NovelToon NovelToon
Mafia Bucin

Mafia Bucin

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Cinta Seiring Waktu / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Romansa / Persaingan Mafia
Popularitas:149.2k
Nilai: 5
Nama Author: keyna elsyavira

"Menurut lah maka kamu akan mendapatkan keuntungan yang kamu mau." Bisik Marco di telingan Ruby.

"Mengapa aku harus percaya dengan perkataan mu? Bahkan aku belum mengenal mu!" Sahut Ruby dengan sarkas.

"Bukankah kita pernah berciuman? Bagaimana bisa kamu melupakan itu dan mengatakan bahwa kamu tak mengenal diriku?"

Ruby jadi mengingat dimana Marco menciumnya secara sepihak, dan itu membuat dirinya kesal.

"Aku akan menuruti semua perkataan mu jika kamu mau bertanding denganku malam ini.!" Sahut Ruby dengan senyum smirknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon keyna elsyavira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 23

Ruby merendam dirinya di bathtub dengan air hangat, berupaya agar semua rasa linu di badanya itu dengan pelan menghilang.

Terlintas di fikiran Ruby saat ia baru saja taj sengana bertemu dengan Marco di berhentian lampu merah tadi, membuay hatinya bergemuruh karena seketika ia juga mengingat saat wanita itu datang lalu meraub bibir Marco.

"Dia adalah wanita yang ada di dalam foto itu?  Apa hubungan mereka sebenarnya? Apakah mereka sepasang kekasih yang telah lama tak bertemu? Itu mungkin saja bukan? Melihat pria mesum itu bahkan tak menolak saat wanita itu mendaratkan ciuman di bibirnya. Cih. Memang pada dasarnya pria itu sama saja, apa bedanya dengab ayahku yang menikah lagi saat ibuku bahkan baru beberapa bulan pergi."

Ruby menenggelamkan semua tubuh hingga kepalanya ke bathtub, seolah ingin hidupnya benar-benar berakhir disana.

"Oh tidak." Ruby tersadar dan bangun saat itu juga.

"Jika aku mati, para pria itu akan merasa senang dan lebih leluasa bukan? Jadi aku akan mengikuti alurnya ceritanya, lihat saja bagaimana aku akan membalas semua yang mereka lakukan."

Selesai berendam, Ruby melilitkan tubuhnya dengan jubah handuk, ia keluar dari bathroom lalu menuju balkon kamarnya untuk bersantai sejenak.

Tapi baru saja ia ingin bersantai, pendengarannya mendengar sebuah suara mesin mobil masuk ke dalam pekarangan rumahnya.

"Haisshh.. untuk apa dia ke rumah ku saat ini? Aku benar-benar tak ingin melihat untuk waktu sekarang." Monolognya karena ia yakin bahwa mobil itu adalah mobil Marco.

Sebuah ketukan beberapa kali di pintu kamar Ruby. Tapi sang empu hanya malas untuk membukakan pintu, sampai dimana kesabaran Marco yang juga setipis tisu itu akhirnya menerobos masuk ke dalam kamar gadis yang sangat ia rindukan saat ini juga.

Netranya yang tak menemukan Ruby di dalam kamar, dan Marco berfikir bahwa Ruby pasti sedang berada di balkon kamarnya.

"Jadi kau benar disini?" Ucap Marco yang bahkan di abaikan oleh Ruby. Gadis itu menutup kedua matanya dengan penutup mata karena tak mau melihat pria yang membuatnya kesal sampai detik ini juga.

Marco berjalan hingga duduk di samping tubuh ramping itu yang terlihat menggemaskan dengan jubah handuk yang ia pakai.

Marco juga membuat mereka kecupan sekilas pada bibir Ruby. Ya, anggaplah Marco saat ini telah mencuri ciuman kepada gadis liarnya itu.

"Apa kau ingin mati?" Kali ini Ruby membuka penutup matanya dan menatap Marco dengan tatapan yang tajam.

"Apakah aku harus mati hanya karena mencuri ciuman?"

Ruby benar-benar tak memperdulikan kehadiran Marco dengan dengan bangun dan berjalan meninggalkan Marco ke dalam kamarnya.

Marco sedikit frustasi karena baru kali ini ia di perlakukan seperti ini oleh wanita, di abaikan bahkan tak perdulikan, wanita mana yang bisa menolak pesona Marco yang tampan, kaya, dan tubuhnya yang atletis dengan dada yang bidang dengan otot-otot di perutnya yang membentuk seperti roti sobek.

