NovelToon NovelToon
Dua Tahun Setelah Menikah

Dua Tahun Setelah Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:61.4k
Nilai: 5
Nama Author: Bunaya

Karena perjodohan, Rania bisa menikah dengan Adrian, pria yang menjadi cinta pertamanya. Namun sayang, pernikahan impian Rania jauh dari pernikahan yang saat ini dia jalani.
Setelah melewati dua tahun pernikahan, kekasih Adrian yang bernama Alexa kembali dari luar negeri. Itu berarti sudah tiba waktunya Rania untuk melepaskan Adrian dengan bercerai dari pria itu.
Bagaimana kehidupan Rania setelah dua tahun menikah?
Apakah dia rela melepaskan Adrian? Atau Adrian yang justru tidak rela melepaskan Rania?
Yuk ikuti ceritanya di Dua Tahun Setelah Menikah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Hilang

"Ada apa?" tanya nyonya Alana.

Istri tuan Bryan itu hanya sesaat saja meninggalkan suaminya. Dia meninggalkan tempat itu hanya untuk mengambilkan suaminya segelas air minum.

"Bukan apa-apa." jawab tuan Bryan.

"Pergi saja jika memang ada yang penting." ucap nyonya Alana.

Tuan Bryan berdiri mendekati sang istri, lalu memeluknya dengan erat. Dia tidak tahu harus bagaimana lagi caranya untuk berterima kasih dan membalas semua kebaikan dan kesabaran istrinya.

"Aku butuh istirahat!" ucap tuan Bryan.

"Istirahatlah kalau begitu." balas nyonya Alana.

Tuan Bryan mengagguk. Terlalu banyak yang dia pikirkan akhir-akhir ini. Tidurnya sering terganggu, sehingga dia kurang istirahat. Untung saja berita tentang Alexa bisa ditangani oleh asistennya, sehingga video pertengkaran antara Rania dan Alexa sudah tidak ada yang beredar lagi.

Kehadiran Angel yang saat ini membuat tuan Bryan jadi banyak berpikir. Berkali-kali wanita itu kembali mengganggunya. Dengan alasan bertanya tentang Alexa.

"Kenapa baru sekarang?" tuan Bryan mempertanyakan hal itu pada dirinya sendiri. Dia yakin ada sesuatu yang wanita itu rencanakan. "Apa?" itu masih tuan Bryan selidiki.

Nyonya Alana masuk ke kamar Alexa, setelah tuan Bryan pergi untuk beristirahat. Kekasih Adrian itu terlihat baik-baik saja. Dia bahkan terlihat terkejut saat tahu nyonya Alana yang masuk ke kamarnya, bukan tuan Bryan seperti biasanya.

"Sampai kapan kamu ingin bersandiwara seperti ini Alexa?" tanya nyonya Alana setelah memperhatikan putri suaminya itu baik-baik.

Hampir saja dia ikut terkecoh dengan tingkah Alexa. Tapi nyatanya, semua hanya untuk mengelabui tuan Bryan agar bisa membujuk Adrian datang padanya.

"Masih mengharapkan Adrian?" tanya nyonya Alana lagi.

"Dia akan bercerai dengan Rania seperti yang kamu inginkan. Tapi untuk menemui kamu saat ini, mungki bukan jadi prioritasnya." ucap nyonya Alana lagi.

"Aku mencintainya, Bun." balas Alexa.

"Cintai dirimu sendiri, barulah kamu bisa mencintai orang lain." sahut nyonya Alana.

"Dan satu hal lagi, jangan usik kehidupan Rania. Jika kamu masih ingin jadi anggota keluarga ini." ucap nyonya Alana memberikan peringatan, sebelum Alexa melakukan sesuatu yang menganggu hidup putri sahabatnya.

"Ansel akan semakin membenci kamu!" ucap nyonya Alana.

Alexa memalingkan wajahnya. Sejak dulu kakak memang tidak pernah sayang padaku." balas Alexa.

Sementara itu dikediaman Adiguna, Angel menatap kesal pada layar ponselnya. Rencananya menganggu Bryan gagal.

"Sudah Papa katakan, berhentilah menganggu Bryan. Jangan sampai kamu membuat kesalahan yang membuat dia akhirnya mengetahui Alexa bukan putrinya." ucap tuan Adnan, kakek Rania.

"Aku hanya ingin memastikan, pria itu membagikan hartanya pada putriku." jawab Angel.

"Alexa aman ditangan Bryan. Sekarang, lebih baik kamu fokus pada cucuku Rania. Jangan biarkan Widodo yang mengambil alih Pradipta." ucap tuan Adnan lagi.

"Alexa juga cucu Papa," sahut Angel kesal.

"Papa tahu dan tidak perlu kamu ingatkan lagi." balas tuan Adnan.

"Papa juga berterima kasih padanya. Dia telah membantu Papa memisahkan Rania dari cucu Widodo." ucap tuan Adnan lagi.

"Itu karena aku yang mengatur semuanya." sahut Angel.

"Sekarang atur waktu agar Papa bisa bertemu Rania. Dia harus tahu, kalau dia masih punya kakek." ucap tuan Adnan lagi memberi perintah pada putrinya.

