hai ... gais di larang bom like di lapang ini. hargailah karya orang lain,
Kimberly ligh Hugo, seorang wanita tangguh dan memiliki karir yang sangat cemerlang di dunia modeling.
memiliki sejuta jam terbang pekerjaan, membuat Kimberly tak menyadari perselingkuhan suaminya, malvin Abraham dan sahabatnya Charlotte.
sehingga di malam dimana Kimberley, melihat sendiri perselingkuh suami dan sahabatnya itu, di dalam kamarnya.
hati istri mana tak sakit, saat menyaksikan sendiri suami yang kita cintai melakukan hubungan intim di ranjang mu.
dan dimalam itu juga semua karir Kimberly hancur, karena harus membekam di penjara.
akibat jebakan Charlotte.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uma_bhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
"Brengsek, kau Malvin Abraham, ….!!! pekik Lotte.
"Prang." Lotte membalikkan meja yang penuh minuman itu di sana. dia begitu emosi melihat kelakuan bejat dan menjijikan Malvin.
"Lotte,!!! teriak Malvin, dengan keadaan setengah sadar.
"APA, HAH,!!!! teriak Lotte balik.
"Kau, pria brengsek Malvin. aku tidak menyangka kelakuanmu sebejat ini. kau lebih memilih menghabiskan waktumu bersama ****** ini, daripada bersama aku istrimu, Malvin Abraham,!!! Pekik Lotte, sambil kedua tangannya berada di pinggang ramping Lotte.
"Hehe," Malvin hanya terkekeh dan memandang Lotte sinis.
"Aku, tidak akan pernah menyentuhmu, lebih baik aku memakai wanita malam daripada bersama wanita licik seperti dirimu ini, Charlotte Simpson." Malvin memandangi Lotte dari atas kebawah dengan wajah jijik.
"Jaga, mulutmu, Malvin!! bagaimana pun aku istrimu sekarang dan aku tidak akan membiarkanmu menyentuh wanita murahan seperti dia." bentak Lotte dan memaki wanita malam itu, yang sudah tidak sadarkan diri.
"Cih, ingat Lotte, kaupun sama dengan wanita itu, sama-sama ******." sinis Malvin dan dia berjalan meninggalkan ruangan yang sudah berantakan itu. Malvin berjalan dengan sempoyongan keluar dari bar tersebut.
Sedangkan Lotte, hanya bisa memaki Malvin dan mengejar suaminya itu, tanpa menghiraukan wanita malang yang ia lukai.
"Mogan, urus wanita malam itu." perintah Lotte dan setelah itu menerus langkahnya untuk mengejar Malvin.
"Ck! menyusahkan." cebik Mogan.
Wanita dengan rambut pendek itupun mendekati ruangan yang sudah berantakan itu. dia hanya menatap sinis wanita yang sudah terkapar dengan darah di kepalanya.
"Kasian, sekali nasib." ujar Mogan dengan mencebikkan mulutnya.
"Hei … kau.!" panggilannya pada salah satu waiters di bar itu.
Waiters itupun terkejut saat melihat ruangan yang tadinya rapi kini berantakan dan pria itu lebih terkejut lagi saat melihat seorang wanita sudah terkapar tak berdaya di lantai.
"Hei,!! sentak Mogan.
"Bereskan, ini dan bawa wanita itu ke rumah sakit." perintah Mogan dan melirik wanita itu.
"Ini, bayaran mu." Mogan memberikan segepok uang kepada waiters tersebut.
Waiters itupun berbinar melihat segepok uang di tangannya.
"Kerjakan dan bereskan tanpa ada sisa darah sedikitpun. dan ini biaya rumah sakit buat wanita itu." Mogan memberikan sejumlah uang kepada waiters itu lagi.
"Baik, nona." jawab waiters itu dengan tersenyum senang.
Mogan pun meninggalkan ruang itu dan mencari Lotte. dia khawatir Lotte nekat berbaut sesuatu.
*
*
*
"Malvin, … tunggu,!!! pekik Lotte, dan mendekati Malvin yang sudah berada di dalam mobilnya.
"Malvin, buka … Malvin Abraham, … buka pintunya." Lotte mengetuk kaca pintu mobil Malvin dengan kasar.
"MALVIN,!! teriaknya.
Malvin tidak menghiraukan, kelakuan Lotte. pria itu malah menyalakan mesin mobilnya dan melajukan mobil mewahnya, meninggalkan Lotte dengan makian dan umpatan di basement bar itu.
"Malvin, … sialan.!!! maki Lotte dan menendang ban mobil milik pengunjung lain. yang membuat alarm mobil itu berbunyi nyaring.
"Sial," umpat Lotte dan meninggalkan basement itu, dengan amarah yang menggebu.
"Mogan.!!! bentak Lotte, saat wanita yang sedang berada di balik kemudi itu hanya terdiam, dengan sebatang rokok di mulutnya.
"Ck! kau berisik sekali." cebik Mogan malas dan dia memutar bola matanya cengah.
"Cepatlah, Mogan … kau itu lamban sekali."
"Sabarlah, Lotte. aku yakin Malvin pasti pulang ke mansionnya, jadi tenanglah dan pasang sabuk pengaman mu." decak Mogan malas.
Lotte lalu menuruti Mogan, memasang sabuk pengamannya dan mulai mengatur nafasnya.
"Ayo," ajak Lotte, saat sudah berhasil menguasi amarahnya. dia harus tenang agar bisa membuat Malvin malam ini naik ke ranjangnya.
"Baiklah, malam ini kau akan menjadi milikku seutuhnya, Malvin Abraham." seringai licik pun muncul di mulut Lotte.
"Apa, kau sudah menyiapkan yang aku minta.?" tanya Lotte, setelah dia mengingat sesuatu.
"Hm,! jawab Mogan.
"Bagus, dan malam ini aku harus membuat Malvin tidak dapat berkutik lagi." seru Lotte dengan kekehan penuh licik.