Papa Untuk Kayla

pada malam hari Wahyu membaringkan tubuh nya, di samping Kayla putri nya yang sudah mulai tertidur Wahyu tersenyum saat melihat wajah Kayla yang tertidur begitu lelap.

( " kamu pasti sangat kelelahan ya' Sayang maaf kan papa yang sudah berbuat dosa yang begitu besar hingga membuat mu dan mayu menderita sayang. " )

bisik Wahyu pada Kayla putri nya, yang sedang tertidur sambil terus mengelus pipi Kayla.

Wahyu menoleh ke arah nakas yang ada di samping tempat tidur nya, saat mendengar suara hp nya, yang bergetar Wahyu dengan cepat meraih hp tersebut karna berpikir itu adalah mayu putra sulung nya, yang belum pulang ke rumah hingga malam hari namun harapan Wahyu sirna saat melihat nama Sinta yang tertera di sana dengan malas Wahyu kembali meletakkan hp nya, di atas nakas yang ada di samping tempat tidur nya.

Bukan nya, Wahyu sudah tidak mencintai Sinta lagi namun Wahyu yang selama ini di sibukkan dengan urusan perusahaan nya, yang nyaris bangkrut dan di tambah lagi dengan masalah yang ada di dalam rumah tangga nya, dengan maya yang membuat mayu tidak kembali ke rumah sampai dengan hari ini membuat Wahyu memutuskan untuk menghindari Sinta sementara waktu sampai dia menemukan keputusan yang tepat untuk kebaikan dirinya maya Sinta dan yang terpenting untuk kedua anak-anak nya.

Karna Wahyu tidak mau mayu yang sedang memasuki masa-masa labilnya harus hancur karna perbuatan nya, hari ini saja mayu putra nya, sama sekali tidak mau menerima panggilan telepon dari nya, bahkan putra sulung nya, itu tidak pulang ke rumah nya, Wahyu yang berpikir ingin menjemput mayu ke rumah Arman bersama Kayla di tahan oleh Arman kakak ipar nya, tersebut yang meminta nya, untuk membiarkan mayu menenangkan diri nya, terlebih dahulu agar tidak terjadi pertengkaran antara ayah dan anak Wahyu yang mengerti dengan maksud baik dari Arman pada akhirnya menyetujui nya, juga.

hp Wahyu terus bergetar Tampa henti di atas nakas Wahyu yang tidak memperdulikan nya, memejamkan mata nya, dan mulai tertidur dengan perlahan.

Pada tengah malam Kayla terbangun dari tidurnya nya, Kayla segera bangkit dari berbaring nya, melihat ke kiri dan kanan nya, hanya ada Wahyu di sana tidak ada mama nya, atau pun mayu kakak laki-laki nya, di sana tidak seperti biasa nya, di saat dia ingin di peluk oleh maya Kayla akan beralasan takut tidur sendiri dan akan meminta ijin untuk tidur bersama orang tua nya, agar bisa memeluk maya di saat maya mama nya, tertidur tapi malam Ini maya tidak ada di sana.

Kayla yang melihat maya tidak ada di sana turun dengan pelan-pelan dari ranjang papa nya, menuju ke arah pintu kamar sang papa Kayla berencana untuk ke kamar sang kakak karna berpikir maya mama nya, sedang tidur di sana hal yang sering di lakukan oleh maya selama ini tidur bersama mayu kakak nya, di saat Kayla juga tidur bersama kakak nya, karna Wahyu lembur di kantor nya.

Kayla berjalan kembali menuju ke arah kamar papa nya, dengan menundukkan kepala nya, karna merasa sedih saat melihat kamar mayu kakak nya, yang kosong tidak ada mayu di sana apa lagi maya mama nya.

maya yang baru saja pulang berjalan dengan gontai menuju ke arah kamar nya, dengan wajah nya, yang terlihat sembab karna terus menangis menyesali perbuatannya selama ini pada putri nya, Kayla maya Menaiki anak tangga satu persatu dengan rasa yang begitu malas namun saat sampai di ujung tangga maya terkejut saat melihat Kayla sedang berjalan sendirian menuju ke arah kamar nya, walaupun dia sudah tau tentang Kayla yang sudah di temukan dari mayu yang di beri tahukan oleh Arman.

Kayla yang melihat mama nya, yang baru saja pulang merasa begitu bahagia dengan cepat Kayla berlari ke arah maya Tampa memperdulikan maya yang akan memarahinya seperti biasa di saat dia bersikap manja pada maya yang baru pulang bekerja Kayla langsung memeluk pinggang maya dengan erat seperti anak yang sudah tidak bertemu lama dengan ibu nya.