"Baiklah, akan aku atur agar Papa bisa bertemu dia. Tapi ingat! Papa sudah berjanji, akan membagi sebagian dari harta yang Papa dapatkan dari Rania." jawab Angel.

***

Rania dan Adrian sepakat untuk bercerai begitu hakim bertanya pada mereka. Tidak perlu ada sidang kedua untuk mediasi, karena itu tidak dibutuhkan. Keduanya hanya tinggal menunggu sidang putusan yang akan disidangkan dua minggu lagi dari sekarang.

"Terima kasih." ucap Rania pada Adrian sebelum mereka meninggalkan ruang persidangan.

Adrian tidak menjawab. Dia hanya menatap Rania penuh penyesalan. Andai waktu bisa diulang, dia ingin sekali author merubah kisahnya menjadi suami yang baik dan setia.

"Semoga kamu bahagia." balas Adrian, lalu berlalu dari hadapan Rania.

Adrian hanya seorang diri menghadiri persidangannya hari ini. Berbeda dengan Rania yang di dukung oleh banyak orang, yang satu persatu kini menyambutnya. Adrian bisa melihat Ansel yang sangat senang dengan perceraian mereka. Pria itu menyambut Rania dan langsung memeluknya.

"Selamat Ara sayang, kamu sebentar lagi bebas." ucap Karla yang bisa di dengar oleh Adrian.

Harsa merentangkan tangannya saat Rania melihat pria itu. Rania tersenyum dan masuk ke dalam dekapan pria yang dia anggap saudara itu.

"Terima kasih Abang." ucap Rania sambil menatap Harsa yang juga menatapnya. Mata keduanya berada dalam satu garis lurus. Dan entah mengapa Rania merasa ada yang berbeda mendapatkan tatapan tidak biasa dari abangnya itu.

"Hemmm!" tegur Winda yang baru saja tiba. Sahabat Rania itu terlambat karena harus menyelesaikan tugasnya di rumah sakit.

"Aku juga mau peluk." ucap Winda menyela, karena baik Rania maupun Harsa tampak engan melepas pelukan mereka.

Harsa mengecup pucuk kepala Rania sebelum mengurai pelukannya. Bukan sesuatu yang istimewa. Harsa memang memperlakukan Rania semanis itu. Sama seperti dia memperlakukan Karla.

"Kami lapar!" ucap Cinta sambil mengusap perutnya yang sudah terlihat menonjol itu.

"Anak-anak ayah lapar ya?" ucap Aryan ikut mengusap perut istrinya.

Dari kejauhan Adrian memperhatikan bagaimana semua orang ikut bahagia dengan perpisahannya. Dia juga melihat bagaimana Aryan yang begitu bahagia dengan kehamilan sang istri.

Calon duda itu berandai-andai. Andai dia bisa menyadari perasaanya lebih awal. Saat ini Adrian yakin dia juga akan menunggu kelahiran buah hatinya bersama Rania. Atau mungkin mereka sudah memilikinya.

Tepukan di bahu Adrian membuat pria itu kembali ke dunia nyata. Aryan pelakunya. Kakak sepupu Adrian dan Rania itu sudah berdiri di samping calon duda itu.

"Ayo ikut makan bersama kami." ucap Aryan.

"Aku?" Adrian ragu.

"Ayolah!" ucap Aryan lagi sambil merangkul Adrian ke parkiran menyusul yang lain.

Rania bersama yang lain tiba di restoran milik Ansel. Kakak Rania itu mengundang mereka semua untuk mencoba menu masakan yang ada di restorannya. Termasuk Adrian.

Semua tampak bahagia menikmati makanan yang disuguhkan karyawan Ansel. Canda dan tawa keluar dari mulut mereka. Hanya Adrian saja yang tampak banyak diam.

"Ini menu special, khusus untuk kesayangan Kak Ansel." ucap Ansel membawakan menu yang dia masak sendiri untuk adik kesayangannya.

"Terima kasih Kak." balas Rania.

"Sama-sama Ara sayang," balas Ansel sambil mengecup pucuk kepala Rania. Adrian hanya bisa menahan cemburu melihat kedekatan Rania dan Ansel yang sudah sangat dekat itu.

Ansel tersenyum tipis. Dia tahu Adrian memperhatikan dia dan Rania. Ansel tentu saja sengaja melakukan ini semua. Ansel juga yang meminta Aryan mengajak Adrian makan bersama mereka. Membuat Adrian tersiksa dengan perasaannya. Jangan Adrian saja yang menyiksa perasaan Rania. Ansel ingin Adrian juga merasakan hal yang sama.

"Rasakan sekarang!" ucap Ansel dalam hati.

"Kak Ansel! Apa tidak ada menu special untuk aku?" ucap Winda protes.

"Semua ini special untuk kalian. Kalau ini menu sehat untuk Ara yang beberapa malam ini sulit tidur." jawab Ansel.

"Ayo dimakan menu sehatnya." ucap Ansel sambil mengusak sayang pucuk kepala Rania.

