NovelToon NovelToon
The Worst Villain

The Worst Villain

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:20.9k
Nilai: 5
Nama Author: @hartati_tati

Fany, seorang wanita cantik dan anggota mafia ternama, tergeletak sekarat dengan pisau menancap di jantungnya, dipegang oleh tunangannya, Deric.

"Kenapa, Deric?" bisik Fany, menatap dingin pada tunangannya yang mengkhianatinya.

"Maaf, Fany. Ini hanya bisnis," jawab Deric datar.

Ini adalah kehidupan ketujuhnya, dan sekali lagi, Fany mati karena pengkhianatan. Ia selalu ingat setiap kehidupannya: sahabat di kehidupan pertama, keluarga di kedua, kekasih di ketiga, suami di keempat, rekan kerja di kelima, keluarga angkat di keenam, dan kini tunangannya.

Saat kesadarannya memudar, Fany merasakan takdir mempermainkannya. Namun, ia terbangun kembali di kehidupannya yang pertama, kali ini dengan tekad baru.

"Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitiku lagi," gumam Fany di depan cermin. "Kali ini, aku hanya percaya pada diriku sendiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @hartati_tati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Jam yang ditunggu para murid akhirnya tiba, jam pulang sekolah. Beberapa murid langsung bergegas pulang, sementara yang lain bersiap mengikuti kegiatan tambahan.

Saat Fany keluar dari kelasnya, dia melihat Jacob berdiri di depan pintu, menunggunya. "Hei, Fany. Bagaimana kalau kita bermain golf sore ini? Aku tahu tempat yang bagus," ajak Jacob dengan senyum lebar.

Fany menatap Jacob sejenak, lalu menjawab dengan nada datar, "Maaf, Jacob. Aku ingin langsung pulang hari ini."

Jacob tampak sedikit kecewa, namun dia segera mengangguk mengerti. "Baiklah, lain kali mungkin."

Saat Fany bersiap melangkah, dia tersentak kaget ketika Natalie keluar dari kelasnya dan sengaja menyenggol bahunya. Natalie menatap Fany dengan tatapan sinis sebelum berjalan pergi tanpa sepatah kata. Fany hanya bisa menghela napas pelan, merasa lelah dengan sikap drama Natalie yang terus berlanjut. Jacob, yang menyaksikan kejadian itu, hanya bisa menggelengkan kepala, merasa tidak nyaman dengan ketegangan yang ada.

Fany kemudian melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar sekolah, berharap bisa segera meninggalkan semua drama di belakangnya untuk hari itu.

Di halaman sekolah, dua pria berjas hitam berdiri tegak menunggu. Ketika mereka melihat Fany, mereka membungkuk hormat. Salah satu dari pria itu segera membuka pintu mobil untuk Fany.

"Selamat siang, Nona Fany," kata pria itu dengan suara sopan.

Fany mengangguk singkat, masuk ke dalam mobil, dan duduk dalam diam. Mobil perlahan melaju keluar dari gedung sekolah yang megah, meninggalkan hiruk-pikuk siswa yang pulang.

Dari dalam mobil, Fany menatap ke arah rooftop, di mana Natalie, Alexa, dan Gabriel berdiri memperhatikan kepergiannya. Fany bisa melihat jelas tatapan permusuhan, kebencian, dan iri dari Natalie yang menembus pandangannya. Sementara Alexa dan Gabriel tampak lebih netral, tatapan Natalie seolah menyalurkan semua perasaan negatifnya.

Fany hanya menatap mereka tanpa ekspresi, merasa terbiasa dengan tatapan seperti itu. Mobil terus melaju, meninggalkan sekolah dan segala drama yang menyertainya, setidaknya untuk hari ini.

Natalie masuk ke dalam ruang The Sovereign Suite dengan langkah berat dan wajah yang penuh amarah. Tanpa menunggu, dia duduk dengan kasar di salah satu sofa, menghela napas dengan keras.

"Dia itu benar-benar menjengkelkan! Si Fany sok sempurna itu. Merasa dirinya lebih baik dari semua orang," kata Natalie sambil melemparkan hinaan kasar.

Alexa dan Gabriel hanya diam, mendengarkan tanpa berkomentar. Mereka tahu betapa marahnya Natalie saat ini dan tidak ingin memperkeruh suasana.

"Si Fany itu benar-benar menyebalkan! Baru sehari di sini sudah menarik perhatian semua orang. Dia pikir siapa dirinya? Hanya karena dia dari keluarga Hawthorne, dia merasa bisa menginjak kita semua," kata Natalie terus melampiaskan kekesalannya, melemparkan kata-kata kasar dan hinaan untuk Fany.

