Bryan Sang Ahli Waris

"Tolong...tolong bawa aku pergi." kata seorang gadis

Bryan terkejut saat ada seorang gadis masuk ke mobilnya langsung bersembunyi menenggelamkan tubuhnya.

Terlihat beberapa orang sepertinya memang mencari gadis yang sedang bersembunyi.

Bryan melajukan mobilnya keluar dari kawasan itu, seorang gadis masih menyembunyikan tubuhnya.

"Terimakasih, aku katrina." kata gadis itu

Bryan hanya diam dan memberhentikan mobilnya karena dia rasa sudah aman.

"Aku tadi sudah memperkenalkan diriku, setidaknya kasih tahu siapa nama kakak.! " kata katrina sedikit kesal pria di depannya ini hanya diam.

"emmm.. pinjam uang nya Kak, nanti aku ganti. Aku lupa membawa tasku dan ponselku juga, untuk naik taxi." kata katrina malu.

Ini pertama kalinya dia meminjam uang kepada orang yang tak di kenalnya, malu tapi dia menahan rasa itu.

Bryan memberikan beberapa lembar uang karena tidak tahu berapa yang gadis itu butuhkan untuk membayar taxi.

"Ini aja cukup dan terimakasih kak, aku akan mengembalikannya besok. " kata gadis itu mengenggam uang seratus ribu dan keluar dari mobil bryan

Bryan menunggu gadis itu sampai mendapatkan taxi, dia sendiri heran kenapa begitu peduli pada gadis yang dia tolong dari kejaran beberapa orang itu.

Sampai di rumah bryan merebahkan tubuhnya dan beberapa menit kemudian dia berjalan ke kamar mandi membersihkan diri lalu kembali berbaring untuk tidur.

Sedangkan katrina mengendap masuk ke kamar nya pelan takut ketahuan orang rumah, malam ini malam yang menegangkan.

Ini pertama kalinya dia ke club meng iyakan ajakan monica teman nya dan tidak di sangka malah menjadi keributan di dalam club sampai sampai di kejar orang.

Bukan salahnya jika dia menampar orang sampai marah karena tubuhnya tadi di pegang pegang seseorang di dalam club.

Karena sudah keterlaluan katrina sudah mencoba menjauh tapi pria itu malah menahan tangannya dan mencoba lebih melecehkan.

Sampai akhirnya katrina tidak tahan dan menampar pria itu dan pria itu tidak terima, akhirnya katrina keluar dari club ingin pulang dan sepertinya pria itu sakit hati dan terjadilah kejar kejaran saat di luar tadi.

Entah kemana monica dan teman teman yang lainnya sampai katrina merasa sendiri di club tadi, apa mungkin karena mengikuti alunan musik dan keenakan menggerakkan badan sampai mereka terpisah.

Sampai di kamar katrina merebahkan badannya, "beruntung aku tadi bisa meloloskan diri." katanya bermonolog sendiri

"Sepertinya dia tidak mengingatku, padahal sudah tiga kali bertemu, aku jadi penasaran." kata katrina menyelimuti tubuhnya dan tidur.

Pagi hari katrina sudah terbangun karena suara Mbk sumi membangunkannya, seperti biasa mbk sumi memang yang selalu membangunkannya di pagi hari.

Jika tidak katrina akan tidur sampai siang dan mbk sumi akan di salahkan karena hal itu.

Setelah selesai mandi gadis itu memakai serangannya dan berjalan ke meja makan untuk sarapan.

"Pagi mi," kata katrina lalu duduk di sebelah mami nya

"Pagi sayang, ceria sekali hari ini." kata melisa menatap putri nya

"Seperti biasa mi, selalu ceria." kata katrina tersenyum

katrina mengambil roti yang sudah di siapkan dan memakannya sambil meminum susu, setelah selesai dia buru buru berpamitan dan berangkat ke sekolah.

Bagas sendiri masih makan nasi goreng dan setelah menyelesaikan dia juga segera meninggalkan meja makan.

Melisa sudah selesaikan tugas di pagi harinya mengantar suaminya berangkat kerja dan Putrinya sekolah.