"Apa mau di suapin?" tanya Ansel.

"Kakak, Ara bukan anak kecil lagi." jawab Rania. Ansel terkekeh sambil menarik bangku kosong di samping Karla. Karena sudah ada Harsa yang duduk di samping adiknya.

"Ara ke toilet sebentar." ucap Rania setelah menghabiskan makanannya.

"Mau Abang antar?" tanya Harsa pelan sambil menahan pergelangan tagan Rania, begitu gadis itu bangkit dari duduknya.

"Abang ih! Ara bukan anak kecil lagi." sahut Rania sambil berbisik di telinga Harsa.

Dulu Rania itu penakut jika berada di tempat umum. Apa lagi jika dia pergi ke toilet umum. Selalu saja, harus ada orang yang dia kenal untuk mengantarkannya. Dan Harsa orang yang sering diminta tolong untuk mengantar Rania.

"Hati-hati!" balas Harsa. Pria itu menepuk punggung tangan Rania sebelum melepaskannya.

Selepas kepergian Rania, Harsa kembali menikmati hidangan pencuci mulut yang disuguhkan Ansel.

Sepuluh menit berlalu, Rania belum juga kembali. Harsa khawatir tentu saja.

Dua puluh menit berlalu, Rania belum juga menampakkan batang hidungnya. Harsa dan Ansel menghitung lamanya Rania pergi ke toilet.

"Sepertinya ada yang tidak beres. Aku periksa Ara dulu!" ucap Harsa.

"Aku juga!" ucap Ansel.

Ansel meminta karyawan wanitanya untuk memeriksa toilet wanita. Mungkin terjadi sesuatu dengan adiknya.

"Tidak ada siapa-siapa Pak." ucap Karyawan tersebut.

Ansel dan Harsa ikut memeriksa toilet wanita. Tidak ada Rania di sana.

"Kemana dia?" tanya Ansel dan Harsa bersamaan.

"Apa mungkin keluarga ibunya yang menculik Rania?" gumam Ansel.

"Keluarga tante Naura?" beo Harsa yang tidak tahu masalah yang sedang Rania hadapi dengan keluarga ibunya. Yang dia tahu, Rania bermasalah dengan Adrian saja.

"Iya." jawab Ansel.

"Periksa cctv. Aku beritahu Aryan dulu." balas Harsa. Ansel mengangguk setuju.

"Apa! Ara hilang?" ucap Karla dan Winda bersamaan begitu mendengar penjelasan Harsa.

...☆☆☆...

1
Teh Euis Tea
bagus
Noey Aprilia
Ada apakh sng mntan dtang????
mngkn winda udh sftnya ky gt,apa yg ada d otak lngsng kluar lwat mlut....
Noey Aprilia
Duuuhhh......
susah kl udh nyangkut prsaan mh..
ska sm orng,tp orngnya ga ska...mau ksih pngrtian,tkut skit hti....tp mga aja winda bnrn jdoh sm haris,scra orng yg mreka ska mlah udh jd psangn.....😔😔😔
Sunaryati
Ternyata Adrian masih mau melindungi mantan istrinya
Noey Aprilia
Pdhl udh jls spa pmilik sbnrnya,tp msh aja jd mslh....hran sm mreka yg srakah,apa lg smp mlkukn kjhtn dmi ambisinya.....cckkk....
Noey Aprilia
D gntung d phon toge aja...
atw mngkn d pcat jd dktr,bsa jg d krim k pelosok skian thn.....
Ika
lanjut kakak
Noey Aprilia
Jgn smp dtng lg ulat bulu yg lain,mnding kmrn msh slmat....
Duuhh....kbyang kl smp harsa yg kna jbak,alamt btal kwin dong dia....
Nkah mksdnya.....😁😁😁
Yuliana Tunru
aataga amel.obsesi bgt ya tunggu pemblsan ansel
Rahma Putri
Luar biasa
Noey Aprilia
Hareudangggggg.......hareudanggg....
mna jmblo lg....nasib....nasib....
🤭🤭🤭
Sunaryati
Lanjuut saja Harsa setelah mandi kan badan segar, apalagi ada yang membuat lebih segar lelahnya menguap
Sunaryati
Wah Karla ada yg memberi obat nih, semoga Winda dapat mengatasinya, Yo Rania dan Harsa belah durennya lancar dan legit
Noey Aprilia
Aseekkkk....
belah duren y bang....mna dpt yg segelan pula....hti2 y,jgn buru2.....
🙈🙈🙈
Noey Aprilia
Hai kk....
udh mmpir nih....slm knl....
crtanya seru,tp lbh bnyk than nps krna tgang....bnyk bgt pnjhtnya,kn jd deg2an....
Btw....slmt belah duren buat harsa,scra sttus jnda tp rsa perawan....🤭🤭🤭
Ika
lanjut kakak
Teh Euis Tea
ohhh ternyata alexa anak pelakor
Rita Riau
makin rumit aja, konflik terus nambah.
Rita Riau
wow ada lagi sosok misterius. Adrian makin terhempas 🤔🤭😬
Sunaryati
Otw bahagia Rania
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!