Maya yang merasa kan itu menitihkan air mata nya, dengan lembut maya mengangkat tangan nya, mengelus kepala Kayla dengan penuh kasih sayang.

Kayla yang merasakan hal tersebut mengangkat kepala nya, melihat ke arah wajah maya yang sedang tersenyum ke arah nya, Kayla yang melihat mama nya tersenyum ke arah nya, ikut tersenyum pada maya.

" mama gak marah sama Kayla kan? "

maya menggeleng kan kepala nya.

" Kayla janji Kayla akan jadi anak yang baik untuk mama dan papa Kayla tidak akan jadi anak yang nakal lagi. "

maya mengangguk kan kepala nya, dengan air mata yang sudah turun di pipi nya.

" mama... mama dan papa jangan bercerai ya... Kayla minta maaf Kayla salah gara-gara Kayla papa dan mama bertengkar Kayla janji Kayla tidak akan nakal lagi tapi mama dan papa jangan bercerai ya.. "

Kayla bicara pada maya sambil memundurkan langkahnya beberapa langkah dari maya sambil menunduk kan kepala nya.

maya diam terpaku di tempat nya, karna tidak menyangka Kayla putri nya, mendengar pertengkaran nya dan Wahyu tadi pagi.

Wahyu yang terbangun dari tidurnya nya, terkejut saat melihat Kayla putri nya, yang tadi sedang tertidur kini tidak ada lagi di samping nya, dengan cepat Wahyu bangkit dari tidur nya, berjalan ke arah kamar mandi berharap Kayla ada di sana saat Wahyu melihat Kayla tidak ada di sana Wahyu langsung merasa panik dan langsung keluar dari kamar nya, untuk mencari Kayla.

Wahyu yang baru saja keluar dari kamar nya, dengan panik untuk mencari Kayla putri nya, salah faham saat melihat Kayla putri nya, sedang berdiri di depan maya dengan menundukkan kepalanya nya, Wahyu berpikir maya sedang memarahi Kayla seperti biasa hal yang selalu di lakukan oleh maya setiap kali Kayla putri nya, berbuat salah.

Wahyu dengan cepat berjalan mendekat pada Kayla meraih tubuh Kayla kedalam gendongan nya, melihat ke arah maya dengan tatapan sinis nya, seperti orang yang sedang melihat musuh bebuyutan nya.

" jauhi Kayla putri ku maya kau tidak pernah mengurus nya, jadi jangan pernah coba-coba kau memarahi nya lagi maya. "

bisik Wahyu dengan penuh amarah pada maya.

maya yang mendengar hal tersebut memundurkan langkahnya karna merasa shock dengan kata-kata Wahyu yang menandakan tidak lagi ingin bersama nya, kalau saja maya tidak berpegang pada besi yang ada di sisi tangga bisa di pastikan dia pasti sudah jatuh ke bawah sana air mata nya, terus mengalir Tampa henti hingga membuat kaki nya, terasa lemas hingga membuat maya jatuh terduduk di lantai dengan menutup mulut nya, agar suara tangis nya, tidak terdengar oleh orang lain.

Entah sudah berapa lama maya menangis pada akhirnya dia memutuskan untuk menghentikan tangisannya maya bangkit dari duduk nya, dia berdiri dengan tegak di depan pintu kamar yang selalu di huni nya, bersama Wahyu maya terus memandangi pintu tersebut berharap Wahyu keluar dari sana untuk berbicara pada nya, namun Wahyu tidak kunjung keluar dari kamar nya, walaupun maya sudah berdiri begitu lama di sana.

( " kamu sudah memutuskan mas itu berarti aku berhak memilih jalan hidup ku mulai hari ini jadi jangan pernah menyalahkan ku lagi kedepannya. " ) gumam maya pada dirinya sendiri.

Maya yang melihat Wahyu tidak kunjung keluar dari dalam kamar untuk berbicara pada nya, pada akhirnya memutuskan untuk membalikkan tubuhnya berjalan menuruni anak tangga satu persatu dengan keputusan yang sudah bulat maya berjalan ke arah pintu keluar rumah nya, saat sampai di depan mobil nya, maya menoleh sebentar ke arah pintu rumah nya, maya masih berharap Wahyu berdiri di sana untuk berbicara pada nya, namun harapan nya, sia-sia dengan cepat maya masuk ke dalam mobil nya, melajukan kembali mobil nya, keluar dari rumah nya, di tengah malam buta.