Aku iku yo, berangkat nek ke restoran iku jam 10, terus tiba tiba ban mobil ku bledos, nunggu antrian bengkel tiga jam. Habis itu ada kemacetan tiga setengah jam. Piye ora kesel coba''

Sabrina menceritakan kejadiannya hari ini dengan ekspresi wajah nya yang penuh kekesalan namun terlihat lucu membuat Nazela menahan tawanya.

''Lo udah sholat maghrib kan?''

''Yo uwis''

''Ya udah berarti keselnya udah ilang dong?''

''Yo ndak iso"

''Sabar sab! kan lo sendiri yang bilang, segala sesuatu yang terjadi sama kita itu kehendak allah''

''Tumben opo kamu ngomongin sabar"

Sabrina masih memasang wajah kesalnya, membuat Nazela tersenyum meliriknya

''Ada juga lo yang tumben marah marah begini, pasti laper kan lo?''

Sabrina mang anggukkan kepalanya sambil memanyunkan kedua bibirnya bak tokoh animasi donald duck.

''Ok, lo mau makan di mana?''

''Aku nek makan masakan mamah mu, dah lama aku ndak makan masakan mamah mu''

Jawab Sabrina yang baru memberikan senyumannya

''Apa sih lo, tempat makan di luar kan banyak, kenapa harus di rumah gue sih"

Kini gantian Nazela yang memasang wajah kesalnya

''Yo soale aku nek nginep di rumah mu, jadi yo sekalian aja makan di rumah mu. Aku iku wis pegel seharian di jalanan jadi aku ndak mau nyetir lagi ke kos an"

''Suruh siapa juga lo ke sini''

Gumam Nazela dengan suara berbisik namun masih dapat di dengar

''Ngomong opo koe Zel? aku masih iso krungu yo?''

''Orang gue gak ngomong apa apa juga''

Bantah Nazela berbohong

''Sini kalo ndak boleh bi.....''

''IYA, siapa bilang gak boleh''

Mungkin sudah jadi kebiasaan Nazela memotong omongan orang lain. Hal itu memang tidak sopan untuk di lakukan, tapi Nazela masih bisa mengerti batasannya, kapan dan dengan siapa dia bisa melakukan hal itu.

*****

''بَيْضَةُ اليَوْمِ خَيْرٌ مِنْ دَجَاجَةِ الغَدِ''

''Telur hari ini akan lebih baik dari ayam besok hari.''

Dengan suara nya yang lembut namun dapat terdengar oleh para santri yang duduk mengitarinya. Sudah menjadi jadwal dan tanggung jawab Afkar untuk menyempatkan waktunya untuk belajar bersama para santrinya di luar jam kelas, dan biasanya Afkar ambil di jam belajar malam santri. Afkar memilih halaman di depan masjid untuk jadi tempat mengajarnya malam ini, dengan para santri yang duduk sejajar dengannya, yang bisa membuat para santri merasa lebih dekat dan nyaman bersama gurunya di pesantren walau mereka harus berpisah sementara dengan orang tua mereka masing masing.

''Siapa yang paham maksud dari mahfudzot yang baru ustad katakan?''

Tanya Afkar pada para santri yang begitu fokus menyimak setiap kalimat yang Afkar ucapkan.

''Ana ustad''

Dengan keberaniannya salah satu santri putranya mengacungkan tangan

''Ya, coba Fariz jelaskan!!''

''Na'am. Maksud dari mahfudzot tadi adalah, kita harus bersyukur atas apa yang terjadi atau yang kita dapat hari ini, karena hari yang kita jalankan saat ini adalah yang terbaik menurut allah, jadi kita tidak boleh membandingkannya dengan hari ini milik orang lain. Kita juga tidak boleh menyombongkannya dengan hari ini milik orang lain. Karen bisa jadi masa depan kita lebih baik atau lebih buruk dari masa depan orang lain yang kita bandingkan. Syukron ustad''

Tutur seorang santri bernama Fariz itu dengan lantang dan percaya diri, membuat Afkar tersenyum bangga padanya dan juga teman temannya yang memberinya tepukan tanggan kekaguman pada nya

''Ya, yang di jelaskan Fariz sangat tepat. Kita harus mensyukuri apa yang kita punya atau apa yang kita dapat hari ini, karena belum tentu di kemudian hari kita akan mendapat hal yang sama''

Ujar Afkar menambahkan penjelasan muridnya

''Tapi kita sebagai manusia harus mau merubah diri, kita harus bisa menjadikan esok hari lebih baik dari pada hari ini"

''Maksudnya bagaimana ustad?''

Tanya seorang santri lainnya

''Ok, pertanyaan yang bagus. Contoh semisal seperti ini, hari ini kalian ada imtihan (ujian) mahfudzot, dan kalian dapat nilai lima. Kemudian besoknya ada remedial, terus apa kalian mau dapat nilai yang sama?''

''Laa (tidak)"

Jawab para santri serentak menggunakan bahasa Arab

''Terus apa yang kalian lakukan? belajar. Belajar lebih giat dari kemarin agar nilainya bisa berubah jadi delapan, sembilan. Jadi lebih baik dari yang kemarin. Jadi kita harus bisa meng upgrade diri kita sendiri. Fahimtum''(apa kalian mengerti)

''Fahimna ustad''(kami mengerti)

''Ok, cukup belajar kita malam ini, kalo masih ada yang belum di pahami nanti kita bahas di kelas''

''Na'am ustad''

''Ustad tutup, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatu''

''Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakaatu''

Dengan antri dan sabar para santri bergantian untuk berpamitan sambil mencium punggung tangan Afkar. Sambil tersenyum bangga Afkar mengelus kepala para santrinya satu persatu.

1
Alisa AlfaMadda
masa udah ending aja sihhh🥺🥺
Musdalifa Ifa
bagus sekali Thor ceritanya 👏
Alisa AlfaMadda
ikut bahagia 🥰
Alisa AlfaMadda
lanjuuttt kak
Alisa AlfaMadda
suka part ini....💐💐💐💙
Alisa AlfaMadda
lanjuutttt
Alisa AlfaMadda
😭😭😭
Alisa AlfaMadda
💐💐💐
Alisa AlfaMadda
♥️♥️♥️
Alisa AlfaMadda
lanjut.....
Indah Lestari: tunggu update nya ya kak!! mungkin malem ini baru bisa di up😊😊
total 1 replies
Alisa AlfaMadda
semangat kak...
laelathul munawaroh
kerenn 👏
laelathul munawaroh
semangattt author ku 💪👏👏
Alisa AlfaMadda
semangat kak....update yg banyak lagi...☺️🥰❤️❤️
Nick and Judy
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
Rukawasfound
Romantisnya cerita ini bikin saya ingin merasakan kisah seperti ini😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!