NovelToon NovelToon
Kampung Pesugihan

Kampung Pesugihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Iblis / Dunia Lain / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Suami Tak Berguna
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: mermaidku

Sumin terpaksa menikah dengan setyo akibat hamil duluan, hal itu mengakibatkan sumin mau tidak mau harus berpindah ke desa suaminya karena orang tuanya tidak mau menanggung malu atas perbuatan putrinya.

"Gak gak! Jangan tinggal di sini, kena sial aku punya anak kayak kamu. Bisa bisanya malah meteng disek, kalau prianya sugeh gak papa. La ini? Udahlah min minggaten ae seko kene, setres aku punya anak kayak kamu!" Maki mak jum sambil berkacak pinggang.

*****

"Silahkan dipilih! Mau pesugihan yang bagaimana? Menyusui tuyul? Babi ngepet? Kawin sama buaya? Uang balen? Kandang bubrah Atau pesugihan ikan bandeng dengan cara mengorbankan anak kesayanganmu? Dijamin! Kamu akan kaya mendadak dalam hitungan hari!"

selengkapnya>>>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 23 separuh sukma ranum

"assalamualaikum," aris tetap mengucapkan salam sebelum masuk rumah walaupun ia tau salam itu tak akan pernah di jawab oleh orang rumah.

"ris darimana?" tanya mak yem.

"tahlilan di rumah sumin,"

"ris kamu jangan keterlaluan dong, kasihan santi.... Kamu lebih mentingin sumin daripada istrimu sendiri. Kamu tidak kasihan? Dia sudah berjuang untuk kamu," ucap mak yem dengan nada lembut.

"halah, memangnya santi dan emak kasihan padaku? Memangnya santi dan emak mikirin aku?"

"ris kalau kami tidak peduli padamu tidak mungkin kamu bisa hidup enak sekarang!"

"mak dari dulu orang tuaku sudah kaya, sampai aku bisa kuliah dan jadi guru. Sedangkan kalian? Harus melihara dulu kan baru kaya? Sudahlah mak aku muak sama santi, mak pikir aku tidak tau kalau santi sering tidur dengan gendruwo?" aris berlalu pergi menuju kamar meninggalkan mak yem yang tengah meradang karena dihina.

"awas kamu ris!"

......................

Paginya sumin tengah membantu bu eko untuk membuka warung, "buk makasih ya sudah boleh numpang tidur,"

"min, segera cerai saja dengan Setyo. Bukan aku mengajarkan yang tidak baik, tapi kulihat kamu dan aris makin dekat takutnya jadi zina,"

"iya buk, nanti aku akan ngomong sama mas setyo,"

"pastikan ada aris di rumah saat kamu kesana supaya aman,"

"iya buk,"

"ehhh ada sumin," sapa jeng arni.

"njih buk, mau beli apa?"

"buk sayurnya belum ada?" tanya jeng arni saat melihat meja sayur hanya ada kentang di keranjang.

"kasno belum kesini dari kemarin padahal katanya ada sayuran," keluh bu eko.

"ohhh begitu, kalau siti sudah lewat belum?"

"belum juga, kenapa jeng? Pesan jamu lagi?" tanya bu eko.

"iya, bikin badan langsing dan bagus,"

Bu eko hanya melengos karena ia tau jika bukan jamu kecantikan yang di pesan jeng arni, melainkan jamu untuk asi, "min tolong ambilin dompet ku di meja dapur ya,"

"ihh gak berani," tolak sumin.

"gak ada apa apa to... Masih pagi ini,"

"kalau uangnya ada yang hilang gak mau aku di tuduh," jelas sumin.

"halah uangnya receh itu sudah ambilin cepet,"

"yawes pokoknya kalau ada yang hilang aku gak tanggung yaa,"

"iya, udah sana cepet,"

"jeng.... Sudah dengar apa yang menimpa sumin kemarin?"

"sudah lah, mulut orang sini kan bocor semua. Kirimannya mak yem ya?"

"gak tau deh kalau itu, gak mau berburuk sangka juga,"

"buk, mie dua dong," pinta santi.

"gak masak lagi? Kok tiap pagi kamu beli mie terus sih san? Apa gak bosen?"

"bosen tapi yang cepet aja, soalnya kan sumin udah gak disana. Jadi ya seadanya saja, lagipula mas aris udah berangkat jadi ini buat makan aku aja sama setyo," jelas santi.

"kamu gak jenguk sumin?" tanya jeng arni.

"alah kapan kapan saja lah, lagipula kan hanya masuk angin biasa kata mas aris,"

"kamu kan kemarin sudah dengar dari aris dan pak sodik kalau iparmu itu meregang nyawa karena demit. Kok bisa bisanya kamu biasa aja,"

"itu.... Alah sudah lah buk, mana mie ku. Lagian itu karma karena dia bikin aku dan mas aris hampir cerai. Udah sok cantik, miskin lagi. Mending aku kemana mana," santi mengibaskan rambutnya kesana kemari dengan percaya diri.