Alexa dan Gabriel saling bertukar pandang, sedikit khawatir dengan intensitas kemarahan Natalie. Alexa mencoba menenangkan Natalie, "Tenanglah, Natalie. Kita tahu dia menjengkelkan, tapi kita harus tetap tenang dan berpikir dengan kepala dingin," ujar Alexa.

Namun, Natalie tidak terpengaruh. "Kepala dingin? Bagaimana bisa aku tetap tenang ketika setiap kali aku melihatnya, semua orang hanya melihat ke arahnya? Dia mencuri semua perhatian yang selama ini ada padaku. Aku tidak akan membiarkan dia terus seperti ini!" ujarnya dengan nada yang penuh kebencian.

Ethan masuk ke dalam ruangan, mendengar percakapan Natalie dari luar. "Natalie, kamu harus berhati-hati. Jangan sembarangan membuat masalah dengan keluarga Hawthorne," kata Ethan dengan nada serius.

Natalie menatap Ethan dengan tatapan marah. "Kenapa? Apa yang bisa mereka lakukan?" tanyanya.

Ethan menghela napas. "Keluarga Hawthorne memang tertutup, tapi soal kekuatan, kekuasaan, pengaruh, dan koneksi mereka tidak perlu diragukan. Kamu tahu sendiri, keluarga itu sudah berdiri sejak abad ke-18. Bahkan kita berempat tidak akan cukup untuk melawan mereka."

"Dia benar, Natalie. Kita harus berhati-hati. Fany bukan seseorang yang bisa diremehkan, dan keluarganya lebih kuat daripada yang bisa kita bayangkan," ujar Alexa mengangguk pelan, setuju dengan Ethan.

"Baiklah, aku mengerti. Tapi aku tidak akan membiarkan dia mengambil alih semuanya begitu saja," ucap Natalie mendengus, tetapi tatapan di matanya mulai melunak sedikit.

"Kita harus pintar dalam menghadapi ini. Tidak perlu ada konfrontasi terbuka. Kita cari cara lain," kata Gabriel yang sejak tadi diam, akhirnya berbicara.

Jacob masuk ke dalam ruangan dengan langkah percaya diri, matanya penuh cemoohan saat melihat Natalie. Tanpa basa-basi, ia mulai menertawakannya.

"Hahaha! Natalie, kau benar-benar lucu," kata Jacob, suaranya penuh ejekan. "Kau tahu, melihatmu selalu mengingatkanku pada seekor serigala liar. Serigala itu selalu tampak kuat dan tak kenal takut di luar, tapi sebenarnya selalu kelaparan dan putus asa di dalam."

Natalie terkejut, wajahnya memerah karena malu dan marah. Anggota The Paramount Circle lainnya saling bertukar pandang, merasa tidak nyaman dengan penghinaan terbuka ini.

"Serigala liar itu selalu mencari perhatian dan pengakuan, meskipun tahu bahwa pada akhirnya, dia tidak akan pernah menjadi bagian dari kawanan. Begitu juga denganmu, Natalie. Kau mungkin mencoba terlihat kuat dan berani, tapi kita semua tahu bahwa kau hanya berusaha keras untuk diterima," kata Jacob melanjutkan, semakin merendahkan Natalie.

Natalie yang marah tak bisa lagi menahan emosinya. Dengan suara yang tajam dan penuh kemarahan, ia membalas ejekan Jacob.

"Oh, jadi sekarang kau berani menyamakan aku dengan serigala?" Natalie mengejek, wajahnya memerah oleh kemarahan. "Kau tahu, Jacob, kalau ada yang pantas disamakan dengan binatang di sini, itu adalah dirimu. Kau tidak lebih dari seekor burung merak jantan, selalu memamerkan bulu-bulu indahmu untuk menarik perhatian, tapi sebenarnya tidak ada yang peduli."

Jacob terkejut mendengar balasan Natalie, tetapi sebelum dia bisa membalas, Natalie melanjutkan dengan lebih keras, "Apa kau begitu tertarik pada Fany, sampai-sampai kau merasa perlu menghina orang lain hanya untuk menarik perhatiannya? Apa kau jatuh cinta pada pandangan pertama, Jacob? Apa kau berpikir dengan menjadi kasarmu yang rendahan ini akan membuatmu terlihat lebih baik di matanya?"

Beberapa anggota The Paramount Circle menahan napas mendengar kata-kata Natalie, merasa situasi semakin memanas.

