Alia menikah dengan wali kelasnya saat SMA, yaitu Dimas. Di Tengah perjalanan pernikahan mereka mulai muncul banyak konflik, mulai dari urusan ranjang maupun ketidakcocokan, bahkan ada isu orang ketiga, lalu adiknya Dimas yakni Ferdi berniat membantu dan menyelamatkan Alia, namun akhirnya mereka saling jatuh cinta. Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bel Bel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Keesokan paginya.
“Good morning sayang.” Kata Ferdi sambil mencium kening Alia.
“Pagi sayang, jam berapa sekarang?” Tanya Alia.
“Jam 6 pagi, aku buatkan kamu roti selai coklat sama susu. Pasti lapar banget kan karena semalam habis aku hajar.” Bisik Ferdi.
“Aduh lemes banget rasanya, makasih banyak ya. Tau aja kalau aku sedang kelaparan.” Kata Alia.
“Setelah ini akum au berangkat kerja dulu ya, kamu hati-hati dirumah.” Kata Ferdi.
“Aku samperin ya ke studio kamu, aku kan belum pernah main kesana. Nanti aku bawakan bekal juga, gimana?” Tanya Alia.
“Boleh sayang, oh iya bang Dimas pulang kapan?” Tanya Ferdi.
“Aku tidak tau, semalam dia tidak menghubungiku sama sekali.” Kata Alia.
“Coba tanyakan, kita kan harus hati-hati.” Kata Ferdi.
“Iya tenang aja, dia itu akhir-akhir ini sibuk banget makanya kita jarang melakukannya.” Kata Alia.
“Kan ada aku yang bisa memuaskanmu.” Kata Ferdi sambil mencium mesra Alia.
“Ahhhh ihhhh selalu bikin kaget deh.” Kata Alia.
“Tapi suka kan?” Goda Ferdi.
“Suka banget lah, pokoknya semalam aku benar-benar sangat puas, akhirnya aku merasakan kepuasan batin, seperti ini ya rasanya.” Kata Alia.
“Pokoknya kalau kita mau melakukan, dirumah saja jauh lebih aman.” Kata Ferdi.
“Tapi sesekali boleh lah ke hotel sayang.” Kata Alia manja.
“Boleh sih, nanti kita atur waktu saja ya.” Kata Ferdi.
“Ok.” Kata Alia.
“Aku berangkat dulu ya, aku ada meeting pagi soalnya. Love u sayang.” Kata Ferdi sambil mencium kening Alia.
“Ferdi benar-benar pemuasku.” Kata Alia dalam hati.
**
Alia sedang di dapur, masak dan cuci piring. Dia sangat bersemangat menyiapkan bekal untuk adik iparnya.
“Aku harus membuatkan bekal yang paling enak untuk Ferdi.” Kata Alia sambil senyum-senyum Bahagia.
Tiba-tiba ponselnya berdering.
“Hallo mas, ada apa mas?” Tanya Alia.
“Sayang aku sudah selesai rapat, kita staycation yuk nginep di hotel semalam.” Kata Dimas.
“Boleh tapi kapan mas?” Tanya Alia.
“Ya sekarang lah sayang.” Kata Dimas.
“Tapi aku tidak bisa mas, bagaimana kalau kita makan malam diluar saja. Kapan-kapan saja mas kita staycation.” Kata Alia.
“Tidak bisa kenapa?” Tanya Dimas.
“Aduh aku harus jawab ap aini, aku kan sudah janjian sama Ferdi mau makan siang bareng.” Kata Alia dalam hati.
“Sayang kok diam? Jawab dong.” Kata Dimas.
“Aku belum siap-siap mas, jangan mendadak mas. Kita makan malam diluar saja ya, ajak Ferdi sekalian mas kasian loh dia kalau sendirian dirumah.” Kata Alia.
“Loh kenapa Ferdi ikut? Aku kan ingin malam malam berdua saja denganmu.” Kata Dimas.
“Aku tidak masak soalnya mas, dia kan adikmu, dia seringkali membantuku mengantar kemana-mana loh mas.” Kata Alia.
“Baiklah, kamu bilang ke Ferdi ya kalau gitu. Aku siap-siap mau checkout ini, tunggu aku dirumah ya.” Kata Dimas.
“Aku mau keluar sebentar mas, mau ke supermarket. Kuncinya di tempat biasanya ya.” Kata Alia.
“Oh gitu, ok hati-hati ya.” Kata Dimas.
Alia pun segera menghampiri kantor Ferdi. Saat dijalan, Alia menelfon Ferdi.
“Hallo Fer.” Kata Alia.
“Apa sayangku.” Kata Ferdi.
“Nanti malam mas Dimas mengajak makan malam diluar, dia tadi mau mengajakku ke hotel tapi aku tolak. Aku bilang saja tidak bisa dan terlalu mendadak akhirnya aku minta makan malam diluar, kamu ikut juga ya.” Kata Alia.
“Aku ikut? Aku harus melihat kalian berdua bermesraan gitu? Nggak mau.” Kata Ferdi.
“Untuk apa bermesraan, kita hanya makan malam saja Fer, setelah itu pulang.” Kata Alia.
“Oh yauda baiklah, kamu jadi kesini kan?” Tanya Ferdi.
“Jadi, ini aku dijalan.” Kata Alia.
“Hati-hati kalau nyetir, jalanan rame soalnya.” Kata Ferdi.
“Iya tenang aja, aku pelan-pelan juga kok nyetirnya, tunggu ya sebentar lagi aku sampai tempatmu.” Kata Alia.
“Ok hati-hati sayang.” Kata Ferdi.