"Kau mengabaikan aku?" Ucap Marco yang tanpa persetujuan Ruby langsung memeluknya dari belakang metika ia akan keluar tapi terhenti karena perlakuan Marco.

"Lepaskan atau aku akan membuatmu menyesal?" Sarkas Ruby yang tak di hiraukan oleh Marco.

Dengan ide brilian yang ada di fikiran Ruby. Gadia itu pun langsung melakukan aksinya dengan menendang batang Marco dari belakang, sehingga membuat sang empu merasa kesakitan dan terus memegangnya.

"Bukankah aku sudah memperingatkan mu? Apa kau fikir aku sama dengan wanita-wanita yang selalu menginginkan dirimu? Jika begitu maka mulai hari ini kau harus merubah cara fikir mu itu."

Dengan sikap tak peduli, Ruby menuruni anak tangga, Melani yang baru saja keluar dari kamar pun terheran mengapa Marco terlihat sedang menahan sakit.

"Kau baik-baik saja? Mengapa wajah mu begitu pucat pasi?" Tanya Melani saat akan melintasi Marco.

"Saya baik-baik saja nyonya, terimakasih atas perhatiannya."

"Ruby memang seperti itu, maka maklumi lah." Marco hanya bisa mengangguk pelan seraya menahan rasa malu dan sakitnya.

Marco tak menyangka jika Melani akan seperhatian itu kepada dirinya, sedangkan awal dia masuk ke rumah tadi Melani tampak memperlihatkan wajah tak sukanya kepada Marco. Bahkan dirinya baru bisa masuk ke kamar Ruby karena Yohanes yang menelepon Melani untuk mengizinkan Marco segera masuk ke dalam.

"Saya paham itu nyonya, sekali saya ucapkan terimakasih." Marcos sedikit menundukan kepalanya yg untuk rasa hormatnya kepada ibu sambung Ruby.

"Aku akan kembali lagi malam nanti untuk menjemput mu." Bisik Marco kepada Ruby yang tengah duduk di sofa ruang keluarga, dan tak lupa Marco juga memberikan kecupan kilas di pipi Ruby yang membuat gadis itu merasakan geleyaran aneh dalam perutnya.

"Sial.!! Perasaan itu datang lagi." Umpatnya dalam hati lalu segeran melangkahkan kakinya menuju kamarnya lagi.

***

"Bagaimana dengan barang yang kita kirim? Apakah ada kendala?" Tanya Marco yang saat ini sudah berada di kantornya lagi.

"Semua lancar, pundi-pundi uang pun sudah masuk ke dalam rekening." Terukir senyum dengan kepuasan pada bibir Stive.

"Bagus jika begitu, sisanya segera kirim kembali hingga tak tersisa, pastikan jika uangnya juga harus masuk ke dalam rekening, agar kita tak merugi."

"Kau tak ingin minum untuk merayakan keberhasilan mu kali ini?"

"Malam ini aku akan menjemput gadis itu lagi, maka aku tidak punya waktu untuk hal itu.

"Kau benar-benar menyukainya? Aku masih tak percaya." Sahut Stive lalu meninggalkan Marco seorang diri di dalam ruangannya.

1
ica
aku suka bangat
🍏A↪(Jabar)📍
*yang baru saja
@Al🌈🌈
/Good/
Sus Suswanti
kayak nya seru nih
Evi Yolanda
thot please lanjutkan
Yennie Ika
lanjut thorrr 🔥
💝F&N💝
ayo kak up lg. aku sudah vote.
Yennie Ika
lanjutt thorrr. semangat up nyaaa😗😗
Kunci Nama
besok tak up 5 lagi ya🤗
💝F&N💝
aku puas membacanya, kak.
tp jangan lama lama up nya. biar gak lupa alurnya
Yennie Ika
semangat up thorrr..... setiap menit ku menunggu lanjutannya😗
Mahfud Mahfud
Kecewa
Mahfud Mahfud
Buruk
Darmi X
sepertinya ada cinta segitiga di masa lalu
💝F&N💝
double double double up nya kak. semakin seru ceritanya. aku lagi penasaran akan kelanjutannya.
Reni Anjarwani
doubel up thorr
💝F&N💝
ayo semangat, kak
Anisa Amalia
Kecewa
Anisa Amalia
Buruk
Kunci Nama: buruk apanya kak?
total 1 replies
💝F&N💝
sampai bab 45 ini, ceritanya sangat menarik. aku suka.
ayo up lg
Sunrise🌞: Hallo kak mampir juga diceritaku yuk

STUCK WITH MR BRYAN
Kunci Nama: makasih kak🫶🫶
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!