Tinggal putranya bondan yang belum keluar kamar pagi ini, tapi melisa tidak ambil pusing karena bondan sudah dewasa dan tahu kapan dia akan bangun dan beraktifitas tiap harinya.

Melisa menuju ruangan olahraga dia akan melakukan olahraga rutinnya tiap pagi dan itu adalah kunci awet muda melisa.

Bagaimanapun melisa harus selalu tampil cantik dan awet muda agar semua netizen tidak selalu mencibirnya, (maksudnya teman teman sosialitanya...he..)

drrt.. drrt... ponsel melisa bergetar dan ada pesan yang masuk, melisa berhenti melakukan tiganya dan membaca pesan masuk.

"Aku hampir lupa jika sore nanti akan ada arisan." kata melisa setelah membaca pesan temannya

"Aku akan bersiap siap karena aku punya firasat jika aku yang akan mendapatkan arisan." kata melisa dan tersenyum.

🌸🌸🌸

 Bryan berjalan menuju kelas karena hari ini dia ada kelas jam sembilan dan dia bertemu dengan kanaya.

"Hai bryan .." kata Kanaya menyapanya dan tersenyum manis

Seperti biasa bryan hanya diam dan masih berjalan tanpa ingin membalas sapaan dari Kanaya.

Sedangkan kanaya memudarkan senyumnya karena sampai sekarang dia belum bisa mengambil hati pria yang dia sukai.

Sampai di kelas pun Kanaya berusaha untuk berdekatan dengan bryan walaupun reaksinya sama dingin seperti hari hari sebelumnya.

Setidaknya hanya dia wanita yang tidak di usir bryan jika mendekatinya dan itupun sudah membuat teman temannya merasa iri karena bisa dekat dengan bryan.

Kadang kanaya suka berdrama ria agar semua orang menganggap jika bryan memberi perhatian kepadanya.

Contohnya kanaya akan pura pura kehabisan tinta bolpen lalu sengaja meminjam kepada bryan.

Kadang juga Kanaya akan berpura pura jatuh atau menabrak agar mendapatkan perhatian dari bryan, walaupun kadang dia berhasil tapi lebih banyak tidaknya.

"Bryan nanti ke kantin denganku ya." ajak kanaya

"Aku akan bertemu pak riki, kamu duluan saja " kata bryan

"Baiklah.. tapi kamu ke kantin kan.? " tanya Kanaya lagi

"Lihat aja nanti." kata bryan

"Aku tunggu ya." kata Kanaya mengencangkan sedikit suaranya sambil tersenyum.

Begitu lah Kanaya selalu berdrama ria agar orang tahu jika dia bisa menjalin hubungan dengan bryan, pria populer di kampus nya.

Bryan sendiri membiarkan Kanaya di sekitarnya agar tidak ada wanita yang mencoba mendekat padanya.

Bagi bryan dia sangat malas menghadapi wanita yang mencoba mendekatinya, dengan adanya kanaya itu bisa membuat anggapan jika kanaya adalah padatnya.

Walaupun kenyataannya tidak seperti itu dan bryan tidak ambil pusing dan buktinya semua beranggapan jika Kanaya adalah pacarnya.

"Kay kamu beruntung sekali bisa dekat dengan bryan." kata Zahra

Kanaya hanya tersenyum membiarkan semua pikiran teman temannya yang beranggapan seperti itu dan memang itulah yang di harapkan.

"Sekarang di mana bryan.?" tanya cindy

"Dia menemui pak tiko. " kata kanaya

Beruntung tadi dia tadi bertanya ke bryan.

" Waaah... tahu aja kamu kay," kata cindy

Semua temannya melihat Kanaya kagum karena bisa mengetahui di mana keberadaan bryan, walaupun di dalam hati dia merasa lega dan senang mereka beranggapan jika dia dan bryan mempunyai hubungan spesial.

Tidak ada satupun yang tahu dalam hati Kanaya jika dia bersedih belum mendapatkan hati seorang bryan.

Kanaya yakin jika suatu hari nanti bryan akan menerima cintanya dan dia hanya harus lebih menunjukkan ketulusan hatinya kepada bryan.