"hmmm bahaya nih kalau ngomongin karma," sindir bu eko sambil membungkus mie.

"kenapa memangnya?"

"gak papa, nih 7rb,"

"yang 3 rb kopi aja ini dua,"

"iya..." bu eko mencabikkan mulutnya.

Ngomongin karma, memangnya yang sedang kamu alami ini bukan karma karena keserakahan mu? Gak sadar diri banget padahal lagi bermain bersama demit!

......................

"nih makan, kamu temui junjungan mu itu lah! Jangan diam aja kayak orang goblok!" santi menyodorkan sepiring mie instan yang baru saja ia buat.

"mbak pikir aku mau diam saja? Ini sakit mbak aku gak bisa jalan! Mana bisa aku menemuinya,"

"aduh mbah darsimah juga gak bisa bantu lagi! gara gara sumin ini tu! Ngapain sih kamu punya istri dia? semuanya jadi kacau semenjak dia datang kerumah ini! Dasar orang kota tolol!"

Setyo hanya diam menikmati mienya, hatinya sedikit tergores saat mendengar Santi menyalahkan istrinya. Padahal disini sumin adalah korbannya, namun santi justru yang merasa tersakiti karena adanya sumin.

"emak dimana mbak?"

"lagi pergi ke dukun langganan emak, siapa tau bisa bantu sembuhin kutukan di burung mu itu,"

Sudah dua hari Setyo hanya memakai sarung, ia juga tidur di gudang agar suara jeritannya tak terdengar warga. Tiap malam ia merasakan sakit yang semakin menjadi jadi di tengah malam, ia sampai pingsan karena tak kuat merasakan sakit di daerah kema^luannya.

"cerai aja lah tyo kamu sama si sumin itu, males aku berurusan dengan dia lagi. Kemarin saja mas aris rela menalakku karena sumin sekarat, bisa bisa mereka segera menikah kalau masih bisa dekat dekat an,"

"tapi aku sayang mbak,"

"sayang? Matamu picek ya tyo? Otakmu busuk? Kamu tumbalin sumin ke junjungan mu dan kamu masih bilang sayang? gak tau malu banget!" maki santi.

"ya namanya kepepet mbak, anakku sudah kamu ambil...."

"tapi aku kan memberimu bagian, aku belikan tanah luas. Rumah sumin juga aku yang bayar,"

"alah sudahlah mbak aku pusing!"

......................

"mas..." panggil ranum.

"ya?"

"mbak sumin dimana mas?"

"sudah tidak bekerja disini lagi, dia sakit,"

"mas... Anu, aku mau ngomong,"

"apa? Mau pinjam duit?"

"bukan mas, aku mau minta tolong.... Tolong ambilkan sukmaku mas yang di bawa mbak santi,"

Saat mendengarnya aris langsung membeku di tempatnya, bulir bulir keringat dingin mulai membanjiri tubuhnya, ia tak berani melihat ke samping dimana ranum berdiri. Aris menelan salivanya dengan susah payah, "kamu ngomong apa sih num,"

"tolong mas, tolong aku.... Aku jadi seperti ini karena separuh sukmaku di pegang mbak santi mas. Mas tolong aku mas.... Aku sudah menyelamatkan mbak sumin mas, tolong aku mas tolong aku...."

Aris dengan perlahan menoleh ke arah samping, di lihatnya ranum sudah menangis darah di sampingnya dengan mata hitam legam, "kamu.... Kamu...."

"mas tolong aku mas.... Jika tidak aku akan bunuh mbak sumin!"

"jangan jangan.... Ya ya aku akan bantu, bagaimana caranya.... Bagaimana?" aris menutup matanya sambil berjalan menjauhi ranum, ia beberapa kali menabrak rak namun ia tetap berusaha menjauhi ranum yang makin mendekatinya.

"cari tahu sendiri mas! Aku tunggu.... Pokoknya kamu harus bantu aku mas jika tidak ingin mbak sumin mati, tapi kalau kamu tidak bisa... Jangan menyalahkan aku jika mbak sumin tiada, ini adalah salah istri serakahmu itu!"

"jangan mengancamku!"

"aku tidak mengancam mas, tapi itu yang harus kamu lakukan untuk menghancurkan mbak santi dan mak yem. Itu tugas yang harus kamu emban selama mereka masih hidup!"

1
Riadatul Jannah
lnjut tbor update terusss
Riadatul Jannah
ceritanya bagus bngt thor. cepet dong updatenya thor please
Anonymous
ayo Riis sing wani ngono lhooo
Martin Karnarukma
Luar biasa
Riadatul Jannah
ceritanya bagus. semoga authotnya bisa up smpe END
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!