"Kau tahu, Jacob," lanjut Natalie, tidak memberikan kesempatan bagi Jacob untuk membalas, "kau terlihat sangat putus asa dan rendahan sekarang. Kau mencoba untuk merendahkan orang lain agar dirimu terlihat lebih tinggi, tapi sebenarnya kau hanya mempermalukan dirimu sendiri. Seperti burung merak jantan yang mengepak-ngepak sayapnya, mencoba terlihat megah, tapi semua orang tahu bahwa itu hanya untuk menutupi rasa tidak amannya."

Jacob, yang biasanya penuh percaya diri, tampak terhenyak oleh serangan verbal Natalie. Semua orang di ruangan itu merasa ketegangan yang sangat kuat.

"Jadi, Jacob," kata Natalie dengan nada tajam, "jika kau ingin menghina orang lain, pastikan kau tidak menjadi bahan tertawaan sendiri. Karena dari apa yang aku lihat, kau hanyalah burung merak jantan yang putus asa, berusaha terlihat penting padahal sebenarnya tidak lebih dari sekadar tontonan."

Jacob, dengan tatapan tajam dan suara yang penuh amarah, melontarkan balasan terhadap Natalie yang sudah menantangnya.

"Natalie, kau selalu berpura-pura menjadi pahlawan untuk menarik perhatian orang-orang, tapi sebenarnya kau hanya seorang pengecut yang tidak berani menghadapi kenyataan!" ucap Jacob dengan nada sinis, wajahnya memancarkan kebencian.

Natalie merasa tertantang oleh kata-kata Jacob, tetapi sebelum dia bisa menjawab, Joshua dan Olivia tiba-tiba masuk ke ruangan. Mereka terkejut melihat atmosfer yang tegang di antara Natalie dan Jacob, meskipun tidak tahu persis apa yang sedang terjadi.

"Hey, apa yang terjadi di sini?" tanya Joshua dengan cemas, mencoba untuk menenangkan situasi yang semakin memanas.

"Kalian berdua, hentikan ini sekarang juga. Kita tidak butuh drama di sini," kata Olivia juga segera ikut campur.

Natalie, yang masih memancarkan kemarahan, dan Jacob, yang tampaknya masih ingin melanjutkan perdebatan, akhirnya mereda di bawah tekanan Joshua dan Olivia yang berusaha untuk melerai mereka. Meskipun masih penuh dengan ketegangan, kedua belah pihak akhirnya mengendurkan sikap mereka, sementara anggota The Paramount Circle lainnya menyaksikan dengan campur aduk perasaan.

1
Uswatun hasanah
apakah ada yang bundir.. ngeri.(moga nggak /baperan).. 🤨
Sofi Sofiah
cerita nya keren...aku maraton baca dari awal tpi rasanya masi kurang
Zeendy Londok
lanjut thor
Uswatun hasanah
masih jadi teka teki ni..
Uswatun hasanah
iri dengki akan menghancurkan dirinya sendiri.. 😌
Uswatun hasanah
wow.. hebat .. suka mengintimidasi ternyata Fany.. gak bakal dibully... 😅
Uswatun hasanah
kehidupan Fany yang sesungguhnya dimulai... nunggu part selanjutnya...
Leha
keren
Leha
Buruk
Uswatun hasanah
ok.. ditunggu partai selanjutnya.. pertemuan... 😉
Uswatun hasanah
kayaknya Fany mati rasa..
queen bee
up terus 👍👍👍👍👍👍🤩🤩🤩🤩🤩
De Ryanti
orang ma dah nemuin anaknya langsung jemput lah ngapain nunda lama2 kurang apa terpaan hidup fany dr bayi ampe gede gitu...kakek ma bapak nya fany aneh
Uswatun hasanah
setelah kejadian ini Terima mereka Fany.. kamu berhak bahagia..
Alfatih Cell
suka sangat thor.. crazy up 💪💪💪
Rina Yuli
tapi percuma juga Fany dibawa pulang orang dianya gak percaya siapapun bahkan keluarga kandungnya
Uswatun hasanah
yeeyyy akhirnya.. didatangi juga Fany karna takut ama Ratunya 😂
Cahaya yani
knp kluarga ny tdak mnjemput nya.. ap scara tdak sngja di latih biar tangguh, tpi kl gtu knp tnpa ad bntuan scr tk di sngja
Uswatun hasanah
apakah Fany korban penculikan.. aish... penasaran...
Cahaya yani
thooorr please up yg byk donk 😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!